Second Menu

Pages

Kamis, 07 Januari 2016

Muslimah yang tidak pasang foto di medsos



Bismillah...
Assalamualaikum...


Orang yang berteman dengan saya di beberapa akun media sosial pasti tahu bahwa saya tidak lagi pasang foto profil yang jelas dan nyata. Biasanya saya pajang foto diri saya dari belakang lah, dari samping, dari jarak puluhan meter, kelihatan separuh bahkan saya blur dan saya tutup pake stiker ataupun hanya pajang kata-kata mutiara, hehehe. Ya... memang nggak umum bagi sebagian orang bahkan komentar saudara dan teman-teman saya lucu-lucu. Tapi saya punya sederetan alasan yang entah mereka bisa pahami atau tidak. 

“Kok di tutup lagi... ntar di kira orang nggak punya idung lohhh..”

“Ngapain di blur segala? Bikin sakit mata...”

Atau mungkin saya terkesan kayak tersangka aja pake di tutup-tutupin mukanya...
Bukannya juga sok-sok misterius meskipun saya memang agak misterius karena nggak mau menampakkan jati diri, huheheh..

Sebenarnya lagi-lagi bukan untuk pencitraan sih tujuan dari semua itu. Saya memang bukan cewek bercadar yang menutupi wajah, meski saya terkadang berusaha untuk menundukkan pandang setiap berjalan. Saya sadar akan bahaya pandangan, dan kuatnya pengaruh pandang-memandang, jatuh cinta aja bisa terjadi karena pandangan pertama.. heheehe. *tapi saya nggak pernah.

Tapi apa ya... sebenarnya jelasinnya susah. Sebenanrnya awalnya hanya masalah nggak sreg aja. Sebelum saya belum benar-benar mendalami iffah izzah dalam Islam, saya hanya sempat berpikir bahwa media sosial ini udah makin nggak ada batasannya aja.. Orang nggak cuma sekedar melihat lalu memberi like dan berkomentar. Tapi lebih dari itu, bisa saja disalah gunakan tanpa sepengetahuan, ijin bahkan bisa tanpa kendali. Kita bisa dipermalukan atau merasa malu sendiri.

Cowok Modus dan Iseng

Saya masih ingat betul kapan dan bagaimana saya pertama kali merasa bahwa saya tidak perlu memajang foto saya lagi apalagi yang close up dan terlihat jelas. Saya juga dulu pernah jadi remaja ababil yang suka narsis dan ganti-ganti foto di FB. Namanya juga cewek, mana mau sih pajang foto yang kelihatan jelek, ya pasti saya memilih foto yang paling photogenic dan gadis sampul wannabe banget... Alias lagi kebetulan kelihatan cantik karena pencahayaan maupun kamera yang kurang realistis. Yah... manuasiawi bin remajasiawi lahhh...



Cuman dari awal ya... jujur aja saya itu nggak mengidap penyakit puteri alias ngerasa semua cowok bakal naksir saya atau berharap demikian. Nggak bangga-banggain diri, tapi sungguh saya memang bukan cewek caper dan juga bukan cewek yang berharap di puja banyak cowok karena sayapun sadar diri nggak ada yang bisa dibanggakan dari diri saya. So self-underestimate banget lahhh... Huufff!
Nah entah kenapa ya... begitu saya pajang foto saya yang agak kinclong dikit, cowok-cowok yang antah berantah maupun orang yang saya cukup kenal pada muncul di inbox FB, modusin banget lah... muji begini begitu, de el el.

Saya mah nggak lantas excited dan bersorak-sorai merasa kepopuleran naik peringkat, tapi ini bikin saya jadi mikir dan menyadari. Hmmm... jadi begini toh cara laki-laki melihat dan membuatnya mendekati perempuan. Saya malah merasa buruk sendiri, saya merasa foto saya menggoda padahal saya nggak pake baju yang aneh-aneh loh... *amit-amit. Saya cuma memang memajang foto yang rada kelihatannya doank cute. Huehehe
Saya juga punya kaca dirumah, dan sadar bahwa nggak setiap hari saya kelihat sefresh difoto FB yang sudah diseleksi dari ratusan foto dan itu hanya kecantikan semu belaka, jadi dipuji-puji gitu ngerasa aneh sendiri deh...

Di Copy dan di Edit Seenaknya

Salah satu hal lagi yang bikin geleng-geleng kepala ketika melihat fenomena meme. Iya sih, kita terhibur dan ngakak-ngakak aja setiap ada foto orang dengan pose yang digabungkan dan dihubung-hubungkan dan kata-kata yang kocak. Sebagian orang memang sengaja foto berbagai ekspresi terus dikasih kata-kata khas meme biar kekinian, tapi sebagian lagi ada yang fotonya diambil tanpa ijin terus jadi bahan tertawaan seantro jagad raya. 

