Second Menu

Pages

Jumat, 01 Februari 2019

Kebangkitan Umat Muslim Indonesia, Mulai Terlihat?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Bismillah...

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (QS.110:1-2)
Mungkin inilah tujuan Allah menghadirkan suka duka, pahit manis, getir asin(??) kehidupan manusia secara silih berganti dan membentuk pribadi muslim yang selalu berpasrah dan bersyukur dalam keadaan apapun, karena semua hal ada HIKMAHnya.

Termasuk duka karena rezim kejam jaman now, umat muslim di Indonesia pun cukup tertekan beberapa tahun terakhir dengan semua yang terjadi gonjang-ganjing di dalam intern negeri ini. Entah itu pemerintahan, kepemimpinan, kebijakan maupun kebermasyarakatannya. Asas-asas yang sesuai dengan agama pun mulai di singkirkan, kita menjerit. Intimidasi, kriminalilsasi, jadi bully-bullyan dan lain-lain semua kita rasakan di negara yang dulunya lempeng-lempeng saja. Kenyataannya adalah sebenarnya semua juga tahu kalau kita mayoritas udah daridulu, tapi kenapa ke mayoritasan itu menjadi sangat masalah untuk yang lain baru-baru ini? Apa lagi kalau bukan tiba-tiba ada negara api menyerang. Sakit cuy.... agama dan hukumnya di cabik-cabik kayak gini.

Tapi bilang mudhorot semua, nggak juga sih kayaknya, yaaaa...ada lah baiknya...

Nah loh...

Kita kaum muslim harus positive thinking guys... hehehehe (meski nggak boleh pasrah dan tetap melawan kebathilan)

Jadi konon, para muslim 'para mayoritas' (sebutan yang diberi oleh si dia) merasa hidupnya tenang-tenang saja, lempeng, tidak ada serangan, tidak ada ancaman, hidupnya enak-enak wae padahal ibadah minim, sholat masih jarang-jarang, ikut kajian dibilang kuno, ikut acara agama dibilang kolot.

Kemudian sampai negara api menyerang, mulai mengusik ketenangan, menyuarakan suara pertentangan terhadap Islam.

Lha dalah.... Alhamdulillah gitu, jadi banyak yang terpancing ghirahnya, Alhamdulillah hati nuraninya masih bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk, jadi meskipun selama ini dia tidak menjalankan kebaikan itu secara benar, tapi ketika kebaikan mulai mendapat pertentangan, perlawanan dan serangan dia mulai mempertanyakan, apa-apaan ini??


Mulai penasaran, ada apa gerangan, kenapa terjadi keributan yang memojokkan agamanya yang selama ini dia percayai meski belum sepenuhnya ia pahami, menelisik tuduhan dan tajuk yang bertebaran. Mulai cari tahu, mulai belajar, dan sedikit demi sedikit tertusuk hatinya, sedikit sedikit jatuh cinta juga.

Semua kisah orang yang bangkit ghirahnya mungkin punya latar belakang kisah yang berbeda. Tapi menurutku dengan kezaliman rezim, dengan ini juga kesempatan kita untuk bersatu merapatkan barisan dan dengan begini, dengan saling bertemunya orang muslim dari penjuru negara, sama-sama menyatukan visi dan InsyaAllah semakin kuat. Yang awalnya acuh, makin mencari tahu tentang yang benar berusaha baik dan memperjuangkan yang hak.


Mungkin kasus terbesar adalah saat ayat Al-Qur'an kita di bilang alat kebohongan dan pembakaran bendera Tauhid.

Mengutip salah satu perkataan artis yang hijrah, Arie Untung di akun Youtube milik kumparan, bahwa ia pun sebelumnya tidak terlalu seberapa peduli dengan urusan agama bahkan pernah terombang-ambing pikirannya dan hampir murtad, tapi karena fenomena carut marut kondisi politik Indonesia saat ini yang membawa SARA dia jadi sadar.

"Momennya ketika ada statement keras di tahun 2016 tentang agama saya, disitulah emosi keluar, ada perasaan yang susah dibayangin. Kenapa ya teman-teman saya malah membela yang itu, mengagungkan yang menghina agama, padahal mereka muslim gitu...."

Sebatas itu beliau masih belum berani menampakkan diri bahwa beliau sedang berhijrah atau istilah gampangnya, mulai memikirkan agama, karena takut akan statement atau prasangka orang lain.


