Label:

Felixia Yeap, Mualaf Chinese Malay - Amoy Berhijab Mantan Model Playboy

Assalamualaikum..

Setelah menemukan file screenshoot yang sudah lama di hape mengenai cici asal Malay satu ini saya jadi ingin menuliskan kisahnya disini juga. Kembali ke kisah Mualaf, kali ini adalah perempuan asal Malaysia bernama Felixia Yeap.


Dia asli cina keturunan ketiga  yang kemudian kakek neneknya pindah ke Malaysia dan menetap disini sehingga diapun lahir dan tumbuh di negeri Jiran tersebut.

Dan apa yang membuat saya sangat terkesan pertama kali adalah kenyataan bahwa dia adalah mantan model majalah pria dewasa playboy. Selain dia memang bukan dari keluarga beragama Islam, dia juga mempunyai latar belakang pekerjaan yang lumayan 'serem'.

Saya tidak sedang merendahkannya karena pekerjaannya di masa lalu, tapi saya benar-benar terkesan dan kagum karena berarti perubahan yang terjadi dan langkah besar yang diambil begitu luar biasa. Ia bisa menghempas semua ragu atas latar belakangnya yang benar-benar jauh dari Islam.

Sehingga saat itu saya ingin tahu apa yang membuatnya sampai memutuskan untuk masuk Islam dan berhijrah serta berubah 180 derajat dari kehidupan yang dulu. Ia masuk Islam sejak Juli 2014 bertepatan dengan ulang tahunnya. Seperti apa kisahnya?

Ia sempat menimbulkan sedikit pertentangan dan pro-kontra dimana suatu hari tiba-tiba dia mengenakan hijab padahal saat itu dia masih non muslim dan masih dikenal sebagai model sexy. Bahkan salah satu yang memperingatkan dia kala itu adalah dari kaum chinese Malaysia sendiri yang mengatakan bahwa tindakannya bisa menjadi penghinaan pada kaum muslim, karena dia aslinya adalah seorang model playboy.

Tapi Felixia tetap berpegang teguh menuruti kemauan hatinya karena dia nyaman menggunakan hijab dan tidak mempunyai maksud buruk sedikitpun pada kaum muslim. Saat itu pada lubuk hatinya dia sudah merasa enggan dan tidak nyaman dengan kehidupan serba bebas dan mewah tapi hati kosong nan hampa. 10 tahun menggeluti dunia modeling, bercampur dengan orang-orang yang menjadikan kemewahan menjadi sumber kebahagiaan. Party yang lagi happening, baju terbuka, teman laki-laki yang kaya, minuman keras, mabuk dll. Dia sudah cukup lelah melihat semua itu tanpa ketenangan hati yang hakiki.

Felixia dilahirkan dari keluarga tak beragama, sehingga dengan hatinya yang sudah haus akan hidayah ia pun mencoba 'berkelana' mencari Tuhan..

Blog pribadi Felixia Yeap
Sebatas itu dia masih belajar dan belum masuk agama Islam, selama 7 bulan lamanya dia mengenakan hijab tapi belum resmi menjadi mualaf. Ini benar-benar Masya Allah ya.. Seseorang yang belum beragama Islam saja bisa tahu bagaimana nyamannya dan manfaat pakai hijab, asalkan hatinya sendiri yang memang mengajaknya pada kebaikan, pasti Allah akan pertemukan dan buatnya tenang dengan perkara yang baik.

"Sepanjang hampir 7 bulan saya berhijab dan mengenali agama Islam, saya banyak menangis. Bukan dalam kesedihan, tetapi dalam rasa penyesalan kehidupan yang dulu dan rasa ingin bertaubat." - Felixia Yeap




Diatas adalah tulisan Felixia Yeap di blog pribadinya saat dia menceritakan tentang dia diantara masa presisi dan masih tahap 'berpikir' dan belajar tentang kehidupan dan tentang Islam.

"Felixia Yeap sekarang..masih di tengah peralihan.. masih belajar dan masih memulai (berjinak-jinak itu bahasa Malaysia yg gak tau apa maknanya -_-mungkin sih ->) membiasakan dengan gaya muslimah dan fashion disamping mencoba untuk memahami, belajar lagi dan menggali dalam tentang agama ini yang memberiku kedamaian yang lebih dan lebih.

