Bismillah ....
Saya sadari bahwa Indonesia itu Bhinekka Tunggal Ika, Suku, adat dan budaya begitu beragam, pun dengan adanya 6 agama yang diakui di Indonesia. Kita tidak menampik bahwa Indonesia kaya keberagaman, banyak perbedaan, meski tetap menghendaki satu kesatuan.
Tapi entah sudah terjadi sejak dahulu, atau hanya saja kembali gencar saat ini, perselisihan antar dua yang berbeda sering kita temui. Entah yaitu antar umat beragama, antar dua adat yang berbeda maupun yang berbeda pilihan presidennya. Yaaahhh...
Setiap orang memandang dari kacamata masing-masing yang tentu punya output yang berbeda pula. Saling merasa benar dan saling menyalahkan, nampaknya jadi tabiat kita saat ini. Tapi kita membela apa yang kita yakini dengan segala upaya.
Masing-masing punya pembela, entah ada yang berdasar fakta, berdasar pengalaman atau hanya percaya ke simpang siuran media.
Saya sebagai orang muslim akan terus membenarkan Islam, meski saya sadar tidak bisa selalu membenarkan muslim. Beda? Beda donk, Islam adalah agama yang di turunkan Allah, sementara muslim adalah penganut agama Islam. Ya, hanya manusia yang tidak sempurna.
Indonesia dengan segala keberagaman ini punya data statistik bahwa penganut agama Islam mempunyai prosentasi yang dominasi, bahkan di kenal seluruh dunia sebagai negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia.
Apakah kita perlu membangga-banggakan data statistik tersebut?
Antara iya dan tidak. Kita butuh kebangkitan umat untuk membuat data statistik yang besar itu membanggakan. Kita perlu tahu bahwa kekuatan muslim adalah pada kualitas bukan kuantitas, sebagaimana kenyataannya pada saat bahwa muslim ibaratnya seperti apa yang pernah dikatakan Rasulullah SAW.
Aku merasa ini adalah umat muslim di Indonesia, prasangka sih, cuma kayak bisa diumpamakan begitu. Karena kita umat muslim terbesar di negara, terbanyak di dunia, tapi kita masih suka nggak ada daya, dmungkin karena ke zaliman beberapa orang juga... Tapi insyaAllah kebangkitan itu sudah mulai kelihatan yaa... InsyaAllah.
Kadang kata damai seperti hanya fatamorgana, keadilan hanya kamuflase, sungguh bersyukur raga ini jauh dari pertumpah darahan, tapi terkadang hati sering menyimpan kebencian. Ketika bertemu kita seperti berkawan tapi di balik itu kita saling melawan.
Indonesia ramai di warnai perang mulut, dan kadang perdebatan agama yang terjadi di beberapa kalangan, ini kejadian wajar diantara dua berbeda yang sering terjadi dimanapun. Selama tidak melampaui batas, selama dilakukan tanpa melanggar kode etik, meski tidak selamanya benar.
Tapi, sebagaimana julukkan sebagai 'The Misunderstood Religion in The World", tak luput yang dialami muslim di Indonesia pula di kalangan sebangsa bahkan yang mengaku seagama.
"Muslim di Indonesia tidak toleran, lebih membela muslim di luar negeri di Palestina, di Burma, di uighur China daripada di negaranya yang terjadi peledakkan bom di gereja, yang terjadi pada kaum agama lain...dll."
Benarkah seperti itu?
Benarkah bahwa dengan kita membela sesama muslim di negara lain menggambarkan kita tidak toleran dengan minoritas di negara lain? Kok lucu?
Waktu Gereja di bom????
Kita bersuara kok, apa kalian pikir kita yang muslim diam aja sambil batin, 'bodo amat' 'kasian deh...'
Nggak kaleee.... kita juga nggak mau ada kejadian kayak gitu terjadi di negara kita, segala bentuk kejahatan berkedok dan mengatas namakan apapun itu meresahkan, mengancam dan mengoyak hati nurani 'orang yang waras'.
