Label:

Murtad vs Mualaf

Assalamualaikum...

"Mati satu tumbuh seribu."

Mungkin itu perumpamaan yang tepat sebagai doa bagi kaum muslim seluruh dunia. Tidak dipungkiri bahwa ada beberapa gelintir manusia yang meninggalkan Islam, tapi realitinya jumlah pemeluk barunya berkali lipat lebih banyak.

Istilah murtad saja terdengar nggak enak, terdengar nggak bagus, sehingga kita dibuat bertanya-tanya dan mengira-ngira, apa gerangan di benak mereka yang memilih jalan demikian

"Kenapa saudara?

"Kembalilah..."

Barangsiapa yang berbalik ke belakang (murtad), maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran : 144)

Meski itu sama sekali tak melemahkan Allah, tak memberi efek apapun pada KuasaNya, tapi kita sebagai manusia sedih rasanya melihat saudara kita berkurang satu, mungkin kita menyesalkan dan menyalahkan penyebab-penyebab, diantaranya 'cinta buta', iming-iming dunia, pemikiran yang sesat maupun pemahaman ilmu agama yang dangkal.

Mungkin bisa jadi demikian, tapi ya sudahlah itu pilihan mereka. Semua orang menilai kebenaran masing-masing atau semua orang bisa membenar-benarkan sesuatu, sementara petunjuk sudah ada dari Tuhan Yang Maha Tahu, Tuhan Yang Maha Memberi Ilmu.

Orang bisa berjalan menuju jalan yang gelap, menuju cahaya, menuju petunjuk, tak peduli seberapa jauhnya dulu dia berada.
Begitu pula orang bisa saja berbalik kebelakang ketika melihat godaan, setan akan terus menggoda sampai berhasil mengajakmu ke neraka. 

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al-Hijr : 39-40)

Allah maha membolak-balikkan hati.

Mengapa demikian?

Menguji seberapa besar imanmu bisa bertahan diatas godaan iblis.

Jika sampai akhir hayat Laa ilaha ilallah tetap ada di relung dan keluar dari kerongkongmu, itulah saat kau terlepas dari ujian dunia tersebut.

Maka berdoalah agar Allah senantiasa meneguhkan hatimu diatas agamaNya.

Don't let me go astray...


Jadi soal orang-orang murtad bagaimana muslim yang lainnya mesti bersikap?

Kita harus tahu bahwa jika ada orang sampai hati untuk menukar imannya dengan sesuatu maka memang dari hatinya sudah ada bibit ke ingkaran terhadap Tuhan dan agamanya.

Seseorang jika Tauhidnya bagus meski belum beribadah dengan baik, sholat bolong-bolong misal meski dia sangat jatuh hati, jatuh cinta pada seorang laki-laki/ perempuan maka dia tidak bisa memenangkan orang tersebut dengan meninggalkan agamanya.

Banyak pasangan yang kandas di tengah jalan karena perbedaan agama yang tidak ada jalan keluarnya. Sama-sama mempertahankan agamanya.

Sementara orang yang memang sudah lemah dan ada bibit ingkar, maka cinta buta itu akan membutakan mata dan mengambil kendali sepenuhnya. Tauhid, Tuhan dan Agamanya sudah bukan hal besar lagi.

Atau orang-orang yang termakan oleh fitnah, termakan fitnah bahwa Islam adalah agama berbar yang tidak mengakui perbedaan dan suka memecah belah persatuan, orang begini bisa terprovokasi padahal sudah dijelaskan di surat Al-Kafirun, Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. 

Islam bukan memecah belah, bukan tidak menerima perbedaan tapi tidak menghendaki AKIDAH CAMPUR ADUK. 

Mungkin kita sedih, kita menyayangkan, kita berusaha membantu seseorang itu untuk kembali, tapi mungkin yang hanya bisa lakukan adalah mendoakan, jika Allah masih menghendaki dia kembali ke jalanNya, jika Allah tidak meridhoinya lagi maka seperti ayat dibawah :

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah : 54)

Allah telah menggantikannya dengan sosok lain, mungkin kaum muslim yang hijrah yang istiqomah maupun orang-orang mualaf yang semangat beragamanya lebih dari si murtad sebelum meninggalkan Islam. Allah memberi kita saudara seiman yang lebih teguh imannya yang lebih manfaat untuk kaum muslim lainnya. Wallahualam.

Disisi lain, ketika ada saatnya kita merelakan saudara seiman kita mutung, perotol dari jalur, maka kita juga ada banyak waktu untuk menyambut saudara-saudara baru yang memeluk Islam. 

Para Mualaf.

Akhir-akhir ini pun saya melihat banyak berita tentang mualaf dari dalam maupun luar negeri. Di tengah gentingnya negara mengenai isu agama yang tidak mengenakkan, yang menyudutkan Islam. Kuasa Allah, justru banyak orang masuk Islam, banyak orang yang tergugah ingin mengetahui tentang Islam. 

Mungkin juga karena apa yang di beritakan tentang Islam dengan realitynya berbeda.  

Atau yah... Allah hanya ingin menunjukkan, bahwa semakin di olok-olok, semakin di serang semakin kuatlah Islam. MasyaAllah.  

Mungkin dunia masih bukan di genggaman kaum muslim karena Allah pun menjelaskan dalam firmanNya bahwa kemenangan duniawi akan di pergilirkan, bergantian. Dulu Islam pernah jaya, kemudian jatuh, kemudian akan jaya kembali, semua sudah tertulis. 

Meski kemenangan duniawi tidak ditangan muslim, tapi perlahan-lahan namun pasti kekuatan iman mengalami kemajuan, kemenangan iman menmukan jalan terang, banyak ghirah kaum muslimin yang mengalami stagnasi dan mati suri kini terkoyak kembali, yang dulu tak gentar di usik kini murka ketika hukum Allah di permainkan.

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. An Nasr : 1 - 3)

Ini beberapa potongan dari artikel yang pernah saya muat di blog saya yang berjudul : Mengenali dan menghadapi tabiat pendebat agama




Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. (An-Nisa 88) 

Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab? (Az-Zumar 37) 

Kesesatan dan petunjuk semata-mata menjadi urusan Allah. Anda mungkin saja akan terpengaruh dengan argumentasi lawan debat, lalu linglung dan bahkan murtad. Kalau didalami baik-baik semuanya pasti ada penyebabnya, bahwa dalam diri anda sudah ada bibit-bibit untuk menjadi sesat, bisa jadi karena kesombongan, atau juga ada prasangka buruk kepada Allah.   Sebaliknya mungkin juga pihak lawan ada yang terpengaruh lalu menjadi mualaf karena debat. Jangan sampai punya pikiran bahwa keimanan yang muncul dalam qalbunya gara-gara 'kehebatan' argumentasi anda. <== That's so Right dear!!==> Itu disebabkan karena dalam dirinya memang sudah ada bibit-bibit kebaikan, rasa ingin tahu, kejujuran untuk menyelamatkan diri, tidak ingin tersesat, lalu Allah menyelamatkannya dengan memberikan hidayah.


Wallahualam

Semoga bermanfaat.

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art