Label:

Niat ibadahmu kemana??

Assalamualaikum..
Imam Ibnul Qayyim berkata, ”Niat adalah ruh amal, inti dan sendinya. Amal itu mengikuti niat. Amal menjadi benar karena niat yang benar. Dan amal menjadi rusak karena niat yang rusak.” (I’lamul Muwaqqi’in VI/106, tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman). 
Hidayah itu mahal harganya, begitu susahnya insan manusia untuk bisa meraih hidayah yang sebenarnya itu, harus menepis segala godaan dan cobaan dari cabang jalan yang lebih banyak menyesatkan tapi terlihat nikmat walau sesaat.

Jika seseorang telah merasakan manisnya iman maka mudah saja untuknya mempertahankan segala kualitas beribadahnya.  . Sebagai orang yang komitmen untuk memperbaiki dan menjalankan ibadah tentu sangat bagus dan patut di pertahankan. Tapi puluhan tahun manusia hidup di dunia, selama itu pula syaitan mencoba menyesatkannya, terus menggodanya dengan berbagai tipu daya.

Tanpa di sadari, kadang kala ditengah satu hal yang kita yakini merupakan satu usaha ikhtiar untuk istiqomah ternyata niat dalam hati telah jauh melenceng. Masih rajin melakukan segala cabang ibadah, tapi niat dan kiblatnya bukan lagi pada Yang Maha Menciptakan, Allah SWT. Tapi agar dipandang orang, agar dianggap baik, agar mendapat pengakuan atau pujian dan lainnya. Naudzubillah..

Riya atau pamer inilah salah satu sifat yang berbahaya di dunia, hehe. Mungkin tidak berbahaya bagi orang lain selain membuat mereka geleng-geleng kepala. Tapi justru sifat ini bahaya bagi diri kita sendiri karena bisa menghapus, menggerus pahala kebaikan atau bahkan kita tidak memperoleh apa-apa dari ibadah yang sekian macam banyaknya yang sudah kita lakukan karena ternyata niatnya salah kaprah. Ya Allah, hindarkan kami dari yang seperti ini.

Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan, “Riya’ ialah menampakkan ibadah dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.”

Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan dua kalimat yang sangat dalam maknanya, yaitu, Sesungguhnya amal-amal bergantung kepada niat dan seseorang memperoleh apa yang diniatkan. Dalam kalimat pertama, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, amal tidak ada artinya tanpa ada niat. Sedangkan dalam kalimat kedua, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, orang yang melakukan suatu amal, ia tidak memperoleh apa-apa kecuali menurut niatnya. Hal ini mencakup iman, ibadah, da’wah, muamalah, nadzar, jihad, perjanjian dan tindakan apapun. 

Saya tidak sedang menggurui atau menyindir siapapun, tapi ini bentuk musahabah diri sendiri juga. Betapa menakutkannya niat yang melenceng dari diri yang kadang tidak kita sadari.


Kata guru ngaji saya, hal-hal seperti itu, kekotoran hati seperti itu memang sulit sekali dilacak. Seperti menyadari adanya semut hitam di atau batu pada malam hari, kebayang gak sulitnya?? Karena sekecil apapun itu akan tetap saja menodai faedah beribadah kita.

Karena semua amal manusia, diterima ataui tidaknya, tergantung pada niat ikhlas karena Allah Ta’ala. FIrman Allah :

“Dan mereka tidak diperintah melainkan menyembah Allah dengan memurnikan kethaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (QS. 98 :5).
"Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS, 51:56)
Niat kita untuk melakukan sesuatu tentu karena dilatar belakang tujuan kita. Apa sih tujuan kita beribadah? Atau bahkan, apa sih tujuan kita hidup? Pada dasarnya seharusnya semua manusia mempertanyakan dan mencari tahu hal ini.

Allah menjawab dalam firmannya di Al-Qur'an Surat Adh-Dhaariyat (51:56).  Tujuan kita adalah beribadah pada-Nya. Hanya untuk ibadah? Ibadah seperti apa? Apa hanya ibadah khusus yang wajib seperti Sholat, Puasa Ramadhan dan Zakat?

Tidak.. Seluruh kehidupan kita dari bangun tidur dan tidur lagi kemudian dari hidup lalu mati, sepanjang itulah semua yang kita lakukan bisa mengandung ibadah. Dengan syarat.. Semua niat karena Allah, semua dengan mengingat Allah, senantiasa Tawakkal.. Sekecil apapun hal yang kita lakukan (kebaikan) bisa menjadi ibadah dan mengandung pahala. Enak kan??

Setelah melakukan semua ibadah yang wajib dan afdol dillihat sebagai ibadah seperti sholat, mengaji dll.. kita tentu punya kegiatan yang terlihat 'duniawi' tapi sebenarnya itu juga bisa menjadi bagian besar sebagai ibadah.

Contoh :
- Seorang suami/ ayah/ laki-laki yang mencari nafkah untuk menghidupi anaknya, niatnya ibadah karena dia tahu sesuai fitrahnya sebagai seorang laki-laki dia dibebani menghidupi anak istrinya. mencari nafkah untuk menjaga dirinya agar tidak meminta-minta kepada orang lain, untuk membiayai dirinya dan keluarganya, akan diganjar atas niatnya. 
Seperti hadits Sa’ad bin Abi Waqqash Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya jika engkau menafkahkan hartamu yang dengannya engkau mengharapkan wajah Allah, maka engkau akan diberi pahala lantaran nafkahmu sampai apa yang engkau suapkan ke mulut isterimu”. (HR. Bukhari, no. 56; Fat-hul Bari, I/136 dan Muslim no. 1628, 5)
Dan apabila dia mencari nafkah dengan niat agar bisa hidup bermewah-mewah itu berarti ia mengikuti langkah syaitan.

- Mencari ilmu demi terhindar dari tipu daya dan mencari kebenaran, atau mencari ilmu untuk pamer gelar atau pamer karena dia pintar.
Menuntut ilmu dengan niat untuk mendapat ridho Allah,

Bagaimanakah niat yang benar dalam menuntut ilmu?
Pertama: Menuntut ilmu diniatkan untuk beribadah kepada Allah dengan benar.
Kedua: Berniat dalam menuntut ilmu untuk mengajarkan orang lain. Sehingga kebaikan dan kebenaran akan tersebar.
Ketiga: Istiqomah atau terus menerus dalam amal dan menuntut ilmu butuh waktu yang lama (bukan hanya sebentar).

“Barangsiapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang manusia, maka silahkan ia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Hakim dalam Mustadroknya)
- Bahkan berwisatapun bisa menjadi wisata jika ditujukan agar kita yang tadinya lelah dan jenuh lalu akhirnya menjadi semangat lagi untuk beribadah dan bekerja lagi demi mendapat ridho Allah.
 ***
Dan masih banyak lagi hal yang sepertinya duniawi akan tetapi sebenarnya itu adalah bagian dari ibadah tergantung niatan kita. Maka jangan lupa, luruskan hati bahwa semua adalah demi meraih ridho Allah.

Karena dengan begitu kita tidak cepat gegabah dan menjadi belingsatan begitu mendengar pendapat orang. Selagi kita tetapberdiri tegap diatas niatan yang murni karena Allah, tanggapan dan perlakukan manusia baik buruk tidak mempengaruhi niat kita. Setiap dipuji kita kembalikan bahwa ini karena kehebatan Allah yang memberi ilham pada kita dan bukan karena kita yang pintar, bersyukur dalam diam lebih baik dan jika diejek dan di su'udzoni kita juga tidak menjadi berkecil hati dan mengurungkan diri untuk tidak menyiarkan kebenaran lagi.

