Second Menu

Pages

Sabtu, 19 April 2014

Suriah, Mesir, Palestina.. Saudaraku, Saudaramu juga.

 
Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang Islam yang saling mengasihi dan mencintai satu sama lain adalah ibarat satu tubuh, Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasa sakit dan tidak bisa tidur “ (HR. Bukhori)
Tell me when did we become, So cold and empty inside.
Lost a way long time ago. Did we really turn out blind? We don’t see that we keep hurting each other no. All we do is just fight.
(Maher Zain - Hold My Hand)

Assalamualaikum..

Kali ini saya ingin membahas sebuah realita yang memilukan. Yang entah diketahui atau tidak secara luas oleh kita kaum muslim bahwa saudara kita yang berada di Suriah (Syria), Mesir dan Palestina sedang mengelami penderitaan yang teramat sangat.  Dalam rasa takut, sakit dan tertekan karena mereka tidur dan tinggal di daerah-daerah terjajah dan peperangan. 

Ratusan ribu jiwa mengucurkan darah dan meregang nyawa, yang lain masih bertekad menantang maut demi mendapatkan haknya kembali dan menumpas kezaliman dan menggantungkan jiwanya hanya kepada Allah SWT semata.

Entah apakah latar belakang para penjajah ini melakukan hal sedemikian kejinya sehingga banyak ratusan ribu jiwa tak berdosa melayang.  Orang awam seperti saya yang tak punya banyak pengetahuan hanya bisa menerka dari apa yang berita bawakan.  Entah ini kerakusan dan ketamakan atau dilandasi kebencian oleh para penguasa negeri adi daya maupun bangsa yang paling zalim yang telah di tulis oleh Al-Qur'an, atau juga perang saudara, sesama penduduk negeri, bahkan sesama orang yang mengaku Islam, tapi salah satunya tentu telah menyalahi sejauh-jauhnya.

Bagaimanapun kejadiannya itu Allah membenci orang-orang yang zalim, dan bagaimanapun pahitnya kenyataan yang perlu dipahami adalah bahwa ini semua adalah kehendak dan suatu takdir yang telah ditentukan Allah.  Entah, hikmah dan benang merahnya tentu tak ada yang bisa memprediksi.


Menurut tulisan di Republika Online, dijelaskan tentang kemungkinan telah dituliskannya konflik di tiga negara ini dalam Al-Qur'an secara tersirat, yakni :

"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. Dan demi bukit Sinai. Dan demi kota (Makkah) ini yang aman," tutur Bachtiar membacakan terjemahan Surat At-Tin ayat 1-3, saat menjadi narasumber dalam Forum Solidaritas Muslimah Indonesia untuk Derita Mesir di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, Sabtu (21/9).

Bachtiar berkata, tafsir dari surat tersebut adalah, "Demi bumi tin di Damaskus (Suriah), dan demi bumi zaitun di Palestina, dan demi bukit Thur yg ada di Sinai (Mesir). Dan demi kota Makkah yang aman."

Jika dilihat dari kacamata sederhana surat At-Tin, lanjutnya, maka konflik yang terjadi di Suriah, Palestina, dan Mesir, adalah perang global yang sudah Allah takdirkan. Perang itu, kata Bachtiar, bahkan melibatkan seluruh dunia.

Karenanya, Bachtiar menilai, persoalan Mesir jangan dianggap sebagai konflik politik. Sebab, jika melihat persoalan tersebut dari sisi politik saja maka hati akan terasa kosong. Lebih dari itu, ia melihat Allah telah menyiapkan skenario besar dalam peristiwa ini.

Bachtiar meyakini, akhir dari konflik Mesir juga sudah termaktub dalam Surat Al-Qashshash ayat 5 yang menceritakan kisah Musa melawan Firaun. 

"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)," bunyi terjemahan dari Surat Al-Qashshash ayat 5.

"Pada akhirnya di ayat itu digambarkan orang-orang yang dilemahkan nanti akan dikuatkan dan diwariskan kekuasaan di Mesir," tutup Bachtiar. (ROL)

Dalam perjuangan keras dan penuh dengan kepiluan ini, apakah kita merasa tak perlu campur tangan, sekalipun gerak tangan ini bukan menyalurkan dana tapi hanya sekedar untuk membisikkan doa tulus agar kesakitan pada mereka segera berakhir? Apa mungkin Allah menurunkan tragedi seperti ini untuk memantau reaksi kita sesama Muslim, apakah kita peduli atau merasa tidak mau tahu.

