Label: ,

Logika Teroris dan Aliran Sesat

Assalamualaikum...
Bismillah... 
Sudah lama banyak hal mengusik pikiran saya, jiah. Tentu saja bukan perkara asmara maupun utang, hehe. Tapi mengenai hal yang lebih penting lagi. Mengenai kemanusiaan, kehidupan, kedamaian dan menyangkut agama yang saya anut, Islam.

Kebaikan dan iman yang ada di diri saya mungkin nggak ada 5% nya dari milik Nabi, tapi mengenai sedikit hal saya bisa merasakan apa yang dikatakan dan dirasakan Nabi Muhammad SAW. "Nabi tidak marah meskipun dihina, tapi Nabi akan marah jika hukum Allah di permainkan."

Melihat segala peristiwa yang berseliweran akhir-akhir ini yang dibicarakan di media dan pemberitaan manapun, membuat dada saya terasa sesak, sejenak kepala menjadi panas dan hati terasa sedih. Ya Allah... jaman apakah ini? So cruel...

Teroris... 
Bom meledak darr... darr... darrr...
Nyawa tak bersalah melayang, pelakupun ikut meregang nyawa, dengan niat awal sebagai ksatria dengan iman melompong, otak kosong dan ideologi melenceng jauh.
Kenapa saya berani bilang seperti itu. Saya yakin, orang yang benar-benar belajar Islam tidak mungkin melakukan hal useless semacam itu di hidupnya.
Dan setiap kejadian seperti itu terjadi, seluruh dunia lalu seperti serempak memandang kita yang menyandang status sebagai 'muslim' dengan tatapan mendakwa.

Setiap semua tuduhan dan rimpah ruah mengenai itu mulai mereda, kejadian yang baru terjadi lagi dan lagi seperti ingin membuat rantai asumsi keburukan pada Islam tidak akan terputus.

Bom Bali, Bom Marriot Jakarta, Bom Boston, WTC, Bom Paris, Bom Mumbai, Bom Istanbul, dan yang terakhir terjadi lagi di Jakarta...  Dan yang lain-lain...

Memakai nama Al-Qaeda, Al-Islamiyah, ISIS (Islamic State of Iran and Syria)....
Menggunakan bendera dengan bertuliskan asma Allah dan Nabi Muhammad bahkan lengkap dengan lafadz Laa ilaha ilallah...

So disturbing... So disgusting
They're so bad, they're so awful...
They're evil..



Benar-benar mengusik hati. Jika umpatan tidak dilarang dalam Islam, saya ingin sekali mengumpat pelakunya dan semua orang dibalik itu dengan segala umpatan di dunia ini dengan semua bahasa.

Kemudian aliran sesat seperti Ahmadiyah, Syiah, Gafatar, dan semacamnya yang membuat berbagai nama tapi tetap saja melekatkan nama Islam pada mereka.

Nikah Mut'ah, melukai diri sendiri, menghina orang-orang terdekat Nabi, membujuk orang hingga mereka hilang dari keluarganya dan perilaku-perilaku lainnya yang sangat tidak masuk akal, tidak baik, sangat nyeleneh dan tentu saja...

JAUH DARI ISLAM...

Dibalik banyak cerita orang yang mulai berhijrah, mulai menjadi baik setelah belajar Islam, banyak pula yang berusaha untuk menghancurkan nama  Islam selangkah demi selangkah, namun memakai topeng sebagai muslim.

Seperti semburan air dan api yang bertarung pada satu titik.

Umat Islam sedang diuji...

Entah... Mungkin peringatan Allah, agar kita sebagai muslim bisa lebih kuat dan lebih dalam untuk mempelajari agamanya, mampu berlaku sesuai dengan ajaran agama kita..
Kadang kita merasa aman dengan zona nyaman, sehingga semua ini terjadi agar membangkitkan semangat perjuangan umat muslim kembali..
Membela dan menunjukkan bagaimana Islam yang sebenarnya...

Sedih... sedih banget...
Sangat berduka.
Meski saya miskin ilmu tapi saya muslimah yang mengenal Islam.
Saya tahu betul apa yang diajarkan Islam, bagaimana prinsipnya, bagaimana akidahnya.
Sampai pingin berteriak dan ingin tahu bagaimana memecahkan semua kesalahpahaman ini.

Islam yang membuat saya bahkan tidak bisa membunuh semut kecil tanpa sebab.
Islam yang membuat saya terus menyesal dan berdosa jika sedikit saja melukai perasaan orang.

Tidak ada kepentingan orang muslim untuk membunuh orang yang tidak sependapat dengannya.
Bahkan jika terjadi perdebatan, Islam menyuruh kita meninggalkan saja tempat dimana perdebatan itu terjadi, Allah bahkan menjanjikan surga untuk orang yang meninggalkan perdebartan.
Tidak menyuruh kita memenangkan perdebatan meskipun benar, apalagi menyerang seseorang yang berbeda dengan kita.

Islam pula yang menyuruh kita untuk tiga kali mengingatkan diri untuk tidak gampang emosi, ketika teman Nabi meminta nasehat pada beliau, beliau hanya menyampaikan, "Jangan Marah... Jangan Marah... Jangan Marah."

Mana ada hal gegabah yang boleh dilakukan dalam Islam...
Sementara orang-orang itu menggunakan nama dan atribut 'Islami' untuk melancarkan kejahatan dan kekejian. Padahal orang Islam yang sesungguhnya sama sekali tidak seperti itu...

Dalam Al-Qur'an kita boleh memerangi orang jika kita diperangi!
Perangnya pun beda dengan apa yang terjadi saat ini...
Tidak boleh seperti teroris yang bom bunih diri...
Menaruh bom di tempat keramaian di tengah rakyat sipil...
Tidak boleh menjatuhkan granat seperti yang di lakukan Israel...
Tidak boleh bersembunyidi balik dinding lalu melempar mariam seperti yang dilakukan teroris Israel terhadap Palestina.
Tapi perang yang benar dalam Islam adalah yang face to face, yang gentleman... 

Berikut ilustrasinya. Ini adalah gambar peperangan mahabrata, tapi bisa jadi contoh untuk penggambaran bagaimana cara perang yang di perbolehkan dalam Islam.

Gambar hanya ilustrasi (Gambar Mahabrata)
Yups, perangnya saling berhadapan ya... 
Dengan pemimpin perang paling depan, bukan yang sembunyi dibalik ketiak prajuritnya. Hmmm

Ini luka dalam bagi kami sebagai muslim...
Ini bencana dan kesedihan, dan orang-orang masih terus mengorek luka itu dengan berpandangan bahwa itu semua benar-benar mewakilkan Islam.
Terus menaruh curiga dan tuduhan jahat pada muslim.

Ini semua adalah berkat...
Kekuasaan...
Uang...
Di dunia yang tidak adil ini kedua hal itu bisa memenangkan apapun.
Mereka mengalirkan dana besar, membuat proyek panjang yang besar dengan mengkambing hitamkan nama Islam, dengan menggunakan nama Islam sebagai topengnya.
Itu semua hanya agenda pribadi golongan tertentu...
Ini bukan khayalan kaum muslim, coba buka mata lebih lebar...

Sayangnya masih banyak diantara orang-orang di sekitar dan di dunia ini yang menelan mentah-mentah apa yang terlihat di media, dan tidak melihat sisi sebenarnya dari seorang muslim di sekitar mereka.

Meski sebenarnya banyak pula yang sudah mulai menyadari hal ini. Mereka tahu ini sama sekali bukan perwakilan Islam, justru sebaliknya..

Mereka sadar Islam lah sedang diperangi, dihancurkan. Belum cukup mereka membunuh ribuan nyawa tak berdosa di negara-negara  seperti palestina, lebanon, suriah, mereka menghancurkan imej Islam dengan memakai atribut Islam dan melakukan kekejian. Mereka begitu tersistematis, terorganisir bahkan sumber dana mereka mungkin tidak terbatas. Yups, singkatnya ini konspirasi besar tokoh-tokoh dunia yang tidak bertanggung jawab.

Bahkan seorang rekan non muslim kami pernah mengatakan pada kami bahwa dia tahu bahwa ini semua dalang negara adidaya... Ada yang mengakui, bahkan ISIS punya alamat IP yang sama dengan alamat IP pemerintahan salah satu negara barat. ISIS bukannya menyelamatkan negara Palestina dan Suriah, sebaliknya mereka sudah membunuh ratusan ribu muslim.. Hello... bukankah ini sudah jelas bahwa mereka bukan muslim? Muslim yang disini mati-matian cari amal untuk membangun rumah sakit, membelikan makanan dan selimut dan disana yang bawa-bawa nama 'Islam State' malah membunuh? So obvious fake!

ISIS juga dikabarkan teroris terkaya, mana ada begini... tahu sendiri Islam bukan penguasa ekonomi saat ini. Meskipun saya yakin akan ada kejayaan dan memang pernah ada kejayaan untuk Islam nantinya, sesuai Al-Qur'an, bahwa Allah mempergilirkan kejayaan.

Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (Qur'an. Ali Imran -140)


Belum lagi kejadian di Istanbul, yang terjadinya bom di dekat masjid. Bukankah hanya psikopat yang mengaku muslim saja yang bisa bisanya mengusik kedamaian rumah ibadahnya sendiri? Apa untungnya? Apa kepentingannya jika muslim melakukan itu dan melukai golongannya sendiri?

Beberapa orang barat sudah ada yang menelisik kejadian ini secara dalam telah menemukan banyak sekali keganjilan pada kejahatan yang mengatasnamakan Islam.  Bahkan sebagian dari mereka malah memutuskan masuk Islam, adapula yang menunjukkan simpatinya terhadap Islam.



Dalam Al-Qur'an sudah disebutkan bahwa orang-orang kafir akan terus membenci keimanan orang muslim dan bahkan 'mengeroyok' muslim bak makanan di atas meja.
Ini semua memang sudah suratan, semua terjadi sepengetahuan Allah. Hanya saja kita yang mengaku mempunyai iman harus bersiap dengan semua ujian, ini salah satunya. Kita harus andil pula untuk mengatasi ujian semacam ini, tidak dengan mengacungkan senjata seperti yang teroris lakukan.
Jauh dari itu, kita cukup menunjukkan diri bahwa kita adalah kaum yang taat dan menjalankan Islam yang sebenarnya. Bela lah agama kita dengan menjalankan perintah yang sebenarnya.

Logika yang bisa saya tangkap adalah bahwa selain semua ini sudah kodrat dimana umat muslim akan ditimpa fitnah yang berjatuhan seperti hujan, fenomena teroris dan semua aliran sesat ini memang skenario mereka untuk membuat Islam semakin terlihat buruk. Mereka bukan umat Islam yang mengaku membela kemenangan Islam namun dengan jalan kekerasan dan pemaksaan. Mereka bahkan sudah menodai kata 'Jihad' yang sebenarnya mempunyai arti mulia, dan Jihad bukan hanya berkaita dengan perang. Seorang lelaki yang bekerja dan menafkahkan harta pada keluarganya pun bisa disebut jihad, namun semua berhasil mereka belokkan menjadi sesuatu yang hanya berdarah-darah.

Saya bukan bersikap sok detektif atau paling ngerti. Tapi umat muslim yang mengenal agamanya, pasti tahu bahwa tindakan seperti ini tujuan dan akibat yang mereka (teroris dan kaum sesat) harapkan adalah Islam akan dijauhi penganutnya yang masih minim ilmu dan dibenci orang-orang yang belum berIslam. Sehingga mereka berharap Islam akan mendapat serangan dari berbagai arah, sulit berkembang dan mungkin musnah dan hilang dari permukaan bumi.

Dengan begitu tidak ada lagi aturan-aturan Tuhan yang terus dikumandangkan dan peringatkan oleh sebagian orang berilmu yang dianggap mereka membatasi hidup mereka. Mereka hanya akan melarikan diri dari kebenaran dan berpayung kedustaan. Allah yang akan membalas semuanya.

Atau dengan hancurnya Islam, maka akan memperlancar agenda besar mereka yang belum kita ketahui. Yah... ini bukan film, tapi ini bukan hanya khayalan..

Teroris yang mempromosikan bahwa Islam adalah agama kekerasan dan keji.
Aliran sesat yang mempromosikan bahwa Islam terpecah belah dan mempunyai banyak ajaran tidak relevan, membuat orang jadi sulit membedakan mana yang Islam asli dan mana yang Islam tipu-tipu.

Ini merupakan jurus mengelabuhi...
Bluuumm!! Bom meledak, asap membumbung... Pandangan tertutup... Samar... tak terlihat mana yang berkulit putih, mana yang berkulit hitam...

Sama... dengan mereka menggelegarkan kejahatan segitu dahsyatnya...
Orang jadi kabur mana yang Islam beneran dan yang KW minus.

Yang baik berhijab, yang jahat ikut-ikutan berhijab kemudian melakukan kejahatan...
Kemudian si baik yang berhijab duluan tadi malah kena getahnya pula, padahal dia tak tahu apa-apa.
Yang hijab panjang dan yang bercadar istri teroris lah, yang berjenggot babenya teroris lah...


Serba salah dah... Masa iya kita kudu ganti penampilan karena gaya kita ditiruin orang jahat?
Maklumlah penampilan orang muslim kan yang paling khas, paling beda, paling gampang buat mereka untuk di jadikan kambing hitam...
Dan alasan lain yang kalau di ulas akan lebih panjang lagi...

Laa Tahzan... Semua muslim yang cinta  agamanya pasti sedih dengan kejadian seperti ini...
Mari kita bela agama kita dengan cara yang indah...
Kita balas kejahatan dengan kebaikan..
Kita balas kebencian dengan cinta..
Kalimat simpel, tapi kita semua tahu ini perlu ikhtiar dan istiqomah yang kuat...
Tapi saya yakin semua mampu menjalankan asal dengan ilmu dan kesadaran.

Rasulullah SAW bersabda, "Umatku ini dirahmati Allah dan tidak akan disiksa di akhirat. Tetapi siksaan terhadap mereka di dunia berupa fitnah-fitnah, gempa bumi, peperangan, dan musibah-musibah." (HR. Abu Dawud)

Sekian dulu...
Mohon maaf karena saya menulis ini dengan hati yang sedih sehingga terdengar sedikit emosi..
Saya tidak tahan melihat orang-orang menjadikan agama saya menjadi tameng kejahatan.
Semoga keadaan membaik di dunia ini...

Aamiin.
Wassalam... 

Label:

Dear non muslim, Islam tidak pernah memaksa


Assalamualaikum... 
Bismillah..

Mungkin yang sudah pernah membaca blogku pasti tahu bahwa saya suka membahas sesuatu secara random dan dengan gaya bahasa yang kasual. Apa yang saya bahas biasanya mengenai isu yang sedang beredar maupun hal-hal yang saya alami sendiri.  Kali ini saya ingin membawakan banyak sekali bahasan, mulai dari ISIS, teror paris, Islam dan Amerika dll. Saya akan bahas satu persatu, dan kali ini saya bahas yang masih baru terjadi saja. Sesuai judulnya saya ingin menegaskan bahwa Islam itu tidak pernah memaksa. Memaksa apa? Apa yang membuat saya mengambil bahasan ini?

Mungkin saya pernah membahas mengenai prasangka 'paksa-memaksa' ini sebelumnya, tapi setiap saya menemui suatu hal dan merasa masih banyak menemukan salah paham orang, saya jadi ingin membahas lagi, siapa tahu masih banyak yang berpikiran sama seperti mereka.

Oke.. Dari judul postingan kali ini saya akan menceritakan berdasar pengalaman melihat video dan komentar di internet. Ceritanya begini.. Pada suatu hari saya melihat sebuah acara dokumenter stasiun TV di Korea Selatan melalui youtube yang berjudul “Aku Menikah dengan Perempuan Muslim.” Yang dokumenter ini menceritakan tentang perjalanan hidup pria Korea yang menikahi perempuan muslim asal Uzbekistan.


Melihat topik video ini tentu saya tertarik untuk menonton.  Mungkin isinya memang agak-agak ‘lucu’ karena narator Koreanya yang terdengar begitu asing dengan muslim. Dia begitu heran karena seorang muslim dengan niatnya sholat di tengah-tengah bekerja, sholat di pagi buta, mencintai Tuhan dibanding suami dan berhijab, semua itu dianggap sangat aneh bagi mereka. Sedikit menertawakan dan seakan kayak berkomentar ‘sama agama kok gitu banget’. Tapi disamping itu, yang bikin sakit hati lagi adalah komentar-komentar netizen Korea di video tersebut. Karena saya bisa berbahasa Korea, jadi saya tahu artinya.. 
‘Kenapa ada orang-orang seperti itu tinggal di negara kita.’
‘Kalian jangan berkomentar banyak kalau tidak mau diserang seperti Paris.”
‘Kalau tidak mau menghargai budaya kita, jangan tinggal di negara kita’
‘Kami tidak mau ada muslim di Korea’
Dll. 
Benar-benar menyakitkan hati, saya tidak mau meneruskan membaca itu semua. Sebenarnya saya sering berbincang dengan orang Korea lewat sosial media maupun bertemu langsung. Entah memang bejonya saya atau gimana, setiap orang Korea itu tidak memandang sebelah tentang status saya sebagai muslim. Kebanyakan dari mereka open minded, selama kita hanya membicarakan hal lain yang tidak menyinggung urusan pribadi masing-masing.

But Qur'an have said....

Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. (Qur'an. 6:33)

Maka dari itu dengan membaca komentar itu saya sedikit kaget. Ternyata banyak juga orang Korea yang rude seperti itu. Tapi ya wajar sih.. mereka kan negara non-muslim yang asing dengan Islam dan otomatis mudah terpengaruh dengan berita-berita dunia seperti ini yang terus memojokkan muslim. Nggak heran..  

Sebenarnya bagaimana sih tanggapan mereka tentang Islam?
Melalui video itu saya memberanikan diri menuliskan komentar dalam Bahasa Korea, biar mereka menanggapi. Saya bertanya apa yang membuat mereka berpandangan seperti itu membuat saya sebagai muslim jadi takut masuk diantara mereka. Salah satu orang Korea menanggapi sangat panjang dengan isi kurang lebih..

‘Kami tidak suka dengan orang muslim yang memaksakan kepercayaan mereka pada orang lain dan  keluarganya serta tidak menghargai nilai budaya Korea. Kami akan terbuka pada orang luar negeri yang menghormati budaya kami, tapi tidak dengan orang yang tidak begitu.’

Saya tahu kenapa dia berkomentar seperti itu, karena di dalam video tersebut perempuan Uzbekistan itu memang meminta suaminya masuk Islam jika ingin menikah dengannya. Setelah suaminya masuk Islam, dia juga melarang suaminya minum bir, makan babi dan juga merokok. Bagi orang Islam itu wajar dan sepatutnya karena tiga hal itu memang buruk. Dia melarang hal itu pada suaminya tak lain demi kebaikan suami sendiri.


Tapi bagi orang Korea? Itu sebuah peraturan mengekang dan tidak masuk akal. Seperti sebuah pemaksaan yang mungkin bahkan bagi mereka melanggar hak asasi. Karena di Korea, acara pertemuan resmi maupun tidak bersama teman dan kerabat selalu ada setidaknya dua hal yaitu babi dan bir. Nah, begitu seorang Korea menjadi muslim itu seakan ia tak bisa apa-apa dan seperti kekurangan menikmati hidup. Padahal sama sekali tidak demikian.. 

Apa yang kemudian saya jelaskan dan saya jawab pada orang Korea tersebut akan saya tuliskan disini beserta penjabarannya yang lebih panjang.. 
Saya tidak tahu apa yang membuat orang beranggapan bahwa Islam itu memaksa. Ataukah mereka memang pernah dipaksa? 


‘Ayo! Kamu harus masuk agama Islam.’ Apa ada orang yang 'muslim sungguhan' mengatakan itu?
Yang biasa saya lihat, muslim itu biasanya hanya menjelaskan :
‘Agama saya seperti ini sehingga saya harus begini,'
'Kepercayaan kami seperti ini sehingga kami tidak boleh melakukan ini.'
'Maaf kami tidak bisa melakukan ini karena agama kami melarang’. 


Terdengar menjengkelkan bagi yang lain karena terlihat seperti tidak bisa sepenuhnya menikmati suasana, tapi muslim memang adalah orang-orang yang benar-benar berusaha melakukan dan menjalankan apa yang tertulis di kitab suci.  

Ataukah mereka paranoid dengan terorisme yang meneriakkan nama agama kita dan mengancam bom agar kalian masuk agama Islam? Apa kalian yakin mereka perwakilan dari orang muslim yang taat dan beragama? Apa kalian pikir  ada orang yang bisa percaya karena diancam bom? Apa kalian pikir begitu cara Islam membela dirinya agar terlihat menjadi yang terbaik?

Naaaahh... untuk kasus yang lebih sempit, yaitu kehidupan perempuan muslim dengan lelaki Korea di acara tadi. Perempuan ini dipandang memaksakan agamanya pada suaminya yang tadinya bukan muslim dan juga dianggap memaksa anaknya yang masih kecil untuk berhijab dan sholat sejak umur 9 tahun.  

Saya kurang tahu bagaimana di agama lain. Tapi, bukan rahasia kalau dalam Islam, muslim tidak boleh menikah dengan orang selain muslim. Muslim boleh menikah dengan orang beda ras, suku, budaya, negara, dll. Tapi tidak yang beda agama, perkara agama atau akidah tidak bisa diterjang. Alasan mengapanya saya sudah banyak menjelaskan sebelumnya. Sehingga kalau perempuan ini meminta pria Korea itu masuk Islam karena sang pria memintanya menikah maka itu hal yang wajar. 

Bagaimana jika lelaki itu tidak berkenan masuk Islam? Sepatutnya bagi muslimah itu adalah mengurungkan niat untuk menikah dengan lelaki itu. Meskipun akan menjadi kisah dramatik, tapi itu adalah langkah satu-satunya.. dan memaksa lelaki itu masuk Islam tanpa kehendaknya sendiripun bukan hal yang baik dan bijak.

 
Selain karena agama adalah privasi atau dia sudah punya keyakinan lain, sekalipun kita bisa menjelaskan tentang agama kita dengan penjelasan terbaik, jika hati orang tersebut sudah tertutup, maka dia tidak akan bisa menerima. Dan selanjutnya kita sendiri yang akan susah karena pasangan tidak mau komitmen dengan agama, sementara kita adalah orang yang menjalankan agama.

Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. (Qur’an. 10-11)

Lagipula wanita Uzbekistan itu juga sudah memberikan waktu untuk suaminya untuk menjauhi hal yang dilarang Islam, saya sama sekali tidak melihat ungkapan maupun tindakan otoriter. Orang yang baru saja masuk Islam memang tidak mungkin langsung punya iman tingkat tinggi. Selagi dia belajar dan paham, semua akan terjadi secara alami. Dia tak bisa lantas lancar sholat, kuat puasa dll. 
Sehingga saya juga bingung apa yang begitu membuat orang Korea itu jadi belingsatan.

Soal anak kecil yang sudah di ajarkan memakai hijab dan sholat, apalah yang salah dari seorang ibu yang mendidik anaknya sesuai dengan ajaran agama. Orang tua punya hak penuh untuk mengajarkan dan memberi pengertian apa yang dianutnya sebelum dia dewasa dan bisa menggunakan akalnya untuk menentukan hidupnya. 

Orang Korea mungkin hanya tidak punya kebiasaan mendidik anaknya secara ‘diktat’. Mereka mendidik anak-anak mereka asal dikenal dengan baik oleh orang lain. Sementara muslim punya tanggung jawab jauh lebih besar yaitu di depan Tuhan. Ada aturan-aturan yang mungkin di depan manusia tidak masalah, tapi Tuhan melarangnya karena Tuhan Maha Tahu. Semua larangan dimaksudkan agar manusia terhindar dari hal yang buruk dan merugikan dirinya sendiri.

Contohnya saja berzina di dalam rumah mungkin bagi sebagian orang yang tidak menjalankan agama Islam, asal tidak dilihat orang lain maka itu bukan masalah besar. Tapi untuk orang muslim, mau dilihat orang atau tidak, Tuhan selalu mengawasi sehingga kita bisa mengontrol diri menghindari keburukkan walaupun orang lain tidak melihat. 

Jadi tidak ada faedahnya buat kita sebagai orang muslim untuk memaksa orang masuk agama Islam hanya untuk tujuan-tujuan tertentu, kecuali dari keinginan mereka sendiri atau ketika penjelasan kita tentang Islam disambut dengan baik oleh mereka. 

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur’an. 2:256)


Jelas ada ayat Qur’an seperti diatas.  Karena sudah jelas jalan yang benar dan tidak maka biarlah masing-masing pribadi menentukan pilihannya tanpa kita provokasi karena bisa akan berakhir tidak baik.


Seperti halnya Allah membebaskan manusia memilih beriman atau tidak. Itu berarti kita akan memilih tujuan kita sendiri. Jika kita memilih beriman maka kita memilih untuk kebaikan diri kita sendiri, jika kita memilih jalan yang tida baik, maka tidak baik pula kita kemudian. Semua tentu tidak lepas dari resiko dan pertanggung jawaban di kemudian hari, terutama hari akhir.

Sementara untuk orang non-muslim yang memanganggap Islam itu memaksa mereka. Tidak ada yang bisa mengubah hati orang kecuali kalian sendiri yang mengubahnya.
Saya menulis ini, bukan sepenuhnya untuk mencurhatkan pengalaman saya ‘debat’ dengan orang Korea. Tapi saya rasa banyak orang terutama non muslim yang beranggapan bahwa muslim itu memaksa orang untuk masuk agama Islam. Padahal...
Tidak.


Umat Islam memang berdakwah, mengenalkan dan mengajarkan ajaran Islam..
Tapi umat Islam TIDAK mengiming-imingi orang dengan sesuatu agar orang itu masuk agama Islam. 
Islam itu bukan MLM yang hanya meraup jumlah besar dengan pengaruh, memprospek dan menggunakan segala tipu muslihat agar orang kagum dan masuk Islam, Islam tidak pernah menggunakan cara-cara sales seperti itu.
Untuk apa hanya mengejar kuantitas tanpa kualitas.
Yang terpenting adalah prakteknya, Islam adalah agama yang harus berdasar pengetahuan dan praktek, juga menuntun kita komitmen serta tanggung jawab. Jika dari awal seseorang itu tak ada harapan untuk melakukan itu semua, lantas apa gunanya jika membuat dia masuk Islam dan hanya sekedar status?
Layaknya kita memaksa seseorang yang tidak mencintai kita untuk menikah dengan kita. Pasti kesehariannya jadi flat, garing bahkan derita dan tidak merasakan makna pernikahan sama sekali.


Salah satu contoh, Dr. Zakir Naik, yang berdakwah lintas negara kemana-mana, saat ada orang yang mengatakan padanya ingin mengucap syahadat masuk Islam, beliau lantas bertanya, "Apa ada yang menyuruhmu masuk Islam? Apa ada yang memaksamu?"


Ketika orang itu mengatakan bahwa tidak ada yang memaksakan dan itu memang hasil pemikirannya sendiri, baru Dr. Zakir Naik dengan senang hati mengIslamkannya.

Ada pula ustadz di tempat sepupuku. Saat itu ada laki-laki yang ingin masuk Islam karena ingin menikahi perempuan muslim, lantas sang ustadz bertanya, "Apa kamu yakin kamu melaksanakan ibadah? Dan tidak akan kembali ke agamamu lagi jika ada sesuatu terjadi antara kamu dan perempuan ini? Kalau kamu masih punya pikiran untuk kembali ke agamamu, sebenarnya hakikatnya kamu sudah nggak punya agama. Tolong kamu pikirkan dulu, tiga hari kembali lagi kesini."

Dari pada jadi mualaf palsu yang malah menusuk muslim dalam selimut seperti beberapa kasus di media, semua yang mau masuk Islam hendak diketahui kesungguhannya dan nantinya harus dibimbing.

Jika Islam adalah agama yang memaksa, maka tak perlu basa-basi semua guru itu akan segera mengIslamkan mereka dalam detik itu juga..

"Its not about preach hard but about reach heart"

Satu hal lagi.. 
Surga dan Neraka pun tidak dipaksa. 
Tuhan memberi pedoman, lalu menyerahkan pada manusia seutuhnya.. 
Mau mengikuti atau tidak.

Rejeki dan Jodoh sudah dijaminkan.
Tapi Surga dan Neraka kita memilih sendiri..

Sekian.. Maaf jika ada tutur kata yang kurang berkenan..
Semoga Allah memperbaiki saya.. 

Wassalam.. 

Label: ,

Muslimah yang tidak pasang foto di medsos



Bismillah...
Assalamualaikum...


Orang yang berteman dengan saya di beberapa akun media sosial pasti tahu bahwa saya tidak lagi pasang foto profil yang jelas dan nyata. Biasanya saya pajang foto diri saya dari belakang lah, dari samping, dari jarak puluhan meter, kelihatan separuh bahkan saya blur dan saya tutup pake stiker ataupun hanya pajang kata-kata mutiara, hehehe. Ya... memang nggak umum bagi sebagian orang bahkan komentar saudara dan teman-teman saya lucu-lucu. Tapi saya punya sederetan alasan yang entah mereka bisa pahami atau tidak. 

“Kok di tutup lagi... ntar di kira orang nggak punya idung lohhh..”

“Ngapain di blur segala? Bikin sakit mata...”

Atau mungkin saya terkesan kayak tersangka aja pake di tutup-tutupin mukanya...
Bukannya juga sok-sok misterius meskipun saya memang agak misterius karena nggak mau menampakkan jati diri, huheheh..

Sebenarnya lagi-lagi bukan untuk pencitraan sih tujuan dari semua itu. Saya memang bukan cewek bercadar yang menutupi wajah, meski saya terkadang berusaha untuk menundukkan pandang setiap berjalan. Saya sadar akan bahaya pandangan, dan kuatnya pengaruh pandang-memandang, jatuh cinta aja bisa terjadi karena pandangan pertama.. heheehe. *tapi saya nggak pernah.

Tapi apa ya... sebenarnya jelasinnya susah. Sebenanrnya awalnya hanya masalah nggak sreg aja. Sebelum saya belum benar-benar mendalami iffah izzah dalam Islam, saya hanya sempat berpikir bahwa media sosial ini udah makin nggak ada batasannya aja.. Orang nggak cuma sekedar melihat lalu memberi like dan berkomentar. Tapi lebih dari itu, bisa saja disalah gunakan tanpa sepengetahuan, ijin bahkan bisa tanpa kendali. Kita bisa dipermalukan atau merasa malu sendiri.

Cowok Modus dan Iseng

Saya masih ingat betul kapan dan bagaimana saya pertama kali merasa bahwa saya tidak perlu memajang foto saya lagi apalagi yang close up dan terlihat jelas. Saya juga dulu pernah jadi remaja ababil yang suka narsis dan ganti-ganti foto di FB. Namanya juga cewek, mana mau sih pajang foto yang kelihatan jelek, ya pasti saya memilih foto yang paling photogenic dan gadis sampul wannabe banget... Alias lagi kebetulan kelihatan cantik karena pencahayaan maupun kamera yang kurang realistis. Yah... manuasiawi bin remajasiawi lahhh...



Cuman dari awal ya... jujur aja saya itu nggak mengidap penyakit puteri alias ngerasa semua cowok bakal naksir saya atau berharap demikian. Nggak bangga-banggain diri, tapi sungguh saya memang bukan cewek caper dan juga bukan cewek yang berharap di puja banyak cowok karena sayapun sadar diri nggak ada yang bisa dibanggakan dari diri saya. So self-underestimate banget lahhh... Huufff!
Nah entah kenapa ya... begitu saya pajang foto saya yang agak kinclong dikit, cowok-cowok yang antah berantah maupun orang yang saya cukup kenal pada muncul di inbox FB, modusin banget lah... muji begini begitu, de el el.

Saya mah nggak lantas excited dan bersorak-sorai merasa kepopuleran naik peringkat, tapi ini bikin saya jadi mikir dan menyadari. Hmmm... jadi begini toh cara laki-laki melihat dan membuatnya mendekati perempuan. Saya malah merasa buruk sendiri, saya merasa foto saya menggoda padahal saya nggak pake baju yang aneh-aneh loh... *amit-amit. Saya cuma memang memajang foto yang rada kelihatannya doank cute. Huehehe
Saya juga punya kaca dirumah, dan sadar bahwa nggak setiap hari saya kelihat sefresh difoto FB yang sudah diseleksi dari ratusan foto dan itu hanya kecantikan semu belaka, jadi dipuji-puji gitu ngerasa aneh sendiri deh...

Di Copy dan di Edit Seenaknya

Salah satu hal lagi yang bikin geleng-geleng kepala ketika melihat fenomena meme. Iya sih, kita terhibur dan ngakak-ngakak aja setiap ada foto orang dengan pose yang digabungkan dan dihubung-hubungkan dan kata-kata yang kocak. Sebagian orang memang sengaja foto berbagai ekspresi terus dikasih kata-kata khas meme biar kekinian, tapi sebagian lagi ada yang fotonya diambil tanpa ijin terus jadi bahan tertawaan seantro jagad raya. 

Beberapa orang ada yang protes dan marah loh soal ini... Salah satu contoh foto seorang pasangan yang cewek cantik banget, yang cowok biasa banget. Foto ini sama si meme creator di comot dan di kasih tulisan 'Sabar mblo... Yang begini aja dapat yang cantik kok', lalu disebarkan diakun yang followernya udah jutaan dan diketawain orang segitu bangak . Ya jelas si cewek marah lah, tersinggung pasangannya diolok seperti itu. Dia terus memberi komentar marah-marah dan meminta pemilik akun untuk menghapus fotonya yang akhirnya dihapus beneran sama pemilik akunnya. Ya ini akibat majang foto sembarangan tanpa proteksi, orang kan bisa copy semaunya.



Kemudian ada kasus dimana seorang ibu kaget, foto anaknya yang masih umur belia itu ada di situs porno. Siapa yang bisa jamin, foto-foto cantikmu di copy, dan disalah gunakan semacam itu?
Gimana kalau ada akun jasa-jasa haram melalui online lalu pakai foto cantikmu?

Kalau fotonya pakai hijab apa dijamin aman?




Ada pula yang mengedit foto seorang muslimah berhijab dan di edit seakan dia dipeluk dari belakang oleh seorang lelaki yang dandannya preman dan ditengah lingkungan tidak sehat (pergaulan bebas). Tapi saat ditamatkan itu hanya editan yang benar-benar halus. Naudzubillah.. benar-benar mengerikan.

Adapula orang-orang yang mengumpulkan foto-foto muslimah yang hijabnya belum syari, hijabnya masih sebatas leher, apalagi pakaiannya ketat sehingga terlihat kurang nyaman dilihat dan kurang pantas. Fenomena ini pun cukup ramai dibicarakan dan dinamakan jilb**bs, ini benar-benar menodai image muslimah yang berhijab.

Mungkin saja saudari itu masih belum ada ilmu, mungkin saja dia butuh diingatkan. Tapi apakah kita nggak malu, foto kita di copy, dikumpulkan jadi satu, lalu dibuat bahan tontonan. Bahan tertawaan bahkan bisa jadi sarang nafsu bagi kaum adam. Naudzubillah.. malu ya ukhti..

Jadi.. kalaupun saya ingin memajang foto yang lagi ada saya, saya pilih yang paling jauh.. kira-kira wajahnya nggak kelihatan dan gaunnya yang tidak membentuk badan. Sehingga laki-laki tidak bisa membayangkan seperti apa sebenarnya saya, dan itu sangat jarang saya lakukan.

Pengalaman lihat teman-teman cowok yang mengamati foto cewek di fb

Di kampus dulu waktu saya lagi mengerjakan sesuatu di perpustakaan, disana kebetulan ada beberapa teman cowok yang bergerumbul tertuju pada satu laptop, saya heran sedang apa mereka, saya bukannya kepo, tapi kebetulan saya harus melewati mereka dan jadi tahu apa yang mereka lakukan.

Di laptop terlihat terbuka sebuah akun facebook seorang perempuan, dan teman saya ini kepoin bagian fotonya dan dilihat satu-satu, lalu karena saya duduk nggak jauh dari situ saya tahu apa saja yang mereka katakan..

"Wih.. mulus... wih cantik.. wih putih.. wih seksi...lihat nih kakinya... bibirnya"

Dan komentar mendetail lainnya yang perlu di sensor oleh KPI. Pokoknya saat itu saya langsung begidik. Bagi saya biasanya mereka ini teman-teman yang normal dan nggak serem sih, tapi begitu lihat yang kinclong dikit langsung kelihatan deh sungutnya.

Pandangan mereka itu kayak berlinang-linang, matanya melebar pokoknya waduuuuuh... Astaghfirullah banget, dan yang dilihat ternyata nggak 1 - 2 akun. Ada cewek yang emang model wannabe, ada yang polos tapi narsis, adapula yang berhijab.  Adapula yang nggak dipuji tapi di komentarin pedes karena fisik yang kurang menarik bagi mereka. So rude! Nah, melihat teman-teman saya ini makin yakin dan ogah ogah deh pajang foto yang terlalu jelas, ogah banget bayangin kalau di foto itu aku dan di komentar-komentarin gitu. 

Ya terlepas dari itu, kita memang kudu hati-hati ya ukhti.. Semua sama Allah diminta pertanggung jawaban termasuk tulisan saya ini. Apa yang kita tulis, kita post, kita upload di sosmed akan terus tersimpan kan... kalau buruk, dosanya terus mengalir selama ada orang yang melihat maupun membaca. Jadi pastikan kita benar-benar seleksi apa yang kita share...

Oh ya, jadi keinget...
Satu cerita lagi yang mungkin agak serem. Ini kisah nyata seorang ibu yang berkisah dimimpiin anak remajanya yang sudah meninggal dan minta ibunya menutup atau menghapus foto-foto seksi di facebooknya karena dosa itu terus mengalir buat dia karena masih banyak yang melihat. Jadi sang ibu minta tolong seseorang untuk menghapus facebook anaknya sambil bercerita di internet...

Astaghfirullah...
Moga-moga kita terhindar dari yang buruk-buruk dunia akhirat seperti itu ya ukhti.
Sekian, semoga bawa manfaat..

Wassalam...


 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art