Label: ,

Perbedaan perlakuan pada Hijab & Non Hijab

Assalamualaikum.


Curhat dulu ya... hehehe
Masih ingat dalam kenangan, cieeeeh..
Saat-saat pertama mengenakan hijab. Awalnya saya memang agak terpaksa memakai hijab. Terpaksa kenapa? Karena saya ingin sekali menaati perintah Allah, sudah tidak ingin menjadi orang yang jauh dari agama, tapi bagi saya berhijab awalnya adalah keputusan cukup sulit.

Kenapa?
Saya dulu bertekad, kalau suatu hari nanti akan memutuskan memakai hijab, saya tidak akan lagi melepasnya, bongkar pasang seperti yang banyak orang lakukan. Meskipun saya tidak berhijab kala itu, tapi melihat orang yang tidak komitmen dengan hijabnya saya sedikit menyayangkan jiahh.. *dia sendiri gak berhijab*

Kenapa berhijab jadi keputusan sulit bagi saya?
Karena saya senang dengan penampilan saya kala itu. Merasa percaya diri dengan rambut yang dipuji orang-orang meski jarang ke salon. Intinya saya merasa cocok dengan penampilan rambut kala itu, bahkan saat sekali saya mencoba memakai hijab. Waahh.. nggak cocok. Kecantikan saya berkurang 50%. Jiaaahh ~ lebay banget. Untuk berpakaian serba tertutup sebenarnya saya tidak masalah, karena saya tidak pernah sekalipun keluar mengenakan u-can see, hotpants, maupun mini dress .

Meskipun saya nggak cantik-cantik banget. Tapi ada beberapa orang yang menyukai saya, ketika saya telisik. Dia lebih memuji penampilan saya. Dia hanya memandang saya dari sisi itu, dan entah kenapa saya nggak nyaman. Intinya saya nggak suka kalau laki-laki menyukai saya hanya karena penampilan saya. Meskipun itu sebenarnya hal lumrah bagi wanita, memperbaiki penampilan untuk menarik perhatian laki-laki. Tapi saya tidak mau laki-laki yang hanya memandang saya dari sisi itu..

Saya merasa.. Kalau saya berubah jelek gimana? Misal saat saya sibuk dan tidak sempat mengurus penampilan. Akan ada jerawat merayap di wajah, wajah kusam atau mata saya berkantung, saat itu saya yakin saya akan terlihat jelek sekali. Lalu rasa suka/sayang lelaki itu akan berkurang? Itulah yang saya perkirakan dan takutkan.

Bagaimana juga kalau sampai saya menikah dengan lelaki yang seperti itu dan ketika saya punya anak, penampilan agak tak terurus gak karuan atau saat usia saya beranjak tua, akankah dia berhenti menyukai saya??

Meski saat itu saya belum benar-benar memakai hijab. Saya mulai berhenti memajang dan mengupload (meski jarang juga mengupload) foto-foto di sosmed saya yang mengakibatkan banyak laki-laki datang di private message dan merajuk mengerikan. Saya bertekad untuk berhenti menarik perhatian laki-laki lewat penampilan saya.

Dan akhirnya saya memutuskan berhijab dengan tekad yang sudah bulat dari proses yang lumayan panjang beberapa bulan kemudian, awalnya saya melalui hari-hari dengan tidak sreg dalam penampilan. "Aduh.. aku kok berubah jadi gini ya?" Awalnya begitu saat tiap kali ngaca.

Tapi lambat laun, sembari terus belajar agama. Saya kok melihat banyak perubahan di sekitar, meski ada beberapa orang terlihat tidak suka dengan perubahan saya, tapi saya tidak peduli. Karena lama-lama ternyata saya nyaman sekali..

Teman-teman lelaki saya tiba-tiba memperlakukan saya berbeda juga. Mereka tidak berani main colak-colek kayak yang mereka lakukan pada teman perempuan lainnya. Bahkan banyak yang menyebut saya 'ustadzah' meski awalnya terbebani, ajaibnya setiap saya mengatakan tentang agama mereka antusias, menyimak dengan baik dan . 
Ajaibnya lagi kumpulan cowok pojokkan dekat rumah yang biasanya suit-suit in, nggak suit-suit in lagi. Saya senang dan nyaman dengan hal itu dan mulai merasakan manfaat hijab satu persatu, asal hijabnya dan niatnya benar insya Allah akan benar-benar melindungi diri kita.

Saat saya menemukan video ini.. Ini mewakili apa perbedaan hijab dan non hijab di depan orang, amazing sekali. Video ini dari Rusia, sayangnya nggak ada translatenya.. Simak yaaa :


Wassalam.

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art