Label:

Fitnah terbesar laki-laki adalah perempuan?

Dari Usamah bin Zaid, ia berkata “Rasulullah SAW bersabda:    
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya terhadap laki-laki daripada (fitnah) perempuan
Kata “fitnah”, memiliki lebih dari satu arti di dalam bahasa Arab

Dalam “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Poerwadarminto mengartikan “Fitnah” secara etimologi berarti perkataan yang bermaksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan dan sebagainya).

Dalam Ensiklopedi Agama dan Filsafat juga menerangkan bahwa fitnah diartikan perkataan bohong yang mencelakakan orang, atau maksud-maksud yang tidak baik, dari fitnah itu terhadap sasaran atau yang difitnah..

Para ahli bahasa Arab menjelaskan bahwa kata “fitnah“ ( ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ )secara etimologi (bahasa) adalah berasal dari perkataan “fatantal fidhdhatu wa adz-dzahab” yang maksudnya adalah ‘azabtahuma bin naar, yaitu engkau telah melelehkan perak dan emas itu dengan api guna membedakan yang buruk dari yang bagus. Dan fatanta adz-dzahab, maksudnya ahraqtahu bin naari, artinya engkau membakar emas dengan api guna membedakan antara yang bagus dan yang buruk.

Sedangkan kata “Fitnah” secara terminologi (istilah), yaitu kata yang mempunyai makna yang berarti upaya untuk menyingkap hakikat sesuatu atau uji juga bermakna, yang berarti ujian atau pengujian.

Oleh karena itu, kata fitnah ini sebenarnya digunakan untuk menunjukkan pengujian kadar keaslian emas, atau untuk membedakan mana emas yang asli dan yang tidak. Dan biasanya cara pengujian itu dengan memasukkan emas itu ke dalam api yang panas.
Dari pengertian ini terdapat hubungan atau korelasi antara makna secara bahasa dan istilah mengenai kata “fitnah”. Yaitu “fitnah” berarti memperlihatkan asal dari barang tambang, sedangkan secara istilah, kata “fitnah” berarti memperlihatkan asal, hakikat dan derajat keimanan kepada Allah SWT.

Seorang ahli hadits, Ibn Hajar al-‘Asqalany dalam karyanya “Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari”, menyatakan: makna fitnah berasal dari kata al-Ikhtibar ( ﺍﻻﺧﺘﺒﺎﺭ ) yaitu penyingkapan hahekat sesuatu, dan kata al-Imtihan ( ﺍﻻﻣﺘﺤﺎﻥ ) yaitu pengujian. Lalu kata tersebut digunakan untuk setiap perkara yang melalui pengujian tersingkaplah keburukanya”.

Fitnah dalam hal ini menggambarkan  segala bentuk penyingkapan dan pengujian terhadap keaslian, kebenaran dan kemurnian sesuatu. Bila ini dilakukan terhadap benda seperti emas, maka bentuknya adalah dengan membakar emas itu hingga akhirnya terbukti mana yang benar-benar emas berkualitas tinggi dan yang berkualitas rendah. Dan bila ini terjadi pada diri seorang mukmin, maka ia adalah sebuah proses “pembakaran“ pribadi untuk membedakan antara mukmin yang teguh dan mukmin yang rapuh. Disamping itu, fitnah itu pun menjadi sebuah proses pembersihan jiwa mukmin dari segala macam penyakit hati. Seperti emas yang dibakar, yang buruk terbakar oleh api, namun yang berkualitas akan semakin berkilau.

Sesuatu yang menimpa bagi orang lain akibat fitnah oleh Allah SWT diperingatkan dengan azab yang besar sebagai bentuk perilaku dosa besar yang perlu ditinggalkan dan diwaspadai gejalanya. Orang-orang yang memfitnah orang baik-baik akan mendapatkan laknat dan siksa yang amat berat dan pedih kelak di hari kiamat. Dengan demikian fitnah terkadang datang dengan sesuatu yang tidak disenangi, dan pada kesempatan lain datang dengan kebaikan. Dalam hal ini firman Allah SWT:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebanarbenarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (QS. AlAnbiya’: 35).11
Namun dalam ‘urf atau kebiasaan, fitnah itu biasanya sering dipergunakan untuk hal-hal yang tidak disenangi. Oleh karena itu kata “Fitnah” dipakai pada hal-hal yang diakibatkan dan ditimbulkan oleh ujian, segala cobaan hingga hal-hal yang dibenci.
Kata fitnah dengan bentuk derivasinya (kata turunan) dijelaskan dalam Al-Qur’an sebanyak enam puluh kali.

Sehingga, FITNAH dalam hadist di atas berarti COBAAN & GODAAN.

Referensi : jofania.wordpress.com

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art