Ini bukan prosedur yang termudah... tapi dengan pengertianmu tentang diriku sebagai model profesional dan diriku sendiri sebagai diriku sebenarnya yang nyaman... dan masih sama menjadi dua diriku (model dan belajar Islam) untuk sekarang sampai kontrakku yang lama berakhir, Insya Allah langkahku akan lebih halus. 

Jadi tolong biarkan aku mengambil waktuku. Ini membuatku hampir satu dekade ingin menutup auratku bahkan rambutku,  waktu aku memasang foto pertamaku di facebook dan blog dengan hijab beberapa bulan lalu, aku tahu aku akan menjalani hidup yang lebih baik.

Aku mendapatkan kembali martabatku yang ku korbankan (pada pekerjaan) sebagai perempuan yang dihormati yang mana tidak hanya cantik wajah dan tubuh yang bagus.

Saya jauh lebih bahagia sekarang, dan lebih damai setiap saat saya menutup aurat dan memakai hijab.
Saya pikir itulah semua sebabnya.

Meski begitu dia beruntung mempunyai ibu yang meskipun tidak beragama Islam, beliau mendukung langkah Felixia untuk berubah terutama penampilannya menjadi lebih tertutup. Ia bertutur bahwa biasanya orang akan diusir dari keluarganya apabila anaknya masuk Islam. Tapi karena ibunya melihat tidak ada yang salah dengan itu dan justru membawa anaknya pada kebaikan jauh dibanding sebelumnya, maka Felixia tidak mendapat kesulitan dari ibunya. 





Felixia Blog : 

Seringkali saya merintih dalam bisikkan yang saya ulang tanpa henti, "Ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa saya!"


Pada kali pertama saya melihat video pengislaman dan pengucapan seorang wanita, saya tidak dapat henti menangis.

Pada saya, dia amat bertuah kerana Allah SWT memilih dia untuk diselamatkan.



Masa itu...saya masih tidak tahu apa itu hidayah dan taufiq.


Dan pada hari ini, iaitu hari bersejarah dalam hidup saya...saya akan menjadi seorang Islam secara rasmi. 



3 Julai 2014, bersamaan dengan 5 Ramadhan 1435.



Saya yang telah Islam di hati (tanpa disedari), kini akan mengucapkan 2 kalimah syahadah saya di depan keluarga terdekat saya, dan juga para kenalan yang telah seringkali menyokong dan memberi galakkan pada saya supaya terus istiqamah.



Tidak ada sebarang media yang akan hadir.

Hari ini bukan hanya saja Hari Lahir saya...tetapi juga Hari Kelahiran Semula saya. 

Hari saya kembali akhirnya selepas 28 tahun mencari jalan pulang. - Felixia Yeap, 3 Juli 2014 bertepatan hari ulang tahunnya, setelah mengucap syahadat dan resmi masuk Islam.


Berikut adalah cerita singkat yang Felixia lewat akunnya..

"Islam sungguh mengajarkan saya untuk belajar mencintai dan menerima diri saya sendiri pada cara yang paling alami. Bidang modeling saya sebelumnya (sebelum Islam) terlihat banyak perempuan yang memilih operasi plastik dan banyak dari mereka berusaha keras untuk terlihat menjadi orang lain atau seperti boneka, mereka menyerah pada karakteristik wajahnya sendiri dan gagal melihat kecantikan dari wajah dan badan mereka. 

Ini adalah salah satu alasan kenapa saya tidak mau membuat wajah saya terlihat seperti contoh perempuan sempurna untuk harapan orang-orang pada kamu sebagai model. Saya tidak mau menjadi anutan seperti bagaimana laki-laki mempresentasikan kecantikan pada perempuan lain. 

Dan aku memutuskan untuk menutupi diriku dengan memasang hiijab karena kupikir saya sudah cukup banyak berdosa ketika saya lihat model baru datang dan mengatakan bahwa mereka terinspirasi untuk menjadi seperti saya. Itu adalah saat bagaimana saya sangat tidak bertanggung jawab, tidak hanya pada diri saya sendiri sebagai perempuan, tapi pada perempuan lain diluar sana juga. 

Dan hingga sejak saya masuk Islam, dan melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari membuatku menipiskan make-upku untuk menghemat waktu. Dan awalnya, saya akan terlihat jelek dengan make up tipis atau  tanpa make up. Diri saya yang dulu sangat bergantung pada make up bahkan sampai bersumpah bahwa aku tidak akan menipiskan make upku meski hanya untuk keluar ke kandang hewan. Itulah aku yang dulu. 

