“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang
Rasul (Muhammad) itu kepadamu
dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang
lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan
Allah sedikit pun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu
adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”—
(QS. 4:170)
Salah satu tuduhan umat Kristen
terhadap Nabi Muhammad adalah sebagai nabi palsu. Mereka mendasarkan tuduhannya
pada Mat 24:11, 24 yang berbunyi : "Banyak nabi palsu akan muncul
dan menyesatkan banyak orang."
Sayang sekali bahwa mereka tidak mengikuti perintah dalam kitab mereka sendiri untuk 'menguji segala sesuatunya' karena hanya dengan mengujinyalah kita akan tahu apakah seseorang yang mengaku-aku nabi itu palsu atau bukan.
Bahkan umat Kristen telah menetapkan untuk tidak mengakui Muhammad sebagai nabi sehingga dianggap sebagai nabi palsu tanpa mau mengujinya. Beberapa di antaranya bahkan membuat cerita-cerita bohong untuk membuktikan tuduhan mereka seperti Hugo Gratius, seorang ilmuwan dan negarawan Belanda yang membuat cerita bohong tentang Rasulullah dengan mengatakan bahwa Muhammad telah melatih burung merpati untuk memungut biji-bijian dari telinganya agar dapat menipu orang-orang di sekitarnya bahwa Roh Kudus dalam bentuk merpati telah membisikkan wahyu kepadanya ! Ketika ditanya bukti tentang hal tersebut Grotius dengan tanpa malu menyatakan tidak ada bukti mengenai hal tersebut!!
Untunglah bahwa di antara umat Kristen sendiri ada beberapa ilmuwan lain yang tidak bisa menerima begitu saja cerita-cerita absurd semacam itu tanpa menyelidikinya lebih dahulu. Salah seorang ilmuwan tersebut adalah Thomas Carlyle, salah seorang pemikir besar Inggris dalam bukunya 'Heroes and Hero-worship'. Dalam bukunya tersebut dengan tegas ia menyatakan :
Sayang sekali bahwa mereka tidak mengikuti perintah dalam kitab mereka sendiri untuk 'menguji segala sesuatunya' karena hanya dengan mengujinyalah kita akan tahu apakah seseorang yang mengaku-aku nabi itu palsu atau bukan.
Bahkan umat Kristen telah menetapkan untuk tidak mengakui Muhammad sebagai nabi sehingga dianggap sebagai nabi palsu tanpa mau mengujinya. Beberapa di antaranya bahkan membuat cerita-cerita bohong untuk membuktikan tuduhan mereka seperti Hugo Gratius, seorang ilmuwan dan negarawan Belanda yang membuat cerita bohong tentang Rasulullah dengan mengatakan bahwa Muhammad telah melatih burung merpati untuk memungut biji-bijian dari telinganya agar dapat menipu orang-orang di sekitarnya bahwa Roh Kudus dalam bentuk merpati telah membisikkan wahyu kepadanya ! Ketika ditanya bukti tentang hal tersebut Grotius dengan tanpa malu menyatakan tidak ada bukti mengenai hal tersebut!!
Untunglah bahwa di antara umat Kristen sendiri ada beberapa ilmuwan lain yang tidak bisa menerima begitu saja cerita-cerita absurd semacam itu tanpa menyelidikinya lebih dahulu. Salah seorang ilmuwan tersebut adalah Thomas Carlyle, salah seorang pemikir besar Inggris dalam bukunya 'Heroes and Hero-worship'. Dalam bukunya tersebut dengan tegas ia menyatakan :
"Kebohongan-kebohongan, yang dengan
penuh semangat telah dituduhkan pada Muhammad, adalah hanya menghinakan diri
kita sendiri."
Mengapa ia berkata demikian ?
Ternyata ia menemukan hal yang berbeda sama sekali dengan apa yang telah
dituduhkan oleh umat Kristen terhadap Muhammad. Ia bahkan berbalik mengagumi
Rasulullah dan membalas tuduhan-tuduhan mereka terhadap Rasulullah. Apa katanya
tentang tuduhan nabi palsu pada nabi Muhamad ?