Ya, itu sulit tapi itu adalah tantangan yang akan berbuah manis kelak. Kita pun tahu, kita adalah manusia dengan penuh rasa cemas, takut dan kebanggaan, susah terlepas dari itu. Ketika dipuji rasa sombong dan kebanggaan datang maka cepat-cepatlah beristighfar, dan ketika dihina datang keputus asaan datang juga maka ingatlah Allah, ingatlah Nabi berpesan jangan takut diejek dalam menyebar kebenaran.
 
Niat yang salah mungkin banyak sekali terjadi disekitar kita contohnya seperti :

- Banyak orang kita lihat tingkat keberagamaannya (kesolehannya) ketika menjelang pemilu/pilkada, meningkat. Ia rajin datang ke Masjid, suka mendengar pengajian, bahkan memnberi sumbangan. Namun niatnya tidak lebih hanya mencari simpati orang, menunjukkan ke public, bahwa dirinya pantas dipilih, karena ia insan yang taat beragama. Mereka kira Allah bisa ditipu. Manusia mungkin bisa ditipu, tetapi Allah tidak bakal bisa ditipu.

- Memakai hijab karena laki-laki yang disukai yang meminta atau mensyaratkan, bukan diluruskan untuk menaati perintah Allah.

- Rajin Sholat karena sedang menyukai seseorang yang alim, sehingga berharap orang yang alim tadi juga menaruh simpati padanya karena dianggap sama-sama taat beribadah.
 
- Mempelajari Al-Qur'an hanya untuk berdebat hanya agar dianggap alim.
 
 Dan masih banyak lainnya.

“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal melainkan apa yang ditujukan semata-mata kepadaNya dan mencari wajahNya.”

Baik anda maupun saya mungkin susah untuk menelisik niat dalam diri masing-masing dalam setiap ibadah. Terkadang memang niat karena Allah, tapi bisa jadi suatu saat akan melenceng.

Insya Allah, jika semua ke khilafan itu kita sadari kemudian cepat-cepat mohon ampun dan bertekad untuk meluruskan niat lagi maka Allah akan benar-benar membantu dan membimbing kita. Jangan terlena dengan segala yang melambungkan maupun yang menenggelamkan. Selama kita yakini semua adalah kebaikan dan kebenaran disisi Allah dan tidak bermaksud untuk menyakiti orang lain, maka selama itu semoga kita terus diberi istiqomah melakukannya.



Kombinasi niat yang dibolehkan:
Tidak semua kombinasi niat dianggap buruk dan terlarang sehingga mengakibatkan amal itu tertolak. Yang jelas dan nyata terlarang adalah niat karena Allah bercampur dengan niat untuk mencari simpati orang, mendapatkan pujian dan penghormatan orang lain. Perbuatan ini disebut Riya’, dan ini termasuk ‘syirik khafy’ (syirik yang tersembunyi).

Adapun percampuran niat karena Allah dengan sesuatu yang lain untuk mendapatkan keuntungan materil, menurut para Ulama, tidak sampai merusak amal itu, selama tujuan pendamping itu tidak dominan. Yang dominan adalah karena mencari wajah Allah. Seperti pergi haji, disamping untuk tujuan ibadah, juga untuk berbisnis, membawa barang dagangan untuk dijual atau dibeli di tanah suci. Sehingga ia kembali membawa ajrun (pahala) dan ujratun (keuntungan).

Perubahan niat di tengah perjalanan:
Tak dapat dipungkiri untuk menjaga kelestarian niat yang ikhlas dari sejak awal perbuatan itu dilakukan hingga akhirnya dan untuk seterusnya, bukan suatu hal yang mudah. Bahkan hampir tak ada orang yang dapat melakukannya kecuali hanya sedikit. Lalu apakah ketika terjadi perubahan di tengah perjalanan amal itu, akan menghancurkan amal itu secara total?

Para Ulama menerangkan, bila suatu amal sudah diawali dengan niat ikhlas karena Allah, maka perubahan yang mungkin terjadi di tengah perjalanan, karena factor-faktor kelemahan diri sebagai manusia, maka tidak sampai menghancurkan amal itu seluruhnya. Demikian dikatakan Imam Ash-Shan’ani di dalam Subulussalam.

Ini memang realistis. Andaikan perubahan itu menghancurkan amal seluruhnya, niscaya sangat menyulitkan posisi manusia sebagai hamba Allah yang lemah. Allah Swt Maha mengetahui akan kelemahan hambaNya. Untuk mengantisipasi ini, maka setiap Muslim hendaknya senantiasa segera kembali kepada Allah setiap kali Syaitan mengalahkannya, dengan memperbanyak istighfar dan meminta kepada Allah agar amalnya diterima di sisiNya.
SEBUAH NASIHAT
Dengarkanlah nasihat Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi al-Atsari hafizhahullah berikut ini, beliau berkata:

“Apabila engkau menghadiri suatu majlis ilmu, niatkanlah bahwa kehadiranmu itu hanya untuk menambah ilmu dan pahala, jangan merasa cukup dengan ilmu yang ada padamu dan jangan mencari kesalahan atau kejanggalan untuk engkau sebarluaskan, sebab ini merupakan perbuatan orang rendahan yang selamanya tidak akan beruntung dengan ilmu. Apabila engkau hadir dengan niatan seperti ini (mengharap ilmu dan pahala, pen), sungguh engkau telah memperoleh kebaikan yang melimpah. Bila tidak, maka duduk di rumah lebih nyaman bagimu, lebih mulia bagi akhlakmu, dan lebih menyelamatkan agamamu.”

Lalu beliau melanjutkan nasihatnya, bahwasanya apabila kehadiran seseorang di majlis ilmu sudah dengan niatan seperti ini, hendaklah ia memilih salah satu dari tiga sikap berikut:
Pertama, diam dan memposisikan diri sebagai orang yang belum tahu, sehingga ia akan mendapatkan pahala dari niat baiknya itu, kemuliaan duduk bermajlis, dan terpuji karena tidak banyak tingkah.
Kedua, bertanya untuk menambah ilmu, sehingga ia akan mendapatkan tambahan ilmu.
Ketiga, memberikan masukan atau sanggahan dengan dasar ilmu, bukan asal-asalan atau dengan dasar hawa nafsu. [Disarikan dari kitab ‘Audah ila as-Sunnah, hlm. 66-68]
Ya Allah.. berikan aku Ilmu yang luas yang bermanfaat. Berilah aku kemampuan untuk menyampaikan pada orang lain kebaikan dan kebenaran dariMu agar Kau makin Ridho padaku disetiap langkah, disetiap saat. Jauhkan aku dari segala fitnah dan godaan. Bersihkan aku dari kekotoran pikiran dan kekotoran hati.  Jadikan aku hamba-Mu yang Kau cintai setiapku berbuat, ampuni dosaku dan buatlah aku bisa memperbaiki semua. Kuatkan aku, terus teguhkan aku untuk Istiqomah pada semua kebenaran sampai hari Kau memutuskan segalanya. Aamiin
Mohon maaf atas segala kekurangan penyampaian karena masih proses belajar.
Semoga bermanfaat.
Astaghfirullah, Alhamdulillah..

Assalamualaikum..

