Label: , ,

Memecah Belah NKRI - GP Anshor (Banser) ft Pembakaran Bendera Tauhid dan Pencekalan Ustadz (Part.2)

Assalamualaikum

Bismillahirohmanirahim...



Setelah di postingan sebelumnya saya membahas tentang HTI, kali ini membahas salah satu organisasi sok pahlawan kesiangan, siapa lagi kalau bukan GP Anshor alias Banser.

Astaghfirullah...
Miris.... HTI dan Banser, Keduanya memang terlihat sama-sama beragama Islam tapi beda sungguh berbeda, saling berlawanan satu sama lain.

Yang satu berlandaskan syariah dan khilafah, yang mungkin kesalahannya masih salah jaman ya... kurang tepat waktu jadi pertentangan dimana-mana, sementara yang satunya mendompleng kata toleransi dan hmm... plural??

Tapi... nyengsarain sodara seagamanya (semoga memang se agama, seakidah)

Toleransi not bad at all... we all have to do that. Saya juga nggak mau teman-teman non muslim saya merasa takut dan terancam berada di tanah kelahiran mereka sendiri hanya karena mereka minoritas.

Tapi yang salah adalah saat kita malah menzalimi akidah dan saudara kita sendiri dibalik kata 'toleransi'.

Sebelum gonjang ganjing SARA merebak, saya nggak tahu Banser ini apa dan dari mana asalnya, kenapa dibentuk, apa tujuannya saya nggak paham dan tahu-tahu mendapati tingkah mereka yang mengiris nurani, kok ada orang kayak mereka? Yang lebih bikin gagal paham kenapa mereka ada yang pake baju macam tentara, bikin salah paham. Plus punya tokoh yang ngaku-ngaku ustadz macam... ya, gak usah sebut nama deh.

Pas dicari tahu katanya organisasi 'serbaguna' gituuuu... katanya untuk aksi kemanusiaan.

Yang pernah melihat mereka jadi relawan di Palestine dan Suriah, atau di tanah bencana, ngacung... (serius tanya, karena belum pernah lihat di berita, kalau pernah ada ya syukur masih baik)

Yang  tahu, perbuatan 'baik' mereka adalah menjaga gereja. Well, gereja sering banget jadi sasaran bom teroris gila dan mungkin thats why (duh kok ku jadi kayak anak Jaksel, hehe)

Nggak salah soal itu, aku juga pasti akan belain teman non muslim aku yang mau diserang tanpa sebab sama orang yang bawa-bawa nama agama.

Terus ngatain muslim lainnya intoleran, muslim yang lainnya nggak NKRI.

Ngerasa paling NKRI, tapi nggak dengan mengimejkan saudara seiman lainnya adalah pengancam yang kudu dan paling berbahaya yang harus di halang-halangi semua gerak dan aktivitasnya. Hmm lucu-lucu deh pokoknya.

Nggak tahu kenapa kudu membawa nama NU, atau nggak tahu juga kalau benar kenapa NU bikin organisasi absurd kayak gitu yang masih menyeret nama Islam dengan organisasinya. Tapi eh tapi....


Silahkan dibaca gambar diatas, kenyataannya mengenai banser yang nyata..

Tidak ada kontribusinya sama agamanya selain, "Gue Islam, Gue lawan hukum Islam/"

Kan konyol.

Kenapa sok pahlawan kalau nyatanya tidak pernah sama sekali memperjuangkan agamamu sendiri?
Kenapa sok pahlawan kalau kalian mengancam kedamaian dan menghalangi kebaikan saudara seagamamu sendiri?

Seakan mendengar kata 'NKRI harga mati' bak mendengar kata 'Hukum Allah tak diterima."

Sik sik talah (bentar bentar)
Mau tanya sama orang banser, mereka anggap agama itu apa sih?