Kita terkoyak hatinya jika terlebih orang yang melakukan kejahatan menggunakan atribut agama kita. Apalagi kita tahu, hypocrisy dunia ini, jika muslim yang melakukan, itu tidak hanya menyeret nama pelakunya saja, tapi menyeret seluruh saudara seiman dan agamanya. Dimana agama kita tidak pernah mengajarkan dan memuat ajaran seperti itu, kita juga merasa menjadi korban. Mengecam pelaku.
Ya, dari twit diatas jadi perbandingan, 2 berita sedih yang mungkin yang di bawah sangat ramai di beritakan dan menjadi bulan-bulanan dan mimpi buruk untuk kaum muslim juga, sementara yang diatas, berita tentang Gaza cuma sebagai berita yang numpang lihat seperti hal yang lumrah. Jangan double standart. Pelaku kejahatan di Gaza bukan tidak mungkin ada campur tangan kaum seiman kalian, maukah kalian disalahkan???
Diluar perkara itu, kita terkoyak hatinya dimana ada nyawa tidak bersalah melayang begitu saja. Sebagai mana kita tahu rasa sakit melihat saudara seiman kita di negara peperangan yang gugur.
Muslim Paling Cekatan dalam Beramal
Entah apa karena kami mayoritas maka perrgerakan masing-masing kami akan lebih mudah terlihat, entah apa karena saya tapi yang sepertinya sangat terlihatpun entah kenapa jadi tidak terlihat bagi kaum nyinyiers...
"Siapa yang paling cinta asing cobaaa.... Tuh kalo sama Palestina, sama Suriah, Uighyur Cina, koar koar giliran bangsa sendiri kena bencana kok diem???? "
Kata kaum nyinyiers lagi nyinyir-ing.
Yakin nggak kelihatan orang muslim bergerak? Atau situ butuh pake teleskop untuk melihat??
Hello kaum nyinyirers, ACT(Aksi Cepat Tanggap) itu punya sapa?? ACT yang diaku-akui donasi berasnya sama pemerintah Indonesia itu punya muslim apa bukaaaannn???
Pemerintahnya sapa sih kek gini duh |
Saya nggak mau bandingin amal umat kami terhadap saudara sebangsa dengan amal umat kalian, tapi kalian nggak usah NYINYIRIN kepedulian kita sama saudara seiman kita di luar negeri donk, itu juga kewajiban kitaa... just if you know...
FPI yang kalian hina itu juga nyelamatin saudara seiman kalian, nguburin tanpa perlakuan buruk sedikitpun dan memberi bantuan materil dan immateril lainnya.
Mungkin nyinyiers pasti bakal berdalih, "Nggak-nggak, FPI baik pasti pencitraaann...HOAKS"
Lha wong itu orang Kristennya sendiri yang cerita, pencitraan mana?? Orang FPI mah kagak PUNYA TIPI buat pencitraan datang ke TKP bencana cuma buat poto-poto!! Masuk TIPI buat di fitnah sih sering. Langganan malah.
PERAYAAN AGAMA LAIN
Enak nggak sih kalian meski minoritas disini hari raya kalian masih tanggal merah. Pusat perbelanjaan, toko-toko pun pada berhias atribut agama kalian. Saya pernah tinggal di Korea Selatan, dan mungkin kalian akan merasa lebih kering kerontang disana karena penyambutan Natal maupun Imlek nggak seriuh disini. Masa sih??? Kecuali di tempat ramai untuk wisata ibukota, di kota lain cenderung tidak peduli, sepi sunyi dari suasana Natal karena mereka juga banyak atheisnya.
Orang muslim bilang apa sih?
Yap, bener kita rame waktu orang seiman kita di paksa juga pake topi sinterklas dan kita juga menghimbau agar nggak mengucapkan selamat buat kalian.
Kita memang berbeda, kita punya pilar kehidupan yang paling penting yaitu TAUHID, kalian nggak punya, akidah jauh berbeda, tapi mungkin saya jelaskan sekilas karena saya pernah menjelaskan di postingan lain dan sepertinya masih banyak yang suka gagal paham dan ngeyel bilang kita INTOLERAN.