Sampai akhirnya beliau di sentil oleh temannya (yang bukan artis), "Lu kok diam aja agama di gituin, padahal lu public figure. Katanya di film bikinan lu bilang 'jika kamu melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tanganmu.' Lu sudah lakukan apa? Lu cuma bisa batin dalam hati, itu kan cuma iman yang terendah. Ketika lu entar di hisab, followers buat apa, cuma buat endorse doank??"

Disitulah beliau mulai tersadar dan mulai berani menampilkan diri dan bersuara untuk membela agamanya.

MasyaAllah, itu cuma salah satu cerita singkat ya gimana kezaliman pemerintahan sekarang ternyata mengandung hikmah bisa menggugah kepedualian dan bahkan membuat orang lebih cinta dan menjalankan agamanya dengan benar. Menyuarakan bahwa Muslim Indonesia masih punya kekuatan dengan bisa bersatu untuk melawan kezaliman. Jangan lagi muslim yang mudah di pecah belah.

Dan  hal paling krusial lagi yang sedang susah payah ingin diperjuangkan umat kita adalah  kembalinya MORAL WARAS yang seharusnya menjadi karakteristik bangsa yang diperjuangkan dengan teriakan Takbir dan tumpah darah para ulama juga, ditambah, kalau mau bicara adat dan adab kita masih punya adab orang ketimuran.

Tapi semakin kesini semua pintu ke mudhorotan atau pintu dosa malah mau di buka lebar,  diantaranya zina, penyimpangan seksual bahkan ada yang bersuara untuk pelegalan miras dan prostitusi mau dibiarkan saja. Untuk apa ada hukum jika membiarkan warganya rusak???

Anyway... satu sisi berasa dalam kegelapan, satu sisi lagi seperti ada angin segar berhembus.

Umat muslim yang dulu hidup masing-masing, sendiri-sendiri, bahkan gampang dipecah belah. Dengan fenomena pemerintah yang seperti sekarang, mulai mengupayakan untuk saling bertemu, bersatu bersama dalam forum, setidaknya memperkuat pondasi di dalam iman, tidak membiarkan virus yang disebabkan mulai cacatnya hukum atas moral di Indonesia menkontaminasi moral orang terdekat atau saudara seiman kita. Mungkin ini namanya perjuangan, semua memang tidak di dapat dengan kemudahaan, dan semua yang sedang jaya bukan berarti yang benar, dan yang dilemahkan adalah yang buruk, karena masa kejayaan dan kehancuran antara yang baik dan fasik memang kodratnya di pergilirkan oleh Allah, sesuai ayat di bawah. 

Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. 3:140)
Mulainya Kebangkitan Umat Muslim Indonesia menurut pengamatan orang awan seperti saya yaitu :

1. Anak muda ramai-ramai datang ke kajian.


Lihat saja, sekarang bukan jamannya masjid hanya di isi orang tua, anak muda pun mulai hobi datang ke kajian mingguan dan dengan tausiyah yang di sampaikan setepat mungkin untuk kawula muda, ada-ada saja sekarang cara pendakwah menyampaikan ilmu dan dakwah pada para pemuda, dan pemuda yang semangat pengajian bukan hal aneh lagi sekarang. Jadi kalau masih ada yang bilang, "Kajian? Kayak emak-emak aja. Alim bangettt.... Kuno banget."

Anda yang ketinggalan, udah beda jaman euy, jamannya anak muda ngaji mah sekarang.

2. Jutaan masa bersatu dalam acara keagamaan


Karena foto aksi damai 212 sudah banyak diatas, kali ini foto yang baru saja terjadi bulan Januari 2019 ini. Ini bukan aksi damai tapi acara kajian akbar yang bertajuk 'NKRI BERHIJRAH.' (maaf kalau salah) jadi ini dibawakan oleh artis hijrah ibukota dan Ustadz Abdul Somad. Sekilas dilihat tadinya saya kira gambar di Ka'bah ternyata ini pemandangan di stadion Gelora Bandung Lautan Api dan dihadiri ratusan ribu orang. MasyaAllah, adakah pemandangan ini dulu?

Ini jarang dilihat di jaman waktu kita separuh ababil dulu sebelum negara api menyerang lalu tersadarkan hehehehe. Ini biasanya pemandangan saat acara bola atau konser musik, bahkan bisa dibilang ini sedikit lebih banyak karena mereka juga memenuhi lapangannya.