Tapi sekarang.. setiap aku menghapus make up ku dan berwudhu lalu melihat ke cermin, aku tidak bisa kurang bersyukur.



Saat ini Felixia Yeap lebih memperkenalkan diri dengan nama Raissyah Rania, yang mungkin nama pilihannya sebagai nama Islamnya meski ia juga menambahkan bahwa dia akan tetap mempertahankan nama cina pemberian ibunya. Oke Raissyah.. That's not a matter at all ^^
Iapun juga sempat membuat buku yang berjudul Amoy Berhijab dan selalu menyebut dirinya sebagai Amoy Berhijab di akun sosial medinya.

Sejak dia masuk Islam sepertinya masih saja yang memberinya beberapa tekanan, ntah dari kaum yang bukan muslim maupun beberapa dari kaum muslim sendiri. Yang jelas bagi kita khususnya, jangan terlalu menekan mualaf terlalu keras, biarkan mereka belajar pelan-pelan dan jangan diajarkan dengan cara yang keras. 

Kita saja yang lahir dengan status muslim belum tentu bisa cepat berubah semua hal ketika memutuskan bertaubat, apalagi dia yang masih setahun lebih menjadi Islam. Dia masih butuh banyak belajar, bahkan kita juga, saling berbagi ilmu, saling belajar. Semua ada proses dan Insya Allah perlahan-lahan namun pasti sebagian besar ilmu penting akan diraih..

Aamiin..

Ayo muslimah lain.. Jangan kalah bangga dengan hijab kita.. Buktikan bahwa muslimah adalah wanita yang paling bahagia karena dilindungi dan dimuliakan oleh agamanya atas perintah Tuhan ^^

Semoga ada manfaat. 

Wassalam.

Label:

Kisah Hijrah Artis - Laudya Chynthia Bella


Assalamualaikum...
Allah berfirman, Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (Qur’an. Tahaa:82)

 Jika sebelum-sebelumnya saya membawakan kisah inspiratif dari mualaf, kali ini saya ingin membawakan banyak kisah hijrah dari seorang yang memang sudah dilahirkan muslim, sempat berada di ketidaktahuan dan kelalaian, kemudian karena satu hal dia akhirnya tersadar untuk kembali ke jalan Allah.. 


Mungkin istilahnya sama-sama masuk Islam. Jika mualaf adalah orang non muslim yang masuk Islam, maka orang yang berhijrah ini juga serupa tapi tak sama. Statusnya muslim sejak lahir, tapi ketika hijrah dia seperti baru saja masuk Islam.

Kali ini pertama-tama saya mau membawakan kisah inspiratif dari seorang aktris cantik Indonesia yang mungkin hampir mustahil kalian nggak kenal namanya, atau paling tidak sudah sering kalian lihat di media. Baru saja saya melihat video tentang kisahnya yang sudah saya download beberapa bulan lalu, dan saya rasa bagus jika dituliskan disini.


Laudya Chynthia Bella. Mojang Bandung cantik kelahiran 26 tahun ini siapa sih yang nggak kenal? Apa masih ada yang ingat dan apa yang paling diingat dari kakak jelita ini??

Hoyooo.. dia memang pertama kali terkenal lewat film ‘Virgin’ yang judul maupun isinya agak mengundang pro kontra karena temanya yang agak tabu.  Dia memang cenderung dikenal sebagai gadis yang cukup berani tampil dengan pakaian terbuka dan seksinya. Bahkan dia juga punya pergaulan yang cukup bebas dan bisa dibilang agak nakal. 

Tapi... melihat dirinya yang sekarang, mungkin tak seorangpun bisa menyangka. Yah, siapa sangka.. Hidayah bisa Allah berikan pada siapapun. 

“Malu...”
Itulah yang Bella katakan sambil menahan tangis saat pertama kali dia ditanya tentang masa lalunya. 
“Kalau aku melihat foto-fotoku yang dulu.. Ya Allah kok dulu kok aku bisa kayak gini ya...”

Tapi dia pun menyadari bahwa jika tak ada dirinya yang dulu, maka tak bisa pula jadi dirinya yang sekarang. Semua proses hidup menjadi perjalanan, tinggal kita bisa menyimpulkan kemudian atau tidak sehingga kesimpulan itu bisa membawa kita pada jalan yang seharusnya kita tempuh. 

