Label:

Ketika Mendapat Hidayah bak Melihat Peta

Assalamualaikum..

Kali ini saya ingin menyampaikan sedikit secara sederhana sebatas ilmu saya yang baru sedikit ini. Sama sekali bukan menggurui tapi mengajak berpikir.  Mencoba menalarkan atau memberi perumpamaan bagaimana kita bisa memaknai hal hakiki ini dengan benar. Terinspirasi dari ceramahnya Ustadz Felix Siauw.

Mengenai Hidayah. Hidayah dalam bahasa yang berarti 'petunjuk'. Biasanya akrab dan familiar disangkutkan mengenai hal keTuhanan atau hal religius. Petunjuk dari Tuhan, Hidayah dari Tuhan.

Kadang diantara kita bingung, dimana hidayah itu datang.  Kapan hidayah itu mampir dan apakah kita benar-benar bisa menanggapinya sesuai dengan apa yang kita duga atau apa yang kita inginkan.

Kapan taubat? Kapan memperbaiki diri? Kapan belajar Islam..
Selalu disambungkan dengan jawaban "Kalau hidayah datang."

Pahamilah bahwa itu tidak benar.  Tanyakan saja pada lubuk hati paling dalam dan mulai menelisik dengan logika.  Tentang makna hidup, kenapa hidup dan akan kemana setelah hidup, Siapa yang menciptakan semua? Siapa Tuhan? Mana agama yang benar...
1400 tahun lalu Tuhan sudah menyempurnakan wahyuNya melalui utusanNya (Nabi/Rasul) untuk semua manusia di penjuru dunia sampai akhir jaman.

Hidayah sudah ada.  Hidayahlah yang menunggu hati dan batin anda untuk menemukannya.
Anda pasti mengenal Al-Qur'an kan? Maka bacalah.
Ada yang orang berilmu, maka bertanyalah.
Tanyakan pada logika terjernih anda, Insya Allah bisa membandingkan mana yang baik dan buruk , salah dan benar karena Allah menyukai hamba-hambanya yang mencari ilmu dan berpikir.

ANDA BINGUNG?

Tidak masalah, itu manusiawi.  Tidak ada orang yang lantas imannya sempurna dalam hitungan menit setelah membaca Al-Qur'an.  Mungkin ada orang yang langsung yakin dan percaya, tapi tetap butuh waktu untuk membaca dan mengerti semua isi Al-Qur'annya kan?

Seseorang yang awalnya sama sekali tak punya iman, hidup bebas tak ada ikatan, tak menjalankan ibadah, lalu dia mempelajari Al-Qur'an dan berusaha meyakininya.  Tentu dia akan mendapati adanya ibadah 5 waktu, puasa Ramadhan sebulan penuh, larangan minum alkohol, kewajiban berzakat, dll. Tentu dia bingung kan? Kenapa? Apa alasannya? Mungkin awalnya agak enggan dan berat melakukannya. Tapi kebingungan itu tentu bisa dipecahkan karena semua perintah dan larangan Allah ada alasannya, tentu semua demi kebaikan manusia. Lewat Al-Qur'an itu sendiri, membaca Sunnah Rasul atau kaum ulama yang sudah T.O.P ilmunya.

Setelah mengerti.. Insya Allah nggak bingung lagi dan bersyukur dia bisa menjalankan semua yang diarahkan oleh Penciptanya sendiri.

TEORINYA..

1. Kita hidup di dunia ini tujuannya adalah kembali pada Tuhan (setelah mati), karena disitulah Tuhan akan menentukan pembalasan dimana kita pantas ditempatkan setelah apa yang kita perbuat dan usahakan di dunia. Apa yang kita harap? Surga pastinya, Surga yang nikmatnya seperti laut samudera sementara dunia seakan hanya setetes air. Nah.. Allah mengajak manusia yang ingin kesana dengan petunjuk,

2. Maka kita harus melalui jalan yang Ia kehendaki.  Allah menghendaki kita untuk melakukan hal yang baik-baik, menyembah hanya padaNya, tidak menyekutukanNya, menganut agama yang lurus, yang semua sudah Ia jelaskan dalam wahyuNya yang telah sempurna, Al-Qur'an pada utusanNya yang paling akhir, Nabi Muhammad SAW.

3. Apakah kita bisa percaya bahwa semua itu benar? Semua yang ada dalam Al-Qur'an bisa dibuktikan bahwa itu datangnya dari Tuhan.  Bahkan banyak tantangan dari Allah untuk manusia yang masih meragukannya.  Ketika semua sudah diyakini dari Tuhan, maka tak diragukan bahwa kita pasti akan benar 'sampai' ke tujuan yang Tuhan kehendaki karena kita melalui jalan yang Ia tunjuki.

