Label:

Tujuan berbagi Ilmu Islam di Sosmed

Assalamualaikum...

Lillahi Ta'ala.. Saya tidak menginginkan penilaian orang terhadap saya. Saya hanya ingin berbagi agar orang-orang tahu mengenai Islam lebih luas dengan benar.

Jika anda adalah teman sosial media saya,  mungkin anda tahu bahwa dalam beberapa bulan hampir setiap hari aktif di beberapa akun sosmed saya suka sekali update status yang isinya perkara agama selalu.

Apa yang mendorong saya seperti itu adalah sebenarnya ketika saya mulai 'bertobat', 'nyadar' dan mau melek tentang esensi agama yang saya peluk dan mengerti peran maha utama Allah SWT, Tuhan semesta alam, lalu dengan sendirinya saya terperangah dengan ilmu apa saja yang ada dalam agama yang sebenarnya sudah saya anut sejak bayi.. (_ _'')

Ya Allah ternyata begini.. Ya Allah selama ini aku tidak tahu, selama ini aku mengabaikan, mengesampingkannya dan mungkin naudzubillah... saya meremehkan. Ternyata saya sudah salah kaprah memandang hidup meskipun ya InsyaAllah nggak melenceng-melenceng banget, tapi still not in straight path ..

"ISLAM ITU SEMPURNA. MUSLIM TIDAK SEMPURNA." 
Statement yang sangat tepat untuk menjelaskan tentang 'The most missunderstood Religion in the world' ini. Islam terkadang tidak dinilai dari ajarannya tapi dari penganutnya yah... yang mungkin seperti saya atau lebih parah.
 
Hikmah di balik semua itu pandangan saya terhadap hidup menjadi 180 derajat berubah, meskipun saya belum bisa merubah diri 180 derajat lebih baik. Allah tahu.. Hambanya mempunyai keterbatasan dan waktu untuk lebih banyak belajar dan memahami. InsyaAllah :)

Pandangan seperti apa? Paling mencolok adalah perkara duniawi dan akhirat. Perkara duniawi seperti apa? Tentu hubungan antar manusia dan materi. Kalau kebanyakan mikir keduanya hanya untuk bersenang-senang.. Tidak setelah mengenal Islam. Iya tetap senang, tapi dua perkara itu tetap harus terpandang baik untuk dunia akhirat.

Misal.. Kita tidak boleh menarik perhatian orang dengan pamer/ riya tentang kelebihan harta atau fisik sejenis cari perhatian nggak jelas, jangan beramal agar dipuji tapi kita baik terhadap orang lain agar dapat pahala dari Allah. Amal kalau bisa yang sembunyi sembunyi dan berusaha membuat orang menyukai kita cukup dengan sikap kita yang baik, nggak perlu yang lain.  Intinya berbuat baiklah untuk Allah, niatnya mengharap ridho Allah, InsyaAllah manusia pun meridhoi kita.

Kemudian harta, dalam hidup pasti lah semua mau cari harta, saya juga mau punya uang banyak. Hehe. Tapi apa sih tujuannya? Buat bermewah-mewahan? Mau saingan fashion and fancy car sama tetangga? Okelah sah-sah saja kita ingin mencukupi bahkan menikmati hidup dengan hasil yang kita tuai. Tapi.. Jangan lupa, mati yang dibawa bukan harta yang disimpan di bank, tapi harta yang sudah di amalnkan. Sudah seimbangkah harta dengan amal?

Kenapa semua seperti itu? Itulah tujuan hidup. Kita perlu memahami kenapa hidup ini ada, harus bagaimana dan akan bagaimana sehingga kita akan mudah menaati Islam. Hidup ini memang seperti senda gurau tapi Allah tidak menciptakan kita secara main-main

Meskipun setelah saya memutuskan untuk hidup dalam Islam, banyak juga cobaan yang terjadi kemudian saya berusaha memahami ini sebagai ujian atas kesungguhan ikrar saya pada Allah, dan satu persatu Allah menunjukkan hikmah dari semua ujian itu agar saya lebih sabar lagi untuk menghadapi ujian yang mungkin suatu saat akan dihadapkan.