Label: , ,

Getir rakyat di atas isu tipu daya para pemimpin

Assalamualaikum..
Bismillah..

Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. (QS. Al-An'am:165)
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar*. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajdah:24)
* sabar menegakkan kebenaran
===========================================================
Kita harus meneliti, sekiranyapun tidak ada calon pemimpin yang sangat baik. Tapi mana yang lebih sedikit mudhorotnya dan patut menghindari mana yang tidak disarankan untuk memilih pemimpin sesuai Al-Qur'an. Akankah penguasa dan pemimpin itu menunjuk dan memerintah kita dalam kesabaran untuk menegakkan kebenaran dan termasuk orang-orang yang meyakini ayat-ayat Allah??

===========================================================

Sebagai orang awam yang mencoba ikut berpikir, saya ingin sedikit menuangkan unek-unek saya mengenai isu besar yang sedang berkembang panas di Indonesia akhir-akhir ini.

Ini pertama kalinya juga saya sangat merasa khawatir dengan perkara 'Presiden Indonesia'. Kalau dulu masa bodo dah siapa presidennya, nggak ada ngaruhnya, toh mereka juga nggak kasih saya uang saku setiap bulan. Hehe.

Dulu sih perang politik biasa hanya di latar belakangi soal record prestasinya di bidang pertahanan, keuangan dll. Tapi isu yang sekarang bisa sangat sengit karena sudah dianggap SARA dan Rasis? Hmm.. Oh yaaa?? Mulai mencuat hal berbau agama dan ras kali ini, dan sebagai penganut agama mayoritas yang justru sering di adu domba di Negeri ini, saya rasa saya juga harus ikut menganalisa dan mendoakan Negeri ini.

Memang rasanya saat ini rakyat Indonesia benar-benar dihadapkan dengan pilihan yang sulit karena hanya ada dua pilihan untuk calon presiden.  Kalau dilihat karena cuma dua maka ada kala kedua calon inipun posisinya menjadi serba salah, seperti dua sisi pisau kalau tidak menghujam satunya ya satunya lagi. Terutama para pendukungnya juga lah...

Kalau satu punya kabar baik maka itu hanya disebut pembelaan, dan kalau satu punya kabar buruk maka pihak lain otomatis disebut pelaku black campaign. Lihat saja, setiap saya membuka akun sosial media saya, sebagian besar membicarakan dan mengkritisi masalah ini, terkadang jemu juga tapi lama-lama jadi penasaran juga. Hehehehe.

Saya sih memang orang biasa, awam dan bukan siapa-siapa di dunia politik dan pemerintah.  Tapi karena saya lahir, tinggal dan hidup disini, bolehlah saya sedikit mencari tahu dan berpikir agar kita tidak salah pilih tentang sesuatu yang juga ada pengaruhnya bagi kita.

Ini memang saya tulis atas nama pribadi, tapi saya juga mempelajari dari sumber-sumber yang setidaknya sudah terpercaya dan bisa memilah-milah mana yang benar, bauk dan mana yang buruk dan salah.  Sekalipun kita masih muda, tapi jangan mau mudah ditipu daya oleh orang besar dan berhak juga menentukan pilihan demi kebaikan tempat yang kita tinggali ini.


Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujarat:16)
 Dan juga seperti yang diajarkan oleh Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya bersabda, "Seburuk-seburuknya tunggangan adalah menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya."

Sehingga dari sini saya juga perlu hati-hati, presiden yang kontra pun belum tentu seluruh hidup dan niatnya buruk tapi yang pasti saya harus hindari adalah mudhorot dan apapun yang melatar belakanginya dan melihat sumber dan asal-usulnya yang bisa diyakini kebenarannya. Insya Allah.. tunjukkan jalan yang benar ya Allah.

Blak-blakkan saja, toh semua orang juga tahu siapa nama capresnya. Nomor 1 Pak Prabowo, Nomor 2 Pak Jokowi. Saya memang cenderung silent reader, kadang sih juga pingin sharing-sharing berita tentang mereka biar orang yang hanya berkiblat media ini tahu lebih lebar kenyataannya karena yang membuat kabar biasanya orang-orang yang pernah menemui calon presidennya secara langsunng, tapi tahu sendiri masalah ini sudah membesar dimana-mana, saya lambat laun mundur saja dari topik ini daripada terseret konflik dan perdebatan panjang. Heran dan takjub juga, masalah capres kali ini membuat orang yang tadinya berteman jadi saling adu mulut sengit karena berbeda pilihan.

Saya takutnya dianggap salah satu tim sukses atau fanatisme salah satu presiden, tapi yang sebenarnya adalah saya tidak mau memilih salah satu presiden ini karena ingin menghindar mudhorotnya yang lumayan serem. Dengan menghindari satu capres yang lumayan mengancam ini sehingga mau menjadikan kita menaruh harapan pada satu capresnya lagi, tinggal doakan saja agar beliau bisa mengemban amanah dan posisinya dijalan yang makruf, haq dan baik sehingga bisa memperbaiki isu-isu dan keburukkannya dimasa lalu.

Dua-duanya tak luput dari pemberitaan yang nggak kalah buruknya.  Tinggal kita ini pintar menelisik lagi, diteliti bagaimana runtutan kejadian. Juga jangan terlalu menganggap semua orang menyebar fitnah, terkadang memang ada yang ingin mengungkap kebenaran karena kedua presiden inipun bukan Nabi yang luput dari kesalahan, tapi dilihat dan ditimbang dulu tentang kekurangan mereka, mana yang lebih merugikan dan tak patut dipilih.

Adapula masyarakat pesimis yang sudah jenuh dengan pemberitaan yang semakin ruwet untuk dicerna dan tidak bisa membandingkan kebenaran sehingga memilih untuk GOLPUT, menurut saya ini tidak bijak.

Seperti apa yang dikatakan oleh penyair asal Jerman, Bertolt Breacht :

BUTA POLITIK ADALAH SANGAT BURUK
Orang yang buta politik tidak sadar bahwa biaya hidup, harga makanan, harga rumah, harga obat..
Semua bergantung keputusan politik.
Dia membanggakan siap anti politiknya, membusungkan dada dan berkoar, "Aku benci politik!"
Sungguh bodoh, yang tidak mengetahui bahwa karena dia tak mau tahu politik
Akibatnya adalah pelacuran, anak terlantar, perampokan dan yang terburuk, korupsi..
dan perusahaan multinasional yang menguras kekayaan negeri.

Memang sih nggak akan ada habisnya kita mengorek-ngorek tentang seseorang. Karena sebenarnya semua kebenaran hanya Tuhan Yang Tahu. Tapi sebenarnya kita sebagai manusia berakal seharusnya tahu mana berita yang dipaksakan dan mana yang benar-benar fakta.

Saya tidak mengklaim semua yang saya tangkap adalah seluruhnya benar.  Tapi saya hanya sedang mengungkap apa yang sedang menjadi gonjang ganjing karena salah satu tokoh agama mengatakan bahwa pencapresan kali ini sangat genting.  Mencoba membedakan mana yang benar dan salah..

Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. Al-Baqarah:185)

PRABOWO

Sebagai anak ingusan yang baru gedhe, iyah... saya tidak seberapa memahami kisah bapak satu ini. Karena berita yang beredar dan mengaitkan dengan isu negatifnya itu perkaranya dari peristiwa di tahun 1998 yang jika dihitung-hitung saya masih usia TK/ SD itu.