4. Tapi kalau kita hanya membaca Al-Qur'an saja, atau bahkan menghafalkannya tapi tanpa melakukan dan melaksanakan apa yang dijelaskan saja.  Tentu kita tidak akan bisa mencapai tujuan kehendak Allah. So.. ACTION dan PRACTICE it lah... :D :D

5. Maka jika kita menaatiNya dan melaksanakan itu, kita akan mencapai keputusan Allah yang terbaik. Jika kita semau sendiri, nggak mau hidup sesuai dengan Al-Qur'an, maka terima konsekuensi kelak di akhirat yang bisa membuat kita menyesal tak ada guna.

JADI, PERUMPAMAANNYA..

1. Anda ingin intervew pekerjaan di PT.Akbar di luar kota. Anda awalnya sama sekali tidak mengetahui dimana letas PT. Akbar itu lalu si calon bos memberi anda peta sebagai petunjuk agar anda bisa sampai disana.

Seperti orang pada umumnya, mengamati peta daerah yang sama sekali belum pernah dikunjungi yang ruwet banget pasti anda akan merasa kebingungan, pusing, muter-muter, belibet, ragu-ragu dll. Itulah reaksi wajar setelah orang melihat serentetan petunjuk..

2. Tapi mau bagaimana lagi? Mau balik yang ada malah akhirnya nggak jadi dapat pekerjaan. Peta ngomong ke kiri ya kita ke kiri, kudu cari warung yang namanya 'Sederhana' terus kudu cari 2 gang di samping kirinya sampai nemuin puteran kemudian belok kesana lalu lurus lagi sampai ke tikungan ya dah ngikut aja, kemudian harus lurus lagi 3 kilo ya udah lurus aja, ke kanan, ya udah ke kanan meski jalannya agar geronjalan atau mungkin macet.

Tapi..

3. Apa peta ini benar? Apa peta ini benar-benar membawa anda sampai ke PT. Akbar. Insya Allah benar karena calon bos anda sendiri yang memberi arahan.

4. Kalau diam aja, cuma liatin peta bahkan ngapalin tanpa aksi dan praktek benar-benar turun kejalan. Ya dah.. kacang goreng! Nothing change, anda akan tetap jadi pengangguran di rumah nggak ada guna. Nggak nyampe ke PT. Akbarnya!

4. Tapi jika anda melakukan perjalanan  mengikuti peta meskipun agak susah dicari dan lama di tempuh. Eh, Alhamdulillah.. Ketemu juga itu PT. Akbar dan akhirnya dapat pekerjaan kan?

***

Yaaa... ini perumpamaan sederhana yang semoga membantu kita dapat memaknai lagi bahwa memang mendapat hidayah akan ada jalan dan cara yang ditempuh meski dengan sedikit kebingungan diawal, atau mungkin merasa susah, ada pula yang langsung ikhlas.

Insya Allah.. Semakin kita berusaha memahami maka banyak hikmah dan manfaat untuk kita jalani dan membuat kita justru senang melakukannya.  Semakin kita menghindari dosa, semakin benci kita melakukan, semakin bermanfaat hidup kita :D

Contoh kecil kenapa umat Islam harus sholat dan puasa. Ternyata hakikatnya adalah bakti dan wujud mengingat Tuhan, kedua hal itupun bisa melebur dosa, karena orang yang masih jernih fitrahnya, maka akan takut saat berbuat dosa dan bersegera ingin memohon ampunan pada Tuhannya, tidak hanya menggantungkan hati pada dunia saja yang kadang nggak jelas juntrungannya.

Bahkan keduanya ada hasil penelitian ilmiah bagi kesehatan tubuh, sehingga manfaatnya dunia akhirat lah pokoknya, bukan hanya apa yang saya sebutkan diatas, hanya contoh sebagian saja :D bahwa Allah menurunkan apa-apa dengan haq (dengan alasan yang benar) dan tidak ada yang sia-sia.

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. 3:191)

Wallahu alam bishowab..
Berilah hidayah selalu untuk kami ya Allah.. 
Berilah ilmu dan pengetahuan bagi kami yang masih dalam ketidak tahuan ini, berilah kami pemahaman agar kami tidak mengikuti jalan-jalan yang sesat dan yang tidak engkau kehendaki.. Berilah mereka cahaya yang masih dalam gelap gulita dari segala petunjuk.. Aamiin..
Mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan yang sepenuhnya milik saya..
Jika ada kebaikannya, maka itu adalah dari Allah dan semoga bermanfaat...

Wassalam.. 

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art