Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Untuk sia-sia kah Allah menciptakan kita? Menciptakan langit, bumi, matahari dan bulan? Hanya untuk main-main saja kah Allah mempergilirkan siang dan malam? Menurunkan hujan? Menumbuhkan pepohonan dan mengalirkan sungai-sungai? Tanpa tujuan kah Allah mengaruniakan akal pikiran kepada kita?
Sederet pertanyaan
yang jawabannya sangat mudah dan tidak membutuhkan pemikiran mendalam
sebetulnya, namun sering terlewatkan dalam pengamatan kita karena hati kita
kerap sibuk dengan keinginan-keinginan jiwa kita yang melalaikan, karena mata
kita sering silau dengan kerling indah dunia, dan karena akal pikiran kita
tidak jarang tertutup kabut kegelapan yang menyamarkan kebenaran. Bahkan,
sebagian kita lupa daratan dan menjadi pengingkar hakikat dirinya ..
Satu kata saja,
dengan satu tarikan nafas saja untuk mengucapkannya, yang kita butuhkan untuk
menjawab sejumlah pertanyaan di atas. Yaitu: Al Ibaadah. Ya,
semua itu Allah lakukan agar kita beribadah kepada-Nya. Dengan tegas Allah
menyatakan,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku
menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Allah pun menyindir
kita dengan pertanyaan,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah
kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja),
dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun
[23]: 115)
Imam Ibnu Katsir –rahimahullah-
berkata, “Firman Allah, “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja)?” “Apakah kaling menyangka bahwa
kalian diciptakan tanpa maksud, tujuan dan hikmah?” “Firman Allah, “bahwa
kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” “Tidak dikembalikan ke negeri
akhirat?” (Tafsir Al Qur`an Al Adzim: 5/500)
Jika muncul dalam
benak kita pertanyaan, “lalu, mengapa Allah memerintahkan kita untuk
beribadah?” Alasan-alasan berikut mudah-mudahan semakin dapat meyakinkan kita
mengapa kita harus beribadah kepada Sang Pencipta kita, Allah subhaanahu wa ta’aala.
Karena Allah
adalah Pencipta Kita dan Semesta serta Pemelihara Semuanya.
Hal ini sebagaimana
pernyataan Allah dalam ayat yang telah lalu penyebutannya (QS. Adz-Dzariyat
[51]: 56, Al Mukminun [23]: 115)
Allah pun berfirman,
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
“Allah
menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (QS. Az
Zumar [39]: 62)
Oleh karena Allah
satu-satunya dzat yang menciptakan kita dan juga menciptakan semesta tempat
hidup kita, maka kita harus beribadah kepada-Nya, mengabdi sebagai hamba dan
bagian dari makhluk-Nya.
Karena Allah
menciptakan Kita dengan Bentuk yang Terbaik
Allah tidak
menciptakan kita dalam bentuk yang asal-asalan, tapi menciptakan kita dengan
bentuk yang terbaik. Perhatikan firman Allah berikut,
لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ
فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At
Tiin [95]: 4)
As-Si’diy berkata,
“Maksudnya adalah diciptakan dengan sempurna, anggota tubuh yang sesuai dan
perawakan yang pantas, tidak kurang sesuatu apa pun yang ia butuhkan.” (Taisir
Karim Al Rahman: 929)
Karena Allah
Memuliakan kita dengan Akal Pikiran
Tidak hanya itu,
Allah pun mengistimewakan kita dengan akal pikiran. Allah berfirman,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي
آدَمَ
“Dan sungguh
kami telah memuliakan anak Adam.” (QS. Al Isra [17]: 70)
Diriwayatkan dari
Ibnu Abbas bahwa manusia telah dimuliakan dengan akal. (Lihat Tafsir Al
Baghawi: 5/108)
Karena Allah
yang Mengarunikan kepada Kita Rizki untuk Menopang Kehidupan Kita
Setelah diciptakan,
diciptakan dengan bentuk terbaik dan dimuliakan dengan akal pikiran, karunia
Allah selanjutnya adalah menurunkan beragam rizki yang dengannya manusia mampu
bertahan hidup di bumi ini. Allah berfirman,
أَمَّنْ هَذَا الَّذِي
يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ
“Atau siapakah
dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya?” (QS. Al Mulk
[67]: 21)
Itulah beberapa
alasan mengapa kita harus beribadah kepada Dzat yang telah mengaruniakan kepada
kita segala hal yang kita miliki saat ini. Jelas sekali, sejelas matahari di
siang hari. Bagi orang-orang yang mau berfikir, bagi orang-orang yang berakal,
bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan bagi orang-orang yang mau
mengikuti fitrah sucinya. Begitulah Allah sering menyinggung nalar kita untuk
berfikir di dalam Al Qur`an. Semoga Allah menuntun kita kepada petunjuk dan
keridhaan-Nya***
Wallahu a’lam.
Abu Khalid – Riyadh,
Albatha
Sumber : http://sabilulilmi.wordpress.com