Mulai dari isu HAM, penculikan, fasis, pemecatan tidak hormat dari TNI dan bahkan karena tidak punya istri.

Hmm..
Kalau dilihat kebelakang, beberapa tahun lalu bukankah pak Prabowo ini juga mencalonkan diri sebagai wakil presidennya bu Megawati yang bukan lain adalah 'ibu kunthi'nya pak Jokowi? Dan saat itupula bu Mega pernah bilang, "Ya nggak mungkin toh pak Prabowo terlibat HAM dan sekarang jadi calon wakil presiden saya."

Nah sekarang, kenapa sekarang isu basi itu dikorek-korek lagi dan dipaksa digoreng sampai melempem?? Banyak orang yang heran dengan hal itu.

Tentang kasus penculikan.. Kenapa korban penculikkan sekarang malah berpihak pada Prabowo?? Bukankah seharusnya mereka dendam?? Itu adalah kisah di masa lalu dalam masa genting, serta di dunia politik begitu banyak permainan. 

Penjelasan tentang HAM Prabowo >> Lihat Video

Fakta Pemberhentian Prabowo dari pemberhentian tugas sebagai TNI >> Prabowo & TNI

Survei, Prabowo-Hatta Ungguli Semua Bidang >> Survei Prabowo

Kelemahan pak Prabowo dia memang banyak isu di masa lalu yang bisa menjadikan beliau dijatuhkan disini.  Tapi dilihat dari sikapnya sekarang yang lebih kalem dan slow meski serangan dari tetangga sebelah. Saya lihat dia tidak lebih menggebu-gebu dari kubu Jokowi. Insya Allah.. tidak ada ancaman dari beliau. Tolong jaga amanah ya pak jika terpilih.

JOKOWI

Jujur saya sedikit mual mendengar nama yang dimana-mana di elu-elukan kayak orang suci aja.  Sekali ada berita buruk mengenai dia, maka BLAM... pembuat berita itu bisa di keroyok habis-habisnya.  Pokoknya Jokowi itu nggak mungkin salah!! Idiiiih... Siapa sih dia??
Berkat peran blusukannya, dia dah bagai dewa air di tengah kekeringan. Kemana-mana bawa kamera dan TRING !! Dengan kekuatan magic media, popularitas Jokowi dan ngalahin boyband kece ala Korea. *gak kece blash -_-''

Semua pasti tahu, bahwa setiap nama orang ini disebut maka Pro Kontra sengit bakal ada... Apalagi semenjak dia di capreskan. Waduh gonjang-ganjing ini negeri, sebagian orang yang sudah putus asa dengan keterpurukan negeri ini menganggapnya pahlawan di siang bolong, dan sebagian orang yang mungkin banyak menelisik maka mereka tahu ini adalah musibah.

Terutama, yang nggak suka Jokowi ini sudah umum diketahui bahwa mereka adalah para tokoh, intelek atau juga warga Muslim yang benar-benar Muslim.  Mereka yang ingin hidup dimana hukum Allah di tegakkan, tidak disingkirkan dan diremehkan. Nah, kalau pemimpinnya non muslim sementara warganya mayoritas muslim, Yassalam... mana mungkin norma-norma Islam ditegakkan.

Bukan berarti kami selalu judge buruk mengenai non-muslim, tapi dilihat kasat mata bahwa dasar akidah kita yang berbeda maka topik mengkhawatirkan yang dibahas soal pemimpin ini bukan soal memajukan negeri secara finansial, tapi juga moralnya. Bukan juga menganggap non-muslim adalah kaum yang tak bermoral, tapi standar minimal mereka cenderung abstrak, pokoknya nggak sesuai dengan Islam. Sementara,

Tapi sayangnya, sebagian besar umat muslim sendiri yang masih sangat awam dengan pentingnya hukum Allah pun meluncurkan perkataan pahit, "Apapun agamanya. Kalau mereka

Yang Pro Jokowi dan Pemimpin :

"Ih.. Partai lain ketakutan begitu Jokowi nyapres.  Udah tahu bakal kalah makannya sebarin fitnah kemana-mana."
Idiiiiih...Iya memang takut Indonesia bakal kacau balau sama dia.. -_-''

Kalau ada seorang yang berkata, "Pilihlah pemimpin yang beriman (muslim)." Maka mereka menjawab :
"Halah... pemimpin Islam juga nggak mensejahterakan rakyat. Ntuh lihat banyak yang korupsi."

Ini sama dikaitkan dengan pertanyaan :
"Pilih Islam yang gak baik atau Non muslim tapi baik?"
Ustadz menegaskan bahwa keduanya bukanlah pertanyaan yang mesti di jawab.  Itu bukan pilihan.  Masih banyak kesempatan untuk memilik "Islam tapi yang baik."
Beragama Islam belum berarti mereka beriman, karena banyaknya Islam KTP.
Kalau dia benar menjalankan Islam, dia pasti akan takut dengan namanya Korupsi !! Karena ada Hadist Nabi yang menyebutkan bahwa korupsi itu dilarang :
“Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang jarum atau lebih dari itu, maka itu adalah ghulul (belenggu, harta korupsi) yang akan dia bawa pada hari kiamat”. 
Rasulullah SAW berkata,"Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), maka hendaklah dia membawa (seluruh hasilnya), sedikit maupun banyak. Kemudian, apa yang diberikan kepadanya, maka dia (boleh) mengambilnya. Sedangkan apa yang dilarang, maka tidak boleh.

JOKOWI SYI'AH dan JUAL AGAMA??
 



Bukannya mau memperlebar masalah, tapi inilah faktanya.  Media Amerika itu mendukung apapun yang bisa membuat mereka leluasa bergerak untuk menguasai negara.

Berikut adalah screencapture facebook milik Emilia Renita Az yang silahkan diperiksa kebenarannya. Dia adalah istri dari Pak Jalal yang juga kader dan caleg PDIP, yang entah terpilih atau tidak tapi yang jelas mereka sudah dengan jelas mengklaim diri sebagai orang Syiah.  Dengan status updatenya yang cukup menghebohkan umat Islam yang mengetahui dan mendapatkan informasi secara 'cuma-cuma ' langsung dari 'petinggi' Syiah sendiri dinegeri ini. Berikut kata-kata bu Emilia :

"Itu lho pak Jokowi, yang saya bilang orang syiah yang akhlaknya baik banget difitnah macam-macam. Untung dia syiah, jadi orang intoleransinya pada gonggong, Pak Jalannya jalan terus. Kalo baca fitnah-fitnahnya lucu-lucu. Tenan, pak..." hhehehehe :D

Silahkan lebih lanjut baca lengkapnya >> Istri Kang Jalal : Jokowi itu Syiah

Astaghfirullah.. jadi apakah benar Jokowi adalah Syiah. Dengan semua kelakuan anehnya terhadap Islam saya sih ya percaya-percaya aja, lagi pula ini yang bilang bu Emilia!! Orang yang sudah pasti penganut Syiah dengan buku-buku Syiah tulisannya yang sudah beredar.

Kalau anda tahu apa itu Syiah, pastilah anda akan merasa merinding dan takut. Bagaimana tidak seram? Cari tahu saja apa saja ajaran mereka dan apa saja yang sudah dilakukan penganut Syiah di dunia ini? Anda pasti akan kabur lari terbirit-birit. Apalagi jika anda benar-benar Muslim, sekalipun anda bukan muslim pun kalian akan takut dan geleng-geleng dengan yang namanya Syiah ini.