***
DAKWAH & MENYAMPAIKAN bukan cuma tugas ustadz saja, tapi juga sudah merupakan KEWAJIBAN SEMUA MUSLIM & MUKMIN sebagaimana tertulis dalam Qur'anul Kariim:
Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan  (QS.42:48)
Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan (QS.16:82) 

Serulah pada jalan Tuhan-mu dengan hikmah & pelajaran baik (QS.16:125)

Nabi pun bersabda, "Sampaikanlah dariku walau satu ayat."

Kata-kata tersebut cukup memotivasi saya untuk berbagi tentang Ilmu Islam. Bahkan orang yang menyebarkan kebaikan dan orang yang mendengar/ membaca melakukan kebaikan itu maka orang yang menyebarkan itu akan mendapat pahala yang sama. Asyik kan? :D Cari investasi pahala yang cukup menarik. Hehe.. Tidak ada upah duniawi, cukup Allah yang menilai :)


Selain itu menyadari bahwa sekeliling saya masih banyak muslim yang belum terinstall Islam (kata Ustadz Felix), yang hatinya belum mementingkan perintah Allah dan masih sinis dengan Islam, saya sangat ingin memperkenalkan pentingnya menerapkan ajaran Islam secara keseluruhan dan memperkenalkan keutamaan 'kampung' akhirat yang lebih kekal di banding apa yang mereka nikmati dengan berlebihan sekarang di dunia yang jelas hanya sementara.


Ada kalanya ketika saya akrab dengan beberapa teman yang sama sekali tidak taat dengan Islam maupun teman non-muslim, ada rasa perih dan iba ketika melihat mereka.  Ada ketakutan dan teriakan tidak ingin melihat mereka dalam keterombang-ambingan tapi saya juga nggak mungkin gamblang mengarahkan karena tidak semua akan menerima.


Saya sadar saya belum sempurna menjalani apa yang sudah saya pelajari dalam Islam karena sebagai manusia saya mempunyai keterbatasan.  Tapi dalam hati ada keinginan untuk melakukannya ketika saya mampu dan ada kesempatan. 

Saya juga sadar bahwa saya terkadang masih sulit untuk menghindari kesalahan karena masih dalam tahap berkembang dan manusia kadang lupa, dan masih sulit memilah batasan-batasan secara tepat.
Karena itu melalui apa yang saya share di sosmed itu juga bagian dari memperingatkan diri sendiri juga. "Tuh, saya sudah pernah berkata begini, share begitu di facebook/ twitter/ blog masa saya sendiri nggak melakukan?" Meskipun toh tidak ada orang yang memperhatikan, tapi merasa munafik sendiri di hadapan Allah dan perlahan saya mencoba memperbaiki diri.

Bukan berarti saya merasa ustadzah mode on, atau paling benar sendiri, udah paling alim atau apa..
Saya pun sedang ingin belajar dan sambil berbagi, semua yang saya bagikanpun kebanyakan juga nasehat dan sumbernya daari orang yang sudah ahli, jadi tidak ada alasan menyebut saya sok alim karena ilmunya pun dari orang lain yang jauh lebih mumpuni laaaah ~
I just want to learn, so I just wanna share.. That's all.
Kita sama-sama manusia yang dilahirkan dalam ketidak tahuan, tapi karena Allah sudah berikan akal.. Maka kita harus giat mencari kebenaran secara hakiki selama jiwa dan raga masih mampu sehingga masih bisa menumbuhkan kesadaran dan kemauan.
Semoga kita semua di tunjukkan jalan yang benar dan di hindarkan dari segala kesesatan. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal Alamiin..

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ~

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art