Second Menu

Pages

Rabu, 19 Juni 2013

Berhala, yang disembah selain Allah

Ibrahim berkata: "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? (QS.37:95)

Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka. (QS. 4:117)
 


Dalam Islam, Berhala adalah obyek berbentuk makhluk hidup atau benda yang didewakan, disembah, dipuja dan dibuat oleh tangan manusia. Berhala sangat bahaya karena merupakan bentuk kemusryikan dan menyekutukan Tuhan. Sungguh tidak ada yang berhak di sembah kecuali Allah, Pencipta alam semesta, makhluk hidup dan semuanya. 

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.  (QS. 3:2)
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:6)

Mengingat tentang kisah Nabi Ibrahim yang merupakan Nabi utusan Allah tapi mempunyai seorang ayah yang seorang penyembah berhala. Ayahnya menyembah patung-patung yang dibuat oleh tangan manusia bahkan dibuatnya sendiri terkadang terbuat dari bahan bahan yang kemudian bisa dimakan. Disembah lalu dimakan..

Kisah Nabi Ibrahim dlm Al-Qur'an:
21:52. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?"
21:53. Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
21:54. Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
21:55. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
21:56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
21:57. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
21:58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
21:59. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang lalim".
21:60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim".
21:61. Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".
21:62. Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
21:63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
21:64. Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",
21:65. kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara".
21:66. Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?"
21:67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?
21:68. Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".
21:69. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim".
21:70. mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
21:71. Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Lut ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.
Apapun maksud dari pembuatan patung untuk disembah itu tidak dibenarkan.. Beberapa kaum yang menjadikan patung menjadi simbol 'tokoh utama' bahkan Tuhannya itu tidak dibenarkan. Sekalipun mereka berdalih, "Kenapa mereka menuduh kami menyembah berhala. Yang sebenarnya ini hanya sebagai simbolisasi perwujudan kami menghormati **** (nama Tuhan atau panutannya)."

Padahal bagaimanapun mereka bersujud-sujud dan memohon dengan menatap hikmat kepada patung tersebut tetap saja disebut menyembah berhala. Ya tentu saja mereka menghalalkan cara seperti itu karena mereka 'tidak mengenal' Allah.. Menyembah Allah tidak perlu simbolisasi seperti itu, tentu karena Allah bisa kita temui di manapun.  Maka dari itu, bisa dilihat umat Islam bisa sholat dimanapun bahkan di pinggir jalan tanpa memerlukan berhala di depannya, karena Allah selalu bertahta di Arsy tertinggi di langit ke tujuh, Maha Melihat apa yang dikerjakan ciptaanNya.

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 49:18)

Ditakutkan akan terjadi praktik berhala.  Maka dari itu dalam Islam tidak ada penggambaran apa lagi membuat patung tentang Nabi Muhammad apalagi Allah SWT. Keduanya hanya disimbolkan dengan nama dalam kaligrafi Arab, itupun bukan untuk di sembah.  Dikecam keras segala bentuk penggambaran apapun tentang Nabi Muhammad. Bahkan tidak berani hanya untuk menggambar sebagian badannya saja. Sehingga pada setiap film/ kartun yang menceritakan tentang kisahnya, sosok Nabi Muhammad hanya di gambarkan dengan sebuah cahaya atau tulisan Arabnya.

Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan. (Al-A'raf: 191 - 192)
 
Kisah Pembawa ajaran dianggap Tuhan oleh ummatnya, sebenarnya telah banyak terjadi semenjak kaum primitif kesulitan mengungkapkan masalah wujud Tuhan. Sehingga dengan sangat sederhana membuat sarana-sarana yang memudahkan pikirannya tertuju kepada objek Tuhan yang tidak tampak (Ghaib). Sehingga ia menggambarkan tentang Tuhan kepada apa yang dipikirkan (konsepsi manusia) dengan sesuatu yang sangat besar dan menakutkan atau berwibawa.

Bahkan jaman dahulu ada yang bertanya Nabi, "

Allah mengumpamakan kepercayaan orang-orang musyrik terhadap kekuatan berhala-berhala yang disembahnya sama dengan kepercayaan laba-laba terhadap kekuatan sarangnya, seperti termaktub dalam surah Al 'Ankabuut (laba-laba) pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, jikalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, sarang itu akan hancur. Surah Al 'Ankabuut: 41.
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (Al Ankabuut:41)

Wallahu Alam (Allah yang Maha Mengetahui)