Label:

Bagaimana jika Membaca Al-Qur’an Padahal tidak Mengerti Artinya??

Assalamualaikum..
Kisah berikut ini, sudah tidak asing lagi tersebar diinternet dalam berbagai versi penuturan yang diceritakan berulang-ulang dalam beberapa blog dan ruang website diinternet.

Dikisahkan,ada Seorang muslim tua yang tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : ” Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “. Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.

Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk menggati keranjangnya. Kakeknya mengatakan : “Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air.Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi keluar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.

Dengan terengah-engah, ia berkata : “Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : “Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?.

Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .” Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.

” Cucuku, apa yang terhadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan kamu.

***

Itulah hakekat dari sebuah tuntunan kenapa kita perlu Mambaca,Memahami,Mentadaburi,Menghafalkan dan Mengamalkan al-Qur’an. Karna dengan ke lima M( mambaca,memahami,mentadaburi,menghafalkan dan mengamalkan al-Qur’an) ini,diharapkan dapat menjadi pedoman dan arah kehidupan kita dalam merubah hidup kita menuju kebahagiaan,kesuksesan dan kemuliaan dunia dan akhirat. Dengan membacanya saja Allah dapat merubah hidup kita,apalagi dengan Memahami,Menghayati dan Mentadaburi isinya serta menghafalkan dan Mengamalkan tuntunan yang ada di dalam Al-Qur’an dalam setiap link kehidupan kita.
Dari : One Day One Juz Facebook

Label:

Visual Dakwah - Ayat Qur'an

Assalamualaikum..

Saya hanya membagikan sedikit tentang semangat dakwah kecil yang bisa dilakukan oleh muslimah yang masih dangkal ilmu seperti saya ini.

Setelah saya diajari dan belajar.. Saya ingin membagikan ilmu supaya orang-orang yang belum mendengarnya bisa mendengar hikmah dan ayat-ayat Allah.  Biasanya saya hanya melakukan dengan membagikan sedikit kutipan hadist, ajaran para petinggi agama maupun ayat Al-Qur'an dengan mengepostkan tulisan di update status dll.

Tapi kali ini saya ingin mengemas agar lebih menarik. Masih sangat sederhana dan hanya menggunakan sedikit tool saja di adobe photoshop yang penting tulisan itu menjadi ringkas dibaca dengan tampilan sedikit menarik dengan gambar.

Saya tidak punya darah seni dan minat dalam seni tapi menurut pengalaman pribadi, kata-kata mutiara yang meskipun tidak bernafaskan agama akan sangat menarik jika disajikan dalam gambar meskipun hanya sederhana saja.
Berikut sedikit yang saya buat meskipun masih berantakan dan tidak menarik, hehehe..
Masih membuat dari kata-kata ayat Al-Qur'an dan Hadist.. Selanjutnya ingin membuat kata-kata motivasi. :D

1. Tentang Kebenaran dari Tuhan Semesta Alam dan Ketidak adanya keraguan tentang kebenaran Al-Qur'an.. 
(QS. 2:2) (QS. 26:192) (QS.2:23) (QS. 2:147)
Saya memasukkan beberapa ayat karena saya ini tipikal orang yang tidak suka menjelaskan secara menyicil, maka ayat pendukung lainnya juga ikut saya masukkan.


2. Masih sama tentang kebenaran Al-Qur'an.. Menegaskan bahwa Allah mengetahui orang yang tidak beriman dan tidak mengambil pelajaran serta mendustakan yang akan merugi dan menyesal tidak mengenal Al-Qur'an setelah di akhirat.
Ayat-ayatnya saya ambil dari satu surat yakni surat ke-69, surat Al-Haaqqa (QS.69.40) (QS. 69:41&42) (QS.69.43) (QS.69.48) (QS.69.50) (QS.69.51)


3. Tetap tentang Al-Qur'an yang merupakan peringatan untuk semua makhluk di semesta alam dan orang-orang yang mengimani dan mendustakan pasti akan mengetahui kebenarannya.
(QS. 38:87-88) (QS. 69:50)


4. Ini menjelaskan tentang Tiada sembahan selain Allah.. Tiada Pencipta selain Allah.. Allah pencipta terbaik.
(QS. 25:3) (QS. 22:73)

 5. Menjelaskan bahwa kita sebagai manusia tidak kuasa memberi petunjuk akan tetapi hanya wajib menyampaikan agar orang itu mau berpikir. Masalah apakah orang itu mendapatkan hidayah itu sudah sepenuhnya kehendak Allah, Allah memberi petunjuk pada orang yang mau menerima kebenaran.
(QS. 2:272) (QS. 42:48) (QS. 28:56)
 

6. Ayat ini menjelaskan agar kita tidak ragu-raguterhadap Allah.. Tuhan yang sesungguhnya, pencipta langit dan bumi.
Allah akan memberi ampun pada kita yang bertaubat dan menangguhkan siksa kita sampai kita menyadari kesalahan atau tidak akan menyadari dan Allah akan memberi balasan pada hari pembalasan.
(QS. 14:10)

7. Ayat ini memerintahkan kita untuk menaati hukum Al-Qur'an. Menaati pemimpin kita jika dia sejalan dengan hukum Allah, jika tidak maka kembalikan pada Al-Qur'an dan Sunnah yaitu kita teptap kembali melakukan apa-apa yang ada dalam Al-Qur'an dan tak perlu takut dengan manusia karena Allah yang akan menilai semua, karena Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu sementara tidak ada manusia yang sempurna. Menaati Allah saja dengan benar maka sudah termasuk menaati perkara baik lainnya.
(QS. 4:59)  (QS. 5:44)


8. Menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar utusan Tuhan, Allah SWT. Manusia diseru untuk beriman, tapi jika dia memilih kafir, Allah tidak akan dirugikan sedikitpun karena segalanya milik Allah dan manusia yang kafir lah yang membinasakan dirinya sendiri.
(QS. 4:170)


Sementara itu yang bisa share. Meskipun terlihat sangat amatir dan asal-asalan semoga bisa bermanfaat dan silahkan membagikan. Yang lain akan saya bagikan menyusul ^^

Wassalam..

Label:

Menjadi orang baik tanpa iman kepada Allah??

