Second Menu

Pages

Sabtu, 21 September 2013

Islam identik dengan Arab?

"Islam itu agamanya orang Arab.
Allah itu Tuhannya orang Arab, Dewa nya orang Arab.

Jilbab itu pakaian budayanya orang Arab.

Tuh... Ibadah hajinya aja ke Arab."

Banyak orang sinis bicara begitu. Kenapa?? Apa karena.... Al-Qur’an itu bahasa Arab???
Apa mereka juga mau tanya kok pakai bahasa Arab? Nggak bahasa Jepang, Spanyol atau bahasa Inggris aja biar sekalian bahasa internasional?
Bahkan ada orang barat yang tanya ke temannya, "Kamu bukan Arab kok Islam?" ckck.

Mereka yang tidak tahu akan hanya meraba-raba dari apa yang dilihat tanpa tahu seluk beluknya.
“Lihat segalanya lebih dekat,  kau akan mengerti dan dapat menilai lebih bijaksana.”  Kata lagu jaman anak-anak nih kayak gini.

Iya betul.. Al-Qur'an pakai bahasa Arab, Sholat bacaannya bahasa Arab, dan kiblatnya di kabah yang berada di Mekkah, Arab.. Tapi bukan berarti Islam itu hanya milik Arab. Budaya Arab belum tentu budaya Islam, dan Islam belum tentu orang Arab, tidak wajib orang Arab tapi iya memang mempunyai Nabi seorang Arab dan kita di sarankan mempelajari bahasa Arab.

Bismillah ~  saya mencoba jelaskan dengan ringan saja sesuai dengan pengetahuan yang saya punya :)

Nabi adalah orang Arab, Nabi Muhammad SAW.
Allah memang telah merencanakan adanya utusan Nabi terakhir yang membawa wahyu segala jaman yang bertugas menyebarkan semua ajaran dari semua Nabi sebelumnya atas perintah Allah.

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (QS.33:45)

Seperti yang kita kenal ada 25 Nabi umat Islam. Tapi kenyataannya diantara itu tidak semua Nabi berasal dari Arab. Dan hanya satu Nabi yang ada ketika umat Islam sendiri itu muncul. 
Dan semua punya satu inti ajaran yang sama yaitu, "Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi adalah utusan Allah." dan adanya ajaran-ajaran hukum-hukum Allah sesuai Adab manusia saat itu.
Lalu dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir, Allah menetapkan semua ajaran dan hukum yang sempurna dalam Al-Qur'an dan agama Islam.
Kenapa orang Arab? Sebenarnya ini adalah hak hakiki Allah SWT.  Tapi untuk memperkuat hal ini, banyak fakta bahwa :

- Kala itu orang Arab banyak yang dalam kesesatan, bermabuk-mabukkan, judi dan zina meraja lela sehingga ada jaman disebut jaman jahiliyah (jaman kebodohan) sementara Nabi Muhammad SAW adalah manusia terbaik diantara orang-orang itu yang sanggup menahan diri dari semua perbuatan buruk itu.
- Allah mendatangkan seorang Nabi diantara orang-orang rusak agar mereka mengetahui jalan yang benar. 
- Dan ada beberapa bukti diantaranya :

Jazirah Arab:
Pada waktu itu dunia dikuasai oleh dua negara adidaya yaitu Persia dan Romawi, kemudian menyusul India dan Yunani.
Tapi diantara semua negera itu terjadi kehidupan yang nista, kebejatan moral dan pemerasan ekonomi telah menyebar ke seluruh penjuru negeri, akibat melimpahnya penghasilan dan menumpuknya pajak. Tenggelam dalam lautan khurafat dan mithos-mithos verbal yang tidak pernah memberikan manfaat.

Ada pula yang ada pada puncak kebejatan dari segi agama, akhlak ataupun sosial. Masa terebut bermula sejak awal abad keenam Masehi. India bersama negara tetangganya berandil dalam kemerosotan moral dan sosial.

Semua karena peradaban dan kebudayaan yang didasarkan pada nilai-nilai materialistik semata, tanpa ada nilai-nilai moral yang mengarahkan peradaban dan kebudayaan tersebut ke jalan yang benar

Sementara itu, di jazirah Arabia hidup dengan tenang, jauh dari bentuk keguncangan tersebut. Mereka tidak memiliki kemewahan dan peradaban Persia yang memungkinkan mereka kreatif dan pandai menciptakan kemerosotan-kemerosotan, filsafat keserbabolehan dan kebejatan moral yang dikemas dalam bentuk agama. Mereka juga tidak memiliki kekuatan militer Romawi, yang mendorong mereka melakukan ekspansi ke negera-negara tetangga. Mereka tidak memiliki filosofi dan dialetika Yunani yang menjerat mereka menjadi bangsa mithos dan khurafat.