MENGENAI JUAL AGAMA..

Inilah isu yang sebenarnya bikin saya paling merinding!!!

Banyak orang yang menghujat dan tidak menyukai partai-partai Islam di Negara ini, yah.. dibilang fasis atau rasislah. Mementingkan kepentingan agama di dalam pemerintahan yang negaranya memiliki penduduk dengan berbagai agama.

Saya memang tahu dan percaya, bahwa Indonesia bukan negara Islam. Iya.. bukan.
Bukan negara yang menegakkan syariat Islam seperti Arab Saudi atau DI Aceh maupun negara-negara Islam lainnya. Masih terlalu banyak maksiat bebas yang bisa dilihat di Indonesia, dan tentu saja itu sama sekali tidak menggambarkan negara dengan syariat Islam.
Tapi fakta yang tidak bisa dielak adalah penduduk Indonesia adalah mayoritas muslim, bagaimana bisa dengan jumlah yang mayoritas dengan susunan peraturan yang tidak Islami? Mengingat agama Islam ini mempunyai peraturan yang tanggung jawabnya akan dihadapan dengan Tuhan,

Tuhan kita, Tuhan dalam Islam bukan hanya Tuhan yang hanya bisa ditemui di tempat ibadah atau acara keagamaan saja. Untuk masalah negara, pemerintahan, atau apapun itu semua ada tuntutannya. Mungkin bisa jadi seseorang akan diajari dari pemerintahannya. Bagaimana mungkin nantinya jika semua akan dibebaskan, bukankah ini semakin sulit untuk umat muslim mengontrol generasinya? Dia akan mencontoh lingkungannya yang serba bebas tak terkendali dan banyak tidak sesuai dengan ajaran agamanya.

Okay saya tidak akan cukup ilmu untuk menjelaskan tentang syariat Islam, karena sekarangpun masih dalam tahap belajar.  Tapi dengan adanya koar-koarisu jual agama dalam pencapresan ini dan kesimpang siuran siapa yang dituduh mari kita telisik soal Jokowi..

Okay, saya tidak mau su'udzon dan memfitnah seseorang yang beragama Islam bahwa dia adalah non-muslim, kafir atau lainnya. Karena banyak tuduhan bahwa dia adalah non-muslim atau mualaf hanya demi jabatan. Dll..

Hal itu memang sulit di buktikan, mengingat agama memang privasi masing-masing orang. Tapi kalian tahu berita yang sudah berkembang??

Saat kampanye dia berlagak bersahabat dengan Islam, kata orang sih mendadak muslim, mendadak peci, mendadak hijab, mendadak pesantren, bahkan mendadak Nabi?? Karena dia anti kritik, kayaknya dia nggak mau disalahkan gitu...

COBA LIHAT lah dengan mata terbuka wahai muslimin.. Apakah kalian masih mau mengelu-elukan kesederhanaannya, blusukkan atau merakyatnya tapi dengan latar belakang dan  pasukan sedemikian rupa?


Dia adalah Kartika Djoemadi.. Koordinator Jasmev.. Ya relawan pemenangan Jokowi itu..
Tahu tidak KENYATAAN nya..??

Saat kampanyedia pake hijab begitu, berharap mengambil hati orang muslim, seakan mereka masih berpihak pada muslim. Bahkan mengaku muslim!!!! Padahal...

Simak twitternya, apa statement dia selanjutnya??
Dia mengaku Muslim juga tapi dia kemudian di komentar selanjutnya bilang kalau dia katolik. Kenapa dia harus berbohong?? Untuk apa anda berpura-pura muslim??

Terlihat bukan tipu daya dan ketidak konsistenannya. Apa coba tujuannya kalau bukan mengelabuhi umat muslim??

Bahkan juga sudah di klain bahwa gelar PhD dia adalah palsu setelah dilacak di Universitasnya. Kenapa begitu banyak kebohongan dibalik Jokowi..







Apakah cuma itu isu lintas agama tentang Jokowi?? Coba simak statement lainnya di facebook pendukungnya berikut..













Jokowi banyak disokong dari tokoh agama-agama sebelah. Dan yang lebih menyeramkan ini mempunyai niat buruk pada muslim dan muslim masih saja membela jokowi?? Halooo... Dalam satu sisi dia berhijab, berpeci dan minta suara orang muslim tapi dia menyerang orang-orang muslim. Kalau mau raih suara bermanis-manis bibir, sementara dibalik itu banyak niat busuk dari dia. Naudzubillah..

Memata-matai Masjid?? Takut kalau imam Masjid menyuruh jamaahnya coblos nomor 1?? Ya hak asasi kalii.. Orang gereja, orang klenteng atau orang wihara, pura mau suruh jamaahnya coblos nomor 2 juga hak kalian. Kenapa mencampuri segitunya, takut banget ya nggak kepilih. Tentu saja yang namanya ulama dan guru agama akan menuntun jamaahnya untuk memilih pemimpin yang benar. Bukankah itu sah-sah saja??

Saya pernah dengar orasi para relawan Jokowi yang isinya jelek-jelekin Prabowo, anggap Prabowo ambisi dengan iklan dimana-mana. Halooo..  itu seperti menelan ludah sendiri. Jokowi yang segitu ambisi sampai minta sumbangan dan relawannya pada sebar Broadcast dll untuk jelek-jelekin Prabowo. Pada dasarnya kedua belah pihak ada saling menjelekkan. Tapi pendengar supaya smart memilih mana yang jeleknya ini lebih banyak mudhorotnya.

Walaupun ada juga bocoran tentang kenyataan orang-orang yang menyumbang Jokowi >>
Uang Sumbangan Warga Ternyata Dari Timses Jokowi

Mana mungkin orang kirim sumbangan bebarengan serombongan gitu di Bank, kelihatan hanya settingan.

Statement seperti diatas banyak sekali. Kebenarannya tidak bisa diklarifikasi, tapi semua yang mengatakan seperti itu adalah orang-orang non muslim.. Ya Allah, jika semua benar, betapa kejamnya mereka. Mereka menganggap kita mayoritas yang intoleran?? Padahal mereka masih bisa mendirikan tempat ibadah dan merayakan hari rayanya.  Tapi sayang masih suka menggeneralisasi karena orang-orang radikal. Masih untung tidak dibantai seperti muslim di Afrika, Myanmar, Srilanka karena kami minoritas disana!!


Kalau anda sekalian membanggakan tentang blusukan dan kesederhanaan tapi dia merusak akidah dan menyingkirkan akidah kita sebagai muslim. Masih bangga??

Menghapus perda syariah dengan alasan tidak mengotak-kotakkan masyarakat. Kita Muslim disini punya hak asasi untuk menjalankan perintah Tuhan kami!!!

Manusia bermental bebas, hidupnya cuma mau diatur manusia aja, bukan diatur Tuhan.

Kata penyair Jerman yang tadi saya kutip bahwa fungsi pengaturan politik yang baik juga untuk menghindari pelacuran tapi.. Bagaimana dengan PDIP dan para pendukung dan relawan Jokowi?? Mereka menentang orang PDIP yang lurus.. Yaitu Bu Risma untuk menutup lokalisasi. Astaghfirulla, jika zina sudah di legalkan begini apa kata duniaa???