Ketenaran
Seperti Bella yang memang dikaruniai paras cantik yang kemudian membuatnya sejak muda bahkan sudah sejak 13 tahun sudah menginjak kepopularitasan yang bagus, karier yang menanjak serta materi yang berlebih, meski sebelumnya semua itu membuatnya mencicipi kehidupan yang agak gemerlap tapi dengan hakikat sebenarnya yang suram, namun pada akhirnya semua itu akan membuatnya tersadar bahwa bukan itu semua tujuan teratas yang bisa dicapai manusia untuk menentramkan dan membahagiakan dirinya.  

Setiap orang ada proses, dan perubahan orang itu adalah rencana Allah yang luar biasa
-          Laudya C. Bella

Di tengah kesibukannya tentang urusan duniawi, batinnya sebenarnya merindu kedamaian hakiki yang mampu membuatnya tertunduk khusyu dalam beribadah. Bella mengaku, sekalipun dia puas dan senang dengan apa yang dia peroleh kala itu, tapi dia merasakan sesuatu yang kosong, kesenangan itu seperti hanya bisa benar-benar dinikmati untuk sementara saja.


Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak...  Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qur’an. 57:20)


Kisah Cinta
Tidak hanya itu, dia punya cerita cukup pahit mengenai kisah asmaranya. Sekalipun dia adalah perempuan cantik dan terkenal, tapi kisah cintanya tak mulus dan beberapa kali menorehkan luka hati karena harus kandas ditengah jalan. Terakhir kalipun ketika benar-benar menemukan tambatan hati, bahkan telah menjalin hubungan sangat lama yaitu sekitar 5 tahun, ternyata hubungan itu tidak bisa dilanjutkan lantaran terganjal perbedaan keyakin, beda agama. 


 Saat itu dia mulai sadar, bahwa selama ini dia memang terlalu mementingkan orang dan melupakan Allah. Dan itulah ujian yang Allah berikan pada kita yang terlalu mencintai manusia sementara Allah masih inginkan kita kembali ke jalanNya. 


“Kok aku dulu-dulunya lebih sayang ke orang daripada sama Allah. Aku merasa menyesal dan merasa bersalah banget karena dulu aku selalu memprioritaskan orang, kerjaan dan pasangan.” - Laudya C. Bella


Saat yang membuatnya berpikir
Sudah beberapa kali Bella melaksanakan ibadah umrah, dan kali itu ada yang membuatnya berpikir saat dia duduk di pesawat selama 9 jam dalam perjalanan ke Mekkah. Saat itu dia terdiam dan merasa sendiri, dia sadar bahwa Allah telah memberi banyak sekali materi padanya, dan membuat dia sadar pula jika itu bukanlah tolak ukur kebahagiaan untuknya.

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Qur’an. 18:46)


Kasih sayang Allah kembali menyentuh Bella, kali ini dia digerakkan hatinya oleh Allah untuk mengenakan hijab, lewat film Assalamualaikum Beijing, diapun merasakan nikmatnya berhijab. Ia merasa sedikit terusik jiwanya, apakah ini jawaban dari doanya. Meski awal kalinya dia hanya berniat mengenakan hijab selama 40 hari saja seperti kebanyakan orang setelah umroh, ternyata pada akhirnya dia memutuskan untuk terus memakainya. 


Hijab
Pada awalnya dia masih menolak untuk pakai hijab. Dia masih membayangkan kalau dia akan punya suami dulu, punya anak dulu baru berhijab. Tapi kemudian seorang ustadz menyentil dirinya, apakah benar dia yakin umurnya akan sampai sana, sementara tak ada yang tahu takdir dan mati selain Allah saja. Sejak saat itu dia mulai berpikir..

Dan apakah Allah  tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? (Qur’an. 35:37)

Nah sesuai dengan ayat diatas, orang-orang yang salah satunya adalah Bella adalah orang yang mau berfikir serta orang yang juga mau mencoba berfikir ketika seseorang maupun hal lain memberinya peringatan. 

Setelah Berhijab
Tak dipungkiri bahwa orang yang memantapkan diri dan memutuskan untuk berhijrah pasti akan masih punya beberapa dilema maupun pemikiran secara dalam mengenai sesuatu yang biasa dia lakukan tapi sekarang harus dilakukan penuh pertimbangan. 