Assalamualaikum..
"Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman." (HR. Ath-Thabrani)
Banyak saya dengar secara langsung maupun tidak mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sudah umum mengudara dimana saja yang mempertanyakan :

"Bagaimana kalau orang itu baik sekali, suka menolong tapi tidak beriman pada Allah? Tidak sholat, tidak menjalankan perintahnya dalam Al-Qur'an, bahkan tidak berIslam atau kafir?"
"Kenapa banyak orang yang mendapat banyak rejeki, sangat kaya tapi ia adalah kafir?"

Dan pertanyaan lainnya yang mempertanyakan tentang hal yang sebenarnya hanya Allah saja yang mengetahui, hanya Allah yang berkehendak dan Maha Melihat apa yang dikerjakan makhluknya. Tapi dengan modal Al-Qur'an, firman Allah maka kita sebagai sesama manusia insya Allah bisa membantu mencari jawaban dan menelisiknya.

Jika menggunakan perumpaman sehingga dapat masuk dalam logika dengan mudah..
Maka.. Orang yang berbuat baik saja tanpa beriman pada Allah.. ia tak akan sampai ke tujuan manusia diciptakan sesungguhnya yaitu SURGA, karena ia bagaikan..

Seorang pembalap F1 yang ingin memenangkan pertandingan tapi dia tidak mengemudikan mobilnya di jalur dan rute balapannya, maka sampai kapanpun sekalipun dia menggunakan mobil balap terbaik dan termahal sekalipun, dia tak akan pernah sampai di jalan finish dan tak akan mendapatkan gelar kemenangan sama sekali..
Maka jika dibandingkan dengan pembalap yang tidak mengikuti instruksi penyelenggara balapan, maka sama dengan orang yang hidup di dunia ini tapi tidak mau mengikuti aturan dan menaati perintah yang membuat kehidupan, Allah SWT. Sekalipun dia berbuat baik dan mempunyai harta banyak, tapi jika dia tidak berada di jalan lurus yang di tunjukkan penciptanya maka dia tidak akan bisa sampai pada Surga Allah yang dijanjikan Allah hanya untuk orang yang beriman dan bertakwa padaNya.

Allah berfirman :
"Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (kitab sebelumnya), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. " (QS. 2:41)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. 3:102)

Apa yang Allah tujukan tentang dunia ini? Jawabannya cukup simpel, tapi usaha yang dilakukan harus cukup istiqomah tingkat tinggi, butuh pemikiran dan akal yang cukup kuat untuk memahami makna hidup ini.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Kenapa kita harus beribadah padaNya adalah untuk kebaikan kita sendiri karena Allah hendak memilih orang-orang yang beriman untuk tinggal di SurgaNya..
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam) (QS. 10:25)
***
Lalu bagaimana dengan orang yang sama sekali tidak beriman tapi ia mempunyai nikmat yang berlebih? Itu karena Allah memberikan hak mereka, sesuai dengan apa yang mereka usahakan.  Bukan berarti ia mengalami kemenangan secara hakiki. Tapi di hari kiamat nanti mereka akan mengetahui apa akibat mereka melalaikan Allah.
"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)."(QS. 15:3)
"Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. " (QS. 73:11)
Ada juga perkataan 'Allah memberikan harta pada siapapun, yang dia cinta maupun tidak. Tapi Allah hanya memberi iman pada siapa yang Ia cinta.'

Sehingga kemewahan itu sama sekali bukan simbol kemenangan secara hakiki, karena Allah menilai makhluk terbaiknya adalah berdasarkan imannya. Maka alangkah bahagianya hidup ini jika kita merupakan orang yang diberikan nikmat juga dapat menjaga iman kita. Aamiin ya Rabb.


Intinya hidup ini adalah untuk menghamba pada Sang Pemilik Kehidupan ini.  Dengan menaatiNya saja maka akan baik seluruh hidupmu, antar manusia dan dengan Sang Pemilik Nafas ini. Insya Allah.  Usahakan yang terbaik.. Kematian bukan fiksi dan Hidup tidak selamanya. Dunia adalah ladang dan akhirat adalah tempat memanen.  Selamat beristiqomah dan berikhtiar.. Insya Allah, Allah akan melipatkan usaha baik kita dan mengampuni sebesar apapun dosa kita asal kita mau cepat-cepat bertaubat.

Artikel ini saya buat untuk saling mengingatkan saja supaya kita mau berhijrah makin beriman pada Allah, dan memahami lagi lebih dalam pentingnya bertakwa pada Tuhan yang sesungguhnya. Sama sekali bukan untuk menjudge atau memberi penilaian pada kalangan tertentu, karena saya manusia biasa yang hanya bisa menyampaikan, tidak mempunyai hak menghakimi manusia karena hanya Allah yang Maha Tahu.

Wallahu'alam bissowab. Semoga bermanfaat.
Mohon maaf jika ada khilaf, semoga Allah memperbaiki dan mengampuni.
Wassalam.

Label: ,

PRO - One Day One Juz

Assalamualaikum..

Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda,: “Sesungguhnya Allahswt. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

Saya mau membahas sedikit saja tentang group yang sedang berkembang diantara kaum muslimin akhir-akhir ini.  Yaitu One Day One Juz (ODOJ), program yang diinisiasi oleh Rumah Qur'an untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah sehari satu juz sehingga kita bisa melaksanakan sunnah Rasul yaitu mengkhatamkan Al-Qur'an dalam satu bulan..Yang saat ini sudah ada ribuan group dibentuk berarti sudah puluhan ribu orang bergabung

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata,  
“Wahai Rasulullah saw., berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” 
Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” 
Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” 
Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” 
Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” 
Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” 
“Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” 
Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” 
Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” 
Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” 
Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” 
Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. Tirmidzi)

Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, “Usahakan agar Anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah minimal satu juz per hari dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sebulan dan jangan kurang dari tiga hari.”

***

Pro kontra tentu tidak bisa dihindari.  Kita berbuat buruk akan membela, begitu pula sekalipun niat kita baik maka akan ada saja oknum-oknum yang berusaha mencari cela untuk menyalahkan termasuk dalam program ODOJ ini.

Yang biasa di jadikan alasan untuk membentuk kontra pada program ini adalah antara lain :
- ODOJ dianggap Riya' (pamer) dalam kebaikan ibadah.
- ODOJ dianggap terlalu memaksakan, sementara mereka berpendapat bahwa lebih baik mentaddaburi Al-Qur'an dengan baik sekalipun pelan-pelan.
 - ODOJ yang dijalankan dalam satu grup akun memanfaatkan kecanggihan teknologipun dianggap bid'ah.

