Bismillahirahirohmanirohim.
Assalamualaikum ..
Karena dalam Islam terdapat banyak fitnah agar menutupi lebih banyak kebenaran di dalamnya. Saya ingin sekali meluruskan semua tanggapan orang-orang yang hanya menilai Islam dari gossip atau kabar burung belaka.
Hendaknya kita dapat membuka hati sedikit saja untuk mengetahui kebenarannya lebih dalam dan tidak menjudge di permukaan sebelum mengetahui seluk beluknya lebih dalam.
--------------------
Masalah 1 :
Pandangan mainstream orang-orang yang sudah anti Islam adalah bahwa Islam itu merendahkan perempuan, dengan memperbolehkan laki-laki mempunyai Istri lebih dari satu sementara wanita tidak boleh mempunyai suami lebih dari satu.
Tanggapan :
Biasanya orang berhenti dari statement itu.. "Islam memperbolehkan laki-laki poligami tapi perempuan tidak boleh 'poliandri' " Titik! Lalu mengkritisi tanpa tahu aturan, syarat dan penjelasannya lagi mengenai poligami itu. Islam itu luas sekali saudara.. Tak ada aturan yang dangkal ~
1. Boleh poligami jika disetujui istri pertama, jika istri pertama tidak setuju maka boleh cerai.
2. Boleh poligami jika mampu. Mampu adil secara lahir batin. Jika tidak adil, jika ada istri merasa terdzalimi maka dosa besar untuk sang suami. Bisa adil?? Bahkan banyak orang bilang, "Mana ada laki-laki bisa adil. Yang bisa adil hanya Allah."
3. Sama seperti cerai, Poligami itu diperbolehkan, dan bisa jadi hal yang dibenci tapi tidak boleh di haramkan. Karena dalam suatu keluarga bisa saja ada hal yang membuat orang harus berpoligami atau bercerai.
"...kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau
empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil ,
maka (kawinilah) seorang saja.." (QS. 4:3)
Poligami itu syaratnya lumayan berat. Sekalipun Allah mengijinkan laki-laki untuk menikahi 4 wanita tapi beban yang ditanggungkan pun lumayan berat. Jadi yang sanggup dan mempertanggung jawabkan dihadapan Allah ya boleh-boleh saja.
"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena
itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai),
sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 4:129)
Maka akan jarang sekali orang yang bisa berbuat adil, mungkin pasti berat sebelah. Lebih cinta yang lebih lama atau yang lebih cantik. Hehe..
Poligami
menghindari dari perbuatan zina dan mempermainkan perempuan
Banyak orang yang mencela poligami tapi coba sandingkan dengan realita hidung belang jaman sekarang. Daripada hanya dijadikan sebagai wanita simpanan dan hanya dimanfaatkan sesaat, lebih baik lelaki diperintah untuk menikahi, maka akan terasa tanggung jawab lelaki itu terhadap perempuannya, tidak hanya 'dipakai' lalu 'dibuang'.
Aa Gym yang berpoligami dan notabene sah menikah dicaci maki sementara si vokalis band yang terang berzina dengan beberapa artis malah dipuja-puja. *tepok jidat*
Di Yaman, Perempuan sudah biasa di poligami bahkan mencari istri baru untuk suaminya.
Jika poligami tidak menyakiti istri pertama bahkan malah dianjurkan oleh sang istri maka tentu tak ada masalah. Seperti perempuan Yaman yang kebanyakan malah bangga jika istrinya punya beberapa istri dan mencarikan istri lagi untuk suaminya. Jika memang sudah ada tradisi seperti ini ya tidak ada masalah. Mungkin didalam keluarga mereka antar istri terjalin hubungan seperti saudara dan sahabat.
Di negeri kita memang tidak bisa seperti itu, dan tidak juga harus di paksakan begitu. Hanya untuk kaum yang mampu dan sanggup saja.
Penyebab lain poligami
Jika karena alasan jatuh cinta lagi tidak cukup untuk menjadi alasan berpoligami. Maka ada alasan lain yaitu ketika seseorang perempuan tak bisa punya anak lalu sang lelaki ingin menikahi perempuan yang bisa mempunyai anak. Untuk melindungi perempuan.. dll.
Masalah 2 : Kenapa Nabi Muhammad menikahi 11 wanita? Lebih dari yang dituliskan Al-Qur'an?
Tanggapan :
Nabi dan umat biasa seperti jaman kita tentu berbeda. Jika orang jaman sekarang diperbolehkan menikah dengan 11 perempuan maka kacaulah. Sementara Nabi mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda termaksuk dakwahnya tentang Islam.
