Selain daripada bertanya seperti di atas, coba kita tanya kepada muslim yang lain, "Apa kamu menyembah berhala?". Pasti kita akan dimarahi, ataupun pipi kita akan merah buat seketika, ditampar plaakk!
Sadar atau tidak sadar, ada kalanya memang kita 'menyembah' berhala-berhala tanpa kita sadari. Berhala-berhala yang disembah memang bukanlah berupa patung. Karena itulah kita tidak sadar kita sedang menyembah berhala.
Lalu berhala apakah yang dimaksud?
1. Popularitas dan Reputasi
Orang-orang sangat kenal kita. Apabila popularitas diraih, reputasi pula mesti ditingkatkan. Kedua perkara ini memanglah untuk kepentingan dunia semata. Apabila hilang popularitas, kita akan merasa kecewa, karena kita sedang menyembah popularitas, bukan menyembah Tuhan yang tidak akan hilang.
2. Penghormatan
Kita berharapkan orang hormat pada kita dan tunduk pada kita. Kalau ada pengikut atau pekerja, kita ingin mereka ikut segala perintah kita walaupun perkara tersebut bertentangan dengan tolak ukur dalam Islam. Macam mana itu? Kita sembah Allah atau sembah berhala?
3. Terobsesi pada Seseorang
Ketokohan seorang ulama akan sentiasa dikenang. Namun, apabila golongan yang jahil, mereka pasti akan mengutamakan ketokohan ulama mereka walaupun argumen mereka ternyata salah. Pasti akan ada yang menyatakan, "Dia kan guru! Tak kan dia salah?". Padahal, ulama juga bisa buat salah. Kita mau bersandar pada ajaran guru yang tidak maksum atau hukum Allah yang sempurna?
4. Kita Sebagai Idola Masyarakat
Kita ingin orang ingat dan sentiasa menyebut nama kita. Bukan hanya itu, ingin orang berpikir dan bahkan 'zikir' nama kita dengan berteriak heboh saat jumpa pers atau konser. Kita juga menginginkan orang lain menjadikan kita sebagai idola mereka, walaupun sebenarnya kita tidak benar-benar layak untuk dijadikan idola. Hanya karena fisik cantik atau tampan dan beradu akting atau bernyanyi, bukannya menyebar ilmu atau mengajarkan kebaikan yang berpengaruh. Tanpa sadar kita akan suka untuk meniru apapun gaya atau tingkah lakunya sementara kita tidak tahu apa maksudnya dan lebih gawat, kita semakin tidak menjalankan perintah Allah. Jadi, tidak usah terobsesi menjadi artis atau idola yang di elu-elukan.
5. Demokrasi
Inilah suatu perkara yang masih belum disadari oleh masyarakat hari ini. Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang membelakangi Tuhan. Di dalam parlemen, manusia mengambil-alih tugas Tuhan sebagai Merumuskan Undang-undang. Hanya Allah saja yang layak untuk mengatur undang-undang. Dalam parlemen, untuk menerapkan hukum-hukum Islam, ahli-ahli parlemen perlu mencapai 2/3 mayoritas pemilu untuk menerapkan hukum-hukum Islam. Adakah hukum-hakam Islam itu diturunkan untuk diundi? Inilah berhala yang selama ini kita tidak sadar, yang kita sedang menyembahnya.
*****
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ
Dan
berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat
sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. [an-Nahl:20]
sumber : http://www.soutulmujahid.com