Menjawab semua kontra di atas.  Apakah tidak bisa melihat dari sisi positif bahwa itu merupakan satu usaha baik agar sesama muslim saling memotivasi saudaranya untuk berinteraksi dengan Al-Qur'an setiap hari? Mengadakan satu perkumpulan dengan nafas Al-Qur'an setiap harinya, dari pada hanya berbincang gosip atau hal sia-sia lainnya.

Admin group maupun pemimpin program tentu tidak bisa memilah niat masing-masing anggota odoj atas dasar motivasi apa mereka mengikuti program ini? Niat murni untuk ibadah, untuk memotivasi diri, atau riya' itu tidak mungkin dilakukan survei dan sudah menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing.

Saya rasa ini bukan Riya' karena ini diketahui hanya melibatkan internal 30 orang dalam satu group dan tidak di umbar ke group yang lain.

Insya Allah ini juga bukan bid'ah. Bid'ah adalah apa-apa yang melenceng dan ibadah yang benar-benar tidak diajarkan Rasulullah. Tapi dalam satu hadist yang pernah saya dengar Rasul mengetahui akan ada perubahan dan perkembangan jaman selanjutnya.  Program One Day One Juz inipun masih dalam lingkup upaya dan wadah menjalankan sunnah Rasul masa kini yang tentu dengan kemas berbeda dari jaman Rasul karena menggunakan kecanggihan teknologi jaman ini.


Artis aja ikut, masa kamu enggak?? (DAFTAR DISINI)

***

Saya pribadi yang mengikuti program ini pun mempunyai alasan tersendiri tertarik mengikuti ini, diantaranya :
- Saya ingin melaksanakan sunnah Rasul mengkhatamkan Al-Qur'an dalam sebulan. (menantang diri sendiri apakah saya benar-benar bisa melakukan)
- Selama ini saya selalu punya traget menyelesaikan membaca Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu tapi selalu molor.
- Saya terlalu menyepelekan waktu dan tidak bisa memanfaatkan waktu senggang saya dengan baik karena merasa tidak ada tarikan yang kuat.
- Bukan bermaksud agar tilawah Qur'an kita dinilai manusia, tapi dengan adanya batas waktu membaca Al-Qur'an saya jadi punya tanggung jawab untuk menyelesaikan dan tidak menunda-nundanya lagi.
- Saya ingin bertemu dan berkumpul bersama teman-teman pecinta Al-Qur'an dari beberapa penjuru Indonesia.


Saya sangat senang bertemu dengan teman-teman yang kemudian dalam group whatsapp ini saling membagikan ilmu baru tentang Al-Qur'an, jadi tidak hanya membagi tugas tilawah saja.  Tapi juga sharing dan saling menyemangati. Siapa yang kendor baca Qur'annya juga ada yang memperhatikan.

Sehingga sekalipun awalnya sedikit dipaksa (oleh diri sendiri) atau sedikit merasa susah, maka lama-lama akan menjadi kebiasaan juga.
Kadangkala kebaikan pada awalnya harus di paksa
Sebagai muslimah saya merasa saya harus benar-benar mengencangkan kecintaan saya pada Al-Qur'an. Saya tidak boleh lengah darinya karena Al-Qur'an benar-benar syafaat dunia akhirat. Tanpa Al-Qur'an di dunia ini mungkin saya akan linglung hidup sorak sana sini tanpa ada tujuan yang pasti. Al-Qur'an adalah kekuatan utama dan harga diri saya sebagai manusia.. Bagaimana mungkin seorang manusia tidak mengenal dan tidak mendengar perkataan Penciptanya? Tuhannya.. Allah SWT?? Sehingga kalaupun aku mengalami suatu rintangan atau pertentangan apapun, cukup apa yang ada dalam ayat Al-Qur'an lah jawaban terkuatnya.

Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Saya harus membiasakan diri dengannya, saya sangat menginginkan lancar membaca karena bacaan saya saat ini masih perlu banyak pembenahan. Tidak ada salahnya kita menguatkan ini dengan bantuan motivasi saudara muslim lainnya agar kita makin mantap dan timbul kemurnian sendiri dalam hati untuk mendaraz Al-Qur'an.

“Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

Insya Allah dengan semua proses saya akan menjadi orang yang benar-benar mahir membaca Al-Qur'an dan mendapatkan ganjaran berlimpah, semoga Allah memberi kemudahan..

Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

Semua butuh proses dan tidak mudah dan tidak cepat untuk menjadi sempurna. Kita sebagai manusia hanya di wajibkan berusaha sebaik mungkin, hasilnya sempurna atau tidak itu semua kehendak Allah.

Wallahu'alam bissowab..
Semoga Allah selalu membimbing kita pada jalan yang benar.
Sekian semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada salah..

Wassalam.

Label:

Kenapa Allah memperingatkanku untuk berjilbab

Assalamualaikum..


Kali ini saya ingin menceritakan tentang diri saya sendiri..
Insha Allah bisa menjadi pelajaran untuk yang lain juga.

Melihat kebelakang tentang diri saya.  Meskipun saya bukan anak perempuan yang di 'cap' nakal bahkan tak punya image seperti itu, tapi selama ini saya juga hidup cukup cuek dengan yang namanya perintah agama, yang mana juga perintah dan aturan sang pencipta, Allah SWT.

Saya tak membicarakan keseluruhan proses bagaimana akhirnya saya 'menemukan Islam' karena sudah saya bahas di artikel lainnya.  Tapi yang akan saya bahas disini adalah tentang salah satu proses peningkatan keimanan saya yaitu berjilbab 

Saya tak pernah nyaman memakai jilbab.  Sekalipun 'terpaksa' harus memakai jilbab pada satu momen atau acara, selepas itu saya sungguh sangat ingin cepat-cepat melepasnya. Juga tidak pernah nyaman dengan rok panjang atau dandanan ala muslimah. Jeans panjang dengan berbagai atasan minimal sesiku tangan menjadi gaya berpakaian saya sehari-hari.

Terkadang orang sayang untuk berjilbab karena rambutnya yang bagus atau badannya yang molek.
Tapi saya juga tidak pernah merasa begitu, saya tidak merasa cantik dan tidak merasa rambut saya indah.  Tapi saya hanya tidak ngeh dan merasa kikuk ketika memakai jilbab.  Seperti tidak cocok dengan kepribadian saya.

