Label:

Bae Hyunmin, Kaum Feminis Korea yang menyadari bahwa Islam memuliakan wanita

Assalamualaikum..


Hyunmin Bae : Saya tertarik dengan feminisme. Ketika dulu saya bertemu dengan suami saya, dia memperlakukan saya yang terbaik sebagai seorang wanita. Dan dia mengajari saya aturan hidup melalui ajaran Islam. Saya dulu adalah Atheis. Tapi saya mulai merasakan keberadaan Tuhan dan agama yang benar melalui dia (suaminya). Dalam Al-Qur'an, saya bisa tahu bagaimana untuk hidup sebagai laki-laki dan perempuan secara detail. Saya sangat terkejut. Saya tidak bisa menolak bahwa ini adalah pesan dari Tuhan. Dan takdir yang terjadi pada saya untuk bertemu suami saya dan menjadi muslim adalah sesuatu yang sepertinya 'sudah tertulis'. Jadi saya memutuskan masuk Islam. Dan ketika saya di Malaysia, itu pertama kalinya saya melihat kehidupan wanita muslim secara langsung. Mereka terlihat sangat percaya diri dan bahagia dengan diri mereka. Saat itu saya mulai mempelajari tentang wanita dalam Islam dengan pemikiran sebelumnya sebagai feminisme. Ini adalah pekerjaan yang menarik

--------------------------------

Kali ini saya akan membahas tentang Kisah Mualaf lagi. Masih tentang orang Korea..
Selain Park Dong Shin yang sudah saya ceritakan di entri sebelumnya, kali ini saya akan menceritakan tentang mualaf perempuan di Korea yang semoga menjadi inspirasi juga.

Saya akan menjelaskan sedikit saja berdasarkan apa yang nona Hyunmin ceritakan singkat pada komentar singkat di akun facebooknya karena saya tidak pernah menemukan cerita panjangnya tentang keIslamannya melainkan hanya status-status pendek saja.

Dia adalah teman facebook saya dan seorang pelukis handal. Kesehariannya sudah memakai hijab dan mempunyai seorang suami yang berdarah arab, saya lupa berasal dari negara mana.

Hyunmin juga terlihat aktif pada organisasi Islam di Masjid utama di Itaewon Seoul dengan beberapa teman muslim Korea lainnya maupun pendatang dari negara lain yang beragama Islam.

FEMINISME & ATHEIS

Baca juga Istimewanya wanita dalam Islam

Seperti yang tertulis di komentar facebooknya.  Ia menceritakan bahwa ia sebelumnya adalah penganut feminisme dan atheis.
Saya tidak hendak membahas tentang atheis yang sudah banyak saya singgung dibanyak artikel saya. Tapi saya hendak membahas tentang Feminisme.
Feminisme yaitu orang-orang yang menuntut hak kesetaraan gender, tentu pula mengkritik Islam dalam mengatur wanita. Menganggap Islam mendiskriminasikan wanita.
Seperti ajaran Islam yang menyatakan bahwa wanita 'lebih baik' dirumah mengurus rumah tangga, mendidik anaknya, diperintahkan menutup aurat, harta warisannya lebih sedikit dari laki-laki. dll.
Dan yang lebih gila kaum feminis menginginkan mereka diperbolehkan bertelanjang dada seperti laki-laki. Waduh.. kurang akal dah kalau sampai seperti ini.

Tentu hal ini sangat menyedihkan karena masyarakat oleh kalangan sekuler di ajak untuk berfikir model feminis yang notabene adalah gerakan yang lahir dari cara pandang ala barat, dimana di dunia mereka tidaklah dikenal istilah etika, moral, adab dan iman. Selain itu juga disebabkan sikap keputus asaan dalam menerima kondisi sosial serta sejarah masyarakat Barat yang tidak bisa menghargai dan menjunjung tinggi kehormatan kaum hawa serta dogma gereja yang tidak memihak kepada wanita.