Seperti kata Ustadz Fatih Karim, siapa lah yang menggerakkan mereka kalau bukan Allah? Jutaan umat, tanpa diberitakan di TV, tanpa (TENTU SAJA) imbalan, tapi mereka berbondong-bondong datang membawa ke ikhlasan dan semangat dan rasa cinta terhadap Tuhan dan  agamanya. Singkatnya, ini fenomena 'kecil' dari kebangkitan umat Islam.

Disebabkan ghirahnya yang menggelora banyak orang dari jauh rela datang hanya untuk berkumpul dengan saudara seiman memperkuat ukhuwah. MasyaAllah, TabarakAllah, Alhamdulillah.






3. Banyak orang berhijrah 

Artis Hijrah di Kajian Akbar NKRI Berhijrah
Istilah gampangnya 'melek agama'. Orang-orang ahli dunia, yang hidupnya sudah terpenuhi segala macamnya yang terkesan tidak butuh bantuan apapun lagi dari siapapun, ternyata semua ujung-ujungnyapun punya rasa yang sama, kehampaan karena kerinduan pada Illahnya. Timingnya nggak bebarengan, saling menyusul satu persatu, punya latar belakang dan kisah hidayah yang berbeda, tentu bukan hanya artis tapi semua, yang hijrah dari Islam KTP otw ke full time muslim perlahan tapi pasti mulai membeludak. Yang hijrah dari setengah munafik ke kaffah pun mulai berkembang, hehe.
Bahkan tidak hanya di Indonesia tapi di luar negeri, di negeri barat, Eropa, Amereka jumlah orang mualaf pun terus meningkat,

Ini bukan sekedar tren biar beken. Apalah tanggapan orang terhadap orang yang terlihat 'hijrah'. SEMUA AMALAN TERGANTUNG NIATNYA. Soal niat tidak ada hak kita untuk menilai, masing-masing pribadi mempertanggung jawabkan niatnya dalam beragama. Tapi buat kita yang merasa hijrah, hendaklah semua niat dikembalikan untuk Allah semata, kecintaan kita terhadap Allah, Nabi dan agama ini, yaitu dengan mengekspresikan dalam ukhuwah, luruskan apa yang sempat terbesit dihati, dan jalan dengan tetap berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits saja. InsyaAllah kita bisa dikenalNya sebagai barisan pejuang agamanya. Aamiin.

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku…” (QS. An-Nuur; 55)


Kesenangan jangan di simpan sendiri dan ingin dimiliki sendiri. Kesenangan lebih enak dirasakan beramai-ramai, kita tak bisa membuat seluruh dunia beriman karena sudah suratan Allah telah menuliskan bahwa ada yang mukmin dan fasik. Tapi selama kita masih berdakwah, bisa berbagi ilmu, membuka hati, menghapus noda hitam dalam diri kita maupun saudara kita yang belum tersentuh hidayah, mungkin inilah saatnya kita berbagi. Sayapun belajar dari kemuliaan Nabi Muhammad SAW yang tidak membalas kebengisan musuh dengan berlaku sama atau melaknat. Mungkin kita bisa doakan, layaknya Khalid bin Walid sahabat Nabi yang dulu juga musuh Islam kemudian berakhir menjadi pejuang Islam. Mungkin diantara para pembenci Islam di bumi maupun tanah air kita suatu saat juga berbalik posisi jadi pasukan Islam juga, siapa tahu? Berdoa saja, sebar ilmu dan tebar kebaikan sebagaimana cerminan muslim sejati.

Sesungguhnya Allah mengu­tus pada umatini di setiap awal 100 tahun seorang (mujad­did) yang akan memperbaharui urusan agama mereka. (Ri­wayat Abu Daud)

Dari akhir kejayaan Islam di Turki tahun 1924 kalau menurut hadits riwayat akan terjadi kebangkitan lagi 100 tahun kemudian, maka bisa saja kita akan menyongsong kebangkitan itu pada tahun 2024, InsyaAllah Allahumma Aamiin.

Jangan lupa rajin-rajin share ilmu dan rajin belajar ya... meskipun ilmu kita belum seberapa, ilmu fiqih kita minim tapi setidaknya setiap ilmu bisa bermanfaat bagi orang lain.

Semoga bermanfaat dan maafkan segala khilaf. Semoga Allah melindungi kita dari fitnah dan kebodohan, senantiasa dalam bimbingannya. 

Aamiin...

Sekian. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.