Singkatnya... Saya berjilbab beberapa bulan sebelum ayah saya meninggal, dan beberapa bulan setelah saya mempelajari Islam secara dalam sekalipun sendiri.  Sekalipun orang bilang belajar agama itu tidak boleh sendiri, tapi kala itu saya merasa saya sudah dalam keterhimpitan batin.. Tak tahu harus kemana dan harus bagaimana.  Merasa di telantarkan dan diabaikan semua orang, bahkan sempat merasa di telantarkan oleh Allah, Tuhan yang Maha Esa.. yang selama ini sudah saya yakini tapi tak sepenuhnya saya pahami.

Setelah saya berdiri dengan pribadi dan pemikiran seperti sekarang, saya mulai bisa memetik hikmah satu persatu.  Termasuk bagaimana dan mengapa Allah memperingatkanku memakai jilbab :

1.  Diperingatkan berjilbab karena Allah menyayangiku sebagai wanita muslimah
 
Saya PD bahwa Allah menyayangi saya, hehe.  Karena ketika saya tidak bisa mengandalkan siapapun, hanya berdoa pada Allah yang melegakan hati karena saya menemukan jawaban. Aku jauh Engkau jauh, aku dekat, Engkau dekat.  "Ampunan Allah mendahului murkanya"
 
Karena saya sudah menyadari kebahagiaan yang 'mentok' gak ada yang lebih membahagiakan adalah ketika manusia menemukan Tuhan YANG SEBENARNYA. Sehingga ia menjadi tahu apa saja yang benar dan tidak, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, kenapa begini begitu dll.  Sehingga dia mempunyai kendali untuk dirinya, dia bisa semaksimal mungkin untuk 'mengamankan' hidupnya kalau-kalau dia akan mendapat goncangan dalam hidupnya lagi, ia punya 'pegangan' yang kuat, extra powerfull!! Yaitu keimanan pada Tuhan. Asal iman masih nempel, masalah apapun tetap  tidak menjadi alasan untuk terjun ke jurang.. waduh ~ Tapi justru menjadi ujian yang mengokohkan diri.

Allah berfirman kalau siapapun yang mengharapkan kebenaran, ada sedikit saja kebaikan untuk mencari ridhoNya maka Allah akan berikan petunjuk. Nah.. setelah diberi petunjuk, diberi hidayah itu tinggal lihat kedepan mau istiqomah atau tidak untuk mempertahankan dan meningkatkan iman yang tadi udah diberi 'modal' lewat hidayah.
 Karena saat itu saya sedang sangat bersedih, wisata dan berbincang dengan kerabat tak menyembuhkan saya tapi sholat dan membaca Al-Qur'an (mengaji) lah yang mendadak menyejukkan dan membuat hati terasa ringan. Saya yakin dengan ini, saya meyakini ini kebenaran yang tak saya temukan dimana-mana lagi. Tiba-tiba jantung saya berdegup kencang atas ketakutan saya telah banyak mengabaikan apa yang seharusnya saya lakukan sebagai kewajiban saya pada Tuhan yang telah memberi nikmat segini banyaknya pada saya.

Saya menyimpulkan seperti itulah saya merasa.  Alhamdulillah karena ketika saya down saya tidak lari pada hura-hura atau sejenisnya, tapi saya lari padaNya sehingga seakan Allah menunjukkan, "Tita.. ini yang benar, kamu harus begini." Saya sudah ditunjukkan sama Allah apa-apa yang benar dan meyakinkan tentang ilmu dunia dan akhirat serta apa yang harus saya lakukan untuk menjalani hidup di jalanNya. Saya harus mulai memperbaiki diri saya, lebih memahami apa tujuan Allah menciptakan dan apa tujuan saya diciptakan.  

Saya tak cukup untuk hanya 'membela' agama Allah hanya dengan membagikan ilmu tapi juga harus mengamalkannya.  Dan jilbab adalah tuntutan utama wanita muslimah sebagai bentuk diri ketaatan karena Allah menginginkan perempuan menjaga kehormatannya dan supaya tidak di ganggu.  Saya mendadak merasa nyaman dengan perintah ini sekalipun sebelumnya saya agak berat untuk berjilbab.

Jadi sebenarnya inti motivasi pertama berjilbab ini adalah sebagai wujud terima kasih pada Allah sudah memberiku petunjuk, bangga menjadi manusia yang mengenal baik penciptaNya, bangga menjadi muslimah.  Wanita berjilbab kan juga untuk membedakan dengan wanita yang tidak percaya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Saya merasa disayang Allah karena diperingatkan memakai jilbab :)

2. Berjilbab untuk melindungi ayah yang akan dipanggil Allah

Seorang laki bertanggung jawab pada beberapa perempuan mahramnya pada istri, anak perempuan juga ibu dan adiknya ketika ayahnya sudah tidak ada.  Logika perempuan setengah dari logika laki-laki karena perempuan mempunyai 'masa libur' dalam beribadah maka Allah memberikan tanggung jawab bagi laki-laki untuk mendidik perempuan.

Sementara perempuan yang seharusnya sadar dan tahu diri seharusnya mengerti bagaimana melindungi laki-laki yang mereka cintai yaitu ayah, suami, anak laki-laki dan saudara laki-lakinya.

Dalam Al-Qur'an sudah diterangkan masing-masing kewajiban dan fitrah laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang lebih berat atau atau lebih ringan melainkan ada porsi dan telah disesuai dengan bagaimana Allah menciptakan kita.

Sementara ayah saya orangnya cukup taat dan bisa dibilang hidup selalu mempertimbangkan perintah dan aturan Allah SWT. Saya yakin Allah menyayangi ayah saya sehingga saya dibuat berjilbab.  Jika tidak, ketika ayah saya meninggal dan saya dalam keadaan 'melanggar', dalam kubur ayah akan dimintai pertanggung jawaban 'kenapa kau tidak mengajari anakmu?' tidak kah itu sangat menyedihkan??

Ayah sudah begitu susah payah melakukan banyak hal demi kita bertahan hidup bercukupan dan penuh dengan kenikmatan, tapi kita sebagai anak tidak bisa melakukan banyak hal selain menuntut dan merasa kurang.Kenapa aku tak punya ini itu seperti anak bapak itu atau hal-hal bodoh semacamnya.

