Label:

Kenapa aku harus beragama? (Cerita teman dari Korea)

Assalamualaikum..

Hanbok dengan Hijab, Serasi ya??
Hai my blog dan orang yang membacanya.  Saya berusaha menulis lagi ditengah-tengah kejenuhan saya disibukkan oleh perkara duniawi, hehe.. urusan skripsi maksudnya.
Semoga entri ini berhasil di publish.  Karena selama ini saya sudah punya ide menulis dan mulai mengetik disini tapi hanya berakhir di draf karena mata lelah lihat laptop terlalu lama.

Saya hanya ingin menceritakan dan sedikit membahas tentang satu realita tentang pemikiran seseorang.  Allah memang menciptakan orang berbeda-beda pandangan dan jalan pemikirannya.  Allah telah memberi akal pada setiap manusia dan Al-Furqan (pembeda yang baik dan buruk) sehingga selanjutnya Allah serahkan pada manusia jalan mana yang akan dipilih

Memang tidak dipungkiri perbedaan apalagi yang besar pasti akan mengakibatkan ketimpangan ketika berkomunikasi karena saling berbeda pendapat.  Seseorang menyampaikan sesuatu demi kebaikan orang itu, tapi dengan prinsip pemikiran dasar yang sudah berbeda maka

Sebelum saya membahas inti hikmahnya, ijinkan saya untuk menceritakan teman saya yang manis ini. hehe. Maaf, lagi-lagi menceritakan orang Korea karena saya hanya bisa akrab dengan orang luar negeri dari Korea karena sedikit menguasai bahasanya. Haha.  Tapi ini berbeda dengan Park Dong Shin atau muslim Korea lainnya.

Saya akan menceritakan tentang teman saya dari Korea, wanita berusia 27 tahun yang tentu saja tidak perlu saya sebutkan namanya atau identitas apapun, karena saya tidak bermaksud menyadap kehidupannya tapi mengambil suatu hikmah dan makna dari cerita yang dia sampaikan pada saya dan dia sampaikan pada orang lain.

Perlu diketahui bahwa orang Korea itu sebenarnya memandang bahwa agama itu adalah sesuatu yang tidak penting. Mereka mungkin saja dikenal banyak yang menganut Kristen atau Budha, tapi mereka jarang ada yang serius untuk benar-benar menjalaninya.  Bahkan beberapa teman saya mengaku atheis meskipun kedua orang tuanya beragama.


Teman saya ini sebut saja Eun Hye(bukan nama sebenarnya, hehe), kalau anda melihat akunnya, anda mungkin akan mengira dia muslim karena ada foto masjid, makanan dengan kemasan halal (di Korea jarang ada makanan halal) dan bahkan dia belajar bahasa Arab.

Tapi dari awal saya tidak langsung mengira dia adalah orang muslim.  Tidak pernah berekspetasi terlalu cepat hanya dari gambar-gambar yang dia upload saja, karena sebelumnya saya sudah banyak mengetahui beberapa orang Korea yang ternyata banyak juga memiliki tertarikkan dengan budaya Arab, bahasa Arab maupun tentang Islam (cenderung mengaitkan Islam dengan Arab) tapi itu bukan berarti mereka berniat untuk menjadi muslim. 

Kenapa bisa begitu? Entahlah..Coba simak kisah nyata berikut.

Saya suka berteman dengan Eun Hye yang dari beberapa tulisannya dia terlihat sangat open minded bahkan punya beberapa teman muslim, bahkan juga saling berkomunikasi sangat baik dan selalu menunjukkan sikap pedulinya.  Dia tidak merasa canggung dengan sesuatu yang berbau muslim, karena pernah diberitahu teman Korea muslim saya bahwa Korea itu sangat minim informasi tentang Islam dan karena negara mereka berhubungan dekat dengan Amerika, maka hanya info negatif tentang Islam yang masuk dan beberapa mereka akan langsung menghakimi dan sedikit memandang tidak suka terhadap orang muslim.

Tapi lain dengan Eun Hye, yang awal kali langsung begitu berusaha bercakap akrab dengan saya dengan balasan komennya yang panjang seperti berusaha bercerita banyak pada saya. Meskipun dia tahu bahwa akun saya kebanyakan berisi tentang Islam. Dia tidak menghindar dari itu.

Singkat cerita saya tahu sedikit banyak tentang dia karena dia sendiri sering menulis agak panjang pada caption postingannya. Entah itu menceritakan tentang Korea, budayanya, hal menarik lainnya maupun mengeluhkan tentang orang-orang disekitarnya.


Tidak jarang dia menceritakan sesuatu yang berbau Islam.  Membuat sebagian orang mengira dia adalah seorang muslimah.  Dia memamerkan foto makanan berlabel halal produksi lokal yang hanya bisa di dapat di Islam center di Korea yang menjadi tempat jajakan utama di Seoul bagi orang muslim disana. Ah... mungkin dia hanya mencoba saja, makanan halalnya orang Islam itu seperti apa.