Kalian menganggap Jesus (Isa Almasih) yang kita anggap sebagai Nabi adalah Tuhan, dan Natal erat kaitannya terhadap itu, TAUHID adalah mengakui 1 Tuhan saja, SATU! Jadi memberi selamat dan mengikuti perayaan yang bertentangan dengan Tauhid mengusik keimanan kita jadi please MAKLUMi lah brother sister.... !!
TUHAN MEMANG SATU, KITA YANG TAK SAMA.
Kenyataannya...
KORBAN YANG MENJADI TERDAKWA
MAYORITAS YANG TERTINDAS
MAYORITAS YANG TERTINDAS
Sedih sebenarnya.. melihat kenyataan
orang-orang di negeri ini. Antar beragama saling cela di belakang maupun
terang-terangan. Saling tuduh dan saling fitnah. Kata-kata ‘mayoritas’ jadi
kambing hitam paling ampuh buat mereka yang merasa terdzhalimi dan menunjukkan
diri tidak diperlakukan adil sebagai ‘minoritas’.
Yah.. Saya muslim, hampir mungkin dengan
tulisan ini anda akan berkata, “Ya iyalah kamu muslim jadi kamu bela muslim.”
Tapi dengan apa yang saya pelajari dan
saya ketahui, saya akan mencoba menceritakan kembali semua ini dengan kepala
dingin dan sebenar-benarnya dan tidak diada adakan. Jika apa yang ada pada kami salah maka kami
memang mengakui itu salah, jika benar maka lama-lama saya tidak bisa membiarkan
nama Islam terus dalam fitnah dan tuduhan kejam.
Kami adalah korban kekejaman zaman, kekejaman rezim, ketumpulan hukum, ke plin planan kebijakan. Bukan playing victim yaaa... ini kenyataan yang mungkin susah diterima oleh orang yang hatinya dikuasai kebencian.
Seperti satu contoh kasus kecil dibawah. Ya, kasus KECIL
Kami adalah korban kekejaman zaman, kekejaman rezim, ketumpulan hukum, ke plin planan kebijakan. Bukan playing victim yaaa... ini kenyataan yang mungkin susah diterima oleh orang yang hatinya dikuasai kebencian.
Seperti satu contoh kasus kecil dibawah. Ya, kasus KECIL
Sumber Video : Youtube 'Audio Dakwah'
Ketika para kaum Islam KTP dan kaum non-muslim (jangan bilang kafir deh, ntar sakit ati dianya) dengan seenaknya mengolok-olok agama kami. MEMALUKAN, orang yang 'katanya' muslim tapi bikin orang tertawa dengan mengolok ayat Al-Qur'an. Ingat ya GE PAMUNGKAS (atau sapa lah namamu aku nggak paham siapa elu, tapi dengan ngomongmu udah menjelaskan apa isi kepalamu), Al-Qur'an bisa jadi penyesalan buat kamu di akhirat !!
Ge Pamungkas (kalo belum tobat) : "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)." (QS. Az-Zumar:56)
Moga aja udah tobat ya bro... aku males kepoin elu, video diatas saya melaknat perbuatanmu, tapi berharap pelakunya berubah.
Kemudian si Joshua Suherman, artis cilik yang polos kemudian sudah ternodai pikiran ke rasisme an, yaaa yang mungkin kesenengan dapat panggung lagi terus nggak punya topik, pingin ngomporin macan tidur dikiranya lucu padahal ngeselin pingin nimpuk pake ensiklopedia 10 buku biar belajar.
Hello... Anisa ex chibi emang lebih cantik kali, wajar dan bagus donk orang Indonesia lebih suka kearifan lokal. Toh yang chinese juga sama-sama suka chinese, nikah sama Jawa mana level? Ditolak, dibuang, diolok-olok, dianggap ras rendah. Bukannya banyak yang gitu ya? Saya denger sendiri dari teman-teman chinese ya hal macam itu, dan sudah rahasia umum. Banyak dari kalian sebenarnya lebih rasis, termasuk langsung mengolok di ruang terbuka seperti Joshua, ke aroganan kalian terlihat jelas, apa tujuannya? Merasa paling NKRI? Paling Bhinekka tunggal Ika? Justru orang seperti Joshua dkk, yang menodai.
