Second Menu

Pages

Minggu, 16 Juni 2013

Siapa Paulus dalam agama Kristen?

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya." (Qs. Ali Imran : 55)



Tidak lengkap rasanya agama Kristen jika kita tidak mengenali Paulus dengan lebih dekat. Setiap perbincangan mengenai agama Kristien disentuh pasti Paulus juga akan dikaitkan. Siapakah Paulus sebenarnya?. Para penyelidik berpendapat bahawa Paulus merupakan orang yang memainkan peranan penting dalam mencorakkan agama Kristian.

Sumber yang ada dalam agama Kristian sekarang ini dicipta oleh Paulus sendiri. Segala peraturan yang terdapat di dalamnya seperti prinsip- prinsip, dasar agama dan upacara- upacara adalah ditetapkan oleh Paulus juga. Bahkan dia yang bertanggungjawab dalam menggubah pegangan penganut- penganut agama tersebut. Dengan kata lain, agama Kristian yang ada sekarang ini adalah hasil ciptaan Paulus, bukan seperti yang diwahyukan Allah s.w.t kepada Nabi Isa a.s  (Yesus) untuk disampaikan kepada umatnya

Setelah peristiwa penyaliban, berbeda-beda pendapat tentang kondisi Yesus (Isa as) ada yang menganggap beliau mati di tiang salib, dan memang keyakinan ini yang diinginkan oleh rabi-rabi Yahudi dan umatnya yang menolak Yesus. Dan ada pula yang berpendapat bahwa Yesus (Isa as) belum meninggal. Tapi Allah telah menyelamatkannya seperti yang di katakan dalam Al-Quran, surah An-Nisa 4:157

"....Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 4:157-158)

Dan adalah seseorang yang bernama Paulus yang kemudian mengubah keyakinan yang dibawa Yesus dengan wajah baru yang sama sekali berbeda dengan keyakinan aslinya, dan ironisnya keyakinan ini yang diikuti hingga detik ini oleh umat kristen sedunia.

Nama aslinya adalah Saul, lahir di Tarsus (Turki) kira-kira 2 tahun sebelum Masehi. Karena Yesus lahir kira-kira tahun 6 SM, maka Paulus kira-kira berusia 8 tahun lebih muda daripada Yesus. Ayah Paulus berasal dari suku Benyamin salah satu suku dari 12 suku Bani Israel. Meskipun ayah Paulus tinggal di negeri asing ia tetap melaksanakan hukum Taurat dengan cermatnya. Di zaman itu, kota Tarsus merupakan kota dagang yang penting dan ramai karena sebagai kota perlintasan dari Timur ke Eropa dan begitu juga dari Eropa ke Timur maka akan melawati Tarsus juga.

Saat itu di kota Tarsus terdapat sebuah perguruan Yunani, sejumlah kuil dewa-dewi, gedung komedi, dan tempat-tempat hiburan lainnya yang sangat digemari oleh orang-orang Yunani. Sejak muda Paulus sangat tertarik pada kebudayaan Yunani terutama pelajaran filsafat Yunani.  Dengan demikian terkumpullah pada dirinya dua pengaruh, pertama pengaruh didikan hukum Taurat dari keluarga Yahudinya, kedua pengaruh kebudayaan Yunani yang berpengaruh luas di masyarakat kala itu.

Secara formal Paulus juga berguru pada Gamalil, seorang ulama Yahudi yang amat terkenal di Yerusalem. Persinggungan pengaruh filsafat Yunani terhadap agama Yahudi di masa itu adalah hal yang umum. Aliran filsafat Yunani yang amat berpengaruh ketika itu adalah aliran Stoa yang pantheistik menganggap Tuhan dan makhluk merupakan suatu kesatuan yang sama zatnya dan hanya berbeda dalam penglihatan bentuk.

Synthese antara ajaran filsafat Stoa dengan ajaran agama Yahudi seperti kita lihat pada sejarah filsafat terdapat pada filosof Yahudi Philo yang menganggap Logos dari Stoa sebagai semacam malaikat yang tertinggi alias Roh Kudus. Philo hidup antara tahun 25 SM hingga 50 SM, satu masa dengan kehidupan Yesus dan Paulus.
Paulus bukanlah orang Betlehem (kota kelahiran Yesus) atau orang sekte Nazarene / Nazorite dan bukan pula orang Yerusalem. Ia tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus. Dan memang Paulus bukanlah murid Yesus, juga bukan pula pengikutnya.

Dia belum pernah bertatap muka dengan Yesus, meskipun ada kemungkinan dia pernah melihatnya dari kejauhan. Bible sendiri mencatat Paulus merupakan musuh pengikut-pengikut Yesus dan ia bertindak sangat kejam sekali kepada mereka. Tidak diceritakan apakah Paulus terlibat dalam upaya penangkapan untuk menyalib Yesus atau tidak.