Selain itu dia mengpost gambar seperti ucapan 'Pray for Gaza', okay.. ini tidak terlalu mencolok karena ini cukup diketahui secara universal, dan banyak orang mengatakan bahwa mendukung Gaza bukan hanya urusan agama, tapi urusan kemanusiaan.. Banyak orang Korea lain yang mengupload foto seperti itu.

Tapi Eun Hye juga mengupload ucapan 'Eid Mubarak' atau ucapan selamat Idul Fitri. Jika di Indonesia non muslim mengucapkan itu mungkin hal biasa, tapi jika di Korea itu sangat jarang karena budaya dan orang Korea tidak akrab dengan Islam bahkan tidak banyak yang tahu.



Masih ada lagi, dia juga sedang mempelajari bahasa Arab, beberapa saat rajin mengepost tentang tulisan tangannya dengan huruf Arab, memamerkan buku panduan bahasa Arab, dll.  Sepertinya semakin ketara saja kalau dia semakin mendekati tentang Islam. Dia berdalih belajar bahasa Arab karena sudah tidak tahan hanya membaca tulisan yang selalu condong dan tidak berimbang.  Karena dia hanya bisa mengerti berita dari Korea maupun Amerika, sementara kedua negara itu memang mempunyai hubungan dekat.  Bukankah pemikiran seperti ini bagi orang Korea non muslim sangat mengagumkan?

Ternyata ia mempunyai alasan khusus untuk mempelajari bahasa Arab, tidak seperti saya yang belajar bahasa asing seperti bahasa Korea awalnya hanya sekedar karena suka dan iseng saja.. haha.

Seoul Central Masjid
Dan satu yang lebih mengherankan.  Suatu saat saya melihatnya mengupload foto Masjid Seoul dengan caption panjang yang singkatnya menerangkan:

Eun Hye mengungkapkan dia melihat banyak orang Korea yang memamerkan foto di depan Masjid itu tanpa tahu Islam dan Muslim yang sebenarnya. Bahkan mereka masih saja menuduh Islam tentang keberadaan ISIS dan terroris. Dengan penjelasan panjang Eun Hye mengungkapkan kemarahannya terhadap orang Korea yang tak mengetahui apapun itu. Orang-orang yang tanpa memahami tapi menuduh dan bahkan menjelaskan cukup panjang tentang fakta ISIS yang lebih realistis dan berbeda dari apa yang diberitakan media mainstream. Hal ini membuat saya dan beberapa teman di akun Eun Hye cukup takjub karena sebelumnya mengetahui bahwa dia adalah non muslim.

Dia membela Islam seperti itu bahkan mengetahui banyak hal.  Dia membela hijab dan juga menerangkan fitnah mainstream yang diajukan pada Islam.  Dan menurut saya pengetahuan seperti itu tidak mudah di dapat dan di pahami apalagi dengan lingkungannya yang merupakan negara non muslim bahkan negara atheis.  Orang muslim saja mungkin tidak banyak yang mengetahui bahkan bingung menjawab apa jika di hadapkan pertanyaan tentang hal negatif Islam.

Anda pasti akan takjub dengan apa yang diketahui Eun Hye. Orang Korea cenderung cuek, apalagi mengenai hal-hal asing yang mungkin bagi mereka tidak penting.  Tapi Eun Hye banyak meluangkan waktu untuk mengepost tulisan untuk membela Islam. Dia juga sangat open dengan banyak teman muslim, berbincang akrab satu sama lain seperti halnya saya dan dia, terlepas membahas agama atau bukan. Dia juga berteman dengan beberapa muslim asli Korea dan terlihat selalu berusaha menanggapi semua post dan berusaha akrab dengan teman Korea muslimnya itu.

Lalu apakah anda pikir Eun Seo memang sedang berfikir akan masuk Islam??


Nope!
Tidak. 

Kenapa saya yakin? Karena dia pun telah menjelaskan pada postingan berikutnya.

Siapa akan tidak salah paham melihat akun Eun Hye yang banyak menjelaskan tentang Islam.  Saya sering membahas tentang ilmu agama di akun saya, tapi saya tidak berani untuk secara terang-terangan membahas agama dengan orang yang tidak seagama secara terbuka seperti di akun.  Terlihat seperti tidak ada unda-undinya.. topik terlalu sensitif untuk dibicarakan terang-terangan dengan orang yang tidak sepaham.