Teman Chinese yang tidak begitu, tidak perlu tersinggung, saya tahu ada dari kalian yang open minded dan merakyat pula. Saya bertemu orang juga tidak langsung menembak 'chinese'nya, saya pasti pahami perwatakan orang itu tersebut dulu.
Sebenarnya kalau kepercayaan Islam, biar kamu Jawa, Cina, Batak, Bule, Negro kek... Gak ada beda, ORA NGEFEK!! Jadi masalah RASIS ini kadang bikin muak juga, wong kita diciptakan gini juga pada gak pesen, dan karena pihak rasis berulah ngeselin jadi ikutan rasis KZL, tapi gimana lagi kadang mereka sudah tabiat bawaan juga. Huuffftt ! ASTAGHFIRULLAH.
STAND UP COMEDY atau STAND UP AJANG PENISTAAN AGAMA????
Saya nggak cuma denger penistaan agama di Stand Up Comedy dari Ge Pamungkas atau Joshua saja, tapi pernah juga beberapa orang, sedih, lawakan garing yang menghantarkan kalian ke binasaan, makin tertutup hati kalian, ingin membuat orang tertawa dengan konten tak layak dan sebenarnya menghinakan diri kalian sendiri. SEMOGA DIBERI HIDAYAH YAH GUYS...
CONTOH YANG SEDANG TREND
Apa-apa laporin polisi cuuuyyy, sereeemmmm ....polisi juga kok.... Hmmm...
Ulama yang belum tentu terbukti perbuatannya di penjara bertahun-tahun, beliau juga mengaku media selalu memotong ucapan dia yang sebenarnya, mau dibebasin ternyata PHP doank...
Tapi koruptor diberi remisi 77 BULAN.
Yang mengungkap kejahatan justru di penjarakan.
Muslim memperjuangkan UU demi akhlak bangsa dibilang suka mendominasi, dibilang radikal.
Kalian nggak terima kasih sama orang-orang yang memperjuangkan generasi kita jadi baik, jauh dari zina, miras dan keburukan lain?
Edan juga ya kalau zina, LGBT bebas lepas, bayangkan jadi apa negara ini? Inikah yang kalian inginkan? Bener? Sumpah? Ciyuuuussss??? -_-
sumber : nahimunkar.org |
Muslim yang ingin mendidik anak agar jadi ihsan beradab malah dipenjarakan.
Muslim yang mengungkap kebohongan malah di penjara, padahal banyak bukti.
Muslim yang menginginkan kekayaan negara kembali untuk kita semua dibilang pengkhianat,
Dan pengkhianat yang ingin mengobral negara ini malah di sanjung, dipuja, di dukung
Weleeeeehhhh... DUNIA TERBALIK, JUNGKIR WALEK...
COBA LIHAT KALAU MUSLIM YANG JADI MINORITAS DI NEGARA LAIN
Myanmar...
Tiongkok...
Filipina...
Afrika....
Palestina yang air susu dibalas dengan air tuba sama Israel.
Bagaimana juga saudara muslim yang masih dapat deskriminasi di Amerika? Padahal kejadian WTC 9/11 jelas bukan perbuatan muslim.
Lha kalian? Masih bisa hidup mentereng, rumah gede, punya jabatan, bisa sombong, jadiin pribumi
babu...
Hayooo kurang enak mana? Nikmat mana yang kamu dustakan wahai kaum yang mengakui menderita jadi minoritas?
Kalo kita jahat, kalau emang Islam itu barbar, udah compang-camping lah kalian.
