“Jangan dulu kamu bicara tentang suatu hal
yang tidak benar-benar kamu ketahui sehingga kamu semakin terlihat bodoh.”
Nggak sengaja nih buka
forum para orang-orang yang menamai diri dengan 'karirun' lalu mempermasalahkan ayat ini.
“Dia diciptakan dari air mani yang terpancar, yang
keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” (QS.
86:6-7)
Tapi
menghilangkan kata ‘laki-laki’ dan ‘perempuan’ jadi:
“Dia
diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan
tulang dada.”
Saya yakin, mereka bukan dokter, maupun ahli biologi.
Mereka pasti cuma mantan murid SMP-SMA yang pernah belajar biologi dengan
ilmu dangkal. Jujur saja yah, karena saya o’on sama biologi, sayapun nggak
mengerti penjelasan tentang ayat ini secara ilmiah. Terus, dia pasti menafsirkan kalau yang dimaksudkan diantara tulang sulbi dan tulang dadanya laki-laki. Hahaha
Dengan bangganya,
menunjukkan berbagai gambar rangka manusia. Pingin sok scientis lalu menunjukkan kalau “Tulang dada dan tulang sulbi itu jauh, dan sperma hanya bergerak dalam
siklus tertutup; testis-saluran sperma/vas deferens. kelenjer prostat,dekat sekali dengan saluran
sperma,tidak terletak diantara sulang sulbi /dada dengan tulang belakang.” Cuma
berpedoman sama gambar sejenis begini.. kkkkk
Kurang ilmiah kang, Kalau
mau dipercaya orang, silahkan jadi professor ahli biologi dulu. Orang sok pintar
yang memelintir ayat Al-Qur’an memang benar berbahaya.
Tapi KENYATAANNYA Para dokter ilmu kandungan menemukan, bahwa
dasar diciptakannya manusia bersumber dari tulang sulbi, yaitu tulang belakang
laki-laki dan tulang dada perempuan,yaitu tulang rusuk perempuan.
Demikian pula ketika Allah menjelaskan tentang sesuatu yang terkait dengan air yang terpancar. Allah tidak langsung memfirmankannya karena itu tidak sopan, maka Allah membuat ilustrasi “yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada”. Tulang sulbi adalah tulang punggung terbawah. Seperti yang kita ketahui bahwa sperma diproduksi oleh testes dan ketika akan dipancarkan ia disalurkan melalui suatu tempat di atas tulang sulbi. Oleh karena sperma tidak keluar dari tulang sulbi, maka Allah mengilustrasikan antara tulang sulbi dan tulang dada.
Jadi adalah kurang tepat jika kita menafsirkan bahwa air tersebut diproduksi di tulang sulbi, karena: 1) kata keluar bukan berarti diproduksi; 2) kalimat antara tulang sulbi dan tulang dada, berarti sperma itu tidak keluar dari tulang sulbi atau tulang dada, tetapi di antaranya.
Demikianlah Al Qur’an adalah firman Allah, yang tentu saja akan menggunakan bahasa terbaik yang mudah dipahami oleh manusia (dalam hal ini Bahasa Arab yang dipahami oleh bangsa Arab). Seandainya bahasa Al Qur’an itu menggunakan kata-kata tersebut secara langsung bagaimana tanggapan bangsa Arab? Padahal kata-kata tersebut dalam bahasa Arab, dan juga bahasa lain tidak sopan jika diucapkan secara langsung. Perlu diketahui pula bahwa bangsa Arab sangat tahu maksud firman Allah tersebut. Orang Arab waktu itu juga sudah tahu darimana air yang terpancar itu berasal.
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat tersebut mengisyaratkan dasar penciptaan manusia. Para dokter ilmu kandungan menemukan bahwa dasar diciptakannya manusia bersumber dari tulang sulbi, yaitu tulang belakang laki-laki dan tulang dada perempuan, yaitu tulang rusuk perempuan.
Sulbi dan taraib dalam ayat tersebut dijelaskan oleh Dr Zakir Abdul Karim Naik sebagai tempat dimana keluarnya pembuluh darah yang memberikan darah kepada testis dan ovari terletak antara tulang sulbi dan tulang dada, yaitu pembuluh darah vesticular artery dan ovary artery bermula dari satu tempat antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini dibuktikan oleh sain modern bahwa pembuluh darah ke testis dan ovari berasal dari abdominal aorta dan renal artery bukan dari pembuluh darah setempat.
Selain pendapat diatas, ada yang menafsirkan ayat di atas sebagai berikut: “yang keluar dari antara seks kelamin laki-laki dan seks kelamin perempuan”.
Sumber
: http://uripsantoso.wordpress.com