“Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. “
(Hadits sahih Riwayat Imam Abu Dawud )
PELAJARAN DARI HADITS :
Bagi kaum
jahiliyah,berhala adalah tuhan mereka. Berhala dijadikan tempat meminta
pertolongan dan keselamatann hidup,padahal mereka sendiri yang membuat berhala
tersebut. Ajaran Islam sangat menentang tindakan yang sangat tak masuk akal
tersebut. Bagaimana mungkin benda yang tidak mempunyai kekuatan apapun tidak
melihat tidak mendengar mereka sembah-sembah. Kelak fenomena ini akan terjadi
kembali,tepatnya menjelang hari kiamat tiba.
Banyak riwayat Hadits yang menjelaskan hal ini,yaitu kembalinya manusia pada
keyakinan masa jahiliyah, yaitu menyembah berhala. Semua riwayat itu adalah
shahih dan berdasarkan kepada Nabi Muhammad Saw. Salah satunya adalah yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang berbunyi,
"Kiamat tidak akan
terjadi sampai tangan dan kali perempuan suku Daus menari di halaman
Dzulkhilshah,yaitu berhala yang di sembah dizaman Jahiliyah. Ada sebuah Hadits lagi yang di riwayatkan
Al-Barqani yang bersumber pada Nabi,yang berbunyi," Kiamat tidak
akan terjadi sebelum ada suatu kaum dari umatku mengikuti orang-orang musyrik
dan beberapa kelompok dari umatku menyembah berhala."
Hal senada juga terdapat dalam kitab Shahih Muslim,disebutkan bahwa Aisyah
mendengar Rasulullah saw-bersabda,"Malam dan siang tidak akan hilang
sampai 'lata dan uzza disembah."
Hadits tersebut memeberi gambaran bahwa kiamat akan terjadi setelah penyembah
berhala pasca-jahiliyah dianut kembali. Sesuai dengan sumber hadits diatas pula
nampak bahwa berhala yang akan disembah manusia kelak adalah
Dzulkhilshah,Lata,dan Uzza- tanpa menutup kemungkinan ada jenis berhala-berhala
yang lain. Semua jenis berhala ini adalah berhala-berhala yang juga disembah
pada zaman jahiliyah dulu. Berhala berhala ini kemudian dihancurkan oleh Nabi
Ibrahim as.ketika hendak menjadikan Ka'bah sebagai arah kiblat umat Islam.
Sampai era Nabi Muhammad saw-semua jenis berhala ini masih ada dan disembah
oleh orang-orang Quraisy.
Sekarang, berhala-berhala itu tidak bisa ditemukan, sekalipun di Makkah.
Sebab,selain sudah dihancurkan oleh ajaran Islam kala itu, pola pikiran modern
juga mengharuskan para penyembah berhala harus menyingkir dari wilayah
perkotaan. Sebagian besar para penyembah berhala pindah kepedesaan yang
berfikiran irasional (tidak masuk akal), tetapi itu juga bentuknya lebih lebih
pada penyembahan pada pohon,tempat keramat dan sebagainya.
Disinilah bedanya,penyembah berhala zaman Jahiliyah dulu adalah orang-orang
Quraisy zaman Nabi terkenal dengan pola pemikiran yang sangat maju.
Sebab,mereka adalah kaum pedagang. Sementara penyembah berhala zaman sekarang
lebih banyak didominasi oleh mereka yang berfikiran tradisional dan anti
kemapanan. Mereka adalah golongan petani yang hidupnya percaya pada hal
mistik.
Lantas, bagaimana para penyembah berhala di masa yang akan datang,tepatnya
menjelang Kiamat tiba?
Satu hadits pun tidak ada yang menjelaskannya,apakah para penyembah berhala
adalah orang-orang yang berfikiran maju atau tradisional. Tetapi,yang
jelas,siapa pun akan berkesimpulan sama bahwa orang yang menyembah berhala atau
benda mati adalah perbuatan bodoh.
Tapi,bagaimana kita bisa mengatakan orang Quraisy adalah masyarakat
bodoh,sementara mereka adalah orang yang berfikiran maju. Mereka bodoh dalam
hal spiritual (ibadah), sementara cerdas dalam hal intelektual. Kehadiran Islam
ditengah mereka dianggap suatu hal yang baru. Bagi mereka,terutama para
penguapanya,melepaskan agama nenek moyangnya sama saja dengan melepas jabatan dan
kehormatan. Dengan begitu mereka lebih baik bertahan pada keyakinan
lamanya,walaupun hati mereka membenarkan ajaran yang di bawa Nabi Muhammad saw.
Melihat sejarah penyembah berhala terdahulu, maka yakinlah kita apabila
keyakinan terhadap berhala dihidupkan lagi,maka pada saat itulah perbudakan
akan terjadi di mana-mana! Maka biasanya wanita yang menjadi korban karena dia
ibarat boneka yang bisa di permainkan oleh siapa saja. Kita tidak bisa
menolak,bahwa kelak fenomena berhala akan kembali hidup, yaitu menjelang
Kiamat. Pada saat itu kebenaran sangat sulit di dapat. Manusia tidak lebih baik
dari binatang,yang bebas melakukan perzinahan di jalanan.
Al-Bazzar dalam musnad-nya dan Ibnu Hiban dalam shahih-nya meriwayatkan dari
Abdullah Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw-bersabda,"Kiamat tidak akan
terjadi hingga orang-orang bersenggama dijalan seperti keledai."
Abdullah ibnu Umar bertanya,"Itu sungguh terjadi?"
beliau Saw-menjawab,"Ya,itu sungguh terjadi."
Dalam konteks sekarang,apakah terminologi berhala identik dengan patung-patung
atau benda yang sifatnya bukan informatif-yang tidak bisa memberikan
informasi,seperti TV,internet,handphone dan sebagainya.
Pada prinsipnya,berhala lebih dikonotasikan pada patung atau benda antik
lainnya yang dianggap keramat. Seiring dengan perubahan zaman,pengertian
semacam ini sebenarnya bisa berkembang. Berhala bisa saja diartikan dengan
benda-benda teknologi bermutu tinggi,yang kemudian disembah-sembah dan
didewajan. Pengartian ini lebih pas atau korelatif (berhubungan) bila
dihubungkan dengan konteks sekarang.
Sekarang,hampir setiap hari kita nonton TV,surving
internet,handphone,telpon,komputer dan sebagainya.
Sekarang,kita begitu mudah mengakses gambar wanita seksi dan sensual dengan
gratis di internet, atau mungkin artis-artis dan penyanyi yang “membius” para
penggemarnya tiap kali beraksi diatas panggung sampai lupa diri, dan inilah
yang sekarang di puja-puja sebagai buatan manusia yang mengagungkan. Bagaimana
fenomena berhala masa depan,apakah lebih canggih lagi di bandingkan sekarang?
Kita tidak bisa memastikan.
Kalau boleh menebak, keadaan lebih
berbahaya dibandingkan sekarang. Kalau dulu berhala itu berupa patung (benda
mati) barangkali berhalanya orang modern adalah benda hidup, persis
gambaran jaman sekarang ini para remaja yang memberhalakan artis idolanya
apalagi pada waktu berhalanya menunjukkan kebolehannya dipanggung mereka
histeria seakan-akan melihat tuhannya, naudzubillah.
Sumber : http://dulrohman.blogspot.com