Kita memanglah ada perbedaan, kita yang putra daerah tentu punya aturan, saya juga atau muslim Korea lain kalau jadi minoritas di Korea nggak seenaknya kok bisa ngumandangin adzan, nggak seenaknya mau gini mau gitu karena ngikuti aturan orang yang lebih banyak, you mikir lah plis.
Masa kita muslim nggak ngebolehin zina, prostitusi, minuman keras, lgbt dibilang nggak toleran.
MIKIR DONK AH, MIKIR
Mayoritas harus toleransi, Minoritas harus tahu diri
KHILAFAH?
Negara Islam? Nggak usah bicara bahasa Inteleklah, Ya, mungkin memimpikan, tapi saya tahu ini bukan timingnya, sekali lagi bukan permasalahan itu. Se gak Islam-Islamnya Indonesia dulu, tapi sekarang jaman makin gila... Jadi orang-orang makin lelah bahkan mengkhayal Nabi Muhammad bisa datang membantu permasalahan kita, hiks hiks, ginilah manusia akhir jaman dikasih cobaan segini aja udah nggak kuat.
Khilafah pasti ada suatu saat sesuai takdir yang sudah di gariskan Allah, meskipun kafir menentang mati-matian Khilafah akan berjaya lagi suatu saat InsyaAllah. Tapi kali ini PR nya bukan tentang kita memperjuangkan negara Islam tapi memperjuangkan agar nilai moral Islam yang ada sejak dulu nggak di kacau balaukan dan diporak-porandakan sehingga bikin berantakan dan merusak pola pikiran, pandangan dan moral orang jaman now. Revolusi mental jare, Revolusi moral kek...
Kita dulu hidup tanpa nggak banyak dosa (dulu banyak sekarang, infinite) juga baik-baik aja kan?
Bener kata ustadz, nampaknya orang Indonesia sudah bosan dengan kebaikan.
BUKAN INTOLERAN, DI INJEK INJEK IYA
Dari contoh kasus di atas sudah keliatan kan tendensi tindakan negara kan? Kalau pihak oposisi langsung nyemplung ke penjara, tapi kalau kubu doi yang berulah tunggu di demo 212 ya baru ditindak??
Nyebut...nyebut Istighfar..
“Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika
itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan,
pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap
sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang
bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
Aku tahu jaman Nabi pasti lebih berat dari ini.
Aku tahu bersabar sangat susah, tapi acuh juga tidak menyelesaikan apapun, tidak berguna untuk jaman genting seperti ini. Sebarkan ilmu agama, agar umat muslim kuat imannya di jaman fitnah, agar bangkit GHIRAHnya (rasa tersinggung ketika agamanya dihina), agar tidak mudah terombang-ambing, dan tetap waspada dengan jerat dan tipu daya yang Ruwaibidhah di penjuru negeri :
“Sungguh, akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan. Para pendusta pada zaman itu dianggap sebagai orang yang jujur, sementara orang yang jujur dianggap pendusta. Para pengkhianat pada zaman itu dipercaya, sementara orang-orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada zaman itu pula Ruwaibidhah banyak berbicara.”
Rasulullah pun ditanya, “Siapa Ruwaibidhah, wahai Rasulullah?”
Beliau kemudian menjawab, “Orang bodoh yang membicarakan urusan manusia.” (HR. Ibnu Majah)
Ini sebenarnya curhatan yaaa... Mungkin jika ada yang kurang berkenan semoga di maafkan, semoga dihindarkan Allah dari menyebarkan mudhorot. Ini jeritan hati seorang muslim yang sedang mencoba menguatkan diri menghadapi cobaan fase dunia penuh fitnah ini.
Semoga Allah memperbaiki saya, yang membaca tulisan ini dan semua yang Ia kehendaki.
Semoga kita semua jadi barisan pembela agama Allah...
Sekian, sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
“Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika
itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan,
pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap
sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang
bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
“Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika
itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan,
pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap
sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang
bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
“Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika
itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan,
pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap
sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang
bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
“Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika
itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan,
pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap
sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang
bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/2025-hati-hati-dengan-ruwaibidhah.html