Akan tetapi ada juga orang-orang yang blak-blakkan menanyakan maupun mengatakan sesuatu pada Eun Hye seperti, "Apa kamu muslim?" "Kalau bukan muslim, bagamaina kamu bisa tahu banyak?" "Kenapa tidak menjadi muslim?" "Bacalah Al-Qur'an dan jadilah muslim." Dan pertanyaan lainnya yang mungkin mebuat Eun Hye akhirnya panas kepala dan kemudian mengepostkan lagi kata-kata yang cukup menusuk, kurang lebih :

Saya adalah orang atheis, orang yang tidak punya agama. Tadinya saya seperti orang Korea lainnya yang beranggapan buruk tentang Islam.  Tapi setelah saya mengenal teman muslim dan mulai mendiskusikan banyak tentang pengetahuan Islam, saya jadi sadar ada yang salah dengan pendapat saya dan orang-orang non muslim lainnya serta pemberitaan yang beredar dan menemukan banyak kebenaran tersembunyi dan kebaikannya.

Tapi apakah saya mau masuk Islam? Tidak. Jangan mendorong saya untuk mempelajari Islam lagi lebih dalam maupun menyuruh saya masuk Islam.  Apa hak anda untuk itu? Tidakkah anda orang-orang beragama diajarkan untuk menghargai pemikiran orang lain.

Kalau anda bahagia dengan Tuhan dan agama anda, saya pun bahagia tanpa agama! Mempunyai agama tidak penting bagi saya, yang penting adalah hidup saya! Bagaimana saya akan menjalankan hidup saya dengan baik selanjutnya itulah yang lebih baik bagi saya. 



Kenapa begitu??? Rasanya seperti kontras saat saya membaca beberapa postingannya sebelumnya dengan kata-kata seperti itu.
Ah.. sedih.  Bagaimana bisa? Sesekali saya berpikir keras.  Dia begitu suka dengan sesuatu yang berbau Islam tapi dia benar-benar marah ketika ada orang yang memintanya untuk masuk Islam.

Baik, perlu diketahui bahwa memang Islam adalah jalan wajibnya salah satunya dengan dakwah, yaitu menyampaikan pada orang-orang tentang kebenaran, mengajak dan mengajarkan kebaikan. Tapi dalam Islam tidak boleh kita memaksa seseorang untuk masuk Islam.  Kewajibannya hanyalah menyampaikan, dia menerima atau tidak adalah urusan dengan Allah. 

 Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Qur'an. 2:256)

Jadi kita harus menjaga manner atau etika dengan orang lain, apalagi untuk membahas tentang agama. Bukankah sudah diketahui bahwa agama adalah sesuatu yang cukup sensitif.  Dakwah itu ada tekniknya, tidak untuk menghina atau memojokkan seseorang. Sampaikan saja kebenaran, gugur sudah kewajiban kita.  Biar orang itu kemudian memakai Al-Furqon (pembeda yang benar atau tidak). Tidak perlu memaksa karena itu adalah tanggung jawab masing-masing orang. Toh, tidak ada keuntungan duniawi, hanya saja kita ingin saling berbagi surgawi.. Terlepas paham atau tidaknya orang tersebut karena itu sudah kuasa Allah semata.

Mengenai Eun Hye.  Saya tahu ada ketakutan memeluk suatu agama karena sudah terbiasa menjadi atheis.  Meski dia tahu Islam itu baik, tapi dia tetap memandang memeluk agama itu bukan suatu yang perlu. Mungkin dia takut akan perubahan dihidupnya.  Menjadi mempunyai kewajiban baru.  Apalagi Islam paling dalam untuk urusan ibadah.  Akan ada hal yang direlakan dan diperjuangkan.  Mungkin dia membayangkan akan berat jika harus bersembahyang 5 kali sehari, akan ada puasa Ramadhan, bahkan harus berhijab?

Saya pernah melihat komentar Eun Hye pada teman muslim Korea yang juga teman saya (otomatis saya bisa lihat komentarnya).  Perempuan muslim Korea itu sebut saja  Ga In.   Ga In ternyata mualaf yang menikah dengan laki-laki muslim manca negara.  Ketika Ga In membuka 'sesi tanya' pada akunnya, Eun Hye bertanya:  "Bagaimana bisa Ga In menjadi muslim? Bagaimana denganku yang tidak percaya dengan Tuhan lalu bisa percaya? Saya yang aslinya tidak punya agama, masih takut punya agama"

Nah dari tulisan itu pula saya juga menyimpulkan bahwa Eun Hye masih tidak ada keyakinan adanya Tuhan, tentu karena dia atheis.  Maka memeluk agama menjadi suatu hal yang lebih sulit lagi. 

Menyimpulkan dari pemikiran Eun Hye.  Dia ini ibarat sudah memiliki mesinnya, tapi tidak ada starter maupun gasnya.  Sehingga pemahaman dasarlah dulu lah yang harus dikuatkan.