Nabi Muhammad tidak seumur hidup berpoligami, tapi pada saat berusia 50 tahun setelah istri pertama beliau Khadijah meninggal dunia, 13 tahun sebelum nabi Muhammad meninggal.
Nabi menikah dengan istri yang lainnya sesudah Khadijah wafat.
Jadi jelas bahwa jika Nabi hanya mengejar hal-hal yang bersifat fisik,
beliau tidak harus menunggu hingga berusia 50 tahun untuk menikah lagi.
Beliau hidup dalam lingkungan dimana sesoerang yang mempunyai beberapa
istri adalah hal yang wajar dan dapat diterima. Namun beliau tetap
mendedikasikan dirinya untuk sat-satunya istri beliau selama 25 tahun.
Alasan Nabi Muhammad poligami :
- Untuk membantu para wanita yang suaminya meninggal membela keyakinannya.
- Untuk mempererat hubungan dengan para pengikut setianya,
seperti Abu Bakar.
- Menjembati hubungan dengan
berbagai suku yang memushi kaum muslim. Ketika beliau berhasil membangun
hubungan persaudaraan melalui pernikahan beliau, kekerasan menurun,
pertumpahan darah berkurang.
Fakta lain :
- Poligami ini juga kepentingan Nabi untuk menyebarkan Islam dengan orang-orang yang berpengaruh dan ini rahasia Allah.
Biasanya kaum Nasrani yang menghina atas poligaminya Nabi Muhammad sementara Nabi yang mereka percayai dalam agama mereka yaitu Nabi Solomon yang dalam agama Islam adalah Nabi Sulaiman juga mempunyai 99 istri.
Pada jaman itu berbeda dengan jaman sekarang.. Saat itu dimana wanita sangat rawan keberadaannya maka harus ada laki-laki sebagai pelindungnya, sehingga banyak laki-laki yang biasa bahkan dibebani tanggung jawab menikahi beberapa wanita. karena membiarkan wanita tinggal di rumahnya tanpa dinikahi akan menimbulkan fitnah dan zina kan...
Para penulis non muslim saat ini yang
mendapat kesempatan untuk mempelajari kehidupan Nabi dari tangan-tangan
pertama, menyimpulkan hal yang sama atas pernikahan plural beliau :
• John L. Esposito, Professor Bidang Agama dan Direktur Pusat Studi Internasional di Universitas Holy Cross,
mengatakan bahwa sebagian besar dari perkawinan beliau mempunyai “motif
social dan politis”. ” (Islam: The Straight Path, Oxford University
Press, 1988, hal. 19). Dia menerangkan sebagai berikut:“As was customary for Arab chiefs, many were political marriages to cement alliances. Others were marriages to the widows of his companions who had fallen in combat and were in need of protection” (John L. Esposito, Islam: The Straight Path, pp. 19-20).Esposito mengingatkan pada fakta-fakta sejarah berikut ini:
“Though less common, polygyny was also permitted in biblical and even in postbiblical Judaism. From Abraham, David, and Solomon down to the reformation period, polygyny was practiced” (p. 19).• Seorang non muslim lainnya yang bernama Caesar E. Farah, menuliskan hal berikut ini:
“In the prime of his youth and adult years Muhammad remained thoroughly devoted to Khadijah and would have none other for consort. This was an age that looked upon plural marriages with favor and in a society that in pre-Biblical and post-Biblical days considered polygamy an essential feature of social existence. David had six wives and numerous concubines (2 Samuel 5:13; 1 Chronicles 3:1-9, 14:3) and Solomon was said to have had as many as 700 wives and 300 concubines (1 Kings 11:3). Solomon’s son Rehoboam had 18 wives and 60 concubines (2 Chronicles 11:21). The New Testament contains no specific injunction against plural marriages. It was commonplace for the nobility among the Christians and Jews to contract plural marriages. Luther spoke of it with toleration” (Caesar E. Farah, Islam: Beliefs and Observances, 4th edition, Barron’s, U.S. 1987, p. 69).
---------------------------------
Jadi Nabi punya niat mulia dalam berpoligami yang mungkin susah untuk
dipahami orang jaman sekarang karena keadaan agak berbeda saat itu.
Jadi jangan langsung tamak bilang Nabi boleh nikah banyak terus semua
lelaki juga ingin begitu jika tak diimbangi dengan kemampuan, kebijakan dan
keadilan yang sesuai.
Dan secara pribadi, saya ingin hidup seperti pasangan pada umumnya. Tidak ingin dipoligami. Laki-laki sekarang tidak mudah dipercaya pula.. hehehe
Sekian yang bisa saya jelaskan. Kurang lebihnya saya minta maaf. Semoga Allah mengampuni.
Wassalam.