Karakteristik mereka seperti bahan baku yang belum diolah dengan bahan lain, masih menampakkan fitrah kemanusiaan dan kecenderungan yang sehat dan kuat, serta cenderung kepada kemanusiaan yang mulia, seperti setia, penolong, dermawan, rasa harga diri, dan kesucian.

Hanya saja mereka tidak memiliki ma’rifat (pengetahuan) yang akan mengungkapkan jalan ke arah itu. Karena mereka hidup di dalam kegelapan, kebodohan, dan alam fitrahnya yang pertama. Akibatnya mereka sesat jalan, tidak menemukan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Kemudian mereka membunuh anak dengan dalih kemuliaan dan kesucian, memusnahkan harta kekayaan dengan alasan kedermawanan dan membangkitkan peperangan di antara mereka dengan alasan harga diri dan kepahlawanan.

Kondisi inilah yang diungkapkan oleh Allah dengan dhalil ketika mensifati dengan firman-Nya : “Dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” QS al-Baqarah , 2 :198

Suatu sifat apabila dinisbatkan kepada kondisi ummat-ummat lain pada waktu itu, lebih banyak menunjukkan kepada I’tidzar (excuse) daripada kecaman, celaan, damn hinaan kepada mereka. Ini dikarenakan ummat-ummat lain tersebut melakukan penyimpangan-penyimpangan terbesar dengan “bimbingan” sorot peradaban , pengetahuan dan kebudayaan. Mereka terjerembab ke dalam kubang kerusakan dengan penuh kesadaran, perencanaan, dan pemikiran.

Di samping itu jazirah Arabia seara geografis terletak di antara ummat-ummat yang sedang dilanda pergolakan.

Jika telah kita ketahui kondisi bangsa Arab di jazrah Arab sebelum Islam dan kondisi ummat-ummat lain di sekitarnya maka dengan mudah kita dapat menjelaskan hikmah Ilahiyah yang telah berkenan menentukan jazirah Arabia sebagai tempat kelahiran Rasulullah saw dan kerasulannya dan mengapa bangsa Arab ditunjuk sbagai generasi perintis yang membawa cahaya dakwah kepada dunia menuju agama Islam yang memerintahkan seluruh manusia di dunia ini agar menyembah kepada Allah semata.

Jika Allah menghendaki terbitnya dakwah Islam ini dari suatu tempat, yaitu Persia , Romawi atau India, niscaya untuk keberhasilan dakwah ini Allah swt, mempersiapkan berbagai sarana di negeri tersebut, sebagaimana Dia mempersiapkan sarana di jazirah Arabia. Dan Allah tidak akan pernah kesulitan untuk melakukannya, karena Dia Pencipta segala sesuatu, Pencipta segala sarana termasuk sebab.

Tetapi hikmah pilihan ini sama dengan hikmah dijadikannya Rasululah saw seorang ummi, tidak bisa menulis dengan tangan kanannya, menurut istilah Allah, dan tidak pula membaca, agar manusia tidak ragu terhadap kenabiannya, dan agar mereka tidak memiliki banyak sebab keraguan terhadap dakwahnya.

Adalah termasuk kesempurnaan hikmah Ilahiyah, jika bi’ah (lingkungan) tempat diutusnya Rasulullah, dijadikan juga sebagai bi’ah ummiyah (lingkungan yang ummi), bila dibandingkan dengan ummat-ummat lainnya ynag ada disekitarnya, yakni tidak terjangkau sama sekali oleh peradaban-peradaban tetangganya. Demikian pula sistem pemikirannya, tidak tersentuh sama sekali oleh filsafat-filsafat membingungkan yang ada di sekitarnya..

SEBENARNYA MASIH PANJANG PENJELASANNYA T_T
Sama seperti saat Allah mengutus beberapa Nabi yang berasal dari Israel, karena kala itu (dan sampai sekarang, ckck) orang-orang Israel adalah pembangkang bahkan pembunuh Nabi paling keras. Nabi memang seorang petunjuk utusan Allah SWT dimanapun tempatnya sesuai kehendak Allah.

AL-QUR’AN dalam bahasa Arab.
Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quraan) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quraan itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mu'min. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quraan itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".(QS.41-44)

Nah, awal mula kenapa kitabnya bahasa Arab juga karena Nabi atau utusan yang dipilih Allah SWT adalah orang Arab yaitu Nabi Muhammad SAW, tentu di sesuaikan dengan bahasa Sang Nabi agar Beliau mengerti kan?  Kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil juga menggunakan bahasa masing-masing Nabinya. Tapi kalau mau tanya kenapa Nabi Muhammad? Nah ini kalau diterusin ya nggak selesai selesai, itu kan hak prerogratif Allah. Pastinya karena Allah memilih dengan alasan yang terbaik, memilih manusia terbaik. 