Sekalipun masih sulit untuk kita membalas budi sekian banyak tak terhirtung untuk mereka di dunia ini, tidak kah bisa kita banggakan mereka di hadapan Allah? Anak yang sholeh dan taat pada Allah, maka orang tuapun di muliakan.

Ayah saya memang tak pernah memaksa saya atau bahkan tak punya banyak waktu dan kesempatan untuk memberi saya pengertian.  Beliau taat dan kuat iman tapi tidak kolot dan bukan tipe pemaksa dan pengatur. Sekalipun begitu ternyata beliau selama ini mungkin mendoakan anak-anaknya juga saya seperti apa yang saya tahu pada catatan pribadinya.
Dan doa orang tua yang mabrur laksana doa Nabi pada umatnya, sehingga In sha Allah, semua petunjuk yang terjadi pada saya karena doa ayah saya.

Karena itu pada kisah saya.. Enam bulan sebelum ayah berpulang, barulah saya 'disadarkan' Allah untuk berjilbab. Karena ayah saya orang yang beriman, dan hanya saya seorang yang tidak berjilbab, selain itu saya adalah satu-satunya anak yang masih menjadi tanggung jawab ayah karena belum menikah..

Tapi Allah sayang pada ayah. Allah tak mau orang sebaik ayah saya menanggung kesalahan saya yang akan terus mengalir dan meninggalkan anak yang masih jauh dari kebenaran. Sehingga saya ingat betul bagaimana jalan petunjuk itu datang satu persatu di mulai di bulan yang sama di tahun sebelum ayah saya meninggal. Iya.. setahun sebelum itu.

Mungkin kalau saya tahu kebenaran ini setelah ayah saya meninggal, saya akan menyesal seumur hidup dan merasa bersalah pada ayah dan mengkhawatirkan ayah tak ada henti. Saya tahu bukan berarti saya tidak punya dosa dan sudah bersih sekarang, saya yakin dosa saya masih menggunung, tapi In sha Allah saya berdoa untuk ampunan agar tidak akan ditanggungkan pada ayah.  Dan Alhamdulillah selangkah demi selangkah sekarang saya sudah menetapkan diri untuk bagaimana menjadi orang yang berada di jalan Allah.

Terima kasih ayah.. Telah menjadi contoh yang baik sebagai hamba Allah.  Terima kasih telah mendidik dan membesarkanku dengan perjuanganmu yang tidak mudah, terima kasih telah mendoakanku sehingga aku menjadi perempuan yang lebih kokoh dari sebelumnya. 

Begitulah hikmah yang manusia hanya bisa mengira-ngira.  Tapi, jalan hidup manusia tak ada yang kebetulan melainkan telah di atur jalannya oleh Allah SWT sehingga saya yakin semua apa yang sudah saya alami dan saya pikirkan merupakan ranting-ranting yang berbuah hikmah yang diberikan pada saya oleh Allah SWT. Aamiin Yaa Rabb.

Wassalam..

Label:

Tauladan Almarhum Papa saya - Bekerja sebagai Ibadah

Bismillahirohmanirohim..

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).  (QS. 4:34)
Sudah 3 bulan lalu saya kehilangan sosok yang paling penting dalam hidup saya untuk selama-lamanya, ayahanda tercinta saya yang biasa saya panggil 'Papa'..

Sebenarnya sejak beberapa hari setelah meninggalnya beliau saya ingin menceritakan tentang beliau, sosok yang bukan saja mengagumkan bagi saya pribadi sebagai anaknya tapi In sya Allah bisa menjadi teladan bagi semua tentang bagaimana mengabdi pada Allah.  Banyak hal yang bagi saya menjadi petunjuk yang lebih jelas tentang kebesaran Allah yang diperlihatkanNya mengenai papa saya. Tapi sampai saat ini cerita itu belum bisa saya posting dan masih tersimpan di draf karena saya belum mampu melanjutkan :')

***

Kali ini saya tidak dulu berbicara tentang kepergiannya.  Tapi tentang ilmu dan cara hidupnya yang masih tertinggal yang semoga menjadi contoh yang baik untuk kita. Semoga juga menjadi amal ilmu bermanfaat bagi almarhum dan memberi cahaya kuburnya. Aamiin Yaa Rabbal Alamin..

Sekalipun pekerjaan secara kasat mata hanyalah perkara duniawi, yang mengurus hal-hal duniawi untuk memperoleh kesenangan duniawi tapi bagi orang yang takwa dan beriman pada Allah, ini justru menjadi media utama untuk beribadah. 

Bekerja sebagai ibadah :
- Sebagaimana laki-laki fitrahnya adalah menafkahi keluarganya untuk memperoleh pahala.
- Jika berlebih ia bisa mengamalkan yang merupakan suatu ibadah utama di jalan Allah.  
- Jika dengan pekerjaan itu pula orang bisa membantu meringankan atau menghilangkan beban orang lain, maka itu juga sebuah ibadah.

Hadist tentang lelaki yang mencari nafkah untuk keluarga :
Dari Abu Mas'ud ra, katanya Nabi SAW bersabda:
"Apabila seorang laki-laki memberikan nafkah kepada keluarganya dengan ikhlas, maka (pahala) nafkah itu sama dengan (pahala) sadaqah."
(Sahih Bukhari)

Ayat Qur'an jika menafkahkan hasil kerja di jalan Allah :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:261)
Membantu meringankan beban orang dengan perbuatan maupun hanya do'a :
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”  (HR. Muslim)
Rasulullah saw. bersabda: Dahulu terdapat seorang lelaki yang biasa mengutangkan manusia. Ia berkata kepada pembantunya: Apabila kamu menagih orang yang dalam kesulitan, maka maafkanlah ia, semoga dengan demikian Allah akan mengampuni dosa kita. Kemudian ia menemui Allah, maka Allah mengampuninya. (Shahih Muslim No.2922)
***

Suatu ketika saat saya dan papa menonton TV sama-sama dan melihat berita koruptor, beliau mengatakan, "Kok bisa korupsi, kalau saya bekerja itu sebagai ibadah."

Karena saat itu saya masih awam.. Saya juga nggak seberapa paham tentang bagaimana bekerja itu bisa dijadikan ibadah.  Tapi setelah mempelajari Islam.. Betapa ibadah, pahala dan amalan baik itu luas sekali. Sekecil apapun jika itu membawa kebaikan, maka sudah disebut ibadah karena mengharap pahala dari Allah.