Mungkin mereka organisasi plural, yang tidak menghendaki ideologi lain selain ideologi negara yang sudah ada. Oke, menjaga keutuhan negara itu memang penting dan perlu, tapi kalau sampean sampean ini orang muslim kudunya tahu bagaimana bernegara menurut agama Isla, dan juga tahu gimana perwatakkan para muslimin yang kaffah ketika menyuarakan suaranya. 

Tapi sok dan ngawurnya itu lohhh bikin gregetan nggak ketulungan.

Hmmm, pingin memperhalus bahasa tapi KZL juga.

Apa dosa mereka yang seperti nggak mudah dimaafkan? Mari kita list....

1. Mencekal Ustadz datang Pengajian

Dengan alasan, ustadz itu dituduh pengujar kebencian? Terhadap pemimpin? Atau melakukan black campeign, atau dianggap ustadz yang tidak sesuai pancasila dan NKRI?


Gini deh, situ bisa jamin kalau pendeta di gereja yang situ jagain nggak menghimbau warganya buat memilih salah satu kandidat saja dan membongkar keburukan yang lainnya.

Saya yakin adaaaa....

Wong ada satu kenalan orang gereja pilih capres lainnya aja di bully dan di KZL-in kok sama temen-temannya.

Saya boleh nggak setuju dengan pendapat pendeta itu, tapi kalau menurut mereka dalam sudut pandangan mereka sebagai orang kristiani memang itu yang mereka suka, mereka inginkan ya saya bisa apa??
Ojo panik. Paling pooll saya cuma bisa ngedumel di sosmed, kok memandang gitu seeeehhh... capres ini begini kok, begitu kok. Cukup, saya nggak bakal cegat itu bapak pendeta di perempatan dan ngancem ini itu. Paling juga dah males komen, dah hapal.

"Anda dilarang kotbah pakk.... kotbah anda mengandung black campeign!! Anda di cekal"

Lalu bikin petisi lalu bubarin gereja. Kita gak gitu keleeeeesss

Jadi kalau ustadz kita juga memberi pencerahan mengenai presiden mana dan macam apa yang patut dipilih oleh orang-orang muslim ya wajaaarr... sah-sah saja... namanya ustadz itu guru, guru itu ngajarin, termasuk ngajarin milih pemimpin yang nggak ngerugiin hidup bahkan iman kita,  lagipula mereka nggak pake acara hipnotis, dan seperti hakikat hidayah pada umumnya, semua bergantung ridho Allah sehingga bakal ada yang terima ada yang nggak, kemungkinan kecil bisa sama rata. Setelah Ustadz selesai ceramah, menjelaskan, kemudian jamaah pake sandal keluar masjid udah bukan tanggung jawabnya lagi, nggak ada cerita ngancem dan memaksa juga.

Gak juga bilang, "Awas ya jamaah, yang coblos nomor ini KAFIRRR... Layak di bom !!!

Gak gitu sama sekali kan brooooohh!!!

Lagipula yang penting ngomongnya pake dalil, pake bukti dan sesuai ajaran agama, turunnya dari Allah lohhhh... DARI ALLAH. terus apa yang salah...????

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Maidah :51)




Kalau prasangka masih gede, berarti ada keingkaran dalam hati terhadap hukum Allah...

Hukum Allah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, entah kehidupan di kamar, di rumah, di tempat kerja, tempat berpolitik maupun bernegara, masak gitu nggak ngerti seeehhh

Lagipula ya b*d*hnya, jelas-jelas tema yang mau dibawa ustadz itu loh tentang anak muda, tentang pergaulan bebas, daripada sok jago cekal-cekal, zalim menghalangi orang dari memberi dan mendapat ilmu bermanfaat mending duduk manis disana ikut pengajian gih biar nggak salah gaul, dangdutan mulu siiiiiih...