Begitu juga Bella yang langsung terpikir oleh pekerjaan yang sudah ia lakoni selama 10 tahun lebih.  Begitu juga teman-temannya yang tidak satu pemikiran lagi dengannya bahkan sedikit tidak menyukai perubahannya hingga muncul pro-kontra. Dia bahkan berpikiran apakah lebih baik dia keluar dari dunia artis, karena dia tidak mau lagi melakoni sesuatu jika dia disuruh lepas jilbab. Begitu juga teman-temannya yang menyayangkan dia yang tidak bisa keluar malam ataupun punya pergaulan seperti dulu, dia harus meninggalkan mereka meski bukan berarti dia memutus hubungan pertemanan. 


Tapi nyatanya sekarang justru banyak rejeki yang menghampiri Bella. Saya perhatikan banyak produk yang memakainya dengan asumsi agar produk itu dikenal cocok bagi perempuan berhijab, bahkan tawaran film juga semakin banyak. Ia tetap diberi rejeki tanpa harus melepas jati dirinya sebagai muslimah yang berhijab. Bella pun juga punya banyak teman lain yang sama berhijab dengannya dan belajar agama. Iapun tidak lagi khawatir dengan perkara dunia dan lebih bisa menjalankan sesuatu dengan lebih bermakna.

“Semua penyesalan dan pelajaran buat aku untuk tidak menyianyiakan waktu, yang dulu pernah aku lewatin Insya Allah nggak akan pernah kulakukan lagi” – Laudya C. Bella

Seperti yang saya yakini, hijab itu tidak menghalangi kita dari rejeki, karena Allah yang memberi. Mungkin saja Allah menjauhkan kita dari sesuatu untuk menggantikan yang lebih baik. Pun jika orang berasumsi sesuatu secara luas, jika Allah menghendaki maka kita akan dihindarkan dari sesuatu yang buruk dan didekatkan pada hal-hal yang baik untuk kita sebagai wanita berhijab. 

Semoga menginspirasi buat kalian wanita berhijab yang berproses dan berjuang. Semoga kita semua tetap istiqomah dan berdiri dengan percaya diri untuk menunjukkan pada dunia pada kita adalah wanita muslimah yang tangguh. 

Sekian..
Wassalam.

Label: ,

Islam dan Amerika

Assalamualaikum...
Bismillah...


Mendengar dua hal di atas, sebagian orang bisa langsung berasumsi bahwa mereka berdua adalah musuh bebuyutan. Yang satu anti dengan satu yang lain.
Islam membenci Amerika, dan Amerika membenci Islam.

Apakah benar begitu? Darimana asalnya.. 


Pernah ada seorang teman non muslim yang ingin memberikan suatu barang, lalu ia kemudian mengurungkan diri dan bilang, “Oh jangan, barang itu ada gambar bendera Amerikanya. Kamu kan benci dengan mereka.” Ada pula dia berkata, “Kamu pasti nggak mau kan makan di A&W karena A&W itu asalnya dari Amerika.”

Awal mendengar kata-kata itu saya memutar otak, wah ternyata di mata orang-orang non muslim itu cukup dikenal kalau orang Islam itu antipati dengan Amerika ya? Sebenarnya saya tidak se anti itu dengan Amerika, kalau memang negara itu nggak ada masalah dengan kami. Saya juga tidak mengagumi maupun terkesan dengan negara adidaya itu dari sisi apapun karena saya kurang tertarik dengan negara barat. 

Meski saya juga memang lebih baik tidak memakai barang yang bergambar bendera Amerika agar tidak dikira nge-fans sama negara itu.  Meski kemudian setelah banyak cari tahu saya juga jadi agak geram dengan kelakuan Amerika yang ternyata memperlakukan muslim tidak baik, dan kesewenang-wenangan lainnya. 

Ketidaksukaan muslim atau untuk bicara sempitnya ketidaksukaan saya pada Amerika adalah para pemerintahannya maupun penguasanya yang bertindak sungguh tidak berperikemanusiaan, khususnya pada muslim maupun negara-negara muslim. Sampai-sampai kami berusaha menjauhi produknya bukanlah hanya dengan alasan benci, tapi keuntungan dari penjualan produk mereka yang digunakan untuk biaya perang dan menghancurkan negara-negara seperti Palestina, Suriah dll. 