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra:32)


Bahkan PDIP dan Jokowi juga di dukung oleh kaum lesbi dan gay. Karena bagian dari mereka menghalalkan homoseksual. Bahkan menganggap Islam memperbolehkan. Astaghfirullah..
Semakin menjadi manusia akhir jaman..

That's not right ya... Islam mengharamkan homoseksual. Dosa besar!
Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas” [Al-A'raf : 81].
”Luth berdo’a. ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu’. Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini. Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zhalim” [Al-Ankabut : 30-31]
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda yang kira-kira bisa berarti Sesungguhnya Allah SWT melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, dan beliau mengulangi ucapan tersebut sebanyak tiga kali. [HR Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337]











JOKOWI & CHINA..

Sebenarnya kalau saya pribadi sih mengenai topik ini bukan untuk tujuan rasis atau fasis. 
Banyak beredar isu bahwa dia adalah anak orang china. Ada berita dia bernama asli Hebertus Joko Widodo dan mempunyai nama china/ ayah yang bernama Oem Hong Liong atau ntah sapa saya tidak menghafalkan. Hahaha.

Tapi karena ini simpang siur saya sih tidak terlalu memusingkan dan mempermasalahkan hal ini jika hanya murni karena keturunan china. Juga takut terlalu mengada-adakan fitnah dan berakibat buruk bagi kita sendiri yaitu dosa.

Memang sebenarnya apapun itu, keturunan china sebenarnya sama sekali tidak menjadi masalah kecuali orang china nya sendiri yang cari atau bawa masalah. Untuk diketahui saja, walikota di kota saya adalah orang keturunan China dan sayapun memilih beliau saat pemilu. Ya memang china muslim, dan mantan petinggi PITI, organisasi perkumpulan Tionghoa Islam Indonesia. Karena beliau punya visi dan misi yang sesuai dengan kami, yang insya Allah tidak ada kepentingan yang menipu daya dan kenyataannya pun beliau mengembangkan banyak hal di kota kami, jadi saya bersyukur memilih beliau dan tidak ada masalah besar yang berarti.

Tapi yang menjadi kekhawatiran dalam kasus Jokowi ini adalah jika dia mempunyai latar belakang menjadi 'pintu masuk' membela kepentingan china yang sudah menguasai sebagian besar negara kita. Entah itu negara China ataupun penguasa keturunan-keturunan China. Mereka sudah menguasai 90 % negara kita! Apakah itu kurang?? Masih saja mereka ingin merebut tempat yang seharusnya menjadi hak 'pribumi'. Ataukah mungkin karena pribumi seperti kita memang terlalu polos. Tidak menyadari bahwa posisi kita bergeser makin dibawah ditanah sendiri karena 'keramah-tamahan' atas ambisi orang luar.  Pribumi seperti kita yang selalu bermental terjajah dan tidak bisa tegas terhadap para pendatang, sehingga semua ini yang terjadi.

Saya tidak membenci orang cina dengan menggeneralisasi (memukul rata), saya juga pernah diperlakukan baik dan pernah berhutang budi dengan orang cina, bahkan punya teman-teman orang cina, lalu bagaimana saya membenci cina semuanya?

Tapi hanya saja saya tidak suka dengan orang Cina yang mungkin punya mental penguasa dan penjajah serta angkuh menganggap hanya kaumnya saja yang baik. Ya tergantung orangnya lah.. Itu saja. Yang baik ya kita akui baik, yang buruk tentu kita bisa saja tidak suka.

JOKOWI & AMERIKA & YAHUDI

Ya inilah juga yang cukup meresahkan bahwa Jokowi membawa kepentingan negeri adidaya agar bisa bebas masuk ke negeri kita dan apa yang terjadi pribumi?? Pasti bisa ditebak.

Jika dia Syiah, otomatis dia teman Yahudi. Apalagi orang ini kan tampilannya nggak tegas dan pasti mudah dirayu oleh pihak luar.

Yah Allahu alam.. masih belum sempat cari link nya dan banyak mendengar yang seperti ini.

JOKOWI & SUMPAH PALSU & TIDAK JUJUR
   

Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti. (QS. At-Tawba:12)

Baru 1,5 tahun yang lalu dia bersumpah dengan Al-Qur'an dan berkata 'DEMI ALLAH' dia akan mempimpin jakarta sampai masa jabatan habis.

Bahkan entah kok ya ada yang dengar desas desus bahwa dia hanya menggunakan jabatan gubernurnya ini sebagai 'kutu loncat' dan mengundur diri sebelum masa jabatannya usai.

Dan....

Tuduhan itu benar adanya!!

Takut ya.. Kalau tuduhan yang sekarang juga benar-benar terjadi nanti.

Meskipun juga dia dibilang masuk dalam orang berpengaruh.







Kebohongan soal ESEMKA. Kenapa dia tidak menjadi apa adanya saja jika memang tidak ya tidak. Kenapa harus mengadakan yang tidak ada.



Jokowi & Esemka

Beberkan ESEMKA, Sukiyat Mengaku Diancam


Banyak juga warga yang langsung ditemui oleh Jokowi mengungkapkan keengganannya untuk didatangi karena semua terlihat hanya pencitraan. Warga pasar di Jakarta maupun di Jogja, kota yang pernah dihampiri Jokowi



========================================================================
Wallahu alam... Hanya Allah yang Maha Tahu.
Ampuni hamba atas segala kesalahan ya Allah.
Jika niat baik saya dibungkus kesalahan, mohon perbaiki dan tuntun hamba selalu...

Demi Allah saya menulis ini semua karena keprihatinan saya jika memang akan ada pemimpin yang menjadi ancaman bagi kita . Saya melakukan ini bukan karena saya tim sukses pak Prabowo, karena sebelum itupun saya sudah mengendus ketidak simpatikan dengan Jokowi.

Bukan untuk menebar kebencian, tapi ingin menyadarkan agar kita tidak salah menentukan dan menelan semua media informasi. Saya sudah berusaha memilah berita yang setidaknya bisa dipercaya keasliannya.

Silahkan di cerna sendiri, semua tulisan saya mana anda yakini sebagai fakta atau yang mengada-ada. Saya khilaf jika ada fitnah atau ketidak benaran. Tapi dengan adanya fakta, tolong dipertimbangkan lagi.

Karena capres cuma dua, maka jika memang pak Prabowo terpilih dengan segala kekurangannya semoga Allah memperbaiki beliau dan membimbingnya menjaga amanah dengan baik.
Akan tetapi jika Allah berkehendak lain, jika Jokowi yang terpilih tolong juga banyak doanya agar semua berita diatas tidak akan menjadi kenyataan dan pak Jokowi sadar.

Jika memang Indonesia akan dipimpin pemimpin yang lalim entah siapapun itu (tidak hanya ditujukan untuk Jokowi)  maka mungkin akan datang masa dimana Rasulullah Muhammad mengatakan : Tanda akan datang kebangkitan umat adalah dengan datangnya pemimpin-pemimpin yang 'menggigit'.

Rasulullah SAW: “Telah berlaku zaman kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah zaman kekhalifahan (Khulafa’-ur-Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki.Kemudian Allah mengangkatnya lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman fitnah). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula. Kemudian berlakulah zaman penindasan dan penzaliman (zaman pemerintahan diktator) dan kemudian berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan (zaman Al Mahdi dan Isa a.s) yang berjalan di atas cara hidup zaman kenabian. Kemudian baginda diam.” (Riwayat Ahmad)

Mungkin saja ini pertanda?? Wallahu alam..

