Bagaimana jika Membaca Al-Qur’an Padahal tidak Mengerti Artinya??
Assalamualaikum..
Kisah
berikut ini, sudah tidak asing lagi tersebar diinternet dalam berbagai
versi penuturan yang diceritakan berulang-ulang dalam beberapa blog dan
ruang website diinternet.
Dikisahkan,ada Seorang muslim
tua yang tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan
bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk
dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti
kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : ” Kakek, aku coba membaca
Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada
sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan
menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu perapian, memjawab
pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan
bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua
air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan
berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “. Kakek itu meminta
cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba
lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya
kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia
mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan
dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk menggati keranjangnya.
Kakeknya mengatakan : “Aku tidak ingin seember air, aku ingin
sekeranjang air.Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi
keluar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu
tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada
kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan
habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan
keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin,
tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.
Dengan terengah-engah, ia berkata : “Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”. Sang kakek menjawab : “Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .” Anak itu
memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya
nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang
batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih,
luar dan dalam.
” Cucuku, apa yang terhadi ketika kamu membaca
Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama
sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan
berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan
kamu.
***
Itulah hakekat dari sebuah tuntunan kenapa
kita perlu Mambaca,Memahami,Mentadaburi,Menghafalkan dan Mengamalkan
al-Qur’an. Karna dengan ke lima M(
mambaca,memahami,mentadaburi,menghafalkan dan mengamalkan al-Qur’an)
ini,diharapkan dapat menjadi pedoman dan arah kehidupan kita dalam
merubah hidup kita menuju kebahagiaan,kesuksesan dan kemuliaan dunia dan
akhirat. Dengan membacanya saja Allah dapat merubah hidup kita,apalagi
dengan Memahami,Menghayati dan Mentadaburi isinya serta menghafalkan dan
Mengamalkan tuntunan yang ada di dalam Al-Qur’an dalam setiap link
kehidupan kita.