Kalau masih mau tanya kenapa Islam punya ayat seperti Al-Maidah :51 yang mereka anggap berbau diskriminasi, logikanya kalau kalian punya keyakinan ke kiri lalu punya pemimpin, atau kepala keluarga yang bertentangan ke kanan gimana coba? di suruh ini, rumah di bikin begini, sementara itu bertentangan dengan

Kalau gitu kan Indonesia nggak semua muslim? Oke mari anda lihat di postingan yang sudah saya tulis, masa sih saya harus menjelaskan lagi, pegel tangannya hehe. lihat disini : Maaf aku harus memilih pemimpin muslim..

Jadi yang mencekal orang berdakwah, hati-hati kalau di cekal Allah ke surga. Takut Allah, semoga dapat hidayah ya kita semua...

2. Pembakaran Bendera Tauhid.


Banser kurang ajarnya kebangetan styuupit juga kan ngaku-ngaku ustadz, ngaku-ngaku muslim tapi bakar kalimat yang seharusnya menjadi panji hidup dan matinya. Masih ngotot dan  udah gitu di bela pula sama atasan-atasan petinggi di instansi maupun lembaga 'atas' bahwa itu adalah bendera HTI... HA TE I, Bendera ormas katanya, bukan bendera Rasulullah.

Oke I know mungkin separah-parahnya, mereka nggak nyampe sana juga tahu mengenai bendera Nabi atau bukan. At least, dia kudunya bisa donk baca huruf hijaiyah dan baca itu bacanya apa.

Mau HTI salah atau nggak, kalau benci sama mereka, nggak semestinya di ungkapin dengan hal tergeblek senusantara seperti ini.

Analoginya, misalnya ada teroris yang bawa bendera Indonesia terus melakukan aksi kejahatan di berbagai tempat menggunakan bendera itu,terus ada orang marah-marah bakar itu bendera, umat muslim lainnya bakal marah nggak? Bakal tersinggung nggak?

Marah noh sama orangnya, bukan sama atribut yang punya arti buat orang banyak.

Styuuupit...

Eh interupsi, tahu nggak sih, mau curhat nih, ketemu banser itu serem loh. Orangnya suka dangdutan, joget-joget bareng di khalayak umum nggak menggambarkan akhlak para akhi-akhi yang santun dan sikapnya penuh hikmah. Jadi suka kesel kalau mereka bawa-bawa nama Islam, mereka juga ormas gak jelas, bikin rusuh.

Pernah ketemu sekali di suatu tempat yang jauh dari Indonesia, pelatihan katanya. Weh, keren juga ya mereka pendanaannya, entah dari manapun tapi duitnya banyak, bisa datang rame-rame ke luar negeri buat latihan entah latihan apaan, hmmm...dan mereka jalan-jalan masih pake seragam mereka, GP Anshor bukan seragam tentara bansernya. Udah gitu bikin malu karena sangat berisik dan urakannya, temanku warga setempat jadi ketakutan, bahkan mereka juga nggak menunjukkan sikap hormat dan menghargai sama perempuan berhijab, so flirting ah... disgusting (kisahku sendiri) sedih.

Apalagi tahu kalau mereka melakukan tindakan tidak menyenangkan dengan mencekal ustadz-ustadz kami, di tambah pembakaran bendera Tauhid...
Makar katanya, teroris bersembunyi di balik bendera Tauhid katanya.
 

Kalian pada bolehlah benci HTI sebagaimana saya benci kalian (jujur banget)
Tapi pake tindakan bakar bendera apa gunanya bro, lu kate santet apa??

Apalagi bendera itu bendera Tauhid, SubhanAllah... Naudzubillah...

Kalau benci silahkan face to face, panggil lalu utarakan apa yang jadi uneg-uneg kalian (emang curhat?) yang jantan gitu loh, katanya muslim. Aku menyadari kok, nggak semua muslim satu pandangan karena menafsirkan segala sesuatu sendiri-sendiri tergantung apakah dia memenangkan hawa nafsunya atau imannya, diskusi sampe ketemu titik temu karena sesungguhnya orang mukmin itu bersatu jadi satu.