"Nabi palsu mendirikan sebuah
agama ? Mana bisa ? Seorang yang palsu bahkan tidak bisa membangun sebuah rumah
terbuat dari bata ! Jika ia tidak tahu dan tidak mengikuti ilmu dan
cara-cara membuat adonan semen, bata dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan itu. Bukannya rumah yang dapat ia bangun, melainkan tumpukan
sampah. Ia tidak akan dapat bertahan dua belas abad (sekarang 14 abad),
memiliki pengikut sebanyak 180 juta orang (sekarang lebih dari 1 milyar
pengikut), ajarannya akan hancur berantakan.....imam palsu adalah palsu. "
"Ambisi ? Apa yang bisa dilakukan seluruh tanah Arab untuk orang ini ; dengan mahkota dari Heraclius Yunani, Kerajaan Persia, dan semua mahkota yang ada di dunia; - Apa yang bisa dilakukan untuk Muhammad ? Tidak ! Tidak ada ambisi tersebut padanya. Itu adalah teori dan hipotesis palsu, yang karena tidak bisa diterapkan, dan bahkan tidak bisa ditolerir, sangat perlu kita hindari.
"Ambisi ? Apa yang bisa dilakukan seluruh tanah Arab untuk orang ini ; dengan mahkota dari Heraclius Yunani, Kerajaan Persia, dan semua mahkota yang ada di dunia; - Apa yang bisa dilakukan untuk Muhammad ? Tidak ! Tidak ada ambisi tersebut padanya. Itu adalah teori dan hipotesis palsu, yang karena tidak bisa diterapkan, dan bahkan tidak bisa ditolerir, sangat perlu kita hindari.
Mengapa Thomas Carlyle, seorang
penganut Kristen yang taat, perlu membela Muhammad ? Mengapa ia memilih
Muhammad, orang yang paling didustakan pada jamannnya Thomas Carlyle, sebagai
nabi-pahlawannya ? Mengapa bukan Musa, Daud, Sulaiman, atau Yesus tapi Muhammad
? Untuk menenangkan umat Anglican di mana ia hidup, ia memberikan dalihnya :
"Karena tidak ada bahaya bagi kita semua untuk berubah menjadi
penganut Muhammad, saya berniat untuk menyatakan apa-apa yang baik tentang diri
Muhammad sejujur-jujurnya." –Thomas Carlyle
Sungguh sulit untuk mencari seorang
umat Kristen yang berani menyatakan apa-apa yang benar tentang Muhammad dan
Islam pada jaman di mana kebencian dan prasangka buruk terhadap Islam dan
Muhammad begitu besar. Ia mengakui dengan jujur akan ketulusan Nabi Muhammad
dalam menyebarkan ajarannya, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang
nabi palsu. Selanjutnya ia berkata :
"Ketulusan Manusia Agung ini
adalah sesuatu yang tidak bisa dia ucapkan sendiri. Tidak. Manusia Agung ini
tidak pernah menyombongkan dirinya dengan ketulusannya. Ia jauh dari itu.
Bahkan ia mungkin tidak pernah bertanya pada dirinya apakah ia tulus atau tidak
: Saya berani mengatakan bahwa ketulusan nya tidak bergantung pada dirinya. Ia tidak
bisa tidak tulus."
"Seseorang yang benar dan jujur; benar dalam perbuatannya, benar dalam ucapan dan pikirannya. Mereka tahu bahwa ia selalu mempunyai tujuan, seorang yang hemat dalam berbicara, diam kalau tak ada yang perlu diucapkan, tapi tegas, bijak, dan tulus jika berbicara; selalu memberikan jalan keluar dalam setiap masalah. Inilah yang disebut 'worth speaking speech' !
"Seseorang yang benar dan jujur; benar dalam perbuatannya, benar dalam ucapan dan pikirannya. Mereka tahu bahwa ia selalu mempunyai tujuan, seorang yang hemat dalam berbicara, diam kalau tak ada yang perlu diucapkan, tapi tegas, bijak, dan tulus jika berbicara; selalu memberikan jalan keluar dalam setiap masalah. Inilah yang disebut 'worth speaking speech' !
Sampai sekarang saya tetap tidak
mengerti mengapa Carlyle begitu berani berhadapan langsung 180 derajat dengan
pendapat umum mengenai Nabi Muhammad. Puji-pujiannya yang tinggi terhadap Nabi
Muhammad sulit dipahami dalam konteks bahwa ia seorang penganut Kristen yang
taat. Ia seolah hendak mengaminkan
pujian Allah sendiri terhadap NabiNya tersebut dalam QS 68:4 :
"Dan sungguh sebenarnya engkau memiliki kepribadian yang tinggi."— (QS 68:4)
"Dan sungguh sebenarnya engkau memiliki kepribadian yang tinggi."— (QS 68:4)
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah
telah berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah
kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang
besar. (QS.4:54)
Wallahu’ alam
Oleh ARMANSYAH
(Studi Kritis Pemahaman Islam)
http://www.geocities.com/arman_syah/
http://www.geocities.com/arman_syah/