Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (QS.10:99)
Baca juga Terlahir Islam & Non Muslim
Sebagian besar penduduk dunia ini menganut agama sebagai identitas diri, penuntun kehidupan, keyakinan dan mungkin anutan yang dianggap kebenaran yang harus dijalani. Seperti sudah keharusan bahwa seseorang beratribut agama.
Ada yang menganggap agama itu tuntunan, petunjuk di dunia dan hal yang mengiring tentang masalah akhirat sehingga merupakan hal yang sangat fital dan diutamakan segala urusan dan upayanya (Islam). Dan ada yang menganggap agama ya hanya di dunia konsekuensinya, urusan kehidupan selanjutnya tidak diketahui secara pasti dan tidak di .
Telah dikenal berbagai agama di dunia ini. Di Indonesia sendiri diakui 6 agama, sementara di negara lain, banyak lagi yang serupa yang sebenarnya lebih seperti suatu 'kepercayaan' ketimbang agama.
Jika di Indonesia, agama harus di landasi atas kepercayaan kepada Tuhan, sebagaimana yang di cantumkan pada Pancasila sila pertama bahwa setiap warga Indonesia harus mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Esa berarti Satu! Tuhan itu satu, iya kan?
Ehm.. Apa ada agama yang mengajarkan ke-Esa an Tuhan secara mutlak selain Islam? Setelah saya cari tahu. Ternyata tidak ada..
"Lalu.. Kenapa agama berbeda-beda? Kita sama-sama manusia, semua struktur tubuh yang ada di dalam tubuh kita sama, berbagi dunia yang sama, bagaimana bisa menyembah Tuhan yang berbeda?"
Kalau di logika, sebenarnya pencipta kita cuma satu kan? Lantas kenapa menyembah dengan cara berbeda bahkan Tuhan yang berbeda?
Dan banyak fenomena 'Debat Agama' yang terjadi di mana-mana. Saya biasanya malas terlibat dan hanya mengamati. Oh Oh ~ ini toh yang di permasalahkan orang-orang.
Sebagian berdebat untuk memaparkan kebenaran, berharap mengajak orang ke arah kebenaran, sebagian lain hanya serampangan ingin saling mengolok-olok.
Inilah dua golongan (golongan mu'min dan golongan kafir) yang
bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka... (QS.22 : 19)
Ini pertanyaan saya beberapa waktu yang lalu :
Apa benar agamaku (Islam) satu-satunya yang benar?
Lalu bagaimana dengan ajaran agama yang lain?
Kalau orang pluralisme bilang semua agama itu sama. Semua agama memang mengajarkan kebaikan. Tapi apa yang di maksud semua agama itu benar menuju satu Tuhan? Mana mungkin Tuhan memerintahkan perintah yang berbeda-beda? Kalau ada perintah satu agama yang dianggap sulit, enak dong yang mudah. Pasti kalo memang gitu asasnya, ya semua pilih agama yang mudah aja.
Tapi.. Bukan masalah mudah, tapi yang benar.
Atau.. Setiap agama punya surga dan neraka masing-masing? Ah.. mana mungkin. Kita ini sama-sama manusia, meskipun sebatas berbeda RAS atau SUKU, bukan berarti kita berbeda pencipta. BUKAN !!
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (QS. 49:13)
Dengan pertanyaan dalam diri yang cukup menggelitik saya, akhirnya saya mulai mencari-cari tentang ajaran dan pemahaman masing-masing agama (yang ada di Indonesia).
Saat itu perasaan saya netral, lalu mulai menelaah. Bagaimana sih ajaran agama-agama itu? Bagaimana awal mulanya? Bagaimana dasar pengajarannya? Satu agama bisa saya pelajari satu persatu dalam beberapa hari, ingin mengetahui asas secara mendasarnya untuk membandingkannya dengan ajaran Islam yang sudah saya pahami dan saya anut. Saya awalnya tidak menjudge, saya tahu dari beberapa agama yang ajarannya mirip dengan Islam tapi ada yang menyelentang, dan yang lain jelas jauh berbeda asasnya.
Berikut saya paparkan dulu sedikit asas tentang agama Islam :
Islam:
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS.10:25)
***
Saya tidak akan menyebut spesifik masing-masing asas ini dalam agama apa. Tapi, dari 5 agama itu yang saya temukan :TENTANG KETUHANAN
Buka:
MENYEMBAH ITU HANYA PADA TUHAN. Bukan pada makhluk biasa... Bukan pada sesuatu yang di ciptakan.
Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong? Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?" (QS. 37:86-87)
__________________________________
Pada jaman Nabi Musa, orang di jaman itu menanyakan bagaimana cara menyembah Tuhan sementara tak ada sebuah wujud yang bisa disembah. Ya.. mereka menginginkan adanya berhala (patung-patung) seperti yang masih ada sampai sekarang untuk di sembah.Lalu Nabi Musa berujar bahwa betapa sempitnya pengetahuan mereka tentang Tuhan jika begitu.
Tuhan itu Maha Esa.. Ia Unique. Maha Besar.. Kita anggap bumi besaaar, tapi masih ada planet yg lebihh besar, lalu seluruh alam semesta, dan Allah lebih besar dari semua ciptaanNya. Bayangkan seberapa besar Allah, kenapa kita harus berpikiran Ia tak bisa mengatur Tidak bisa dilihat (hal ini juga ada dalam Injil) dan tidak serupa dengan ciptaannya (tidak berupa manusia dll).
Gambar diatas, semua ciptaaan ALLAH SWT ..
Jadi Allah itu saking MAHA MAHA MAHA dan MAHA nya.. Jadi wujud nggak bisa dipikirkan secara simpel menurut imajinasi kita, atau disetarakan dengan yang berbau duniawi.. Bayangkan saja, Ia adalah Dzat yang menciptakan alam semesta loh!! Sehebat-hebatnya manusia, seajaib-ajaibnya manusia nggak mungkin melakukannya. Seorang nabi yang punya mukjizat pun tak bisa.
Ya sudah.. jangan dibayangkan, setidaknya anda harus paham bagaimana Tuhan tidak bisa di umpamakan menjadi sebuah patung, lukisan, setara atau menyamai makhluknya atau perlu beberapa sekutu karena ia MAHA ! Jangan sekutukan Ia..
__________________________________
ASAS LAIN
Buka:
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (QS.10:99)Memang, Kita nggak bisa memaksakan semua orang menerima apa yang kita percaya sekalipun keyakinan akan kebenaran ini membara dalam diri kita. Pasti ada orang yang keras hatinya, dan sudah kadung terdoktrin pemikiran yang lain. Allah pun berfirman bahwa kita tak boleh memaksa orang masuk Islam..
Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.... (QS. 2:256)
Meskipun begitu, bukan berarti Tuhan juga 'liberal' tapi keimanan atau kedurhakaan kita sama Allah nggak akan mempengaruhi kemuliaan Allah sama sekali. Memilih beriman atau tidak ada konsekuensinya untuk diri kita sendiri. Pilih beriman Allah akan balas dengan surga, pilih durhaka ya neraka. Begitu.. T_T
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. 39:22)
//Nah terlepas dari itu. Tidak ada yang bisa membuka hati seseorang kecuali Allah.
Saya tidak bermaksud menciptakan pertikaian, hanya mengungkapkan kebenaran yang pernah saya telaah. Masalah kepercayaan memang milik masing-masing orang. Semoga kita berada di jalan yang benar. Saya manusia yang banyak kekurangan. Ambil yang baik dan buang yang buruk atas tulisan saya\\
Wassalam. :)