Papa saya bekerja di Bank, In sya Allah beliau adalah orang yang sangat jujur dalam menjalankan tugasnya saat ini dan sangat menghindari hal-hal yang menggiurkan tapi dilarang Allah.  Beliau selalu takut ketika mendapatkan uang yang tak tahu dari mana asal-usulnya.  Bahkan suatu ketika diberi uang dengan embel-embel THR hari raya oleh kerabatnya, ia kemudian membagi-bagikan uang itu pada orang di jalanan tanpa mau memakainya sepeserpun. 

Beliau sosok yang sangat di segani dan disukai pegawai karena sosok wibawanya dan bekerja dengan sungguh-sungguh.  Mengajari dan membimbing karyawan dan karyawati dengan sepenuh hati. Meski begitu beliau tak memperbolehkan anak-anaknya kerja di Bank, entah kenapa.. hehe.

Saya mengerti memang papa saya orangnya sangat taat pada agama. Sholat berjamaah di masjid, menjadi takmir masjid, cita-cita terbesarnya adalah ingin kembali datang ke tanah suci Mekkah, banyak beramal, sangat suka membantu orang dan enggan menyusahkan orang lain.. Kurang lebih seperti itu.

Selama bekerja dari cerita teman kerja dan sepengetahuan kami, selama papa bekerja beberapa wujud keikhlasannya dalam bekerja adalah :

- Beliau mengerjakan beberapa proyek sendiri tapi hasil bagi-bagi.
- Beliau membayarkan hutang orang yang menipunya habis-habisan.
- Beliau tidak dendam sekalipun dengan orang yang sudah 'menusuknya' dari belakang.
- Beliau membanting tulang untuk mencarikan tambahan gaji untuk pegawai di koperasi BRI yang kala itu berpenghasilan sedikit.
- Saat beliau diberitahu bahwa beliau dimanfaatkan beberapa orang dalam proyeknya beliau menegaskan tak masalah karena alasan beliau mengerjakan semua untuk beribadah.

Niat hanya Allah yang tahu.  Orang yang hanya menghendaki keuntungan duniawi dan merugikan orang lain semoga balasan di sisi Allah..

Dan dalam catatan pribadi yang baru saja kami ketahui pun, beliau mengatakan bahwa 60% gajinya diperuntukkan keperluan ibadah dan sisanya, 40% untuk menafkahi keluarga.

Kami sebagai keluarganya tidak keberatan karena dengan hasil segitupun kami sudah sangat di cukupkan, lagi pula karena saya sekarang percaya bahwa diberi banyak uang sejak muda dan  menghambur-hamburkan uang tidak mendidik mental saya sebagai anak untuk mandiri.

Dan kami justru bahagia mempunyai seorang ayah yang banyak beramal.. Alhamdulillahi Rabbil Alamin..

Selain itu, akhir-akhir ini setelah peninggalnya.. Kami baru mengetahui bagaimana asasnya beliau menjalankan pekerjaan setelah melihat kertas-kertas berikut di meja kerjanya :


Papa saya orang yang cukup berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya, mengemban jabatan yang beliau tanggung.  Beliau percaya bahwa jika beliau tidak menjalankan pekerjaan sesuai amanah, tidak saja menanggung tanggung jawab di hadapan orang-orang, tapi juga di hadapan Allah. Beliau memohon kemudahan agar tidak menemui rintangan yang membawanya pada dosa. SubhanAllah.


Beliau bahkan mendoakan orang yang berhutang di kantornya! Tidak serta merta hanya memberi tekanan dan ancaman untuk segera membayar hutang.  Tapi beliau melakukan hal yang mulia dengan mendoakan orang itu agar memperoleh rizki agar segera bisa membayar hutang di kantornya..

Selain ini semua banyak sekali kertas-kertas tuntunan do'a yang papa ketik dan printer sendiri, beliau merasa beliau kurang banyak menghafal Al-Qur'an dan masih kurang banyak dalam beribadah.

SubhanAllah.. Mulianya hati papa.. Semoga kita juga di istiqomahkan.
Semoga papa benar-benar diberi ganjaran berlipat ganda oleh Allah atas segala kebaikan yang sudah papa lakukan di dunia. Dan karena papa juga manusia yang tak luput dari kesalahan, semoga semua amal baik papa menggerus habis dosa papa.  Semoga Allah mengampuni papa sepenuhnya.. 
Aamiin Yaa Allah.. Lindungilah ayahanda kami dari azab kubur dan neraka, berikan kemuliaan dan kebahagiaan di sisiMu karena beliau adalah orang yang telah berusaha banyak dengan baik menjalankan tugasnya sebagai hambaMu..

Allah yang Maha Pengasih, Pengampun dan Penyayang.. Kabulkanlah do'aku... Aamiin

Label: ,

Prof Dr Maurice Bucaille Masuk Islam Karena Jasad Fir’aun

 Assalamualaikum..
Prof Dr Maurice Bucaille adalah adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920. Kisah di balik keputusannya masuk Islam diawali pada tahun 1975.

Pada saat itu, pemerintah Prancis menawari bantuan kepada pemerintah Mesir untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Bucaille lah yang menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan: Bagaimana jasad tersebut bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain (tengkorak bala tentara Firaun), padahal telah dikeluarkan dari laut?

Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya. Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul ‘Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern’, dengan judul aslinya, ‘Les Momies des Pharaons et la Midecine’.

Saat menyiapkan laporan akhir, salah seorang rekannya membisikkan sesuatu di telinga Bucaille seraya berkata: “Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini”.

Dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Setelah perbaikan terhadap mayat Firaun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Namun, ia masih bertanya-tanya tentang kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut.

Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa as, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut.

Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka Alquran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya: 
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir'aun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus: 92).
Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang: “Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Alquran ini”.

Subhanallah....

Label:

Mengapa Ridho Suami Itu Surga Bagi Para Istri ?


1. Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.

2. Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa.Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu,
perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.

3. Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi ALLAH, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya.Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi ALLAH.

4. Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.

5. Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.

6. Bila engkau melakukan maksiat,maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.


Nasehat untuk para Suami :



MENCARI ISTRI SHOLEHA

Rasulullah SAW Bersabda :
"Wanita itu dinikahi karena empat hal: hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaknya engkau utamakan wanita yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung. (Jika tidak) niscaya kedua tanganmu akan berdebu (miskin, merana)". 

Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya semata, boleh jadi kecantikannya itu akan membawa kehancuran.