 "Allah memuliakan wanita dengan jilbabnya.  Keindahannya terlalu berharga dan tidak untuk dilihat gratis oleh orang sembarangan. Tapi entah mengapa kebanyakan wanita tidak mau dimuliakan." --Salah seorang ustadz (lupa namanya, hehe)


Soal berkarier, tidak ada larangan untuk wanita apalagi selama tidak menghalanginya untuk mengurus keluarga.  Tapi jika tidak, jika semua diserahkan pada orang lain (pembantu misal), secara hakikat kita sudah kehilangan fitrah sebagai perempuan, kehilangan pahala JIHAD. Jihad perempuan adalah mengurus keluarganya. Sebatas mencucikan baju suami atau mengurus anak, itu sudah jihad lohh..

Allah menciptakan wanita dengan penuh kelemah lembutan sehingga Ia pun menuntut agar laki-laki berlaku baik dan lembut.  Seperti tulisan pada gambar diatas.


"...Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) [*]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya [*], maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkanny..." (QS. 4:34)

[*] : Nusyuz : yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. Nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
Lantas kenapa wanita juga boleh dipukul? Jika keterlaluan, maka wanita berdosa besar..  Wanita sebelumnya ditanggung ayahnya sebelum menikah. Setelah menikah suami adalah orang yang menanggung dosanya ketika dia tidak mendidik dengan baik. Tapi setelah dididik tetap berbuat dosa, maka itu bukan tanggung jawab suaminya lagi.
Jika tidak, maka Allah meminta untuk memaafkan mereka.
Kenapa laki-laki harus mendidik wanita? Karena Nabi pernah berpesan bahwa wanita itu logikanya kurang dalam perkara agama atau lainnya, jadi harus ada laki-laki yang mengingatkannya.

Wanita dan Laki-laki punya fitrah berbeda

Banyak buku yang menyatakan bahwa wanita dan laki-laki itu mutlak berbeda. Bahkan ada yang  kasarannya sih ada yang bilang 'hanya sama-sama manusia'. Tapi dari segi pemikiran, pandangan mata, ketelitian, kemampuan dan lain-lainnya itu berbeda.
Sampai-sampai ada yang membuat buku, "Men are from Mars, Women are from Venus."
Mengisyaratkan betapa berbedanya mereka.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)... (QS. 4:34)

Dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan bahwa laki-laki memang pemimpin dari Maka akan mustahil juga kalau mereka dibebankan hal yang sama. Bukan berarti juga ada yang lebih enak dan nggak enak. Mungkin saja bagi laki-laki mengurus anak itu susah, tapi tidak bagi perempuan. Sebaliknya, bagi wanita terlalu melelahkan mencari nafkah hingga larut malam, tapi tidak bagi laki-laki. Mereka punya kodrat dan fitrah masing-masing.

In sya Allah akan saya beri pembahan khusus tentang feminisme..

-------------------------

MELIHAT WANITA ISLAM PERCAYA DIRI

Banyak non muslim yang awalnya menganggap betapa tidak enaknya muslimah yang disuruh berpakaian rapat bahkan dianggap seperti terbungkus karung tapi kenyataan justru sebaliknya. Apa yang mereka lihat adalah bahwa justru muslimah sangat nyaman dan bangga dengan pakaiannya itu. Kaum feminis meneriakkan bahwa kaum muslimah tertindas padahal muslimahnya justru bahagia, hahaha.

Kenapa? Saya yang merasakan hal itu.. Singkatnya karena saya merasa tenang, seperti terjaga, tidak ada mata nakal yang secara serampangan melihat bagian tubuh yang rahasia. Laki-laki berbahaya dan berdosa melihat apa yang seharusnya tak boleh dia lihat begitu pula kita tak boleh memperlihatkan bagian tubuh kita yang tidak boleh dilihat demi kebaikan diri kita juga. Yang paling utama karena tenang sudah menaati peraturan Allah, telah mencegah hal itu demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. 

Sehingga pasti naluri Hyunmin beserta hidayah dari Allah membuatnya merasakan fitrahnya sebagai perempuan danmenemukan kenyamanan dan kebenaran itu dalam Islam. Semoga bermanfaat buat saudara perempuan lainnya untuk tidak mengeksploitasi dirinya, menjaga kehormatan dan mempertahankan fitrahnya.

--------------------------------

Saya sungguh banyak kekurangan dalam berbicara dan menjelaskan. Jadi sekian yang bisa saya jelaskan. Jika ada pemahaman lebih lanjut akan saya posting lagi.

Wallahu alam. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dengan kekurangannya. Semoga Allah mengampuni.
Wassalam..

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art