Bacaan dan Arti Adzan :
الله اكبر الله اكبر x٢ (Allaahu Akbar,Allaahu Akbar... 2X )
Allah Maha Besar,Allah Maha Besar
اشهد ان لااله
الا الله x٢ (Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah...2x)
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah
اشهد ان
محمدارسول الله x٢ (Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah.... 2X)
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan (Rasul) Allah
حي علي الصلاة x٢ (Hayya 'Alash-Shalaah... 2x)
Mari menunaikan Shalat..
حي علي الفلاح x٢
(Hayya 'AlalFalaah...2x)
Mari Menuju Kemenangan..
الله اكبر الله اكبر x١
(Allaahu
Akbar, Allahu Akbar... 1x)
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
لا اله الا الله x١ (Laa Ilaaha
Illallaah... 1x)
Tiada Tuhan Selain Allah
---------------------------
Adzan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya shalat fardu. Di kumandang kan oleh muadzin setiap tiba sholat 5 waktu. Setiap
hari kita mendengar adzan dimulai dari subuh sampai adzan isya’. Adzan
sendiri merupakan media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap
yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga
merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.
Sejarah azan dan iqamah
Azan mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu masuknya waktu shalat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke Masjid untuk melakukan salat berjamaah.
Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu
salat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang
yang melihatnya memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan
supaya ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi.
Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani. Ada seorang sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu salat tiba, maka segera dinyalakan api
pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ke
tempat itu, atau setidaknya, asapnya bisa dilihat orang walaupun ia
berada ditempat yang jauh. Yang melihat api itu dinyalakan, hendaklah
datang menghadiri salat berjamaah.
Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi. Tetapi, beliau menukar lafal itu dengan assalatu jami’ah (marilah salat berjamaah).Lantas, ada usul dari Umar bin Khattab
jika ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim
untuk salat pada setiap masuknya waktu salat. Kemudian saran ini bisa
diterima oleh semua orang dan Nabi Muhammad SAW juga menyetujuinya.
Asal Muasal Adzan
Lafal azan tersebut diperoleh dari hadis tentang asal muasal adzan dan iqamah: Abu Daud mengisahkan bahwa Abdullah bin abbas
(Sahabat Nabi) berkata sebagai berikut: "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk
salat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku
melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang
itu dan bertanya kepadanya, "apakah ia bermaksud akan menjual lonceng
itu? Jika memang begitu, aku memintanya untuk menjual kepadaku saja".
Orang tersebut justru bertanya," Untuk apa?" Aku menjawabnya, "Bahwa
dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk
menunaikan salat". Orang itu berkata lagi, "Maukah kamu kuajari cara
yang lebih baik? Dan aku menjawab, "ya" dan dia berkata lagi dengan
suara yang amat lantang : Allahu Akbar Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash sholah (2 kali), Hayya 'alal falah (2 kali), Allahu Akbar Allahu Akbar, La ilaha illallah.
Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad.SAW,
dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad.
SAW, berkata, "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal
dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus
mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat
lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal." Rupanya, mimpi
serupa dialami pula oleh Umar. Ia juga menceritakannya kepada Nabi
Muhammad SAW.
FAKTA ADZAN :
1 . Kalimat
Penyeru Yang Mengandung “Kekuatan Supranatural”
Ketika azan
berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas
meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk
menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak
mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas
kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah
shalat berjamaah.
2. Adzan Senantiasa Ada Saat
Peristiwa-Peristiwa Penting:
Adzan Digunakan islam untuk
memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain itu adzan juga dikumandangkan
disaat-saat Penting. Ketika lahirnya seorang Bayi, ketika Peristiwa besar.
Peristiwa besar yang dimaksud adalah:
- Fathu Makah : Pembebasan
Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10
Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah
menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus
menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu Bilal
Mengumandangkan Adzan Diatas Ka’bah.
- Perebutan kekuasaan
Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri
Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan
terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda
kemenagan meraka.
4. Adzan Sudah Miliyaran kali
Dikumandangkan:
Sejak pertama dikumandangkan
sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan.
5x sehari, Anggaplah setahun 365 hari . berarti 1500 tahun x 5 x 365 hari=
2.737.500 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam mengumandangkannya yang
terus bertambah tiap tahunnya.
5. Adzan Ternyata Tidak Pernah
Berhenti Berkumandang
Bumi
berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap
daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka
selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di
Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia
sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu
beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan
begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat
India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh
kawasan India.
Srinagar
dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama.
Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan,
sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini,
adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah
dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad
adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz
al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan
waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus
bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah
dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara
timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat
dikumandangkan.
Iskandariyah
dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses
panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh
karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari
bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah
sembilan setengah jam.
Sebelum
adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan
timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan
begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian,
maka waktu Maghrib menyusul.
Begitu
seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga
kiamat terjadi. Subahanallah.
Sumber : Fakta Unik Mnegenai Adzan