Label:

Cara Masuk Islam adalah BERFIKIR

Assalamualaikum...


Beberapa waktu lalu saya melihat video tausiah Ustadz Felix Siauw yang bertajuk The Way to Belief yang InsyaAllah masih ada youtube dan saya sangat menyarankan untuk melihatnya karena InsyaAllah akan membuka pikiran kita semua dari konsep dan persepsi asal muasal dan akhir dari kehidupan yang mungkin masih simpang siur atau bahkan salah kaprah diantara kita.

Saya memang suka dengan ceramah dari Ustadz tionghoa yang mualaf 10 tahun lalu ini karena selain karena beliau menyampaikan dengan bahasa yang ringan meskipun cepat dan lugas, bisa di bilang funky sehingga mudah di resapi anak muda dengan intelek menengah (hehe), selain itu beliau memang selalu menginspirasi yang kata-katanya smart, kritis, menohok dan ngena banget.

Saya tidak sepenuhnya hendak membahas isi dari ceramah tersebut atau menyeritakan bagaimana beliau masuk Islam.  Tapi hanya membahas satu hal yang menurut saya sangat masuk di akal dan menunjukkan betapa kuatnya Allah mengukuhkan hati pada siapa yang telah Ia beri hidayah dan keyakinan yaitu dengan membuat seseorang itu dengan membuka hatinya dan BERPIKIR.

...Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:256)

Kalau mualaf saja bisa meneguhkan hati untuk mengutamakan agama dan Tuhannya, kenapa kita yang diberkahi dengan ke Islaman ini justru malah masih maju mundur mengikuti syariat Islam yang tegas dari Allah dan memilih pemikiran-pemikiran sekuler yang menjauhkan kita dari kebenaran?

Setelah tiga minggu memeluk Islam, beliau baru bisa mengabarkan itu pada keluarganya.  Otomatis saja mereka mengamuk dan berkata, "Ngapain kamu masuk Islam? Kamu itu Cina! Cina itu bukan Islam.  Kamu boleh masuk agama apa saja tapi selain Islam!"

Lalu Ustadz Felix berusaha menjelaskan pada keluarganya alasannya masuk Islam. Dan perlu diketahui bahwa Islam itu bukan agama suatu ras atau bangsa, tapi universal dan yang paling Ustadz Felix Siauw yakini adalah Tuhan yang dijelaskan pada Islam adalah Tuhan yang beliau cari-cari selama ini, mengingat Ustadz Felix termasuk pencari Tuhan yang gigih sampai menelisik semua agama serta dengan membaca AL-QUR'AN yang cukup menjawab dan meyakinkan semua pertanyaannya.

Salah satu, SATU saja contoh bagaimana manusia berpikir hingga menemukan Tuhannya yang sebenarnya.

TUHAN?? 
Dalam agama lain dalam kitab lain yang beliau temui adalah Tuhan dengan wujud manusia, atau Tuhan dengan beberapa entiti.
Ini adalah hasil Memanusiakan Tuhan atau Menuhankan Manusia.
Apa yang mereka gambarkan tentang malaikat? Fisiknya manusia dengan sayap. Apa yang mereka gambarkan tentang iblis? Manusia dengan api. Dan parahnya merekapun menggambarkan Tuhan dengan wujud seperti manusia. Karena manusia tidak nyampai untuk berpikir tentang itu.
Mungkin mereka ada yang berdalih bahwa Tuhan 'berubah wujud' agar dapat 'membaur' dengan makhluknya. Maha Suci Allah, Allah tak perlu seperti itu dengan kuasanya yang begitu hebat. Silahkan baca Al-Qur'an dulu.
Cukup imani keberadaan berdasarkan bukti dan kebenaran.
Allah tak menginginkan dijadikan patung untuk disembah, karena Ia ada dimana-mana. Kebesarannya tak membatasi apapun karena Ia Maha Sempurna.

Secara berpikir dan Logika.  Bagaimana mungkin Tuhan berwujud seperti ciptaanNya?
Bahkan bisa dibuat patung dan berhala. Bahkan orang yang tak habis pikir dengan ini berkata 'Kalau aku donat, apakah aku bisa menciptakan donat?'
Sungguh terbatasnya Tuhan jika sama wujudnya dengan manusia.  Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan Alam semesta yang luasnya luar biasa hanya seperti manusia. Maha Besar Allah dari semua yang telah mereka jadikan sekutuNya.
Mengetahui orang-orang semacam ini, dalam Al-Qur'an Nabi Musa berkata bahwa betapa sedikitknya pengetahuan mereka terhadap Tuhan Semesta Alam.
MAHA BESAR ALLAH..
 