Children seem like they’ve lost their smile
On the new blooded playgrounds
Oh no
How could we ignore , heartbreaking crying sounds
And we’re still going on
Like nobody really cares
And we just stopped feeling all the pain because
Like it’s a daily basic affair
 
(Maher Zain-Hold My Hand)

Anak Syria
Anak kecil pemberani
Anak-anak kecil yang polos menjadi yatim piatu bahkan banyak diantaranya menjadi sasaran kekejian dan ditembaki, adapula yang memberanikan diri ingin ikut melawan kezaliman. Anak-anak sekecil itu harus mengalami sakitnya tertembus peluru, mengalami psikis dan fisik, pengobatan tanpa obat bius, mengalami luka parah bahkan cacat seumur hidup dan aja juga yang meninggal, insya Allah menjadi malaikat-malaikat kecil disisi Allah. :)
 
Gadis cilik cantik yg terluka kena senjata

60 % Rumah Sakit di Suriah Hancur
 
Warga pun sudah tidak lagi sekedar menderita karena miskin, seperti permasalahan pelik di negeri kita.  Tapi mereka sudah hilang ketenangan hidup dan menderita karena kesakitan dan ketakutan. Tak lagi punya tempat berteduh yang nyaman dan aman, tak ada lagi makanan lezat yang mengenyangkan. Tangisan, jeritan luka dan kematian sudah biasa mereka dengar, tak ada nafas lega dan tawa ringan seperti apa yang masih sering kita rasakan.


Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (QS. 22:39)
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS. 2:190)
Ketika perang telah diijinkan karena mereka sedang dianiaya, para mujahid pemberani,laki-laki dan perempuan berani berperang demi menumpas kezaliman dengan ketangguhan dan tak takut mati, janganlah kalian terburu-buru menuduh mereka seorang beraliran keras bahkan teroris. Mereka lakukan ini dengan alasan yang haq, berpedoman dengan iman dan pasrah kepada Tuhan sepenuhnya yang menjadikan mereka syuhada yang diangkat di tingkat atas di surga Allah :)

Mujahid Wanita Syria
Beliau ini adalah perempuan, yang terlihat sangat cantik jelita bukan? Tapi beliau sangat memberanikan diri untuk mengajukan diri berjihad, memerangi kaum zalim dan kafir meskipun Allah sebenarnya tidak mewajibkan kaum perempuan untuk berjihad.  Tapi dengan semangatnya yang luar biasa, beliau tetap maju. Membawa senjata, benda yang sangat rikuh untuk dipegang kaum wanita dan memakai bandana yang bertuliskan kalimat TAUHID.

Para Mujahid sedang membaca Al-Qur'an
Mujahid tak lepas dari pedoman paling kuat dimana mereka mengalami kerasnya perjuangan.  Al-Qur'an lah yang menguatkan tekad mereka untuk tidak takut dengan apa yang akan mereka hadapi dan mengokohkan keyakinan. Itulah kenapa Allah menurunkan beberapa ayat tentang peperangan, karena realitanya, hidup ini selalu ada peperangan yang perlu bimbingan Tuhan untuk menghadapinya.
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. 3:140)

SYUHADA GUGUR DENGAN BAHAGIA

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (QS.2:154)

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS. 3:169)


Banyak sekali foto yang sungguh memilukan bahkan sangat mengerikan karena tragedi ini, bagaimana kesedihan dan terpukulnya banyak dari mereka yang kehilangan dan harus melihat orang yang terkasih meninggal dengan sangat tragis. 

Tapi banyak pula diantara mereka meninggal dengan muka tenang, tersenyum bahkan tertawa lebar seperti diatas. Tahukah kenapa? Syuhada (Orang yang gugur di jalan Allah) sesungguh ditunjukkan hal yang indah ketika sakaratul mautnya yaitu detik-detik menuju kematiannya sehingga dia bisa tersenyum di nafas terakhirnya. Mereka meninggal dengan mulia, khusnul khotimah.