Paulus hingga matinya tidak pernah menikah karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan. Ia dikenal sebagai seorang pembicara (orator) yang baik, apalagi ditambah pengetahuan yang begitu mendalam tentang agama-agama Hellenisme (Kisah 2:39, Kisah 25:1-12). Kelebihan yang dimilikinya ini menjadi beralasan jika anda menyaksikan VCD Paul of Tarsus, sebuah film hasil penelitian yang diproduksi oleh BBC Channel. Di situ dikupas bahwa menurut penelitian mereka, Paulus mengalami sindrom syaraf otak yang disebut Epilepsi.

Paulus yang telah menyatakan diri sebagai Rasul Yesus dan menemui para murid Yesus, mengetahui kelebihan, kelemahan dan kekuatan pengaruhnya. Dia memulai rencananya dengan menyebarkan ajarannya kepada orang-orang non Yahudi. Karena merasa mendapat kemajuan, dia mencurahkan seluruh kemampuannya dan berhasil mendapatkan pengikut dalam jumlah besar. Ia memasukkan ide-ide filsafat Yunani kedalam ajaran Yesus yang didapatkannya dari murid Yesus.
Ajaran Paulus:
1) Agama Kristen adalah untuk semua bangsa bukan untuk Bani Israil saja, padahal Nabi Isa diutuskan Allah hanya untuk Bani Israil.
2) Konsep ketuhanan. Menurut Paulus Tuhan mempunyai tiga peribadi: tuhan bapa, tuhan anak dan roh kudus. Perbincangan tentang ketuhanan dalam agama Kristen sampai sekarang belum selesai, semakin dibincangkan semakin keliru dan tidak mendapat kata putus.
3) Inkarnasi (menjelma/ Tuhan menjelma) Menurut Paulus Isa telah melakukan inkarnasi di bumi melalui benih Daud. Dengan demikian, Paulus telah menegaskan bahawa Isa adalah anak Yusuf dan Maryam sebagaimana salasilah yang ditulis dalam Matius. (Matius 1: 1- 16)
4) Dosa warisan. Pada pandangan Paulus manusia sepatutnya hidup kekal di syurga tetapi kerana dosa Adam dan Hawalah semua Manusia berada di bumi. Dengan itu semua manusia yang lahir ke dunia menanggung bebanan dosa yang dilakukan oleh mereka berdua. Lalu Isa dianggap sebagai penebus bagi dosa tersebut.
5) Penyaliban dan penebusan. Menurut Paulus lagi, Nabi Isa menyerahkan dirinya untuk dikorbankan sehingga disalib bagi menebus dosa manusia yang diwarisi oleh Nabi Adam. Setiap harus beriman dengan penyaliban dan penebusan dosa agar memperolehi kehidupan yang kekal dan kembali pada hari kiamat.
6) Konsep kebangkitan. Isa bangkit semula dari alam kubur selepas tiga hari dikebumikan. Beliau terus naik ke langit serta duduk di kanan bapanya untuk memerintah manusia. Semua orang mesti mempercayai bahawa Nabi Isa bangkit dan hidup kekal supaya mereka juga akan beroleh kehidupan yang kekal.
7) Tuhan Yesus. Paulus menegaskan dengan yakin bahwa Nabi Isa adalah tuhan. Dengan adanya dasar ini, maka lahirlah prinsip triniti yang menetapkan tuhan itu terdiri daripada tiga pribadi, Allah bapa, Allah anak dan roh kudus. Kesemua ajaran-ajaran di atas ini adalah yang ditunjukkan oleh Paulus, dia yang bertanggungjawab terhadap semua itu. Segala ajaran- ajaran tersebut adalah bohong belaka. Sebagaimana yang telah dikatakan Paulus dalam surat kepada jemaah di Roma
dalam Injil disebutkan dengan jelas sekali bahwa misi Yesus hanya untuk bani Israel. 
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6)
Aktifitas Paulus ini menimbulkan ketegangan antara dia dengan para murid Yesus.  Kitab Perjanjian Baru telah mencatat, dua orang murid Yesus berselisih dengannya, yakni Petrus dan Barnabas telah meninggalkannya. Petrus menyatakan bahwa dia adalah guru palsu. Begitu pula James menjulukinya sebagai seorang yang berdalih dan laki-laki sombong. Di dalam suratnya pada Paulus, James mengatakan:
Tetapi kebohongan dan kesombonganmu, serta semua kesombonganmu adalah kejahatan.?

Atau pengakuan terus terang yang dinyatakan oleh Paulus sendiri :

"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ?" Roma 3:7
Jelaslah sekarang Paulus sebenarnya seorang pendusta. Dia sendiri yang membuat pengakuan sedemikian jelasnya.
 
 sumber www.akhirzaman.info