Itu sebagian contohnya bagaimana Islam bisa ditemukan dengan cara berpikir. Manusia seharusnya berpikir kenapa dia hidup, dari mana asalnya, bagaimana dia hidup dan siapa Tuhannya.
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat (QS. 2:256)

Back to ustadz Felix..
Saat itu juga orangtua Ustadz Felix menjelaskan bahwa beliau tidak cukup memahami agama beliau yang dibawa dari orang tua dan berharap ustadz kembali pada agama tersebut.  Ustadz Felix tidak serta merta menolak tapi mengajak orangtuanya untuk mengundang petinggi agama tersebut untuk berdiskusi agama dengan membawa kitabnya dan Ustadz membawa Al-Qur'an. Jika petinggi agama itu menemukan sesuatu yang salah pada Al-Qur'an maka Ustadz bersedia masuk kembali ke agama itu, kalau sebaliknya ustadz minta mereka yang masuk Islam. Tapi mereka menolak dan ustadz tertawa sambil bilang, "Oke kalau gitu gak jadi." :D

"Kenapa berani begitu? Karena saya yakin. Dan karena kita punya Al-Qur'an, dan Al-Qur'an itu adalah satu-satunya kitab yang satu-satunya bisa masuk akal. Karena itulah saya msuk Islam karena saya berpikir, bukan karena yang lain! " ujar Ustadz Felix (selanjutnya tulisan dalam huruf petik dan tebal adalah kata-kata Ustadz Felix)

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. 7:176)

"Dalam Al-Qur'an, Satu-satunya cara Allah bolehkan orang untuk beriman itu cuma dengan berpikir."

"Gak boleh dengan cara yang lain? Kenapa??"

"Karena dalam Al-Qur'an ratusan ayat nyuruh kita berpikir agar kita beriman pada Allah."

"Semua ayat yang menyuruh kita berpikir dalam Al-Qur'an pasti dikaitkan dengan keimanan. Sebaliknya ayat yang orang yang tidak mau berpikir pasti dikaitkan dengan kekufuran."

 JADI, SATU-SATUNYA CARA BERIMAN ADALAH BERPIKIR

Ustadz Felix Siauw diwawancarai tentang keIslamannya

Suatu hari beliau pernah di wawancarai oleh sebuah media yang mewawancarai beliau :

Wartawan : Stadz, Kenapa masuk Islam?
Ustadz Felix : Karena saya berpikir.
Wartawan : Oh bukan itu maksudnya. Apa mungkin ada event-event khusus atau kejadian-kejadian spiritua yang fenomenal? Seperti mimpi atau melihat cahaya ??
Ustadz Felix : Hahaha. Gak ada, Nggak nggak nggak..

Lalu Ustadz Felix Siauw menjelaskan :

Kalau masuk Islam karena Adzan??
"Saya bisa keluar dari Islam kalau mendengar yang lebih bagus dari Adzan."

Kalau masuk Islam karena mimpi??
"Kalau mimpi yang lain, bisa-bisa saya pindah dari agama Islam "

Kalau masuk Islam karena menikah??
"Besok kalau saya meikah dengan wanita agama lain, saya juga pindah dari agama Islam."

"Tapi kalau saya masuk Islam karena berpikir, saya tidak akan keluar dari Islam. Kecuali saya gila!!"

-----
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir (QS. 7:176)

Karena itulah saya banyak mendengar kisah muallaf beberapa orang tentang alasan ke Islamannya ya karena dia membaca Al-Qur'an yang kesemuanya banyak terbukti dan tidak terbantah.   Mereka berpikir dan membandingkan sendiri ajaran Islam, tak perlu menjudge dari muslim atau dari gosip dan fitnah.

Mereka bisa menjelaskan dan membandingkan tentang kebenaran Islam yang mereka lihat dan rasakan dan mampu membuat orang lainpun paham.  Intinya berpikir jernih tentang arti kebenaran itu sendiri, masuk akal, masuk logika. Bahkan kaum mualaf ini lebih gigih menyebarkan kebenaran Islam daripada orang Islam itu sendiri karena mereka menemukan sendiri kebenaran itu dan sanggup membandingkan dari apa yang mereka yakini sebelumnya. In sya Allah saya akan bagikan kisah muallaf inspiratif lain kali.

Tidak perlu kebanyakan khayal yaitu mengarang-ngarang cerita yang gaib, mimpi orang berjubah putihlah.. Mimpi cahaya lah.. Padahal Allah berkata bahwa mimpi itu kebanyakan godaan syetan dan hanya mimpi orang yang benar-benar shalih lah yang memang benar. 

Tidak ada orang seperti Nabi Yusuf a.s yang merupakan ahli tafsir mimpi, jadi kita tidak perlu berpersepsi terlalu besar terhadap mimpi, karena sayapun sangat banyak bahkan sering bermimpi tentang hal yang indah nan khayal-khayal, misal ada artis korea naksir saya. Hehehe 

Kemudian, mempelajari semua agama itu penting agar kita dapat meresapi sendiri arti dan masing-masing barulah menarik kesimpulan berdasar hati nurani dan akal yang jernih karena agama dari Allah penuntun kebenaran menuju kembali padaNya di jalan yang lurus.

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. 3:20)

Dengan menulis ini saya tidak bermaksud tidak menghargai atau memaksa pemikiran orang lain untuk berubah,  Saya sadar semua manusia tak akan seragam pemikirannya. 
Tapi Hidayah datang dari mana saja dan kapan saja.  Tulisan seperti ini bukan untuk memaksa, tapi untuk mengajak berpikir. In sya Allah bermanfaat, dan mohon maaf jika banyak salah kata karena masih belajar ikhtiar :D

Wassalam.

 
Youthism © 2012 | Designed by Canvas Art