Lihatlah postingan sejenis itu sering saya lihat.  Saya bahkan tidak pernah mendengar kaum muslim rakyat biasa merencanakan hal sekeji itu pada orang beda agama maupun negara lain. Mungkin sebagian besar orang Amerika kejam pada Islam, meski mereka berhasil mengalihkan pandangan orang menjadi sebaliknya.  Kita patut saja membencinya, kita kemudian menjadi marah, dan ujungnya akhirnya kitalah menjadi pihak yang dianggap salah dan jahat.

Tapi diluar itu saya tahu, tidak semua orang Amerika punya pikiran seperti itu. Ketika saya bertemu orang Amerika, pernah di sekolah maupun tempat wisata, saya tidak serta merta akan memandang mereka seperti bagaimana penguasa mereka berlaku pada muslim. Sebagaimana kami tidak mau dipandang sebagai teroris  karena sekelompok orang jahat yang tidak kami kenal dan tidak paham agama kami tapi melakukan tindakan terorisme mengatasnamakan Islam. Jika mereka tidak memandang kami dengan angkuh, kami dengan suka hati menyambut mereka meski hanya dengan bicara sedikit dan senyum lebar karena masih takut dengan kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan. Hehe.

Setiap pribadi akan berbeda dengan lainnya.. Banyak orang muslim di Amerika, maupun orang Amerika yang masuk Islam.  Jadi bagaimana mungkin kita membenci semuanya??



Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qur’an. 5:8)

Sudah ada di Qur’an ya... kita nggak boleh berlaku nggak adil dan membabi buta saat membenci  suatu kaum. Kita nggak bisa ‘gebyah uyah’ hanya karena dia sebangsa dengan yang agak tidak kita sukai. Karena sangat mungkin jika orang tersebut sama sekali tidak terlibat dan berpikiran sebaliknya. Itu suatu ketidak adilan.

Meskipun baru-baru ini ada berita heboh mengenai Donald Trump yang berencana membuat aturan agar orang Islam di ban, dilarang masuk ke Amerika. Alasannya karena orang Islam banyak yang tidak suka Amerika atau karena alasan lainnya, bahkan orang muslim yang di Amerika pun diminta untuk memakai penanda bahwa mereka adalah muslim, jelas ini bentuk diskriminatif. 


Jujur saja, bukan rahasia kalau sebenarnya semua kejahatan yang mengatas namakan Islam hanya buatan mereka supaya mereka bisa berbuat sewenangnya pada orang muslim. Mereka memperlakukan buruk orang muslim dengan dalih muslim membahayakan mereka, muslim membenci mereka. Padahal..

Saya bicara jujur ya... kalau kalian pernah bertemu dengan orang yang iman Islamnya sudah tingkat tinggi, jangankan ngebom, melukai orang dengan perkataan, mengambil hak orang lain meski sedikit saja, membicarakan orang tanpa sepengetahuannya (istilah jawanya ‘ngerasai’) saja benar-benar nggak berani. Beneran. Saya banyak melihat muslim yang seperti itu. Karena Islam benar-benar mengajarkan akhlak secara detail, bab tentang akhlak itu luas sekali. Akhlak terhadap sesama, keluarga, saudara seiman, tetangga, teman, maupun orang non muslim semua ada adabnya.

Meskipun memang banyak yang mendukung rencana Donald Trump tersebut, banyak pula yang menentang saat saya melihat beberapa ocehan twitter beberapa orang Amerika.  Mereka menyayangkan dan merasa malu jika memang akan ada peraturan yang sangat diskrimatif terhadap agama seperti itu.

Kalau saya sih nggak ada kepentingan dan keinginan ke Amerika jadi nggak masalah. Hehe. Tapi bagaimana dengan orang yang sudah berkependudukan Amerika bahkan lahir disana. Tidakkah dia sakit hati karena ada peraturan seperti itu di negara dimana dia dibesarkan? Sekalipun Amerika tak bisa mengusir yang sudah disana, tidakkah dia merasa keberadaannya tidak diinginkan.