Beberapa orang ada yang protes dan marah loh soal ini... Salah satu contoh foto seorang pasangan yang cewek cantik banget, yang cowok biasa banget. Foto ini sama si meme creator di comot dan di kasih tulisan 'Sabar mblo... Yang begini aja dapat yang cantik kok', lalu disebarkan diakun yang followernya udah jutaan dan diketawain orang segitu bangak . Ya jelas si cewek marah lah, tersinggung pasangannya diolok seperti itu. Dia terus memberi komentar marah-marah dan meminta pemilik akun untuk menghapus fotonya yang akhirnya dihapus beneran sama pemilik akunnya. Ya ini akibat majang foto sembarangan tanpa proteksi, orang kan bisa copy semaunya.



Kemudian ada kasus dimana seorang ibu kaget, foto anaknya yang masih umur belia itu ada di situs porno. Siapa yang bisa jamin, foto-foto cantikmu di copy, dan disalah gunakan semacam itu?
Gimana kalau ada akun jasa-jasa haram melalui online lalu pakai foto cantikmu?

Kalau fotonya pakai hijab apa dijamin aman?




Ada pula yang mengedit foto seorang muslimah berhijab dan di edit seakan dia dipeluk dari belakang oleh seorang lelaki yang dandannya preman dan ditengah lingkungan tidak sehat (pergaulan bebas). Tapi saat ditamatkan itu hanya editan yang benar-benar halus. Naudzubillah.. benar-benar mengerikan.

Adapula orang-orang yang mengumpulkan foto-foto muslimah yang hijabnya belum syari, hijabnya masih sebatas leher, apalagi pakaiannya ketat sehingga terlihat kurang nyaman dilihat dan kurang pantas. Fenomena ini pun cukup ramai dibicarakan dan dinamakan jilb**bs, ini benar-benar menodai image muslimah yang berhijab.

Mungkin saja saudari itu masih belum ada ilmu, mungkin saja dia butuh diingatkan. Tapi apakah kita nggak malu, foto kita di copy, dikumpulkan jadi satu, lalu dibuat bahan tontonan. Bahan tertawaan bahkan bisa jadi sarang nafsu bagi kaum adam. Naudzubillah.. malu ya ukhti..

Jadi.. kalaupun saya ingin memajang foto yang lagi ada saya, saya pilih yang paling jauh.. kira-kira wajahnya nggak kelihatan dan gaunnya yang tidak membentuk badan. Sehingga laki-laki tidak bisa membayangkan seperti apa sebenarnya saya, dan itu sangat jarang saya lakukan.

Pengalaman lihat teman-teman cowok yang mengamati foto cewek di fb

Di kampus dulu waktu saya lagi mengerjakan sesuatu di perpustakaan, disana kebetulan ada beberapa teman cowok yang bergerumbul tertuju pada satu laptop, saya heran sedang apa mereka, saya bukannya kepo, tapi kebetulan saya harus melewati mereka dan jadi tahu apa yang mereka lakukan.

Di laptop terlihat terbuka sebuah akun facebook seorang perempuan, dan teman saya ini kepoin bagian fotonya dan dilihat satu-satu, lalu karena saya duduk nggak jauh dari situ saya tahu apa saja yang mereka katakan..

"Wih.. mulus... wih cantik.. wih putih.. wih seksi...lihat nih kakinya... bibirnya"

Dan komentar mendetail lainnya yang perlu di sensor oleh KPI. Pokoknya saat itu saya langsung begidik. Bagi saya biasanya mereka ini teman-teman yang normal dan nggak serem sih, tapi begitu lihat yang kinclong dikit langsung kelihatan deh sungutnya.

Pandangan mereka itu kayak berlinang-linang, matanya melebar pokoknya waduuuuuh... Astaghfirullah banget, dan yang dilihat ternyata nggak 1 - 2 akun. Ada cewek yang emang model wannabe, ada yang polos tapi narsis, adapula yang berhijab.  Adapula yang nggak dipuji tapi di komentarin pedes karena fisik yang kurang menarik bagi mereka. So rude! Nah, melihat teman-teman saya ini makin yakin dan ogah ogah deh pajang foto yang terlalu jelas, ogah banget bayangin kalau di foto itu aku dan di komentar-komentarin gitu. 

Ya terlepas dari itu, kita memang kudu hati-hati ya ukhti.. Semua sama Allah diminta pertanggung jawaban termasuk tulisan saya ini. Apa yang kita tulis, kita post, kita upload di sosmed akan terus tersimpan kan... kalau buruk, dosanya terus mengalir selama ada orang yang melihat maupun membaca. Jadi pastikan kita benar-benar seleksi apa yang kita share...

Oh ya, jadi keinget...
Satu cerita lagi yang mungkin agak serem. Ini kisah nyata seorang ibu yang berkisah dimimpiin anak remajanya yang sudah meninggal dan minta ibunya menutup atau menghapus foto-foto seksi di facebooknya karena dosa itu terus mengalir buat dia karena masih banyak yang melihat. Jadi sang ibu minta tolong seseorang untuk menghapus facebook anaknya sambil bercerita di internet...

Astaghfirullah...
Moga-moga kita terhindar dari yang buruk-buruk dunia akhirat seperti itu ya ukhti.
Sekian, semoga bawa manfaat..

Wassalam...