Tapi apa yang dilakukan sama si banserep itu (kata orang2, itu sebutannya)

Dengan membakar bendera Tauhid lu kate kayak ilmu santet bisa mengamblaskan semua anggota HTI atau bikin mereka takut sama kalian? Lari terbirit-birit atau berlutut minta ampun? Ngayal. Yang ada malah mengundang murka seluruh umat muslim (khusus yang punya ghirah)

Saran buat Banser yang pengen banget di sebut sebagai pahlawan 'kesiangan' NKRI'. Bangunlah lebih pagi, biar nggak kesiangan, biar nggak ketinggalan ilmu, nggak ketinggalan berita. Mikirin HTI mulu kalau lama-lama cinta gimana?

Jangan lupa masih banyak ancaman NKRI (yang sebenarnya) yang masih terselubung, PKI masih berkiprah, TKA menyusup, dan saudara seiman di dalam atau di luar negeri yang tertimpa bencana dan peperangan sana yang lebih membutuhkan pertolongan dan pembelaan kalian yang biasanya begitu ngotot dan getol itu, biar energi dan ngotot kalian itu menguntungkan diri sendiri dan orang lain gitu loh, biar getolnya berguna. Semoga energi kalian tidak terbuang sia-sia.

- Pembakar bendera di vonis 10 hari penjara dan denda 2 ribu??

Kalau ini benar maka ini adalah sebuah hinaan, atas harga sebuah kalimat Tauhid yang begitu agung bagi umat muslim, membuat ribuan umat muslim gerah dan murka di hargai begitu rendah, yang menjalankan hukum seperti ini semoga kau di adili oleh Allah sesuai dengan harga nuranimu yang tipis. Takutlah pada Allah, yang benar-benar mengaAdili.

- Bendera Tauhid adalah Bendera Aseng?

Asing memang untuk non-muslim, tapi saat banser yang ngaku-ngaku ustadz tapi ngaku janda pula itu yang bilang. Woww...semakin aku meragukan keIslamannya.
Meragukan bahwa dia bisa membaca huruf hijaiyah, nggak ngerti huruf hijaiyah, nggak ngaji donk?
Pantes lah yaaa....
Ungkapannya sangat nggak pantas untuk dikatakan oleh orang yang mengaku muslim, nggak lazim.

Ayo lah banser, ngaji dulu yukkk...
Sesama muslim kalo ribut di ketawain setan, karena setannya berhasil mengadu domba///

Eh kita bukan domba dink.

Testimoni muslim lainnya :



**

Maaf ya, kata-katanya agak pedes. Saya memang bukan wanita selembut wanita alim karena udah watak bawaan ada judes-judes ala kak Ross, tapi tetap berusaha untuk mengendalikan perkataan agar tidak kelewat kasar yang tidak sesuai dengan akhlaktul karimah seorang muslimah.

Lagipula tali buhul yang paling kuat adalah Cinta karena Allah dan Benci karena Allah. Kita harus mencintai sesuatu yang tujuannya Ia semata dan membenci apa-apa yang melawan hukumNya, tegas berusaha meluruskan dan membela, tanpa kekerasan. Kemudian mempunyai Ghirah yaitu kekecewaan, ketika agama dihina. Jika hukum Allah dihina maka kita wajah marah. Meski kemarahan harus tidak diungkapkan secara terlalu berlebihan.

Nabi pernah marah karena 2 hal, 1. Ketika hukum Allah di permainkan dan 2. Ketika musuh memerangi.

Oke, itu saja ya yang saya sampaikan untuk saat ini meski sebenarnya materi sangat banyak tapi apa daya, udah terlalu panjang dan di sambung lagi lain kali. InsyaAllah.

Kesalahan milik saya kesempunaan milik Allah SWT. Semoga mengandung hikmah dan dimaafkan kalau ada salah, semoga Allah memperbaiki kita semua. Aamiin

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art