Salah satu muslim Amerika pun angkat bicara di akunnya : 



Terjemahan :
Dear Donald trump, Nama saya Marwa dan saya seorang Muslim. Saya dengar bahwa anda ingin kami untuk mulai memakai tanda pengenal, jadi saya putuskan untuk memilih satu untuk diri saya sendiri. Saya tidak mudah dikenal sebagai seorang Muslim jika hanya melihat dari penampilan saya, jadi tanpa pengenal baru saya akan membuat saya terlihat secara bangga tentang siapa saya.. Saya memilih tanda damai karena ini mewakilkan Islam yang mengajarkan kami untuk menentang ketidak adilan dan menginginkan persatuan. Satu-satunya yang mengajarkanku bahwa membunuh satu orang tak bersalah setara dengan membunuh seluruh manusia. Aku mendengar anda ingin melacak kami dengan mudah. Hebat! Anda bisa datang denganku di kegiatan Sadar Kanker di sekolah menengah lokal, atau anda bisa mengikutiku untuk bekerja dimana pekerjaan ini adalah untuk menciptakan kebahagiaan. Anda juga bisa melihat bagaimana Masjid di tempatku membuat sandwich untuk orang-orang tunawisma dan makan malam pemimpin antar agama dimana semua orang dipersilahkan hadir. Mungkin anda akan melihat bawa aku sebagai muslim tidak membuatku kurang sebagai warga Amerika seperti anda. Mungkin jika anda berjalan di langkah kakiku, anda bisa melihat bahwa saya bukan manusia yang kekurangan sesuatu apapun dibanding anda. Salamualaikum.

***

Opini singkat oleh beberapa orang muslim yang warga negara Amerika inipun juga sangat menjelaskan bahwa kita adalah pihak yang sebenarnya tersakiti. Kita dihantui ketakutan akan orang lain yang mensumpah serapahi kita tanpa kita berbuat apapun pada mereka. Jika memang muslim benar-benar mengajarkan kekerasan seperti yang mereka opinikan, saya yakin tidak seperti ini ekspresi mereka.




Dan yang terakhir, berikut adalah opini dari Muhammad Ali, seorang mantan petinju Amerika terkenal yang memutuskan masuk Islam sejak tahun 1975.

"Saya adalah muslim, dan tidak ada dalam Islam tentang pembunuhan orang tak bersalah seperti di Paris, San Bernardino atau di tempat lain manapun di dunia. Muslim yang sesungguhnya tahu bahwa kekerasan yang keji yang mereka sebut sebagai Jihad Islam adalah berlawanan dengan ajaran yang sebenarnya dalam agama kami. 

Kami sebagai muslim harus tegas pada siapa yang menggunakan Islam untuk melanjutkan agenda pribadi mereka. Mereka menyelentang jauh dari ajaran Islam. Muslim yang sebenarnya tahu atau harus tahu bahwa ini berlawanan dengan agama kami untuk mencoba dan memaksakan Islam pada siapapun. 

Berbicara sebagai seseorang yang tidak pernah tergugat pada kebenaran politik. Aku percaya bahwa pemimpin politik kita harus menggunakan posisi mereka untuk membawa pada pengertian tentang Islam dan mengklarifikasi bahwa pembunuh yang salah ini telah menyesatkan pandang orang tentang Islam yang sebenarnya."

Sesuai dengan perkataan Nabi, bahwa akan ada jaman dimana Islam harus menerima fitnah yang sangat besar, sangat tidak diragukan bahwa saat ini adalah jaman itu. Mungkin akan saya bahas selanjutnya mengenai jaman fitnah :)

Saya berandai, jika saja orang muslim yang melakukan itu. Melarang orang Amerika atau orang Kristen (mungkin agama Donald) untuk masuk Indonesia, dengan alasan agar orang muslim tidak terpengaruh propaganda mereka. Apa yang akan terjadi? Pasti semua akan mengecam Islam mati-matian. 

Sebenarnya yang diteror adalah kita. Sebenarnya yang takut pergi kemana-mana adalah kita. Sungguh pintar taktik mereka membuat sedemikian rupa agar Islam lah yang terlihat jahat, padahal sebenarnya muslim lah yang paling sedih dan sakit hati saat ini. 

Dunia ini sudah punya double standart yang nggak asing lagi. Yang jelas umat Islam jangan sampai membalas perlakuan mereka sama seperti yang mereka lakukan pada kita. Karena kita nggak akan ada bedanya. Kita tahu pelaku teroris bukanlah orang yang berkelakuan sesuai ajaran agama kita. Kita yang tahu benar seperti apa agama kita.  Bahkan jika semua dunia mengeroyok kita, satu hal yang tetap harus kita pertahankan adalah..

Iman..

Itu saja yang ingin saya bahas, maaf jika ada yang kurang berkenan. 

Wassalam. 

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art