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS.12:2)

Ayat diatas merupakan firman dari Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW, menggunakan bahasa Arab agar Nabi mengerti dan meyakini firman yang disampaikan Tuhan.

Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. (QS.41:3)
  
(Ialah) Al Quraan dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. (QS.39:28)

Allah SWT juga menegaskan bahwa tak ada kesalahan dan kebengkokan. Cuma orang-orang yang syirik saja yang mencari-cari kesalahan dan menkontradiksi Al-Qur’an tanpa pengetahuan yang cukup.

Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam. (QS.32:2)

Kitab mana yang berkalimat setegas ini? Mana yang mengaku bahwa tiada Tuhan selainnya? 

Kami akan membacakan (Al Quraan) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa. (QS. 87:6)

Kemudian diketahui bahwa bahasa Arab adalah bahasa tersulit sedunia bersama Mandarin. Nah, bahasa Arab yang di firmankan Allah dalam Al-Qur'an ini memiliki nilai bahasa sastra sangat tinggi. Ahli Sastra, bahasa dan syair asli Arab pun tidak bisa menandingi dan di buat geleng-geleng karena keagungan bahasa yang di gunakan.

Dari pertanyaan pribadi saya pada seorang teman Arab melalui media sosial pun ia mengatakan bahwa orang Arab yang awam akan bahasa dan sastra pun tidak akan dengan mudah menafsirkan bahasa Al-Qur'an sehingga sama dengan kita yang asing dengan bahasa Arab, merekapun memerlukan penjabaran karena kata yang digunakan mempunyai mungkin sejenis frase atau idiom yang sangat luas. Baca Juga Pentingnya Belajar Bahasa Arab untuk Memahami Al-Qur'an

Karena Al-Qur'an adalah kitab Suci Yang Maha Agung mungkin perlu dengan bahasa yang agung tingkat tinggi untuk menjelaskannya :)

Jilbab bukan budaya Arab
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.33:59)
Karena memang awal mula di turunkannya Islam di Arab, memang pula orang Arab yang menjalankan perintah Allah terlebih dahulu dari bangsa lain karena tentu Nabi menyebarkan di sekitarnya terlebih dahulu.

Tapi saya suka gelo kalau ada orang bilang, "Duh.. Islam pakaiannya itu selalu bawa-bawa budaya arab ~."

TETOOOTT ! Salah besar !

Itu bukan seperti kita meniru pakai kimono sehingga kita disebut mengikuti budaya Jepang.
Kimono sepertinya adalah pakaian yang muncul karena leluhur, orang-orang dahulu yang mengenakan dan membuat sendiri.

Tapi kalau gamis dan jilbab syar'i ala muslimah, itu MURNI PERINTAH ALLAH..
Bukan untuk orang Arab saja, tapi untuk semua wanita islam/ mukmin/ beriman (yang mau beriman)!
Perintahnya ada dalam Al-Qur'an maupun hadist, tinggal di cek saja.
Semua perintah Nabi adalah untuk semua manusia , bukan hanya orang 
Nah karena datangnya perintah itu pertama kali pada Nabi Muhammad, otomatis pertama kali Nabi Muhammad ya sampaikannya pada orang Arab di sekitarnya, toh kemudian ajaran itu telah menyebar ke seluruh dunia, tinggal siapa yang mau menaati..

Kenapa Sholat bahasa Arab ?
"Sungguh Aku ini adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku" (QS 20:14)
Sholat selalu dalam bahasa Arab bukan berarti Tuhan hanya mengerti bahasa Arab. Sholat itu bentuk/ ritual mengingat, pujian, bentuk ketaatan, pengabdian dan penyembahan pada Tuhan,  yang bacaannya ya setiap hari sama seperti itu. Coba resapi arti bacaan sholat yang sungguh indah >> Mengerti arti Bacaan Sholat
Sementara berdoa selepas sholat atau di manapun saat kita meminta sesuatu bisa bebas menggunakan bahasa yang kita pakai sehari-hari.

Bayangkan saja kalau kita sholat berjamaah (sholat bersama yang di pimpin imam) tapi menggunakan bahasa yang berbeda-beda, ya bingung donk.  Karena Islam sangat menjunjung semua ajaran dari sumbernya, karena pertama kali Islam di ajarkan di Arab dan Allah mengeluarkan firman dalam bahasa Arab, maka muslim sedikit banyaknya harus memahami bahasa Arab.
Dan juga bahasa dalam sholat juga tuntunan dari Allah, bahasa firman yang agung yang tak akan sama tingkat keagungan bahasanya jika diterjemahkan sendiri ke bahasa lain.

Sementara itu dulu yang saya bahas, kalau mendapat ilmu lagi akan saya share lagi..
Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau ada salah kata..
Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh ~