Label: , ,

Memecah Belah NKRI - GP Anshor (Banser) ft Pembakaran Bendera Tauhid dan Pencekalan Ustadz (Part.2)

Assalamualaikum

Bismillahirohmanirahim...



Setelah di postingan sebelumnya saya membahas tentang HTI, kali ini membahas salah satu organisasi sok pahlawan kesiangan, siapa lagi kalau bukan GP Anshor alias Banser.

Astaghfirullah...
Miris.... HTI dan Banser, Keduanya memang terlihat sama-sama beragama Islam tapi beda sungguh berbeda, saling berlawanan satu sama lain.

Yang satu berlandaskan syariah dan khilafah, yang mungkin kesalahannya masih salah jaman ya... kurang tepat waktu jadi pertentangan dimana-mana, sementara yang satunya mendompleng kata toleransi dan hmm... plural??

Tapi... nyengsarain sodara seagamanya (semoga memang se agama, seakidah)

Toleransi not bad at all... we all have to do that. Saya juga nggak mau teman-teman non muslim saya merasa takut dan terancam berada di tanah kelahiran mereka sendiri hanya karena mereka minoritas.

Tapi yang salah adalah saat kita malah menzalimi akidah dan saudara kita sendiri dibalik kata 'toleransi'.

Sebelum gonjang ganjing SARA merebak, saya nggak tahu Banser ini apa dan dari mana asalnya, kenapa dibentuk, apa tujuannya saya nggak paham dan tahu-tahu mendapati tingkah mereka yang mengiris nurani, kok ada orang kayak mereka? Yang lebih bikin gagal paham kenapa mereka ada yang pake baju macam tentara, bikin salah paham. Plus punya tokoh yang ngaku-ngaku ustadz macam... ya, gak usah sebut nama deh.

Pas dicari tahu katanya organisasi 'serbaguna' gituuuu... katanya untuk aksi kemanusiaan.

Yang pernah melihat mereka jadi relawan di Palestine dan Suriah, atau di tanah bencana, ngacung... (serius tanya, karena belum pernah lihat di berita, kalau pernah ada ya syukur masih baik)

Yang  tahu, perbuatan 'baik' mereka adalah menjaga gereja. Well, gereja sering banget jadi sasaran bom teroris gila dan mungkin thats why (duh kok ku jadi kayak anak Jaksel, hehe)

Nggak salah soal itu, aku juga pasti akan belain teman non muslim aku yang mau diserang tanpa sebab sama orang yang bawa-bawa nama agama.

Terus ngatain muslim lainnya intoleran, muslim yang lainnya nggak NKRI.

Ngerasa paling NKRI, tapi nggak dengan mengimejkan saudara seiman lainnya adalah pengancam yang kudu dan paling berbahaya yang harus di halang-halangi semua gerak dan aktivitasnya. Hmm lucu-lucu deh pokoknya.

Nggak tahu kenapa kudu membawa nama NU, atau nggak tahu juga kalau benar kenapa NU bikin organisasi absurd kayak gitu yang masih menyeret nama Islam dengan organisasinya. Tapi eh tapi....


Silahkan dibaca gambar diatas, kenyataannya mengenai banser yang nyata..

Tidak ada kontribusinya sama agamanya selain, "Gue Islam, Gue lawan hukum Islam/"

Kan konyol.

Kenapa sok pahlawan kalau nyatanya tidak pernah sama sekali memperjuangkan agamamu sendiri?
Kenapa sok pahlawan kalau kalian mengancam kedamaian dan menghalangi kebaikan saudara seagamamu sendiri?

Seakan mendengar kata 'NKRI harga mati' bak mendengar kata 'Hukum Allah tak diterima."

Sik sik talah (bentar bentar)
Mau tanya sama orang banser, mereka anggap agama itu apa sih?

Mungkin mereka organisasi plural, yang tidak menghendaki ideologi lain selain ideologi negara yang sudah ada. Oke, menjaga keutuhan negara itu memang penting dan perlu, tapi kalau sampean sampean ini orang muslim kudunya tahu bagaimana bernegara menurut agama Isla, dan juga tahu gimana perwatakkan para muslimin yang kaffah ketika menyuarakan suaranya. 

Tapi sok dan ngawurnya itu lohhh bikin gregetan nggak ketulungan.

Hmmm, pingin memperhalus bahasa tapi KZL juga.

Apa dosa mereka yang seperti nggak mudah dimaafkan? Mari kita list....

1. Mencekal Ustadz datang Pengajian

Dengan alasan, ustadz itu dituduh pengujar kebencian? Terhadap pemimpin? Atau melakukan black campeign, atau dianggap ustadz yang tidak sesuai pancasila dan NKRI?


Gini deh, situ bisa jamin kalau pendeta di gereja yang situ jagain nggak menghimbau warganya buat memilih salah satu kandidat saja dan membongkar keburukan yang lainnya.

Saya yakin adaaaa....

Wong ada satu kenalan orang gereja pilih capres lainnya aja di bully dan di KZL-in kok sama temen-temannya.

Saya boleh nggak setuju dengan pendapat pendeta itu, tapi kalau menurut mereka dalam sudut pandangan mereka sebagai orang kristiani memang itu yang mereka suka, mereka inginkan ya saya bisa apa??
Ojo panik. Paling pooll saya cuma bisa ngedumel di sosmed, kok memandang gitu seeeehhh... capres ini begini kok, begitu kok. Cukup, saya nggak bakal cegat itu bapak pendeta di perempatan dan ngancem ini itu. Paling juga dah males komen, dah hapal.

"Anda dilarang kotbah pakk.... kotbah anda mengandung black campeign!! Anda di cekal"

Lalu bikin petisi lalu bubarin gereja. Kita gak gitu keleeeeesss

Jadi kalau ustadz kita juga memberi pencerahan mengenai presiden mana dan macam apa yang patut dipilih oleh orang-orang muslim ya wajaaarr... sah-sah saja... namanya ustadz itu guru, guru itu ngajarin, termasuk ngajarin milih pemimpin yang nggak ngerugiin hidup bahkan iman kita,  lagipula mereka nggak pake acara hipnotis, dan seperti hakikat hidayah pada umumnya, semua bergantung ridho Allah sehingga bakal ada yang terima ada yang nggak, kemungkinan kecil bisa sama rata. Setelah Ustadz selesai ceramah, menjelaskan, kemudian jamaah pake sandal keluar masjid udah bukan tanggung jawabnya lagi, nggak ada cerita ngancem dan memaksa juga.

Gak juga bilang, "Awas ya jamaah, yang coblos nomor ini KAFIRRR... Layak di bom !!!

Gak gitu sama sekali kan brooooohh!!!

Lagipula yang penting ngomongnya pake dalil, pake bukti dan sesuai ajaran agama, turunnya dari Allah lohhhh... DARI ALLAH. terus apa yang salah...????

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Maidah :51)




Kalau prasangka masih gede, berarti ada keingkaran dalam hati terhadap hukum Allah...

Hukum Allah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, entah kehidupan di kamar, di rumah, di tempat kerja, tempat berpolitik maupun bernegara, masak gitu nggak ngerti seeehhh

Lagipula ya b*d*hnya, jelas-jelas tema yang mau dibawa ustadz itu loh tentang anak muda, tentang pergaulan bebas, daripada sok jago cekal-cekal, zalim menghalangi orang dari memberi dan mendapat ilmu bermanfaat mending duduk manis disana ikut pengajian gih biar nggak salah gaul, dangdutan mulu siiiiiih...

Kalau masih mau tanya kenapa Islam punya ayat seperti Al-Maidah :51 yang mereka anggap berbau diskriminasi, logikanya kalau kalian punya keyakinan ke kiri lalu punya pemimpin, atau kepala keluarga yang bertentangan ke kanan gimana coba? di suruh ini, rumah di bikin begini, sementara itu bertentangan dengan

Kalau gitu kan Indonesia nggak semua muslim? Oke mari anda lihat di postingan yang sudah saya tulis, masa sih saya harus menjelaskan lagi, pegel tangannya hehe. lihat disini : Maaf aku harus memilih pemimpin muslim..

Jadi yang mencekal orang berdakwah, hati-hati kalau di cekal Allah ke surga. Takut Allah, semoga dapat hidayah ya kita semua...

2. Pembakaran Bendera Tauhid.


Banser kurang ajarnya kebangetan styuupit juga kan ngaku-ngaku ustadz, ngaku-ngaku muslim tapi bakar kalimat yang seharusnya menjadi panji hidup dan matinya. Masih ngotot dan  udah gitu di bela pula sama atasan-atasan petinggi di instansi maupun lembaga 'atas' bahwa itu adalah bendera HTI... HA TE I, Bendera ormas katanya, bukan bendera Rasulullah.

Oke I know mungkin separah-parahnya, mereka nggak nyampe sana juga tahu mengenai bendera Nabi atau bukan. At least, dia kudunya bisa donk baca huruf hijaiyah dan baca itu bacanya apa.

Mau HTI salah atau nggak, kalau benci sama mereka, nggak semestinya di ungkapin dengan hal tergeblek senusantara seperti ini.

Analoginya, misalnya ada teroris yang bawa bendera Indonesia terus melakukan aksi kejahatan di berbagai tempat menggunakan bendera itu,terus ada orang marah-marah bakar itu bendera, umat muslim lainnya bakal marah nggak? Bakal tersinggung nggak?

Marah noh sama orangnya, bukan sama atribut yang punya arti buat orang banyak.

Styuuupit...

Eh interupsi, tahu nggak sih, mau curhat nih, ketemu banser itu serem loh. Orangnya suka dangdutan, joget-joget bareng di khalayak umum nggak menggambarkan akhlak para akhi-akhi yang santun dan sikapnya penuh hikmah. Jadi suka kesel kalau mereka bawa-bawa nama Islam, mereka juga ormas gak jelas, bikin rusuh.

Pernah ketemu sekali di suatu tempat yang jauh dari Indonesia, pelatihan katanya. Weh, keren juga ya mereka pendanaannya, entah dari manapun tapi duitnya banyak, bisa datang rame-rame ke luar negeri buat latihan entah latihan apaan, hmmm...dan mereka jalan-jalan masih pake seragam mereka, GP Anshor bukan seragam tentara bansernya. Udah gitu bikin malu karena sangat berisik dan urakannya, temanku warga setempat jadi ketakutan, bahkan mereka juga nggak menunjukkan sikap hormat dan menghargai sama perempuan berhijab, so flirting ah... disgusting (kisahku sendiri) sedih.

Apalagi tahu kalau mereka melakukan tindakan tidak menyenangkan dengan mencekal ustadz-ustadz kami, di tambah pembakaran bendera Tauhid...
Makar katanya, teroris bersembunyi di balik bendera Tauhid katanya.
 

Kalian pada bolehlah benci HTI sebagaimana saya benci kalian (jujur banget)
Tapi pake tindakan bakar bendera apa gunanya bro, lu kate santet apa??

Apalagi bendera itu bendera Tauhid, SubhanAllah... Naudzubillah...

Kalau benci silahkan face to face, panggil lalu utarakan apa yang jadi uneg-uneg kalian (emang curhat?) yang jantan gitu loh, katanya muslim. Aku menyadari kok, nggak semua muslim satu pandangan karena menafsirkan segala sesuatu sendiri-sendiri tergantung apakah dia memenangkan hawa nafsunya atau imannya, diskusi sampe ketemu titik temu karena sesungguhnya orang mukmin itu bersatu jadi satu.

Tapi apa yang dilakukan sama si banserep itu (kata orang2, itu sebutannya)

Dengan membakar bendera Tauhid lu kate kayak ilmu santet bisa mengamblaskan semua anggota HTI atau bikin mereka takut sama kalian? Lari terbirit-birit atau berlutut minta ampun? Ngayal. Yang ada malah mengundang murka seluruh umat muslim (khusus yang punya ghirah)

Saran buat Banser yang pengen banget di sebut sebagai pahlawan 'kesiangan' NKRI'. Bangunlah lebih pagi, biar nggak kesiangan, biar nggak ketinggalan ilmu, nggak ketinggalan berita. Mikirin HTI mulu kalau lama-lama cinta gimana?

Jangan lupa masih banyak ancaman NKRI (yang sebenarnya) yang masih terselubung, PKI masih berkiprah, TKA menyusup, dan saudara seiman di dalam atau di luar negeri yang tertimpa bencana dan peperangan sana yang lebih membutuhkan pertolongan dan pembelaan kalian yang biasanya begitu ngotot dan getol itu, biar energi dan ngotot kalian itu menguntungkan diri sendiri dan orang lain gitu loh, biar getolnya berguna. Semoga energi kalian tidak terbuang sia-sia.

- Pembakar bendera di vonis 10 hari penjara dan denda 2 ribu??

Kalau ini benar maka ini adalah sebuah hinaan, atas harga sebuah kalimat Tauhid yang begitu agung bagi umat muslim, membuat ribuan umat muslim gerah dan murka di hargai begitu rendah, yang menjalankan hukum seperti ini semoga kau di adili oleh Allah sesuai dengan harga nuranimu yang tipis. Takutlah pada Allah, yang benar-benar mengaAdili.

- Bendera Tauhid adalah Bendera Aseng?

Asing memang untuk non-muslim, tapi saat banser yang ngaku-ngaku ustadz tapi ngaku janda pula itu yang bilang. Woww...semakin aku meragukan keIslamannya.
Meragukan bahwa dia bisa membaca huruf hijaiyah, nggak ngerti huruf hijaiyah, nggak ngaji donk?
Pantes lah yaaa....
Ungkapannya sangat nggak pantas untuk dikatakan oleh orang yang mengaku muslim, nggak lazim.

Ayo lah banser, ngaji dulu yukkk...
Sesama muslim kalo ribut di ketawain setan, karena setannya berhasil mengadu domba///

Eh kita bukan domba dink.

Testimoni muslim lainnya :



**

Maaf ya, kata-katanya agak pedes. Saya memang bukan wanita selembut wanita alim karena udah watak bawaan ada judes-judes ala kak Ross, tapi tetap berusaha untuk mengendalikan perkataan agar tidak kelewat kasar yang tidak sesuai dengan akhlaktul karimah seorang muslimah.

Lagipula tali buhul yang paling kuat adalah Cinta karena Allah dan Benci karena Allah. Kita harus mencintai sesuatu yang tujuannya Ia semata dan membenci apa-apa yang melawan hukumNya, tegas berusaha meluruskan dan membela, tanpa kekerasan. Kemudian mempunyai Ghirah yaitu kekecewaan, ketika agama dihina. Jika hukum Allah dihina maka kita wajah marah. Meski kemarahan harus tidak diungkapkan secara terlalu berlebihan.

Nabi pernah marah karena 2 hal, 1. Ketika hukum Allah di permainkan dan 2. Ketika musuh memerangi.

Oke, itu saja ya yang saya sampaikan untuk saat ini meski sebenarnya materi sangat banyak tapi apa daya, udah terlalu panjang dan di sambung lagi lain kali. InsyaAllah.

Kesalahan milik saya kesempunaan milik Allah SWT. Semoga mengandung hikmah dan dimaafkan kalau ada salah, semoga Allah memperbaiki kita semua. Aamiin

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Label:

Murtad vs Mualaf

Assalamualaikum...

"Mati satu tumbuh seribu."

Mungkin itu perumpamaan yang tepat sebagai doa bagi kaum muslim seluruh dunia. Tidak dipungkiri bahwa ada beberapa gelintir manusia yang meninggalkan Islam, tapi realitinya jumlah pemeluk barunya berkali lipat lebih banyak.

Istilah murtad saja terdengar nggak enak, terdengar nggak bagus, sehingga kita dibuat bertanya-tanya dan mengira-ngira, apa gerangan di benak mereka yang memilih jalan demikian

"Kenapa saudara?

"Kembalilah..."

Barangsiapa yang berbalik ke belakang (murtad), maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran : 144)

Meski itu sama sekali tak melemahkan Allah, tak memberi efek apapun pada KuasaNya, tapi kita sebagai manusia sedih rasanya melihat saudara kita berkurang satu, mungkin kita menyesalkan dan menyalahkan penyebab-penyebab, diantaranya 'cinta buta', iming-iming dunia, pemikiran yang sesat maupun pemahaman ilmu agama yang dangkal.

Mungkin bisa jadi demikian, tapi ya sudahlah itu pilihan mereka. Semua orang menilai kebenaran masing-masing atau semua orang bisa membenar-benarkan sesuatu, sementara petunjuk sudah ada dari Tuhan Yang Maha Tahu, Tuhan Yang Maha Memberi Ilmu.

Orang bisa berjalan menuju jalan yang gelap, menuju cahaya, menuju petunjuk, tak peduli seberapa jauhnya dulu dia berada.
Begitu pula orang bisa saja berbalik kebelakang ketika melihat godaan, setan akan terus menggoda sampai berhasil mengajakmu ke neraka. 

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al-Hijr : 39-40)

Allah maha membolak-balikkan hati.

Mengapa demikian?

Menguji seberapa besar imanmu bisa bertahan diatas godaan iblis.

Jika sampai akhir hayat Laa ilaha ilallah tetap ada di relung dan keluar dari kerongkongmu, itulah saat kau terlepas dari ujian dunia tersebut.

Maka berdoalah agar Allah senantiasa meneguhkan hatimu diatas agamaNya.

Don't let me go astray...


Jadi soal orang-orang murtad bagaimana muslim yang lainnya mesti bersikap?

Kita harus tahu bahwa jika ada orang sampai hati untuk menukar imannya dengan sesuatu maka memang dari hatinya sudah ada bibit ke ingkaran terhadap Tuhan dan agamanya.

Seseorang jika Tauhidnya bagus meski belum beribadah dengan baik, sholat bolong-bolong misal meski dia sangat jatuh hati, jatuh cinta pada seorang laki-laki/ perempuan maka dia tidak bisa memenangkan orang tersebut dengan meninggalkan agamanya.

Banyak pasangan yang kandas di tengah jalan karena perbedaan agama yang tidak ada jalan keluarnya. Sama-sama mempertahankan agamanya.

Sementara orang yang memang sudah lemah dan ada bibit ingkar, maka cinta buta itu akan membutakan mata dan mengambil kendali sepenuhnya. Tauhid, Tuhan dan Agamanya sudah bukan hal besar lagi.

Atau orang-orang yang termakan oleh fitnah, termakan fitnah bahwa Islam adalah agama berbar yang tidak mengakui perbedaan dan suka memecah belah persatuan, orang begini bisa terprovokasi padahal sudah dijelaskan di surat Al-Kafirun, Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. 

Islam bukan memecah belah, bukan tidak menerima perbedaan tapi tidak menghendaki AKIDAH CAMPUR ADUK. 

Mungkin kita sedih, kita menyayangkan, kita berusaha membantu seseorang itu untuk kembali, tapi mungkin yang hanya bisa lakukan adalah mendoakan, jika Allah masih menghendaki dia kembali ke jalanNya, jika Allah tidak meridhoinya lagi maka seperti ayat dibawah :

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah : 54)

Allah telah menggantikannya dengan sosok lain, mungkin kaum muslim yang hijrah yang istiqomah maupun orang-orang mualaf yang semangat beragamanya lebih dari si murtad sebelum meninggalkan Islam. Allah memberi kita saudara seiman yang lebih teguh imannya yang lebih manfaat untuk kaum muslim lainnya. Wallahualam.

Disisi lain, ketika ada saatnya kita merelakan saudara seiman kita mutung, perotol dari jalur, maka kita juga ada banyak waktu untuk menyambut saudara-saudara baru yang memeluk Islam. 

Para Mualaf.

Akhir-akhir ini pun saya melihat banyak berita tentang mualaf dari dalam maupun luar negeri. Di tengah gentingnya negara mengenai isu agama yang tidak mengenakkan, yang menyudutkan Islam. Kuasa Allah, justru banyak orang masuk Islam, banyak orang yang tergugah ingin mengetahui tentang Islam. 

Mungkin juga karena apa yang di beritakan tentang Islam dengan realitynya berbeda.  

Atau yah... Allah hanya ingin menunjukkan, bahwa semakin di olok-olok, semakin di serang semakin kuatlah Islam. MasyaAllah.  

Mungkin dunia masih bukan di genggaman kaum muslim karena Allah pun menjelaskan dalam firmanNya bahwa kemenangan duniawi akan di pergilirkan, bergantian. Dulu Islam pernah jaya, kemudian jatuh, kemudian akan jaya kembali, semua sudah tertulis. 

Meski kemenangan duniawi tidak ditangan muslim, tapi perlahan-lahan namun pasti kekuatan iman mengalami kemajuan, kemenangan iman menmukan jalan terang, banyak ghirah kaum muslimin yang mengalami stagnasi dan mati suri kini terkoyak kembali, yang dulu tak gentar di usik kini murka ketika hukum Allah di permainkan.

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. An Nasr : 1 - 3)

Ini beberapa potongan dari artikel yang pernah saya muat di blog saya yang berjudul : Mengenali dan menghadapi tabiat pendebat agama




Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. (An-Nisa 88) 

Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab? (Az-Zumar 37) 

Kesesatan dan petunjuk semata-mata menjadi urusan Allah. Anda mungkin saja akan terpengaruh dengan argumentasi lawan debat, lalu linglung dan bahkan murtad. Kalau didalami baik-baik semuanya pasti ada penyebabnya, bahwa dalam diri anda sudah ada bibit-bibit untuk menjadi sesat, bisa jadi karena kesombongan, atau juga ada prasangka buruk kepada Allah.   Sebaliknya mungkin juga pihak lawan ada yang terpengaruh lalu menjadi mualaf karena debat. Jangan sampai punya pikiran bahwa keimanan yang muncul dalam qalbunya gara-gara 'kehebatan' argumentasi anda. <== That's so Right dear!!==> Itu disebabkan karena dalam dirinya memang sudah ada bibit-bibit kebaikan, rasa ingin tahu, kejujuran untuk menyelamatkan diri, tidak ingin tersesat, lalu Allah menyelamatkannya dengan memberikan hidayah.


Wallahualam

Semoga bermanfaat.

Label: ,

Yang Katanya Memecah Belah NKRI - HTI feat LGBT & PKI (Part 1)

Assalamualaikum...



Sudah beberapa tahun ini ngerasa miris sama Indonesia, dengan hubungan berbangsa dan beragama yang udah nampak morat-marit, ribut bahkan rusuh. Bahkan ternoda oleh beberapa prasangka, provokasi dan fitnah.

Masalah ini, yang menyangkut kata kunci pada judul kata kunci diatas sudah menjadi topik panas yang pasti mengundang perdebatan bahkan permusuhan. Taruh saja topik itu di lapak, orang-orang pasti akan saling bersahut-sahutan beradu mulut.

NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dulu Indonesia terpecah belah karena usikan dan kekejian para penjajah.
Sebelum beberapa tahun ini Indonesia selalu hidup berdampingan, perbedaan sudah biasa, keragaman sudah jadi budaya.

Toleransi pun nampak tercipta apik, beberapa persen penduduk non muslim pun bisa beribadah dan membangun tempat ibadahnya hingga saat ini.
Sudah pemandangan yang biasa dan memang seperti itu.
Masalah SARA masih menjadi masalah yang begitu sensitif.
Meski ada ketidaksamaan, meski sesekali ada kecanggungan, kita mengakui kita berbeda tapi tetap saling menghormati karena kita memang bangsa yang terlalu banyak ragam.

Dari kulit putih, langsat, coklat bahkan hitampun ada.
Begitupula ras dan agama.

Yah... sebelum negara api menyerang.

Islamophobia pun mungkin bukan hal baru, meski nggak menyangka akan terjadi lumayan kacau di negara yang punya populasi muslim terbesar di dunia ini.

Kita punya sejarah kelam tentang PKI, dimana disanapun semua yang berbau keagamaan diberantas, pejuang dan ulama di tangkap dan di bunuh, paham komunis ingin disebarkan, meski menggadang kesatuan NKRI dan pancasila tapi menggerogoti secara sadis dan sistematis, tidak mau semua itu terulang lagi.

Umat muslim menjadi mayoritas bukan hal baru di Indonesia.
Bahkan pejuang kemerdekaanpun meneriakkan kalimat takbir dan basmalah, beberapa juga ada yang bersorban.

73 tahun lalu, kemerdekaan dibayar dengan pertumpahan darah ribuan para pejuangan dari tangan asing.

Tugas kita hanyalah mempertahankan, tak perlu lagi membawa parang siap bersimbah darah tapi apa...
Seperti bapak bangsa pernah ucapkan...
"Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, Tidak seperti kalian nanti, Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri."

Apakah sejarah bung Karno berbicara demikian? apapun itu, kalimat ini sangat sinkron dengan keadaan bangsa Indonesia Jaman now.

Kita nampak punya dua kubu, sama juga di jaman penjajahan, ada dua kubu, penjajah dan pejuang.

Diluar mana yang benar dan buruk, akui sajalah bahwa kita sedang terpecah belah
, jadi dua bagian? Mungkin ada tambahan satu bagian lagi, golongan masa bodo yang nggak punya ghirah, kepedulian maupun cinta tanah air. Orang tidak akan netral, kecuali orang yang tidak peduli.

Okay, setelah panjang lebar diatas, mungkin kita masuk topiknya saja.
Kalian yang Indonesia nggak tanya kah kenapa Indonesia jadi suka ribut soal agama?
Karena orang muslim? Iya??

Pikirkanlah, bahwa muslim itu udah mayoritas dari jaman dahulu, bahkan nggak usah jauh-jauh dah, udah mayoritas di jaman presiden ke 6.

Tapi apa sih yang di ributin dulu?

Paling bbm naik, korupsi (dah penyakitnya pejabat), masalah eksport import, atau masalah utang di warung. Eyaaa...

Tapi nggak ada tuh urusannya ribut penistaan agama, penjarain ulama,  antara penganut agama a sama agama b udah nggak akur lagi karena beda pilihan presiden, pencekalan ustadz yang ceramah..

Yang paling nyaring juga ya soal khilafah...
Bakar bendera Tauhid.
SubhanAllah hina sekali.

Kalau di lihat sekilas semua kaitannya sama Islam kan? Ada apa kok nampaknya semua bermasalah di Islam, atau justru sebaliknya...

Semua cari masalah sama Islam.

Islamophobia di Indonesia pun ada, meski berbeda dari yang lain. Bukan serta merta phobia lihat cewek berhijab karena itu udah pemandangan sepanjang mata, tapi phobia beda level, phobia sama hukum Islam.

Non muslim sudah pasti, dan beberapa gerombolan orang yang ngakunya Islam tapi pingin banget melawan saudara muslimnya, dan maunya nawar terus hukum Allah.
Khilafah ya...

Oke, as you know saya memang bukan 'orang intellect' atau ahlinya dalam hal ini, tapi saya orang suka mengintai, kepo dan tabbayun plus prihatin sama keadaan negara dan berhak bicara sebagai warga meski panggung saya hanya sebatas postingan blog.

Tapi aku cukup merasa ada yang aneh, janggal dan unusual sama fenomena dan segala keributan dan kegaduhan yang terjadi di negeri ini.
Umat muslim dan ideologinya slalu jadi bulan-bulanan penyebab ketidak daulatan negeri.

Dianggap nggak toleran, seperti mau menguasai Indonesia dengan hukumnya sendiri.
Entah yang dituduh itu hanya HTI, atau juga muslim yang demo 212, demo yang pro capres 2019 no 02, artis hijrah, ustadz yang akhirnya dicekal.. dkk.
Biar gampang ngomongnya, nggak muter-muter, saya bikin poin-poinnya sebagai berikut.

1. HTI dan Khilafah
Salah satu tokohnya yang terkenal adalah ustadz chinese, ustadz felix siaw yang tadinya begitu beken sebagai ustadz twitter, ustadznya anak muda yang kemana-mana terkenal dengan  kemudian di cekal pengajiannya.
Wohoy, saya berhijab karena twit beliau, dan kebanyakan pembahasan beliau kebanyakan tentang permasalahan anak muda, hijab, larangan pacaran & pergaulan bebas, hijrah. Dulu beliau di TV juga aman tentram, tak ada yang nempermasalahkan, dan beliau hanya menceritakan ke Islamannya, hingga beliau sempat bikin update status begini, wkwk.


Tapi yang paling klimaks adalah...
HTI dipandang sebagai organisasi penggagas Indonesia jadi negara Islam, berbasis syariah, khilafah.

Well, saya pribadi nggak 100% dukung apa yang dilakukan HTI, saya juga bukan orang HTI. Salah satu gagasan mereka yang kontroversial adalah golput dan anti demokrasi, karena meski saya juga nggak pro pro banget sama pemerintahan Indonesia, tapi bukan dengan antipati bisa merubah semuanya, justru kita harus peduli, entah bagaimana sekecil apapun berkontribusi untuk memperbaiki.

Soal khilafah...
Well lagi, menurut saya pribadi khilafah untuk saat ini agak susah untuk di wujudkan, karena yaa... kelihatan lah dari watak sebagian warga kita pula, bukan tipe muslim yang kaffah dan masih banyak tercampur liberal dan plural, plus pengetahuan soal ini yang terlalu minim dan simpang siur. Apapun yang kaitannya sama hukum Islam dianggap ngeri dan bar-bar. Muslimnya punya kuantitas yang terbesar tapi kualitas masih terbatas.

Khilafah butuh persatuan umat muslim.

Bukan berarti orang muslim kaffahnya dikit, banyak, tapi masih kalah banyak sama yang lain-lainnya.

Mungkin 1, benar apa yang pernah dikatakan ustadz Felix Siaw dulu, "PR kita adalah mengislamkan orang Islam." Kita nggak pernah punya misi untuk mengislamkan orang seluruh dunia, tapi menerapkan Islam yang bener Islam sama orang muslim. Bukan Islam karbitan atau Islam modifikasi.

Dan 2, khilafah sebenarnya sama sekali nggak merugikan non muslim, nggak ada acara maksa orang masuk Islam.

Inilah yang bikin orang prasangka kelewat gede. Nggak usah panik, apa sih dipikiran kamu mengenai khilafah?

Jihad? Memerangi para kafir atau mengusirnya? Kudu bikin orang masuk Islam semuanya? Hukuman Potong tangan? Rajam?
Serem?

Welllll....
Memerangi kafir?
Bacalah tentang kafir, kafir itu banyak golongannya, kafir yang tidak menyerang, tidak mengancam keselamatan orang lain ya di perlakukan sama  bahkan harus dilindungi.

Inget woy... Jihad itu bukan mengenai perang aja, tugas muslim bukan membunuh non muslim, kalo emang gitu eh ya dah habis semua toh...

Suruh masuk Islam??
Hari gini masih percaya ISIS itu demi Islam, Islam itu macam ISIS??
Helo mbak masnya, belajar Quran nggih,

Agama kami sungguh bukan tipe agama promosi yang dengan bermanis lidah mengajak orang masuk agamanya, apalagi main iming-iming imbalan maupun yang tipe ekstrimis seperti fitnah yang melekat saat ini.

Agama kita itu simpelnya, manusia udah dikasih otak untuk berpikir biar mikir sendiri biar milih sendiri, dengan segala resiko dan konsekuensinya. Jalan yang benar dan salah itu jelas, tinggal manusia mau berpikir gak, simpel kan?

Ngapain juga maksa-maksa orang masuk Islam kalo masuk Islamnya nggak dari hati, nggak pake ilmu. Nggak ada bayaran apa-apa juga kok kalo Islamin orang.

Ato soal
Hukum serem lainnya?
Namamya berbuat kejahatan ya harus di balas setimpal, biar adil pada yang terdzolimi juga, dan hukumnya nggak semena-mena begitu, hukum Allah itu luas.
Bukan kayak yang sekarnpang, hukum yang dibikin manusia yang bisa di sogok pake fulus, yang bisa di tawar harga teman.

Korupsi milyaran penjara 4 tahun plus potongan remisi dll, membunuh supporter sepak bola 3,5 tahun tapi nenek nyuri kayu 20 tahun... wohoyyy... wagelaseh

Semakin besar ancaman semakin mikir-mikir orang untuk berbuat jahat. Jadi nggak banyak orang nekat, makin aman,

Kayak jamannya pak Harto, meski beliau di bilang diktator atau apalah tapi akui saja, "Enak jaman beliau kan?"

Rumah nggak dikunci no problem, sepeda di parkir depan pager nggak amblas.
Jaman sekarang, jangan haraaap... para copet beraksi lebih cepat dari kutu kupret lari dari rambut satu ke rambut lain.

SENGAJA MEMBANGUNKAN MACAN TIDUR??

Apakah HTI adalah organisasi kemarin sore yang baru didirikan?

Saya rasa tidak, merasa sudah cukup lama berkiprah dan sudah ada sejak lama.
Tapi sebelum negara api menyerang, kenapa mereka anteng-anteng saja? Meski saya yakin punya ideologi sendiri yang mereka terapkan dikalangan mereka, tapi mereka tidak sampai turun ke jalan melakukan perlawanan semacam demo.

Tapi kenapa setelah negara api menyerang mereka unjuk rasa??

Tidak lain, tidak salah pasti karena mereka mengendus sesuatu dan sudah lelah dengan kekacauan intern negara kita, ketidakberesan sistem dan rezim, dan membangkitkan amarah dan ambisi mereka ingin memperbaiki sistem negara dengan sistem khilafah.

Seperti membangunkan macan tidur, akui saja kekacauan macam ini baru terjadi pada zaman pemerintahan ini. Awalnya tenang dan lempeng, bukan tak ada masalah, tapi tak mengakibatkan kemarahan rakyat berlebih.

Dan setiap pribadi atau golongan punya caranya sendiri-sendiri untuk menyuarakan pendapat atas ketidak beresan di dalam negerinya. 

2. HTI NGGAK SEBAHAYA ITU KELESSS
Lihat PKI dan LGBT !!!
Kalian tuh yah, ngomongin HTI dah kayak terancam mau diperangin aja. HTI pernah ngapain seeehhhh?? Mereka dah di bubarin ya udah nggak bersuara kok, nggak juga ngancem bunuh pemerintah kalian, kalian ribut kayak panci dan kaleng bertubrukan terus di pukul palu.

Mereka nggak lebih bahaya daripada PKI yang membunuh para tokoh perjuangan, agama dan berusaha mengubah ideologi negara yang lebih menyesatkan, paham komunis. Yakin mau jadi negara komunis padahal para pejuanng dah mendeklarasikan pancasila sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Dan pergerakan PKI masih ada, jangan pura-pura polos bahwa pergerakan mereka dah mati total. Lah yang terang-terangan reuni kemarin apa guys? Yang bikin buku soal kebanggannya menjadi keturunan PKI terus ada di partai sono itu gimana guys? Bahkan atributnya yang dulu nggak pernah terlihat bak ditelan bumi kini berseri kembali. Bukan shooting ftv loh, bukan settingannya artis TV. Kok diam aja? Kok pasrah aja, kok merasa aman aja? Kok anteeng??

Nggak lebih bahaya juga dari LGBT yang juga sering mengadakan aksi konvoi atau demo tah apa itu, menyuarakan dan memperjuangkan hak mereka. Hak asasi manusia katanya, yang nentang nggak berperikemanusiaan katanya.
Gimana kalau itu dibiarin meluas?? Menularkan penyakit dan memutus rantai perkembang biakkan manusia. Mana ada LGBT punya anak? Adopsi katanye? Lah sama aja anaknya orang donk, kasian juga di adopsi dengan orang tua yang unnatural, bisa bingung.

Gini ja deh, kalau kalian punya anak, yakin ikhlas dan ridho anaknya LGBT??
Dah itu aja.
Kalau kalian bilang, why not??  You orang sudah sangat keleway keblinger ~
Aku udah posting ya soal LGBT, kita perangi penyakitnya, bukan orangnya.
Orang LGBT jangan di bully, tapi di bantu untuk sembuh dan jangan malah di dukung.
.
Klo mereka boleh bersuara, kenapa HTI nggak? Langsung di babat, langsung di sikat.
Keinginan HTI pun juga sebenarnya keinginan yang tidak buruk, meski mungkin masih sangat susah, dan para HTI yang memasang ideologi golput ini bisa di tahan dan di luruskan.


Artikel diatas saya anggap jahat dan fitnah. HTI disamakan dengan ISIS??? Yang satu bertameng dan yang satu beda lagi, tidak pernah membunuh orang, di bubarkan juga tidak berbuat anarkis dibilang teroris. Semoga yang menulis di buka pintu hidayah dan pintu hatinya. 

Urusan HTI ini sebenarnya kan soal di terima atau nggak, atau bisa di luruskan nggak main blaming mereka sebagai organisasi pemecah belah negara.
Kebaikan HTI banyak, kita bisa merangkul agar ambisi masing-masing bisa selaras, berjalan pelan-pelan. Lagipula mereka bukan kaum bringas yang kalau gagasannya di tolak bakal menumpas habis dengan perang berdarah, bukan juga yang menyebar penyakit.

Inti dari tulisan saya, setiap ambisi beda 'kiblat' dan tendensiusnya.
Ada yang ambisi untuk kebaikan dan ada yang ambisi untuk ketamakan semata.
Saya rasa HTI sebenarnya meski berambisi yang cukup susah di terapkan dan diterima meski tak mustahil juga (all things could be kunfayakun), tapi maksud mereka baik.

Entah bagaimana pandangan non muslim yang pasti punya pandangan tak sama.
Tapi bagi kaum muslim seharusnya tahu bahwa Islam adalah way of life, dari perkara kecil sampai besar itu ada tuntunannya.

Jadi yang bilang "Jangan campurin urusan negara sama agama/ politik sama agama."
Mungkin kudu belajar lagi, perbaiki Tauhidnya.
Nggak bisa ya mas mbak, masuk lepas sandal aja ada tuntunannya, berpolitik apalagi, yang urusannya sama amanah, tanggung jawab besar dan orang banyak. Juga soal milih pemimpin, ada tuntunannya mbak maaaasss yo....
Jadi khilafah ini sistemnya nggak bisa curang-curang karena urusannya dan langsung sama Allah, agar nggak banyak yang di zalimi dan merasa tidak adil karena hukum manusia, terus rakyatnya adil makmur karena semua tujuannya cari ridho Allah. Weh indahnya.
Tapi ya mungkin itu... saat indah seperti itu belum waktunyaaaa, sekarang masih beraaatt,  saat itu akan datang tapi mungkin bukan sekarang. 

5.Al-Mā'idah : 8

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
.
.
Setiap orang berhak berpendapat TERMASUK SAYA.
Dan setiap orang sebenarnya hampir tidak pernah netral, selalu ada kecenderungan pada satu sisi meski tidak nampak, meski sedikit.
Dan ke berpihakkan ini semoga karena ilmu, bukan karena ambisi bukan karena ego semata.

Mungkin banyak salah kata tapi insyaAllah tulisan ini dibuat karena hati nurani dan melalui tabayyun. Kalau ada salahnya semoga Allah memperbaiki, dan akan di tambahkan atau di revisi jika menemukan materi yang baru.
Semoga Allah menghadirkan hikmah dan mengampuni khilaf dari tulisan saya.
Bersambung ke part 2 dan selanjutnya karena masih sangat banyak yang ingin di utarakan.


Wassalam. 

Label:

Suka-suka selebgram, Orang beken mah bebas (Fenomena sosmed)

Assalamualaikum...



Oke, judulnya ini bukan perkataan saya ya... tapi menyuarakan kata-kata beberapa pengguna sosmed.

Terlebih artis atau selebgram yang followernya banyak nih, fenomena macam ini sangat amat sering saya lihat.

Bener sih, akun sosmed yang kamu buat juga hak kamu buat posting apa. Tapi sebagai orang berpendidikan seharusnya tahu donk fungsi sosmed sendiri itu untuk apa.

Sosmed biasa digunakan untuk bertukar informasi maupun berbagi sesuatu, diluar perkara faedah atau unfaedah, sosmed memang dibuat untuk diperlihatkan ke banyak khalayak. Jadi sebagai 'orang baik' seharusnya kita bisa menyaring apa-apa yang seharusnya atau tidak seharusnya diperlihatkan pada orang banyak.

Fenomena sosmed ini memang kadang bikin sedih ya, bukan saja melihat kelakuan orang lain, tapi berkaca pada diri sendiri, yang kadang menggunakan sosmed untuk berkeluh kesah dan nyepam.

Kita juga seharusnya paham bahwa orang yang bisa melihat akun kita itu tidak bisa di filter dan bebas. Bisa jadi anak kecil, bisa jadi orang labil, bahkan orang jahat. Kita bisa saja memberi dampak buruk untuk orang lain maupun diri kita sendiri.

CONTOH besarnya ya...

Artis-artis Indonesia yang berpakaian tidak senonoh, pakai bikini di tepi pantai, akunnya nggak di kunci dan ketika orang-orang pada 'Astaghfirullah...' dan kalimat kritikan lainnya, sudah pasti dan tak lain si artis akan bilang, 'Suka-suka saya donk posting apa, kalau nggak suka jangan lihat/ unfollow aja..'

Masalahnya bukan masalah jangan lihat apa nggaknya ya...

Terkadang nih, apalagi karena mereka artis yang punya follower banyak, postingan mereka seliweran di explore instagram. Dan kadang kritik itu bukan soal kita yang lihat apalagi kita cewek, tapi yang kita takutkan adalah bagaimana jika foto itu sampai ke mata anak-anak yang belum cukup umur, atau laki-laki, yang nggak mungkin bakal hanya skip, pasti akan berdampak sesuatu.

Kalau emang nggak mau di judge di gembok mbakkkk... diliatin, dipantengin dewe tuh poto-poto tak layak liatnya bikin sakit mata.  Gak mau di judge ya di bikin kliping di buku diary terus di gembok getooohhh...

"Ini kan di pantai, masa di pantai mau pakai busana muslimah..??"

Adapula perkataan pembelaan disana, atau mungkin karena sebagian dari mereka bukan muslim, dan merasa tidak ada kewajiban untuk menutupi bagian-bagian pribadinya, tapi sebenarnya apa gunanya juga membagikan itu? Biar dunia tahu kalau badan anda bagus?

Ini forum terbuka mbak, bukan buat nampilin konten 18 coret juga mbakkk... sadarr sadaarrrr....

Yang ditakutkan lagi, bagaimana misal anak-anak yang kurang akalnya melihat  itu dan akhirnya tertanam di kepala mereka, "Oh... hal gitu biasa aja ya, boleh-boleh saja ya..."

Beneran ingin merubah generasi yang tidak punya malu seperti itu?

Jujur saja, saya marah dan kecewa dengan orang-orang macam itu. Apalagi anda orang Indonesia, orang dengan budaya timur, orang yang tinggal di negara mayoritas muslim (iya iya tahu, bukan negara muslim, tapi kan kenyataannya mayoritas muslim). Setidaknya anda menghormati adat istiadat dan budaya kesopanan yang ada. Apa susahnya sih sopan, duuuuhhh...

Suka-suka anda misal ke luar negeri mau bergaya terbuka sebagaimana juga, meski menurut saya tetap salah, tapi well, tidak penting bagi anda, hak anda dan bukan urusan saya. Tapi nggak bisa kah menyimpan itu sendirian, nggak usah di woro-woro in, di sebar luaskan, dan ditunjukkan ke banyak mata?

Terlebih buat anda yang Islam,  jika anda memposting sesuatu yang menggairahkan laki-laki misal, kemudian lelaki itu bernafsu, memikirkan hal yang buruk, anda juga berkontribusi menanggung dosa, yang lebih parahnya lagi, kalau misal laki-laki itu gara-gara melihat foto anda nafsunya keluar dan akhirnya memperkosa orang lain, selamat, dosanya di tanggung berdua, mungkin mendapatkan sama rata. Anda punya dosa memperkosa orang, ngeri nggak???

Please deh mbak, mas... udah dewasa, udah gede... masa iya nggak tahu sih dampak buruk dan ruginya dengan mengumbar sesuatu yang jelek di depan khalayak, meskipun anda beralih bukan untuk mengajari, bukan untuk di contoh... Tapi ah... susah ngomong sama orang dewasa yang egonya tinggi *padahal nggak ngomong sama siapa-siapa*

Tapi gregetan aja gitu loohhhhh....

Meski saya nggak punya keahlian berbicara dan menulis yang bagus, saya harap ada yang mengerti dan meneruskan apa yang ingin saya sampaikan. Semoga generasi kita masih bisa bisa hidup di antara generasi berakhlak lainnya, PR buat orang tua muda akhir-akhir ini sangat banyak dan susah.

Semoga semua yang diluaran sana, mau punya hati nurani dengan tidak mengecoh dan mengontaminasi pemikiran, dan mengkontribusikan hal negatif keturunan orang lain dengan konten negartif yang dia sebar luaskan. Aamiiin...

Sekian dari saya, kalau ada salahnya saya khilaf, kalau ada baiknya semoga bisa diambil manfaatnya.

Wassalam...


 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art