Dan janganlah kalian menikahi wanita karena kekayaannya semata, boleh jadi kekayaannya itu akan menyebabkan kesombongan.
Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yang hitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (daripada wanita kaya dan cantik yang tidak beragama)”

(HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).


SUBHANALLAH...
Semoga wanita yg membaca tulisan ini mendapatkan jodoh yg sholeh dan lelaki pula mendapatkan jodoh yg sholehah pula yg di Ridhoi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala..
Aamiin ya Rabbal'alamin

Label:

Diam-diam aku mendoakanmu


Aku tidak tahu apakah semua ini akan ada hasilnya..
Atau hanya sia-sia saja..
Apakah harapanku akan jadi kenyataan atau aku hanya mengharap sesuatu yang tidak mungkin.
Semua bukan kuasaku, Allah yang lebih mengetahui dan berhak menentukan
Apapun hasilnya, aku harap ini berakhir baik untuk kita..
Aku berusaha dan akan berdoa sampai pada satu titik..
Aku akan tahu bahwa doaku telah dijawab

Ini hanya curhatan. :D (Tidak penting dibaca :P)
Ada seseorang atau beberapa orang (tulisan ini antara untuk perseorangan atau beberapa orang :P)
Kau atau kalian, yang cukup lama mengenalku.
Berbagi cerita dan saling mengetahui permasalahan masing-masing..
Mencari bahagia sama-sama tanpa memilah dan tanpa tahu apakah itu benar atau tidak.
Sekalipun kita hidup seperti orang pada umumnya.
Kita bukan orang yang disebut terkutuk atau terhina.
Kita dipandang anak baik-baik oleh semua orang.
Sekalipun aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan. 
Aku merasa ada yang kurang, aku mulai tidak tenang.
Saat itu aku mulai berpikir keras, apakah sudah benar apa yang kita lakukan ini.
Aku mulai merasakan kekosongan dalam hati, sekalipun hal duniawi sudah terpenuhi. 
Dan aku mulai mencari apa di balik ruang besar yang kosong dalam hidupku yang membuatku hampa.
Sekalipun aku tidak sendiri.
Sekalipun aku memiliki apa yang apa yang aku mau.
Sekalipun bisa dibilang aku sedang beruntung dan bahagia pada saat itu.

Ternyata.. Aku masih terdampar dalam laut haus cinta Sang Pencipta.
Bukan Allah yang meninggalkanku, tapi aku yang dengan sengaja atau tidak.. telah banyak mengabaikannya..
Tak mengindahkan setiap apa yang telah jelas di depan mata.
Petunjuk, Firman dan mengenal fitrahku sendiri sebagai makhluk ciptaanNya.
Susah di jabarkan oleh kata-kata..
Tapi.. Hanya Allah yang bisa menyembuhkan segala keresahan hati saat itu..
Hanya Allah yang membuatku tetap tegar dan tersenyum..
Dengan ujian dan cobaan yang datang.
Allah sedang menguji kesungguhanku.

Kemudian aku memutuskan 'berhijrah'...

Ketika aku menemukan hal terbesar itu..
Aku merasa celakalah aku atas semua pengabaianku pada penciptaku selama ini.
Aku berusaha belajar banyak, dan aku semakin mengenalNya.
Aku sadar aku tidak bisa lagi mempunyai jalan hidup seperti kamu dan kalian.
Aku menarik diri dan menolak banyak hal yang kalian sebut menghibur diri..
Aku tak lantas menghakimi menganggap kalian pendosa, aku tak lantas menganggap diriku ini suci.
Allah bisa saja mengampuni siapapun, aku, kamu atau kalian.
Tapi sekarang aku menjadi ragu melakukan sama seperti apa yang kita lakukan dulu.
Saat itu aku hanya sempat mengkhawatirkan diriku sendiri.
Aku hanya takut pada Allah, aku merasa Allah memperhatikanku.
Aku takut hal kecil yang kusepelekan bisa-bisa menumpuk menjadi dosa besar yang menimpaku.

Dan apa yang aku rasakan selama aku membaca firman-firman Allah, ayat-ayatnya..
Lantas menguatkan diriku, mengukuhkan batinku dan membuatku banyak mengkoreksi setiap lisan dan perbuatanku.
Menghindariku dari hal yang sia-sia. 
Aku merasa tenang dengan ini..
Sekalipun bukan lantas hidupku lantas sempurna tanpa sedih..
Tapi kali ini aku bisa menjalani senang sedih sebagai hikmah hidup dari Allah untuk perenungan menjalankan hidup selanjutnya.
Aku merasa tenang sudah berada dimana Allah telah menggariskan jalan yang semestinya untuk makhluk ciptaanNya ini untuk tujuan hidup selanjutnya kelak.

Tapi aku yang sudah belajar tentang fitrah kehidupan..
Tentang amalannya..
Tentang tujuan dan kewajiban.
Berusaha menggunakan Al-Furqan dengan baik..
Yaitu dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil.
Mengurangi hal yang sia-sia dan sebisa mungkin untuk menghindari dosa.

Aku melihat kebelakang dan aku takut.
Aku sangat punya dosa dan aku tau itu akan mencelakakan diriku sendiri kelak.
Jika aku tak segera memperbaiki dan berbuat baik lebih banyak lagi.
Aku masih berusaha disini.
Memilah-milah mana yang yang tidak boleh dilakukan dan mana yang semaksimal mungkin harus dihindari.
Demi mengharap ridho Allah semata, Tuhan yang akan mengadili kita kelak..
Atas apa saja yang telahkita lakukan di dunia ini.

Akupun berharap kebaikan ini datang padamu, pada kalian juga..

Setelah belajar, aku menyadari satu hal bahwa :
Betapa beharga dan vitalnya pengetahuan ini bagi manusia yang sebenarnya punya punya fitrah, tujuan, dan akhir yang sama di dunia ini.
Tentu karena pencipta kita semua pun sama, mutlak satu!
Tapi Allah sudah mengabarkan tentang ini.. Bahwa sebagian besar manusia tidak mengetahui dan lalai tentang ini..

Aku meninggalkan banyak hal yang dulu kita lakukan bersama.
Aku sering menolak dan menarik diri dari sesuatu yang kalian sebut fun, kalian bilang penghibur hati.
Mungkin masih menyisakan banyak tanya dan keheranan pada kalian..