Apapun yang terjadi nanti, semua sudah tertulis di kitab takdir. Lauh Mahfuz di sisi Allah. Bisa jadi sesuatu datang karena menjadi berkah  juga menjadi cobaan, yang penting kita tetap dalam lingkar iman dan terhindar dari segala kekufuran, kecurangan dan kemunafikkan. Aamiin Yaa Rabb.

Maaf tulisan saya berantakan karena terlalu banyak bahan bahkan tidak ditulis semua, saya jadi capek dan jenuh menulis tentang ini. hehehe. Semoga satu ini aja ya tema yang mengangkat tentang capres. Gak lagi dah.. kkkk

Saya tutup tulisan ini dengan Astaghfirullah agar Allah meluruskan dan memaafkan segala kesalahan saya dan kita semua yang ribut karena pilpres kali ini. hehehehe. peace!!

Wassalam.

Label:

Muslimah produktif

Assalamualaikum saudara..


Disibukkan dengan perkara yang baik dan bermanfaat, hidup lebih bermakna

Wah.. saya merindukan sekali menulis di blog ini! Sudah lama sekali rupanya. Alasan pertama sih karena saya memang sedang disibukkan karena satu hal yang tidak boleh ditinggal lama-lama. Yang kedua, karena saya sedang tidak langganan internet.  Mumpung sekarang lagi ada sedikit jeda dan udah langganan lagi saya mau mampir dulu cuap-cuap, Cuma sekedar curhat tentang keseharian akhir-akhir ini dan berbagi rasa, jiah.. *hehehe.

Saya sungguh hanya gadis biasa, yang biasa di mata sendiri, dan *masih* tak punya banyak arti bagi orang lain, tapi ingin tampil spesial di hadapan Allah SWT, hehe. Yah.. apapun jika mengandalkan Allah tidak akan ada yang mustahil kan? Sehingga sekarangpun sedang ikhtiar mulai mencoba dari mencari arti dari diri meski dari langkah yang sedikit, merangkak, tertatih-tatih tapi tujuannya tetap satu.. Mempertahankan keistiqomahan, meraih ridho Allah, mencapai kualitas iman dan diri sendiri. Aamiin, semoga.

Alhamdulillah akhir-akhir ini banyak kegiatan, meskipun bukan yang terlalu spesial karena saya masih belum bergelar orang penting di dunia ini *jiah..* Tapi dengan ikhtiar melakukan kebaikan dari dasar, meskipun itu sekedar urusan kuliah atau belajar yang lain.

Mengamati dan belajar dari orang-orang mengagumkan dan hebat disekitar saya, Saya sebenarnya juga pingin jadi orang yang sibuk seperti mereka, mobile kemanapun, banyak acara, banyak rekan,  banyak pula pengalaman, ilmu dan pelajaran. Kemudian meski pulang dengan lelah tapi juga membawa kelelahan tapi dia berkata :  "Alhamdulillah, sudah dapat rejeki sekian, Alhamdulillah sudah membantu banyak orang. Alhamdulillah sudah banyak beribadah.."


Pingiiiin jadi orang seperti itu.  Yang cekatan mencari rejeki halal dengan semangat, kalau sudah dapat uang banyak juga banyak beramal, bahagia melihat orang yang menerima pemberian kita lalu rajin ke tempat pengajian/ majelis ilmu juga, bertemu dengan para ustadz/ustadzah, teman-teman shalihat maupun teman-teman sekitar untuk mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat, saling berbagi ilmu, dan juga saling menasehati dalam perkara syariat dan kebaikan.
Hmm.. that's so tasty life.. Merasa benar-benar sedang dituntun Allah dan dicintai dengan amat sangat *sampai berdebar nih ketik soal Cinta Allah <3 *
Lagipula mumpung masih muda bin single alias jomblo plus perawan ting ting *hehehe*, pingin sekali menghabiskan waktu seperti itu. Meskipun setelah kita menikahpun tidak menutup kemungkinan untuk tetap melakukan aktifitas seperti diatas, tapi kita harus menyisihkan banyak waktu untuk yang terkasih nantinya *keluarga*.

Apalagi sebagai seorang wanita, meskipun nantinya dengan pekerjaan atau tidak, dengan menikah dan mempunyai keluarga kita pasti akan tetap bergelar 'rumah tangga'. Dan karena kita akan menyandang gelar itulah kita harus PINTAR.. must be a smart muslimah.. Anak kita butuh ibu yang pintar sebagai 'madrasah/ sekolah' awalnya, dan kita juga harus pintar sebagai sosok lelaki yang berkewajiban mendidik kita dan mempertanggung jawabkan perilakukita dihadapan Allah.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar.. Tidak ada kata terlambat untuk berkembang..

Begitu juga yang ingin saya tanamkan pada pikiran saya. Meskipun setelah awal mempelajari ilmu-ilmu yang bermanfaat dan merasakan nikmatnya, saya rada nyesel *kebiasaan*, kenapa nggak dulu-dulu ya aku sadar?? Hahaha. Seandainya dari dulu, pasti sekarang saya sudah dilangkah yang lebih jauh untuk mengembangkan diri.

Hush! Nabi Muhammad SAW tercinta kita melarang kita bicara 'seandainya, seandainya' looh..
(Dari Abu Hurairah ra)

“Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan : “seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’“, tetapi katakanlah : “ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki”, karena kata “seandainya” itu akan membuka pintu perbuatan syetan.” (HR. Muslim)


Tapi yah.. sudah tidak usah tengok kebelakang karena sudah tersapu oleh waktu dan terbawa oleh takdir dan sekarang yang terpenting adalah apa yang diusahakan sekarang. Mempertahankan istiqomah sekuat tenaga dan menangkis segala godaan berbagai spesies syaitan yang terkutuk hehe. Meski kadang syaitan itu diri kita sendiri, mau gerak susah banget, serasa ada magnet di sofa dan kasur dan merasa masih ada banyak waktu. Ya Allah.. gerakkanlah kesadaran saya, hehe.

Daripada berkata seandainya, lebih baik Alhamdulillah.. kita masih diingatkan pada Allah dan tidak terlarut diombang-ambing dari kebodohan dan buta ilmu syari. Bukan juga bilang sekarang sudah pintar, tapi setidaknya sudah ada ikhtiar mempelajari meski dengan hasil yang masih sedikit-sedikit. Semoga yang sedikit ini istiqomah, semoga istiqomah itu bisa berkembang.
Banyak ibu-ibu yang mengaku baru saja rajin ikut pengajian, meski ada juga yang masih SMP tapi semangat dakwahnya tinggi sekali. Itulah timing yang hanya Allah yang tahu :))

Kembali pada saya...

Sekarangpun Alhamdulillah saya sudah merasakan segarnya hawa bahagia ketika kita diliputi hari-hari yang penuh syukur.
Mungkin secara fisik ini melelahkan, secara pikiran cukup menguras, tapi hati menjadi plong seperti mengeluarkan kerak-kerak yang sudah tersimpan dalam waktu yang lama.

Saya sama sekali belum melakukan banyak dan belum bisa seperti orang-orang yang saya kagumi. Tapi apa yang menjadi pembanding adalah diri saya yang sekarang dan yang dulu.

Saat ini saya berdiri dibumi Allah meyakini bahwa ada tujuan dan harus ada usaha dalam menjalankan hidup ini.  Bukan hanya mengusahakan mencari duniawi yang lebih banyak dikejar orang kebanyakan, yang pada akhirnya akan kita tinggalkan dan tanpa meninggalkan arti apapun.

