Salah satu dari tujuh golongan yang dalam naungan Allah SWT adalah 'Pemuda yang taat beribadah/ yang tumbuh dalam ketaatan'
Pemuda yang taat beribadah : Allah sangat suka terhadap orang yang menghargai waktunya, sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ashr. kebanyakan kita berpikir untuk mengejar ketertinggalan ibadah kita pada saat usia sudah tua nanti, padahal tidak ada yang dapat menjamin kita dapat hidup selama itu. Daripada pemuda yang hanya menggunakan masa mudanya untuk bersenang-senang dan terbuai dalam berbagai maksiat serta perbuatan sia-sia, Allah akan lebih memilih pemuda yang memanfaatkan waktunya untuk taat dan beribadah kepada-Nya untuk diberikan naungan di yaumul masyar (hari berkumpulnya manusia untuk menjalani pemeriksaan atau perhitungan amal yang dilakukan di dunia) nanti.
Dari kata-kata diatas bisa dilihat betapa istimewanya Pemuda yang beriman bagi Allah. Lalu apa 'excuse' bagi kita untuk tidak menjalankan kesempatan itu? Apa alasan kita untuk tidak tampil 'istimewa' di hadapan Allah?
Pemuda beriman itu harus seperti apa sih? Sama aja sih sama orang tua
Berkaca dari diri sendiri dan sekitar, kita sebagai pemuda sepertinya tidak banyak yang mempertimbangkan dan memprioritaskan urusan agama secara serius. Segala kegiatan tentang agama biasanya di cenderungkan pada orang tua. Pengajian, pakai jilbab, sholat di Masjid tunggu nanti tua lah..Padahal, mati itu belum pasti tunggu sampai tua looh..
Agama cuma dinilai sebagai identitas? Kadang menjalankan perintah, kadang menjauhi dan sengaja melalaikan demi urusan dunia. Pemuda dikenal sebagai pribadi yang sedang sibuk-sibuknya dengan urusan dunia. Mencari identitas, yang dulu waktu masih SD - SMP masih kelihatan anak polos tiba-tiba saat remaja berubah sangar, nyentrik atau sensasional agar lebih mudah mengambil 'posisi' dalam bermasyarakat. Mengejar impian, mati-matian bersaing di dunia pendidikan demi masa depan yang gampang cari duit. Mencari komunitas, kita berusaha show up agar di kenal dan di dekati banyak orang. Lalu mencari jodoh, berpenampilan seperfect mungkin untuk menarik perhatian orang-orang terbaik.
Bukannya semua itu salah, tapi terkadang di sesalkan adalah semua itu membuat kita melenceng dari arti kehidupan sesungguhnya, bahkan keluar dari batas fitrah yang seharusnya. Baru saya sadari, sebenarnya kenapa remaja cenderung lebih mudah galau dan labil? Karena kebanyakan mereka saat itu sudah merenggang dari urusan agama dan terlena oleh dunia, yang dulu masih SD rajin ngaji, udah SMP / SMA nggak lagi gara-gara udah kenal ngeMall atau nongkrong di cafe. Makin luntur perasaan tentang agama dan Tuhan, dan saat paling menentukan dimana banyak adaptasi dan unjuk diri, kalau gak sukses... Wuaaah galau dehhh.
Mungkin awalnya akan susah mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan hidup pada aturan Allah dalam Islam. Akan sedikit susah awalnya untuk tidak ikutan dalam hal yang sudah lumrah dalam hidup ini, mau nggak mau kita akan punya pemikiran yang sedikit banyak berbeda dengan pemuda biasa. Yang sangat memungkinkan bahwa kita dianggap aneh, kolot bahkan kecanduan agama. -_- Tapi apapun perkataan mereka, ingatlah wasiat Nabi yaitu "Beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada/di jalan Allah.."
Jika banyak pemuda menghabiskan waktunya untuk bermain dan apapun di luar kegiatan agama, kita harusnya akan lebih sering untuk beribadah, mempelajari ilmu agama dan mengaji. Tapi sekali lagi, dengan banyak batasan diri ini sama sekali bukan berarti kita mengisolasi diri kita dari pergaulan, ntar malah jadi kuper, ini hanya berarti membatasi diri.
Hal-hal yang menguasai pikiran pemuda jaman sekarang :
- Gaya Hidup
Contohnya saja ketika banyak perempuan show up dengan dandanan make up yang cantik, rambut yang bagus, setiap bulan belanja outfit yang baru dan mahal. Sementara kita yang ingin menjadi pribadi muslimah yang baik harus menutup aurat, harus menahan diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang dan harus tergerak untuk banyak amal, pokoknya tidak berlebihan dan sederhana. Atau jika teman-teman pada hangout pada malam hari dan kita tetap di rumah mengaji, jangan malah merasa terkucil atau minder. Justru kita yang kuat, karena mampu mengendalikan diri dari semua godaan iming-iming dunia, karena apa yang kita lakukan ini demi iming-iming akhirat yang harganya lebih berharga dan kekal.
- Idola
Remaja juga lebih dikenal akan mempunyai banyak idola, sayangnya juga itu dibawa alay.. Mati-matian dah semua demi idolanya, mengikuti tingkah lakunya, tidak peduli itu bertentangan dengan contoh Nabi atau tidak. Seperti yang diketahui hal itu sudah seakan memposisikan idola sebagai 'BERHALA HIDUP'. Kita lebih memilih dandan dan meniru gaya para artis idola biar dibilang eksis atau keren dibanding mengikuti cara hidup Nabi Muhammad SAW yang tentu membawa kita pada akhlak mulia yang disuka Allah. Naudzubillah.
Banyak contoh saya melihat, bahwa seseorang yang menulis Islam sebagai identitas agamanya tapi foto profilnya dengan rambut yang di cat pirang dan menggunakan pakaian super mini, ini rasanya nggak sinkron gitu...
- Media sosial
Untuk yang ini sebenarnya bisa kita pilah ya... Kalau karena media sosial kita jadi keteteran soal ibadah karena keasyikan, menyebar dan mengekspos diri, foto pribadi yang seharusnya tidak boleh dilihat banyak sembarang mata, apalagi membuat kita berkomunikasi tiada batas lalu terpengaruh pergaulan yang tidak baik maka itu menjadi kerugian, dosa dan keburukan. Tapi kalau kita manfaatkan untuk menyebarkan informasi dan ilmu yang bermanfaar apalagi untuk berdakwah maka akan menjadi ladang pahala untuk kita.
KESIMPULAN
Mumpung masih muda. Jangan habiskan waktu untuk perkara yang tidak penting. Jangan meremehkan perkara agama demi kesenangan masa muda yang hanya sia-sia. Bukan tidak boleh mencari kesenangan, tapi hendaknya yang masih dalam batasan-batasan hukum Allah. Mumpung tenaga dan otak sedang freshnya untuk produktif, mari manfaatkan untuk perkara yang berguna apalagi di jalan Allah. Untuk masa depan di dunia maupun akhirat. Kebaikan akan lebih baik apabila di segerakan. Usia tak ada yang mengetahui, setiap saat hendaknya kita persiapkan untuk menghadap ke Rabb kita dengan keadaan iman paling baik karena itulah inti hidup yang utama yang sering kali lalai.
by blog owner
Semoga bermanfaat, jika ada kesalahan semoga Allah ampuni..
Wassalam.