Pernahkah kamu merasa kesepian meski ada milyaran orang di dunia ini?
Di sekeliling memang tak pernah sendiri, banyak orang lalu lalang..
Ada keluarga, ada teman dan lainnya.. Tapi tetap merasa sendiri..
Aku yakin, semua pernah mengalami.
Mungkin ini yang aku rasakan sekarang.
Aku tahu banyak teman yang baik padaku. Aku juga tahu semua keluarga menyayangiku..
Tapi tak ada perhatian yang tertuju padaku, tidak ada yang benar-benar mempedulikanku setiapku berlaku.
Tanpa mengeluh, tak akan ada orang yang tahu aku ada masalah.
Tanpa menangis, tak akan ada orang yang akan tahu aku sedang sakit.
Dan mengeluh serta menangis di hadapan mereka juga tak akan mengubah apapun.
Mengeluh tidak membuat orang mempedulikanku.
Selain membuat diriku semakin terlihat lemah.
Inilah titik tengah.. Dimana banyak orang menghadapi masa labil dan mencari jati diri.
Dimana pula aku mulai menemukan masalah-masalah besar.
Dan aku harus berusaha mencari jalan keluarnya juga..
Semua tidak membuatku sedih atau depresi, aku hanya diam dengan keadaan ini.
Ini bukan sebuah musibah bagiku, hanya sebuah penantian atas keadaan.
Di usiaku saat ini yang menginjak kepala 2 awal..
Aku menyadari, aku terlalu besar untuk diperhatikan tingkah laku dan di manjakan orang tua.
Aku juga bukan tipe orang yang suka mencari perhatian orang lain.
Aku tidak suka membuat 'drama' demi sebuah perhatian.
Tapi aku juga terlalu muda untuk mengharap perhatian seorang laki-laki, sosok suami..
Sudah bertekad tidak akan menjalin kasih lagi tanpa ikatan perkawinan.
Sehingga akupun akan menolak seandainya ada yang memperhatikanku hanya sekedar cari sensasi atau iseng-iseng belaka. That's tired and all in vain..
Dan para sahabat yang aku punya juga mempunyai masalah dan urusan masing-masing, hanya pada kesempatan tertentu kita bisa saling mencurahkan isi hati dan mengisi hari dengan kebersamaan.
Sehingga.. secara fisik.. aku memang berdiri sendiri.
Kita memang diciptakan sendiri, matipun sendiri, mempertanggung jawabkan segala apa yang kita perbuat sendiri.
Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.(QS. 19:95)
Tumbuh dengan banyak ingatan buruk tentang seorang teman dan sahabat.
Inilah aku..
Aku tidak pernah memaksa atau meminta seseorang untuk menyukaiku.
Aku juga tak pernah ingin ada yang membenciku.
Tapi aku sangat kecewa jika ada orang yang pura-pura menyukaiku..
Dan pada akhirnya akan menjadi pengkhianat juga.
Menjadi pengacuh yang paling dingin juga..
Kadang merasa lebih baik sendiri daripada di perhatikan tanpa alasan yang benar.
Mungkin saja aku banyak kehilangan kepercayaan pada manusia.
Mungkin juga hatiku yang terlalu lemah dan mudah trauma.
Mungkin juga aku sudah menarik diri dan sudah meremehkan diri sendiri.
Tapi..
Apa yang membuatku tidak sedih dan menganggap ini bukan masalah besar adalah..
Karena aku merasa aku punya ALLAH..
Dengan aku berusaha untuk menaati perintahNya, disanalah aku merasa aku tak pernah sendiri lagi.
Duduk, Sujud, Bersimpuhlah di hadapanNya, ketika sembahyang atau berdoa..
Itulah kita akan merasa berkomunikasi denganNya langsung.
Disanalah kita merasa tak akan pernah sendiri.
Merasa Ia lah kekuatan utama dan Ia selalu membimbing setiap perlakuanku.
Menghindarkan apapun yang tidak baik di hadapanNya, meski awalnya aku ingin.
Ketika aku meminta Allah agar Ia mendekatkanku denganNya..
Seakan Ia benar-benar dekat, semua kegelisahan sekejap sirna..
Ketika aku ingin di beri petunjuk agar hidup dengan benar, maka aku perlahan diberi banyak pemahaman tentang Islam dan kehidupan.
Apapun yang aku keluhkan pada Allah semua ada jawabannya :
IYA, ketika do'aku dikabulkan.
TIDAK karena ada yang lebih baik untukku, atau..
BELUM, maka aku di suruh bersabar.
Cinta Allah tidak bisa diungkapkan dengan apapun.
Sekalipun aku masih insan muslim yang fakir ilmu..
Asal ada kemauan, aku melihat ada balasan tersendiri oleh Allah untukku..
Yaitu setidaknya aku tidak lagi di gelisahkan oleh perkara-perkara yang kuinginkan tapi sebenarnya tidak penting.
Aku jadi mau belajar dan di beri pemahaman tentang makna hidup dan Islam.
Ketika aku merasa resah dan buru-buru menyadari bahwa aku melakukan kesalahan.
Dan aku juga berusaha bersabar atas apa yang menimpaku, bersabar tentang hal yang belum terjawab.
Menerima semua takdir yang sudah di tentukan.
Hidup memang sendiri matipun sendiri, tapi memanglah kita tidak akan bisa hidup sendiri.
Tenang lah tenang akan ada orang yang akan tulus menyayangiku karena aku.
Bukan karena kelebihan atau kemampuanku. Akan Ada.
Aku tidak sendiri..
Ada Allah.. Penciptaku yang akan menunjukkan jalan yang benar dalam hidup.
Ada Orang Tua dan Keluarga.. Yang selalu mendoakanku.
Ada Teman.. Yang berinteraksi baik denganku.
Ada Jodoh.. Yang menantiku jadi pribadi berkualitas. hihi :)
INSYALLAH.. Banyak mengkoreksi diri saja agar Allah Ridho, Manusiapun Ridho.
Aamiin Yaa Rabbal Alamin..