Tapi dengan duniawi itulah bisa membantu kita juga dalam urusan akhirat. Begitupula jika kita mempelajari urusan akhirat, maka urusan duniawi kitapun akan terbantu.

Semua niat dan kiblatnya hanya satu, demi hari dimana kita akan meninggalkan dunia ini dan kembali kepada yang telah mengadakan kita..

Sekalipun ini hanya urusan kuliah, sibuk skripsi, mengusahakan agar bisa memanfaatkan waktu itu juga ajaran Islam. Dengan memanfaatkan waktu semua waktu terpakai untuk hal yang bermanfaat, kita bisa memanajemen waktu antara urusan kuliah dan juga ibadah.  Tidak ada alasan untuk tidak beribadah, seberapa sibuknya kita.

Allah punya banyak makhluk dan tidak pernah meninggalkan kita, sementara kita punya satu Tuhan tapi sering sekali melupakanNya. Hinanya kita.. :(


Saya belum melakukan banyak, tapi Allah memberi arti dalam diri saya begitu besar.
Saya melihat bahwa menjalankan skripsi pada jurusan seperti ini cukup sulit untuk saya tapi ternyata dengan benar-benar untuk dimudahkan, Allah benar-benar memudahkan saya. Langkah demi langkah saya lalui, benar saya sedikit meguras otak dan waktu tapi sedikit demi sedikit ditunjukkan pula kemudahannya.

Selain itu, dibanding menghabiskan waktu seperti anak muda pada umumnya yang beromansa maupun mencari hiburan dengan kehidupan yang sangat hedonis, membuang-buang uang dan kurang tawadhu, Alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan teman-teman yang mengajak saya datang ke majelis ilmu, bertemu dengan teman-teman yang sangat shalihat dan mendapat ilmu yang luar biasa membuat saya ingin merubah diri saya sedikit demi sedikit ke arah yang lebih.

Jawaban doa satu persatu dengan ajaibnya terkabul..
Bahkan urusan dunia seperti skripsipun dengan doa saya sangat merasakan perbedaan. Menemukan banyak kemudahan ditengah kegalauan berat.
Kemudian tadinya saya yang belajar agama serba sendiri, tiba-tiba banyak teman juga yang mengajak.
Belajar banyak tentang, Tauhid, mengetahui sirah Nabi, Aqidah, Akhlak dan lainnya.

Bahkan ketika saya terpikir untuk belajar bahasa Arab, karena saat itu merasakan kekaguman yang teramat dengan Al-Qur'an dan tersentil oleh seorang mualaf yang justru sudah pintar berbahasa Arab karena ingin memahami Al-Qur'an dari bahasa aslinya dan dia mengatakan itu adalah salah satu sunnah juga.

Ehhh.. kemudian ada temen saya yang ajak belajar bahasa Arab, secara cuma-cuma lagi. Alhamdulillah banget ya, kalau nggak karena Allah yang mudahkan.. cari les bahasa Arab dimana coba??
Ini dia gambar disamping, dari diktat bahasa Arab tingkal pemula milik saya. Salah satu bukti saya belajar bahasa Arab. Hehe. Yuhuu.. Alhamdulillah seru banget. Meskipun saya rasa kebelakangnya akan semakin rumit. Pingin sih nanti di blog bahas bahasa Arab.. Ntar.. kalau udah longgar banget waktunya :))

Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu (agama Islam), Allah akan ... kepada Allah dan surga-Nya dari jalan yang paling dekat dan paling mudah. (HR. Bukhari)


Insya Allah kegiatan diatas tidak mengandung maksiat, dan tidak membuang banyak uang. Ustadz/ Ustadzah yang mengajar ilmu agama ini tidak ada satupun yang meminta bayar, bahkanmereka memberi suguhan.
Kegiatan ini kita bisa saja mengeluarkan uang ketika kita mau beramal, dah ini insya Allah justru berkah sekali.

 Saya bahagia karena Allah menyibukkan saya dengan banyak belajar dan kemudian menyediakan banyak 'fasilitas'. Benar-benar terasa sedang didengar doanya oleh Allah.

Semoga tulisan ini akan menjadi motivasi lagi untuk saya semakin berkembang kedepannya. Kalaupun bisa membawa motivasi untuk teman-teman juga ya Alhamdulillah..

Kedepannya menjadi inspirator/ motivator hijrah juga sebuah harapan.. Mengajak dan menyampaikan bahwa hijrah di jalan Allah ada jalan terbaik yang dipilih manusia dalam hidup ini. Entah itu melalui profesi sebagai penulis, motivator atau hanya menyampaikan dikerabat terdekat.
Kemudian menjadi orang yang sukses di bidang bisnis yang halal dan bisa membuatkan lapangan kerja untuk orang lain, dengan itu kita semakin bisa menambah pahala dan ibadah juga dengan mengamalkan/ sedekahkan sebagian harta untuk kaum yatim/ fakir miskin. 

Yah tentu saja sibuk, sibuk sekali. Tapi setidaknya kita tahu bahwa itu adalah hal yang bermanfaat untuk keperluan akhirat yang lebih kekal manfaatnya.

Semua tujuannya bukan agar bisa terpandang mulia dan hebat dimata orang, tapi agar meninggalkan arti dan manfaat untuk orang. Semoga Allah senantiasa meluruskan niat kita.

Allah mudah untuk mengabulkan semua keinginan manusia, tapi Ia juga mengetahui yang terbaik untuk hambaNya. Ada kala harta, kekuasaan dan tahta salah satu atau beberapa diantaranya tidak baik dan mendatangkan mudhorot untuk hambaNya sehingga Allah tidak menghadirkan itu dalam hidupnya dan menggantikan dengan yang lain.

Tinggal bagaimana kita menyikapi. Asalkan ikhtiar dan tawakkal, jangan pernah pula su'udzhon dengan Allah. Doa tidak dikabulkan karena ada suatu alasan yang baik, lagipula manusia kadang terlalu serakah, menginginkan banyak hal. Bukankah yang sedikit tapi istiqomah itu lebih baik?

Tapi jangan pernah berhenti berdoa ! Selama itu berdoa yang baik, berdoapun sudah ibadah. Sekalipun Allah tidak mengabulkan itu bisa jadi simpanan kita diakhirat. Karena ada manusia yang semua keinginannya di dunia dikabulkan, dan di akhirat dia sudah tidak pula apa-apa lagi. Gak mau begitu kan?

Yakinlah bahwa semua yang kita peroleh adalah yang terbaik untuk kita meskipun tidak semua terealisasi, toh manusia sangat terbatas dan sangat mungkin jika dia tidak mampu menghandle segala urusan.

Kita akui bahwa semua itu berat, tapi setidaknya dengan adanya keinginan dan semangat yang tertanam sekalipun masih sedikit akan ada ikhtiar selalu. Semoga Allah membimbing kita, kita ikhlaskan jalan mana yang Allah pilihkan untuk kita dengan berdoa bahwa itu adalah hal yang membawa kita terus semakin mendekat padaNya.

Sekian, maaf ini hanya messy text sebagai ungkapan hati sendiri. hehehe
Semoga bisa membawa manfaat sekalipun sedikit.
Jika ada salah pasti itu dari saya, jika ada kebenaran maka itu datangnya dari Allah.

Wassalam.

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art