Bagaimanapun tidak banyak diantara kita yang berani mati seperti mereka sekalipun disebut dalam Al-Qur'an bahwa syuhada sudah pasti masuk surga.  Tapi demi Allah, tidak mudah untuk menimbulkan keberanian seperti itu. SubhanAllah, mereka memang manusia yang luar biasa.



APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEBAGAI SAUDARA MEREKA??

Kita sadari, kita adalah orang Indonesia yang jauh dari jangkauan dengan mereka.  Kita mungkin bahkan tak pernah sekedar mengenal dan menjumpai orang yang berasal dari negara tersebut. Tapi sadarkan bahwa hubungan persaudaraan kita mereka sesungguhnya sangat dekat? Karena kita sama-sama seorang muslim. Seperti hadist yang saya tulis di atas, bahwa muslim satu dan lainnya adalah saudara, satu. Jika satu sakit maka yang lain juga akan merasakan sakit. Seperti lagu Maher Zain yang berjudul One Big Family :
"It doesn’t matter if you live far away from me.  You feel I feel, you bleed I bleed, you cry and I cry.
I care about you. And I wish you could realise.  We’re part of one family. No matter how far you are. And even if we don’t know each other. Oh, you’re my brother, You’re my sister, JUST ONE BIG FAMILY."

Selama ini mungkin kita susah sekali untuk ikut merasakan apa yang terjadi di sana. Bahkan berita di media nasional di Indonesia amat jarang bahkan hampir tidak ada yang menyiarkan setiap terjadi pembantaian dan penyerangan mereka kecuali jika hal tersebut dijelaskan sebagai konflik politik. Entah apakah ini karena memang benar bahwa sebagian besar media adalah milik Yahudi? Sehingga berita tentang Islam di tenggelamkan begitu saja?

Janganlah terlalu angkuh untuk berfikir bahwa urusan itu terlalu jauh untuk kita memikirkannya dengan alasan-alasan keterbatasan. Merasa kita tidaklah mempunyai kekuatan segitu besar untuk ikut perang, okay lah.. tidak ada orang yang berani memaksakan seseorang untuk berperang. Tapi tidakkah kita bisa menunjukkan setidaknya sedikit kepedulian, empati.

Ini terlalu abstrak dan menyedihkan dimana sesama muslim, ratusan ribu disana sedang menderita setengah mati, sementara disini kita hanya asyik goyang koprol, menghambur-hamburkan uang untuk membeli fancy material, dan serba nggak mau tahu, masa bodo, 'bukan masalah gue' thinkers deh pokoknya.

Semiskin-miskinnya kita yang masih bisa menghirup udara segar disini, kita masih mampu untuk membantu mereka dengan menyisihkan waktu untuk mendoakan mereka. Selemah-lemahnya kita, tidakkah ada sedikit rejeki yang bisa disisihkan untuk mereka. Ajak rekan dan keluarga mengetahui situasi ini dan saling membantu pada penyalur yang sudah terpercaya, dengan begitu dunia akan tahu bahwa Islam adalah satu, jumlah banyak yang terpecah tak akan menjadi kesatuan yang kuat tapi meskipun kita hanya bisa melakukan sedikit tapi banyak yang melakukan insya Allah dari situlah kekuatan solid yang akan sulit untuk dihancurkan pihak luar.

Kadang Allah menurunkan suatu keburukkan karena ketidak pedulian kita, Allah menguji kita agar kita lebih peka terhadap apa yang terjadi hingga insya Allah akan mengembalikan semua itu kita semua menjadi satu saling bahu membahu,

Banyak pahala dibalik musibah, yaitu apabila kita ikut meringankan sekalipun itu hanya sedikit. Allah menyukai hamba yang memikirkan muslim lainnya. Allah akan beri penghargaan bagi kita yang mau sedikit lebih banyak berjuang untuk satu hal di jalan Allah. Insya Allah.

Semakin kebawah saya sudah makin ngantuk dan tidak bisa berkata-kata karena tak terasa sudah hampir pukul 12 malam hehe, sebenarnya masih sangat banyak yang ingin saya sampaikan untuk topik ini. Tapi sekian dulu akan saya lanjutkan di waktu selanjutnya. Semoga Allah mengijinkan. Sekian, semoga bermanfaat, Mohon maaf jika ada salah dan khilaf.

Wassalam.

We can save the good spirit of me and you. For another chance. And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you.
(Maher Zain - Hold My Hand)