"Penjagaan Allah atas Al-Qur'an" by Ustadz Felix Siauw
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" (QS 15:9)Ibnu Katsir dalam tafsirnya memaknai "Allah akan memelihara Al-Qur'an dari perubahan maupun penyelewengan" artinya Al-Qur'an tidak sama dengan kitab suci lainnya. Al-Qur'an terjaga dari campur tangan manusia
Walau Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab. Namun kaum Arab yang paling fasih bahasanya pun terkagum-kagum dengannya dan sampai sekarang tidak ada manusia yang mampu menyamai Al-Qur'an. Walau Al-Qur'an sudah menantangnya ribuan tahun lalu.
Semua ini adalah bukti bahwa Al-Qur'an itu mukjizat. Nabi-nabi lain mukjizatnya lenyap sepeninggalnya tapi tidak dengan Nabi Muhammad SAW.
Bila kitab suci lainnya ditambahi tulisan manusia, diselewengkan maknanya, dikurangi ayatnya. Semua tidak terjadi pada Al-Qur'an. Al-Qur'an diturunkan Allah pada manusia, maka Allah pula yang menjaganya dari setiap kesalahan dan penyelewengan.
Al-Qur'an yang kita baca hari ini, sama dengan bacaan Rasulullah dan sahabat, segala puji bagi Allah.
Adapun penggunaan kata "Kami" pada ayat Allah | lalu ada orang =menuduh bahwa Allah itu jamak karena kata "Kami". Sungguh Allah itu satu dan tiada yang menyerupai-Nya. Allah firmankan, Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa" (QS 112:1)
Dalam bahasa Arab penggunaan "Kami" bila diucap individu tunggal, bermakna "pembicara yang mengagungkan dirinya" bentuk majas. Sama seperti kita memanggil seseorang yang sendirian dengan kata "antum" (kalian) bukan dengan "anta" (anda), itu penghormatan.
Maka tatkala Allah menggunakan kata "Kami" itu bermakna kemahaan-Nya, keagungan-Nya, kebesaran-Nya, kehormatan-Nya, kemuliaan-Nya. Demikian terjaganya Al-Qur'an dari kesalahan, dia perkataan yang paling benar, sayang sekali bila tidak menghafalnya.