Bagi sebagian orang aku terlihat aneh, kolot dan kaku.
Karena aku selalu terlihat mengkoreksi setiap hal, dan aku melakukan penilaian dan terlihat sungguh tidak easy going..
Walaupun dalam satu sisi aku bersyukur ada pula yang melihat semua sebagai perubahan yang jauh lebih baik bagiku.

Karena itu semua berdasarkan apa yang aku lihat teman..
Berusaha menyampaikan apa yang aku baca dari ayat Tuhan.
Berharap kalian bisa merasakan hal yang sama.
Aku terkadang merasa sedih karena terkadang kalian jauh dari jalan yang dikehendaki sang pencipta dan mempunyai sudut pandang tentang hidup yang jauh pula dari fitrahmu.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Aku pun menginginkan kita berdampingan bersama mengenal dan mengabdi pada Allah.
Berharap kalian benar-benar mengenal pencipta kita secara dalam, siapa pencipta kita..
Apa saja hal yang mendatangkan ridho yang akan menguntungkan kita.
Apa pula hal yang mendatangkan murkanya  yang akan membinasakan diri kita sendiri.
Agar kita tidak salah jalan, mengartikan tujuan hidup ini..

Aku masih berharap kita mempunyai hubungan dekat..
Dengan hubungan yang dekat pula pada Tuhan..
Agar Allah senantiasa meridhoi apa yang kita lakukan.
Aku menjamin bahwa setelah ini kalian akan jauh bahagia..
Sekalipun banyak manusia yang mencibir..

Berharap sekali saja kau/ kalian mau mendengarkan penjelasan dariku.
Aku ingin menyampaikan apa yang aku alami dan aku rasakan, agar menjadi pelajaran pula bagi dirimu.
Ingin mengenalkan lebih jauh tentang Allah SWT dan Nabi Muhammad serta agama Islam yang telah diamanatkan pada seluruh manusia berdasarkan sumber dan fakta yang nyata.
Aku tak akan berdusta, aku sudah menanamkan pada diri bahwa dusta adalah dosa besar, Allah akan mengetahui dan akan menghukumku.

Karena itu aku ingin kalian mengetahui isi Al-Qur'an terlebih dahulu.
Apa yang diturunkan Allah pada manusia ciptaanNya, tentu termasuk aku dan kamu.
Lalu mempelajari pula dari apa yang terjadi secara nyata di depan mata. 
Aku ingin kalian berpikir, membuka hati dan sedikit membuang pikiran sempit.
Tapi aku tak akan memaksa apapun setelah kamu mendengar..
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (QS. 6:9)
Tapi selama ini aku hanya terus berdoa..

Ya Allah.. Bukalah pintu hati orang-orang yang dekat denganku.
Ya Allah.. Kehendakilah pula jalan yang benar bagi mereka.
Ubahlah sudut pandang yang salah tentang kehidupan.
Aku ingin mereka termasuk orang-orang yang Engkau karunia jalani yang benar di sisiMu.
Aku ingin mereka termasuk orang-orang yang beruntung.
Aku tak bisa membayangkan murka yang Engkau turunkan pada mereka jika mereka terus mendustakanMu.. 
Berikan mereka pengertian yang sebenarnya mengenaiMu, kehidupan ini, utusanMu dan firmanMu.
Buatlah mereka bijaksana membandingkan sesuatu yang benar-benar turun dariMu dan apa yang hanya di ada-adakan oleh manusia.
Jangan biarkan mereka terus berpaling dari tanda-tanda kebesaranmu yang telah nyata. 
Jauhkan mereka dari tipu daya manusia yang jahat dan setan yang terkutuk
Buatlah mereka mampu mengerti mengapa mereka harus mencintaiMu lebih dari apapun.
Buatlah mereka senantiasa membutuhkanMu, bergantung segala sesuatu hanya padaMu..
Jadikanlah mereka orang yang hidup dalam fitrahnya.. Senantiasa beribadah padaMu.
Sehingga mereka terhindar dari hal-hal yang kufur.
Aku ingin berkumpul dengan orang-orang yang juga sangat mencintaiMu.
Teguhkanlah imanku agar aku tidak salah menyampaikan.
Agar aku dapat memperbaiki diri sendiri dan lingkunganku.
Supaya aku termasuk orang-orang yang menolong agama Allah.. 
Supaya aku berkumpul dan mengajak orang untuk memperjuangkan agama yang turun dariMu.
"Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu". (QS. 8:38)

Karena Allah yang lebih mengetahui segala hal, jika tetap kujumpai tidak ada harapan untuk mereka untuk kembali kejalan yang benar disisi Allah, karena mereka telah telak mengelak, menolak, membantah, menutup, dan jika Naudzubillah.. mereka orang-orang seperti pada ayat ini :
Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman. (QS. 2:88)
Maka aku harus menetapkan hati sebagaimana perkataan Ali bin Abi Thalib


Saya tinggalkan mereka dengan dunia mereka, dan saya pilih Allah dan Rasul-Nya". [Ali bin Abi Thalib]

Bukan bermaksud meninggalkan dengan tidak ingin berkomunikasi lagi. Aku tak akan pernah memusuhi atau benar-benar menjauhi mereka.  Mereka tetap orang-orang yang punya peran dalam hidupku yang punya manfaat pula dalam banyak hal. Allah tetap memerintahkan kita untuk berbuat adil, baik dan memuliakan manusia siapapun pun dia tapi aku bisa bersama mereka selama tidak dilarang Allah dan aku hanya tidak akan mengikuti mereka dalam hal yang tidak diperbolehkan Allah.

Semua berharap untuk kebaikan kamu dan kalian saja. Sembari mengusahakan kebaikan untuk diriku sendiri pula. Karena dengan ini aku tak mendapat upah apapun melainkan ridho Allah yang tak tahu nilainya.

Karena aku sama sekali tidak akan dibebankan oleh dosa dan kekafiran orang lain. Kekafiran seluruh dunia pun sama sekali tak mengurangi kebesaran Allah sedikitpun. Sehingga ini semua benar-benar demi kebaikanmu untuk kehidupan di dunia dan setelah kematian demi menuju fitrah kita yang sesungguhnya.

Wallahu Alam..
Maafkan saya yang masih miskin ilmu. Ini belum sempurna saya tuliskan .
Semoga Allah memberi petunjuk dan bimbingan untuk kita semua.
Aamiin Yaa Rabbal Alamiin..
Wassalam..

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art