Saya juga pernah mendengar teman muslim Korea yang bercerita, ada seorang temannya yang ada ketertarikkan dan sedang mempelajari sedikit tentang Islam kemudian dia berkata, "Iya saya sudah belajar tentang Islam, dan menyadari bahwa ini benar, tapi kalau aku masuk Islam berarti aku tidak bisa makan samgyupsal (makanan babi) dan beer lagi donk."

Oalah.. Oppa oppa.. tepok jidat. Hahaha

Bukannya saya sok pintar teman.. Tapi melihat hal-hal yang nyaris seperti ini rasanya sayang sekali.  Mereka hanya takut dengan kewajiban karena terbiasa hidup bebas yang menyebabkan mereka mengurungkan diri dari kebaikan.

Kalau hidup sekedar hidup, kera di hutan juga hidup.
Kerja sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja.
- Buya Hamka


Bayangkan hidup tanpa Tuhan??

Are you serious?

Jangan hanya berdalih Tuhan tidak tampak.  Kita bahkan mengakui adanya alam semesta, tapi tanpa bisa melihat dengan mata telanjang, tidak mampu melihat matahari.  Bagaimana kita mampu melihat penciptannya.

Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah kembali (mu). (Qur'an. 35:18)

Bahkan ketika ilmuwan memperhitungkan, kemungkinan tidak adanya Tuhan itu kira-kira 0,000000000000019.... pangkat pangkat sekian sekian.. Gak mungkin..

Coba bayangkan kalau ada kapal yang berlayar sendiri kemudian berhenti ke setiap pelabuhan yang dituju tanpa nahkoda, nahkoda manusia maupun makhluk halus, hehe. Mungkinkah?

Kalau anda berpikir nggak mungkin. Lalu bagaimana mungkin anda berpikir di dunia ini bisa beredar dengan teratur dan seimbang? Pergantian malam dan siang serta beredarnya bulan dan matahari.  Mungkinkah terjadi begitu saja tanpa ada yang mengatur?

(Allah) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Qur'an. 67:3)

Lalu apakah anda menciptakan diri anda sendiri? Atau diri anda terjadi begitu saja? Bahkan hal sepele seperti kertas saja aja yang menciptakan. 

Ada Tuhan, lalu mengapa harus beragama?

Ada kaum agnostik yang percaya keberadaan Tuhan tapi tidak mempercayai agama.  Menganggap agama membuat sebagian orang trouble dan fanatik.  Padahal banyak orang beragama yang patut dicontoh dan mulia hidupnya.  Tergantung bagaimana dia mempaktekan ajaran agama dengan bena atau tidak.

Tanpa agama.  Ajaran dari mana? Petunjuk hidupnya yang mana? Dari PPKN? Atau mengikuti undang-undang saja yang dibuat manusia yang jelas pasti mempunyai dari dosa dan kesalahan?

Setelah mati bagaimana? Tidak ada pengadilan? Jadi enak donk.. yang jahat dan sudah menikmati hasil kejahatan lalu mati duluan sebelum kena hukuman?

 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (Qur'an. 2:132)

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam) maka katakanlah (Muhammad) : "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
 
 Singkatnya tentang hidup ini yang saya ambil dari Al-Qur'an :

Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami (Allah). 
(Qur'an. 13 & 15)

Untuk apa sih mati-matian cari duniawi yang hanya sekedar untuk duniawi sementara kita tahu hidup kita ini sebentar saja.  Tidakkah kamu mencari arti dari hidup yang tidak akan bisa diulangi lagi ini? 
Apakah hidupmu hanya untuk bermain-main saja? Tanpa ibadah atau melakukan usaha lain yang berguna untuk dunia dan akhirat.  Jangan anggap berat sholat 5 waktu dan puasa Ramadhan jika balasannya hidup tenang dan surga kelak yang kekal akan di dapat. Aamiin.
Daripada tak melakukan apa-apa dan selalu resah apa yang dilakukan ini merugikannya atau tidak. 

Allah berfirman :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku
(Qur'an. 51:56)

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (Qur'an 10:25)

Itulah tujuan kita dihidupkan dan akan dimatikan didunia ini. Untuk beribadah padaNya, karena Allah akan mengajak manusia pada surgaNya bagi yang menjalankan sesuai petunjukNya, melakukan yang baik dan menjauhi yang buruk.

Tentu saja banyak penjelasan lain yang saya mempunyai keterbatasan dalam ilmu.  Semoga Allah memberikan kita semua ilmu yang bermanfaat bagi dunia akhirat, dalam kitabullah dan ajaran Rasul yang tidak ada keraguan.

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Qur'an. 2:2)

Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati (Qur'an. 6:48) 

Sekian yang bisa saya ceritakan dan sampaikan, semoga ada manfaatnya dan tak ada mudharatnya.  Mohon maaf jika ada kesalahan dan keterbatasan ilmu, doakan saya agar bisa menyampaikan lebih baik dan benar. 

Wassalam..

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art